Hubungan antara pendapatan dan biaya PT Alam tahun 2000 dianalisis dengan regresi sederhana dan hasilnya adalah: Value (Nilai) 1.29 2.55
Measure (pengukuran) MAD (Mean Absolute Deviation) MSE (Mean Square Error) Regression Line Y = -0.7037 + 1.125*X1 Correlation Coofficient
0.88
a. Jika Biaya Rp. 70 Milyar, berapa perkiraan pendapatan perusahaan ini? b. Jika Perusahaan tidak mengeluarkan biaya operasional, pendapatannya akan negatif sebesar Rp. 0.7035 Milyar, apa artinya? Jawab: Tinjauan Ontologis Analisis Regresi Linier Analisis Regresi adalah prosedur matematis yang digunakan untuk memprediksi variabel terikat (dependent Variable) berdasarkan atas variabel-variabel bebas (Independent Variable). Apabila hanya ada satu variabel terikat dan satu variabel bebas disebut analisis regresi linier sederhana. Apabila terdapat lebih dari satu veriabel bebas yang digunakan disebut analisis regresi ganda. Tinjauan Epistomologi a. Karena persamaan Regresi liner sederhana telah diketahui maka nilai peramalan variabel Dependent Y (Pendapatan) dapat ramalkan. Regression Line = -0.7037 + 1.125*X1
X1 0 10 20 30 40 50 60 70
Jika Nilai X1= biaya Rp. 70 Milyar maka Y= Rp. 78.0463 Milyar. b. Penerimaan Normal TR=TC, dimana TC=TFC+TVC dari fungsi diatas diketahui TFC=-0.7037, dan TVC=0 karena tidak ada produksi (output). Kesimpulannya adalah dalam keadaan tidak berproduksi Fixed Cost tetap dihitung seperti misalnya, sewa gedung, mesin, depresiasi, pajak bumi dan bagunan dan lain-lain yang termasuk Fixed Cost sebesar 0.7037 Milyar.
Ujian Akhir Manejemen Sain MMA Unud 2004
Hasil analisis trend terhadap data time series Fried Chiken tahun 1985 2000 seperti tabel dibawah ini: Value 77.72 10722.78 Future Period 19 20 22 23 24 26 Forecast 913.10 928.28 958.63 973.81 988.99 1019.34
Measure MAD (Mean Absloute Deviation) MSE (Mean Squared Error) Regression Line Demand (Y) = 624.75 + 15.1765 * Time (X) Correlation Coefficient
0.56
Jawab: Karena Trend Linier Model telah diketahui, maka yang perlu dicari adalah rentang time series yang digunakan dalam perancangan model, seperti dibawah ini: a (Contanta) = 624.75 b (Coef X) = 15.1765 Tahun X Y_Lin
1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 624.75 639.9265 655.103 670.2795 685.456 700.6325 715.809 730.9855 746.162 761.3385 776.515 791.6915 806.868 822.0445 837.221 852.3975
Data Hipotetis yang dipakai untuk mendapatkan model trend linier Demand (Y) = 624.75 + 15.1765 * Time (X)
Forecast berdasarkan Model trend linier diketahui bahwa tahun ke-20 adalah tahun 2005 dan tahun ke-30 adalah tahun 2015. detail forecast tabel seperti dibawah ini: Tahun
2001 2002 2003 2004 2005 Tahun ke-20 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Tahun ke-30 X Y_Lin 16 867.574 17 882.7505 18 897.927 19 913.1035
20
21 22 23 24 25 26 27 28 29
