Anda di halaman 1dari 10

Teknik atau rekayasa adalah penerapan ilmu dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan

manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, matematika dan pengalaman praktis yang diterapkan untuk mendesain objek atau proses yang berguna. Para praktisi teknik profesional disebut insinyur (sarjana teknik).

Respirometer ganong

Respirometer ganong. Respirometer ganong adalah alat yang dapat digunakan untuk menentukan angka respirasi (RQ = Respiratory Quotient) secara kuantitatif dalam suatu peristiwa pernapasan. Tergantung pada substrat yang digunakan, harga RQ dapat sama dengan 1, lebih dari 1 atau kurang dari 1. Harga RQ adalah harga perbandingan CO2 yang dihasilkan dalam penapasan dengan O2 yang digunakan dalam pernapasan tersebut.

[sunting] Prinsip kerja


Dalam pernapasan, organisme yang diselidiki menyerap O2 dari udara dan menghembuskan CO2 ke dalam udara. Sejumlah udara tersebut tersimpan dalam penyungkup (ruang) yang kedap udara. Dapat diserapnya CO2 oleh KOH. Sebagai pembanding perlu digunakan zat cair lain pengisi respirometer yang tidak dapat mengikat CO2. Perlunya koreksi volum dan tekanan udara tersisa terhadap perubahan suhu dan tekanan pada awal dan akhir pengamatan.

[sunting] Komponen fungsional


Bagian-bagian alat yang penting ialah: tabung berturup yang volumnya kurang lebih 100 ml, bagian yang menggembung sampai pada lehernya bervolum 75 ml + 2 ml merupakan lekukan kecil untuk menyimpan spesimen yang diselidiki RQnya, yaitu biji-biji yang berkecambah. Pada tutup terdapat lubang kecil untuk menghubungkan atau memutuskan hubungan udara dalam tabung dan udara luar. Pipa bagian bawah berskala mulai dari 75 ml hingga 100 ml; di bawah skala 100 ml masih tersedia ruang kurang lebih 10 ml, dan dihubungkan dengan pipa karet dengan pipa kaca yang berujung terbuka. Pipa ini dapat dinaik-turunkan pada waktu menyamakan permukaan zat cair pada kedua pipa.

[sunting] Komponen pendukung


Standar dan penjepit respirometer ganong adalah alat untuk menjepit kedua tabung respirometer ganong sehingga kedua tabung berdiri tegak. Alat ini terdiri dari sebuah statif dan 3 buah penjepit dari besi. Masing-masing penjepit itu mempunyai 2 alat pemegang. Pemegang di bagian tengah untuk menjepit statif dan yang dibagian ujungnya untuk menjepit tabung-tabung respirometer yang dipasang pada standar tersebut.

[sunting] Cara kerja


Biji-biji yang akan digunakan dalam percobaan atau eksperimen dikecambahkan dulu. Dalam keadaan terbuka respirometer diisi larutan KOH sampai batas tersisa 100 ml. Kecambah disimpan pada lekukan 2 ml. Tutup dipasang dengan lubang menghadap keluar. Permukaan zat cair diatur agar sama tinggi baru kemudian tutup diputar sehingga lubang terputus hubungannya dengan udara luar. Suhu awal (T1) dan tinggi barometer (P1) dicatat dan alat disimpan selama 2 x 24 jam (dengan harapan semua O2 sudah digunakan dan semua CO2 sudah diikat KOH). Alat ganong yang sebuah lagi dipersiapkan seperti yang pertama kecuali bahwa zat cair yang diisikan bukan KOH, melainkan zat cair lain yang tidak menyerap CO2 misalnya paraffin cair.