928.28
943.4565 958.633 973.8095 988.986 1004.1625 1019.339 1034.5155 1049.692 1064.8685
30
1080.05
Data diolah berdasarkan Model trend linier Demand (Y) = 624.75 + 15.1765 * Time (X) Didapatkan hasil sbb: Forecasting untuk Tahun 2005 (ke-20) 928.28 Forecasting untuk Tahun 2015 (ke-30) 1080.05
ForeCasting Graph
1200 1000 800
Volume
1064.8685 1034.5155 1004.1625 973.8095 943.4565 882.7505913.1035 958.633988.986 1019.339 1080.045 852.3975 928.28 822.0445 1049.692 791.6915 867.574 897.927 761.3385 730.9855 806.868 837.221 700.6325 670.2795 746.162776.515 639.9265 685.456715.809 624.75 655.103
1985
1990
1995
2000
2010
Tahun
Diketahui Markov Steady Transition Matrix Industri Rokok Initial 0.5 0.5 A 0.8 0.3 0.6 B 0.2 0.7 0.4
Diketahui permintaan industri untuk jenis produk yang ditawarkan oleh kedua produsen adalah 1.000 unit. Volume penjualan kedua produsen sama besar 50%:50%. Tinjauan Ontologis Analisis Markov Analisis Markove merupakan suatu bentuk khusus dari model probabilitas yang umum yang dinamakan Stochastic Proses yaitu proses perubahan probabilistik yang terjadi terus-menerus. Tinjauan Epistomologi Analisis markov sangat sering digunakan untuk membantu pembuatan keputusan dalam bisnis dan industri, misalnya masalah ganti merek, masalah hutang piutang, masalah operasi mesin, analisis pengawasan dan penggantian dan lain-lain. Hasil Analisis QM ditampilkan sbb: A A 0.60002 B 0.60002 Ending probability Steady State probability
B 0.40001 0.40001
dalam bentuk matrik: 0.8 (NnMn)=(NnMn) 0.3 dalam bentuk persamaan Nn = 0.8Nn + 0.3Mn Mn = 0.2Nn + 0.7Mn Dengan mensubstitusikan Nn=1-Mn kepersamaan didapat Mn = 0.2(1-Mn) + 0.7Mn Mn+0.2Mn 0.7Mn = 0.2
Ujian Akhir Manejemen Sain MMA Unud 2004
0.2 0.7
0.5Mn=0.2 Mn=0.4 Nn = 0.8Nn + 0.3(0.4) Nn - 0.8Nn = 0.12 0.2Nn=0.12 Nn=0.6 Penggunaan Probabilitas Steady State: Jika dalam industri tersebut produk yang ditawarkan 1000 unit maka Produk A yang diharapkan laku dipasaran adalah: Nn x 1000 =0.6 x 1000 = 600 Unit A mengalami Peningkatan 10% dari posisi semula: 50% menjadi 60% Produk B yang diharapkan laku dipasaran adalah Mn x 1000 =0.4 x 1000 = 400 Unit B mengalamai penurunan 10% dari posisi semula: 50 menjadi 40% Rekomendasi untuk perusahaan A jika ingin mempertahankan Loyalitas pelanggan sebaiknya tetap mempertahankan mutu (Kualitas tembakau dan cengkeh dipertahankan) dan bila perlu terus melakukan promosi untuk memperbesar market share pada tahun-tahun berikutnya. Sedangkan rekomendasi untuk perusahaan B, sebaiknya dapat lebih ketat lagi untuk melakukan deferensiasi produk (pemilihan tembakau yang lebih berkualitas serta cengkeh yang baik, (sebaik kualitas merek A) serta perbaikan mutu secara terus menerus sehingga pelanggan tidak lagi beralih merek bila perlu dapat meningkatkan market share pada tahun-tahun berikutnya.
Diketahui Tabel Markov Steady-state Transition Matrix: Industri HP Initial 0.6100 0.2000 0.0950 0.0950 Nokia 0.5656 0.3500 0.2105 0.5789 0.3387 SonyE 0.0820 0.5000 0.0000 0.0526 0.0664 Alcatel 0.1803 0.0500 0.7368 0.1579 0.3062 Siemens 0.1721 0.1000 0.0526 0.2105 0.1026
Hasil Analisis QM Probabiltas 4 merek HP diatas dapat ditampilkan dalam bentuk Matrik dibawah ini: Nokia Nokia SonyE Alcatel Siemens
Ending probability Steady State probability 0.3387 0.3388 0.3387 0.3387
SonyE
0.0664 0.0664 0.0664 0.0664
Alcatel
0.3063 0.3063 0.3062 0.3063
Siemens
0.1027 0.1027 0.1026 0.1027
0.3387
0.0664
0.3063
0.1027
0.3387
0.0664
0.3062
0.1026
Probabiltas 4 merek HP diatas dapat ditampilkan dalam bentuk grafik dibawah ini:
Steady State Probability
0.4
0.3387
Market Share
0.3062
0.0664
0.1026
Nokia
SonyE
Merek HP
Steady State Probability
Alcatel
Siemens
Probabilitas Market Share HP merek Nokia berada pada ranking pertama disusul ranking 2 Alcatel, ranking 3 Siemen serta ranking 4 adalah SonyE. Walaupun Nokia berada pada market Share terbesar, perlu mewaspadai bahwa pada nokia sendiri terjadi penciutan market share dari 0.61 menjadi 0.3387 atau menciut sebesar 0.2713 SonyE mengalami penciutan market share dari 0.2 menjadu 0.0664 atau menciut sebesar 0.1336 Alcatel mengalami peningkatan market share dari 0.095 menjadi 0.3062 atau meningkat sebesar 0.2112 Siemens mengalami peningkatan market share dari 0.095 menjadi 0.1026 atau meningkat sebesar 0.0076. 6
Perusahaan Nokia walaupun berada pada puncak market share namun mengalami penciutan market share berbanding terbalik dengan Alcatel dan siemens walapun tidak berada pada puncak market share tetapi cukup menunjukkan kinerja penjualan yang fantastis terutama Alcatel hampir-hampir Steady State Probability menyamai Nokia. Dengan pertimbangan Steady State Probability diatas, sabaiknya Nokia mengambil keputusan membeli perusahaan Alcatel atau join-produk seperti SonyEricson menjadi Nokia-tel. Hal seperti ini juga dilakukan oleh perusahaan Software Microsoft, pada saat Foxpro dan Lotus mengalami peningkatan penjualan licensi hampir-hampir menyaingi Microsoft, microsoft mengambil inisiatif untuk membeli Foxpro dan Lotus kemudian membiarkannya tidak berkembang pada versi berikutnya sehingga microsoft tetap dapat mengambil market share yang sempat hilang.
Terdapat dua Perusahaan kamera yang mendominasi pasar yakni Kodak dan Fuji. Strategi tiap perusahaan didasarkan atas promosi, kemasan, dan asesori produk. Diketahui tidak ada penyelesaian Saddle point dalam kasus ini. Penyelesaian dengan metode eksektasi keuntungan dan kerugian menghasilkan titik keseimbangan, dimana tiap perusahaan dapat memperbaiki posisinya. Hasil Analisis Mixed Strategy Game ditampilkan dalam tabel berikut ini: Col strat 1 Col strat 2 Col strat 3 Minimum Maximin 9 7 2 2 11 8 4 4 4 4 1 7 1 11 8 7 7
Row Strategi 1 Row Strategi 2 Row Strategi 3 Maximum Minimax 4<=Value <=7 Value of game (to Row)