[sunting] Kecambah yang digunakan


Kecambah yang biasa digunakan untuk berbagai substrat bisanya digunakan:

substrat lemak: kacang tanah substrat protein: kacang hijau, kacang kedelai substrat karbohidrat: jagung, padi

Perlu diingat bahwa biji-biji tersebut tidak murni yang mengandung satu macam zat substrat tetapi umumnya campuran dengan proporsi berbeda-beda

Potometer

adalah alat untuk mengukur kecepatan penguapan

air melalui daun secara kuantitatif. Hasil pengukuran secara teliti dapat dinyatakan dalam ml/cm/detik, yaitu jumlah penguapan dari tiap permukaan daun luas 1 cm tiap detik. Dengan alat ini dapat ditanamkan suatu konsep tentang fungsi hutan yang penuh dengan tanaman yang rimbun dalam memengaruhi musim di suatu daerah.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Komponen-komponen 2 Prinsip kerja 3 Cara menggunakan alat 4 Lihat pula

[sunting] Komponen-komponen
Alat ini terdiri dari dua bagian utama:

pipa y yang berfungsi sebagai tempat pesediaan air (yang bertutup karet) dan tempat tertancapnya ranting tanaman yang diselidiki (yang berujung pipa karet) pipa kapiler yang dikaliberasi, teliti hingga 0,01 ml. Bagian-bagian ini dihubungkan dengan pipa karet dan seluruh alat terletak dan tertempel pada bantalan dan penyangga logam atau kayu.

[sunting] Prinsip kerja


Alat ini dapat menunjukkan setiap kedudukan air pada pipa kapiler berskala sebagai akibat adanya penguapan air dari daun setiap waktu tertentu. Volum air yang menguap dari daun sama dengan volum ruang pada pipa kapiler yang ditinggalkan air.

[sunting] Cara menggunakan alat


Ranting tanaman yang akan digunakan dalam kegiatan ini dicari yang besarnya sesuai dengan pipa karet pada ujung pipa y yang kecil. Hanya dua atau tiga helai daun saja yang ditinggalkan untuk penelitian ini. Ujung tangkai dipotong dan bekasnya dioles dengan vaselin untuk mencegah penguapan. Potometer diisi air melalui ujung pipa y yang besar hingga penuh, kemudian disumbat dengan sumbat karet. Ujung y yang berpipa karet dan ujung pipa kapiler tetap terbuka. Ujung ranting tanaman tersebut di atas dipotong dalam air dan ditancapkan ke dalam pipa y yang berkaret; hal ini juga dilakukan dalam air untuk mencegah tersumbatnya pembuluh-pembuluh kayu oleh udara bila dilakukan di luar. Ujung ranting harus tercecah pada air dalam pipa y tersebut, jadi tidak tersekat oleh gelembung udara. Untuk memulai pengamatan, air pada pipa kapiler berskala dapat diatur terletak pada ujung pipa dengan cara membuka tutup karet pipa y persediaan air. Jika semua hal ini sudah selesai, maka alat ini disimpan pada penumpu bantalannya dan siap untuk pengamatan-pengamatan kecepatan penguapan dalam ml terhadap waktu penguapan yang dilakukan setiap selang waktu tertentu, misalnya setiap 5 menit.

Kalorimeter bom
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk mengukur jumlah kalor (nilai kalori) yang dibebaskan pada pembakaran sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung. Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan.

Kalorimeter makanan. Kalorimeter makanan adalah alat untuk menentukan nilai kalor zat makanan karbohidrat, protein, atau lemak. Alat ini terdiri dari sebuah tabung kaca yang tingginya kurang lebih 19 cm dan garis menengahnya kurang lebih 7,5 cm. Bagian dasarnya melengkung ke atas membentuk sebuah penyungkup. Penyungkup ini disumbat dengan sebuah sumbat karet yang berlubang di bagian tengah. Bagian atas tabung kaca ini ditutup dengan lempeng ebonit yang bundar. Di dalam tabung kaca itu terdapat sebuah pengaduk, yang tangkainya menembus tutup ebonit, juga terdapat sebuah pipa spiral dari tembaga. Ujung bawah pipa spiral itu menembus lubang sumbat karet pada penyungkup dan ujung atasnya menembus tutup ebonit bagian tengah. Pada tutup ebonit itu masih terdapat lagi sebuah lubang, tempat untuk memasukkan sebuah termometer ke dalam tabung kaca. Tabung kaca itu diletakkan di atas sebuah keping asbes dan ditahan oleh 3 buah keping. Keping itu berbentuk bujur sangkar yang sisinya kurang lebih 9,5 cm. Di bawah keping asbes itu terdapat kabel listrik yang akan dihubungkan dengan sumber listrik bila digunakan. Di atas keping asbes itu terdapat sebuah cawan aluminium. Di atas cawan itu tergantung sebuah kawat nikelin yang berhubungan dengan kabel listrik di bawah keping asbes. Kawat nikelin itulah yang akan menyalakan makanan dalam cawan bila berpijar oleh arus listrik. Dekat cawan terdapat pipa logam untuk mengalirkan oksigen.

Respirometer sederhana

Respirometer sederhana. Respirometer sederhana adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan pernapasan beberapa macam organisme hidup seperti serangga, bunga, akar, kecambah yang segar. Jika tidak ada perubahan suhu yang berarti, kecepatan pernapasan dapat dinyatakan dalam ml/detik/g, yaitu banyaknya oksigen yang digunakan oleh makhluk percobaan tiap 1 gram berat tiap detik.

[sunting] Komponen
Respirometer ini terdiri atas dua bagian yang dapat dipisahkan, yaitu tabung spesimen (tempat hewan atau bagian tumbuhan yang diselidiki) dan pipa kapiler berskala yang dikaliberasikan teliti hingga 0,01 ml. Kedua bagian ini dapat disatukan amat rapat hingga kedap udara dan didudukkan pada penumpu (landasan) kayu atau logam.

[sunting] Prinsip kerja


Alat ini bekerja atas suatu prinsip bahwa dalam pernapasan ada oksigen yang digunakan oleh organisme dan ada karbon dioksida yang dikeluarkan olehnya. Jika organisme yang bernapas itu disimpan dalam ruang tertutup dan karbon dioksida yang dikeluarkan oleh organisme dalam ruang tertutup itu diikat, maka penyusutan udara akan terjadi. Kecepatan penyusutan udara dalam ruang itu dapat dicatat (diamati) pada pipa kapiler berskala.

[sunting] Cara melakukan eksperimen


Spesimen yang akan digunakan dalam penyelidikan ini sebaiknya dipilih yang masih segar atau lincah. Tabung spesimen dipisahkan dari bagian yang berskala dan kedalamnya dimasukkan zat pengikat CO2. Biasanya digunakan KOH kristal yang kemudian ditutup dengan kasa atau kapas agar tidak tercecah oleh spesimen yang diselidiki. Sebagai pengikat CO2 dapat juga digunakan larutan pekat KOH yang diserapkan pada kertas pengisap. Setelah itu spesimen dimasukkan ke dalam tabung dan tabung ditutup dengan bagian yang berskala rapat-rapat. Untuk mengetahui penyusutan udara dalam tabung, pada ujung terbuka pipa berskala diberi setetes air (lebih baik berwarna misalnya eosin). Tetes air ini akan bergerak ke arah tabung spesimen karena terjadinya penyusutan volum udara dalam ruang tertutup (tabung spesimen) sebagai akibat pernapasan, yaitu O2 diserap, CO2 dihembuskan tetapi lalu diserap oleh KOH. Kecepatan tetes air itu bergerak ke dalam menunjukkan kecepatan pernapasan organisme yang diselidiki. Perhitungan dilakukan untuk memperoleh angka kecepatan respirasi hewan/organisme tertentu dalam ml tiap satuan waktu. Data yang diambil adalah: lama pernapasan (misalnya dapat diambil tiap 5 menit sekali atau 10 menit sekali) dan jarak yang ditempuh oleh tetes air bergerak. Jika nilai skala pada pipa kapiler tertera 0,1 --- 0,2 dan seterusnya, dan jarak itu dibagi menjadi 5 bagian, maka berarti 1 skala bernilai 0,02 ml.