Hasil Analisis lebih lanjut dapat ditampilkan sebagai berikut: Col strat 1 Col strat 2 Col strat 3 Row Mix Row Strategi 1 9. 7. 2. 0. Row Strategi 2 11. 8. 4. 0.6 Row Strategi 3 4. 1. 7. 0.4 Column Mix---> 0. 0.3 0.7 Value of game (to row) 5.2
Filosofi Game Theory merupakan suatu kasus kekurangan informasi dimana pemain-pemain yang tanggap sedang bekerja dalam lingkungan yang bermusuhan. Sebagai akibatnya, kriteria untuk menyelesaikan
Ujian Akhir Manejemen Sain MMA Unud 2004
masalah keputusan ini adalah kriteria yang sangat konservatif yaitu kriteria maximin dan minimax. Prinsif maximin untuk keuntungan dan prinsif minimax untuk kerugian. Menurut prinsif Maximin, Kodak adalah pesimistik, sehingga akan memilih strategi yang memaksimumkan keuntungan dari kemungkinan pay-off yang minimum. Pada waktu yang sama Fuji berusaha meminimalkan kerugian dari kerugian yang diperkirakan maksimum. Interpretasi jawaban pada persoalan diatas adalah: Perusahaan Kodak, 2 adalah keuntungan minimum untuk Row strategi 1, 4 adalah keuntungan minimum untuk Row strategi 2 dan 1 adalah keuntungan minimum untuk Row strategi 3. Karena nilai maksimum dari ketiga nilai ini adalah 4, maka:
Kodak
Jika probabiltas Kodak menggunakan Row Strategi 2 adalah p, maka probabiltas menggunakan Row strategi 2 adalah 1-p. Expected gain Kodak jika Fuji menggunakan Cp Strat 2 adalah: 8p+4(1-p)=8p+4-4p=4p+4
sementara expected gain Kodak jika Fuji memilih Col Strat 3 berakibat sama bagi Kodak, maka: 4p+4= 1p+7(1-p) 4p+4=1p+7-7p 4p+4=-6p+7 10p=3 p=0,3 Karena itu Kodak akan menggunakan Row Strategi 2 sebanyak 0,3 dan Row strategi 3 sebanyak 0,7 Penentuan probabilitas Col Strat 2 dan Col Strat 3 dilakukan dengan menyamakan Expected Loss Fuji jika Kodak memilih Row Strat 2 dengan jika Kodak memilih row Strat 3. Misalnyy probbiltas Fuji memilih col strat 2 adalah q sehingga probabiltas memilih col strat 3 adalah 1-q, maka: Puji Col strat 2 Col strat 3 8. 4. 1. 7.
Kodak
8q+4(1-q)=1q+7(1-q) 4q+4=-6q+7 10q=3 q=0,3 Karena itu Fuji akan menggunakan Col Strat 2 dengan probablitas 0,3 dan menggunakan col strat 3 dengan probabilitas 0,7 juga secara random. Solusi Mixed Strategy itu akan menghasilkan expected gain bagi Kodak atau expected loss bagi Fuji sebesar 8(0,3)+4(0,7) 2,4+2,8=5,2 Jadi Value of game (to row) = 5,2
Diketahui: Artis dan agen ingin memaksimumkan kontrak. Produser ingin meminimumkan kontrak. Menurut prinsif Maximin, Artis dan Agen adalah pesimistik, sehingga akan memilih strategi yang memaksimumkan Kontrak dari kemungkinan pay-off yang minimum. Pada waktu yang sama Produser berusaha meminimalkan Kontrak dari kerugian yang diperkirakan maksimum.
Pure strategi terjadi seperti tabel dibawah ini: Startegi 1 Startegi 1 50000 Startegi 2 60000 Maximum 60000 Minimax Value=30000 Startegi 2 35000 40000 40000 Startegi 3 Minimum 30000 30000 20000 20000 30000 30000 Maximin 30000
Hasil Analisis QM dapat ditampilkan dalam tebel lain dibawah ini: Col strat 1 50,000. 60,000. 0. $30,000. Col strat 2 35,000. 40,000. 0. Col strat 3 30,000. 20,000. 1. Row Mix 1. 0.