[sunting] Perlu diperhatikan

Keberhasilan percobaan/eksperimen ini tergantung tergantung pada bocor tidaknya alat. Disarankan hubungan antara tabung dan bagian berskala diolesi dengan vaselin lalu diputar-putar. Perubahan suhu udara (bila menjadi panas) menyebabkan titik air yang sudah bergerak ke arah tabung dapat bergerak kembali ke arah luar. Oleh karena itu sebaiknya percobaan diadakan dalam waktu perubahan suhu tidak besar. Sebaliknya bila suhu menurun, tetes air cepat bergerak ke arah tabung spesimen. Sebelum disimpan, spesimen hewan dikembalikan ke tempatnya dan KOH yang biasanya meleleh segera dikeluarkan dan tabung dicuci bersih. Jika kurang bersih dan tabung tertutup, maka akan terjadi respirometer tak dapat dibuka lagi, karena merekat oleh KOH.

Lup
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas (Dialihkan dari Kaca pembesar) Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari

Sebuah perangko dibawah kaca pembesar.

Lup atau kaca pembesar adalah sebuah lensa cembung yang mempunyai titik fokus yang dekat dengan lensanya. Benda yang akan diperbesar terletak di dalam titik fokus lup itu atau jarak benda ke lensa lup tersebut lebih kecil dibandingkan jarak titik fokus lup ke lensa lup tersebut. Bayangan yang dihasilkan bersifat tegak, nyata, dan diperbesar. Lup ditemukan oleh seorang dari Arab bernama Abu Ali al-Hasan Ibn Al-Haitham.

[sunting] Menghitung jarak titik fokus suatu Lup


Titik fokus suatu lup menentukan perbesaran yang dihasilkan, oleh karena itu titik fokusnya adalah besaran yang perlu diketahui (lihat juga dibawah). Dalam penggunaan sehari-hari jarak titik fokus dari sebuah lup dapat ditentukan dengan percobaan sederhana cahaya dapat dikumpulkan di satu titik yang berjarak tertentu dari lensa lup. Apabila cahaya mencapai tingkat energi yang tinggi maka kertas, serpih kayu, atau lainnya dapat terbakar ketika diletakkan di

bawah lup tersebut. Dalam hal ini cahaya dikumpulkan di sebuah titik yang disebut titik fokus atau titik api yang sifatnya maya atau semu bukan nyata atau di belakang lensa tersebut. Metode lain yang lebih nyata untuk menentukan jarak titik fokus atau disebut juga Autoklimasi dapat menggunakan:

persamaan gambar Newtonschen (juga dapat diturunkan dari persamaan lensa) Metode Bessel Metode Abbe

[sunting] Pembesaran

Perbesaran angular Sudut pandang tanpa Lup Sudut pandang dengan Lup Jarak pandang normal Besar objek Titik fokus

Manorespirometer
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari

Manorespirometer adalah alat untuk mengukur secara kuantitatif perubahan volum gas yang diakibatkan oleh kegiatan metabolisme mikroorganisme/organisme pada tekanan sama atau tetap.

Pada pernapasan/fermentasi ragi dapat diukur volum gas CO2 yang dihasilkan sedang pada pernapasan oleh organisme hidup dapat diukur O2 yang dikonsumsi. Untuk pekerjaan lebih teliti dapat diukur kecepatan metabolisme tiap satuan berat organisme pada satuan waktu. Faktor suhu juga dapat diatur bila ingin mengetahui hubungannya dengan kecepatan metabolisme. Manorespirometer merupakan gabungan antara respirometer dengan manometer, sehingga faktor tekanan udara/gas di dalam respirometer baik oleh perubahan barometer ataupun suhu sekaligus dapat dipersamakan.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Prinsip kerja 2 Komponen-komponen fungsional 3 Perlu diperhatikan 4 Lihat pula

[sunting] Prinsip kerja


Alat ini bekerja atas dasar prinsip dihasilkannya gas (CO2) dan digunakannya seluler, dihasilkan CO2. Gas ini tertampung dalam penyungkup tertutup yang dihubungkan dengan manometer. Volum gas CO2 yang dihasilkan (CO2) ataupun yang dikonsumsi (O2) dapat diukur dengan sistem kompensasi yaitu menambahkan atau mengurangi sejumlah gas yang dihasilkan dalam proses ke dalam manometer menggunakan sepit.

[sunting] Komponen-komponen fungsional


Komponen-komponennya semua menyatu (built in) dan bekerja dalam satu sistem. Alat ini terdiri dari dua buah tabung yang sama dengan tabung contoh. Hanya bibir mulutnya lebar dan rata. Kedua tabung tersebut mempunyai tutup yang bibir mulutnya lebar dan rata sesuai dengan bibir mulut tabung. Tabung dan mulut ditahan atau diikat oleh 2 buah kawat pegas sehingga tidak dapat terlepas.Di atas tutup terdapat sebuah pipa kapiler yang menghubungkan tabung dengan sebuah manometer. Manometer digunakan untuk mengetahui selisih tekanan gas kedua tabung atau mempersamakan kedudukan keduanya setelah kompensasi dilakukan. Pada pertemuan pipa kapiler dengan manometer terdapat sebuah keran. Gunanya keran untuk menghubungkan atau memutuskan hubungan udara dalam tabung dan manometer dengan udara luar. Manometer dapat diisi dengan raksa atau cairan lain dengan menggunakan alat suntikan atau karet penghisap dari pipet. Alat tersebut dipasang pada sebuah standar dari logam. Kedua tabung terletak pada salah satu permukaan standar dan manometer terletak pada permukaan yang lain. Pada waktu alat ini digunakan, kedua tabung dimasukkan ke dalam pipa kimia yang berisi air/penangas air (water bath). Gunanya untuk menjaga suhu dalam kedua tabung itu tetap

konstan. Salah satu tabung berisi spesimen yang hendak diselidiki dan tabung yang lain tetap kosong sebagai tabung kompensasi.

[sunting] Perlu diperhatikan


Pada waktu hendak digunakan, alat harus bersih dan kering. Percobaan dapat gagal bila ada air dalam saluran kapiler. Untuk mengeluarkan air bisa digunakan pompa sepeda. Zat cair pengisi manometer sebaiknya raksa (Hg) sehingga mampu menahan tekanan gas yang agak tinggi. Jika air biasa yang digunakan, dengan perubahan tekanan gas sedikit saja air sudah terdesak ke tabung yang lain sehingga menggagalkan percobaan. Jika eksperimen yang dilakukan tentang peragian, ragi harus dibuat menjadi adonan terlebih dahulu dengan mencampurkan 1 gram ragi dengan cairan gula(glukosa 5%). Adonan yang digunakan kurang lebih 10 ml. Jika eksperimen yang dilakukan tentang pernapasan dengan menggunakan O2, maka biji kecambah, akar atau mahkota dapat digunakan sebagai spesimen. Pada tabung eksperimen perlu diletakkan butir-butir KOH atau NaOH sebagai pengikat CO2. Udara kompensasi justru dimasukkan ke dalam tabung eksperimen untuk mengganti O2 yang dikonsumsi dalam pernapasan. Setelah digunakan, alat harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum disimpan. Raksa dapat tetap dibiarkan dalam manometer.

Hot plate stirrer dan Stirrer bar Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC.

Anda mungkin juga menyukai