Interpretasi jawaban pada persoalan diatas adalah: Artis dan Agen, 30000 adalah kontrak minimum untuk strategi 1, 20000 adalah kontrak minimum untuk strategi 2. Karena nilai maksimum dari kedua nilai ini adalah 30000, maka strategi 1 dipilih oleh Artis dan Agen. Bagi Produser, 60000 adalah kerugian maksimum untuk strategi 1, 40000 adalah kerugian maksimum untuk strategi 2 dan 30000 adalah kerugian maksimum untuk strategi 3 Karena nilai kerugian minimum adalah 30000 dari ketiga nilai yang ada, maka strategi 3 dipilih oleh Produser. Karena Nilai minimax= nilai maximin, maka pure strategi yang terjadi adalah telah memenuhi strategi Optimum dan permainan dikatakan suatu Saddle point, dengan nilai Value of Game = US$ 30,000.
10
Dari seluruh karyawan data entry PT Area, yang memasukkan data ribuan ke arsip asuransi tiap hari, di ambil 20 orang sebagai sampel. 100 arsip diuji untuk memastikan proporsi adanya kesalahan tiap sampel. Peta kontrol-p data entry seperti gambar dibawah ini,
Berdasarkan Gambar atas, ada karyawan data entry PT Area berada diluar pengendalian Manajemen karena data pengamatan ada yang terletak diatas batas kendali atas yaitu UCL = 0,988 namun sebagian besar berada pada batas kendali. Batas bawah dari pengukuran ini yaitu LCL = 0, serta batas kontrol (Mean) yaitu CL = 0,4. karena ada karyawan diluar kendali mutu, demi kepentingan mutu, sebaiknya manajer segera mengambil keputusan untuk mengeluarkan karyawan yang bekerja diatas batas kendali sehingga mutu dapat kembali dibawah kendali perusahaan.
Seorang kasir bank (teller) dapat melayani pelanggan dengan kecepatan rata-rata (tingkat layanan, ) 10 pelanggan per jam. Pelanggan datang dengan kecepatan rata-rata (tingkat kedatangan, ) 7 orang per jam. Kedatangan mengikuti distribusi Poisson dan layanan mengikuti distribusi eksponensial. Biaya Layanan dan antrian per jam seperti Tabel dibawah ini. Bagaimana kinerja antrian, jika digunakan dua orang teller?.
Hasil QM untuk Queuing Theory
Parameter Single-channel system Arrival rate(lambda) Service rate(mu) Number of servers Server cost $/time Waiting cost $/time Value1 7 10 1 5000 5000 Single-channel system Parameter Average server utilization Average number in the queue(Lq) Average number in the system(Ls) Average time in the queue(Wq) Average time in the system(Ws) Cost (Labor + # waiting*wait cost) Cost (Labor + # in system*wait cost) Value1 0.70 1.63 2.33 0.23 0.33 13166.67 16666.67 Minutes
14.00 20.00
11
Average server utilization Average number in the queue(Lq) Average number in the system(Ls) Average time in the queue(Wq) Average time in the system(Ws) Cost (Labor + # waiting*wait cost) Cost (Labor + # in system*wait cost)
0.84 6.84
Catatan ada kemungkinan kesalahan input pada Server cost $/time, untuk number of servers 2 orang server cost$/time menjadi 2 kali 5000*2 adalah 10000. perhitungan sedikit berubah pada Cost (Labor + # waiting*wait cost) dan Cost (Labor + # in system*wait cost) Ada dua sisi pandangan yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan pada model analisis antrean diatas, apakah menggunakan single chanel atau multy chanel, mari kita lihat du pandangan tersebut: Dari sisi pelanggan dapat diukur sebagai berikut: Parameter Average server utilization Average number in the queue(Lq) Average number in the system(Ls) Average time in the queue(Wq) Average time in the system(Ws) Value1 Minutes Value2 Minutes 0.70 0.350 1.63 0.098 2.33 0.798 0.23 14.00 0.014 0.84 0.33 20.00 0.114 6.84
Dengan menambah 1 teller lagi (Average server utilization) kepuasan ratarata yang dapat diberikan oleh Perusahaan dari hanya 1/0.7=1.43 meningkat menjadi 1/0.35=2,86 jika pelanggan lebih puas pada perusahaan kita bila dibandingkan dengan perusahaan lain, diharapkan pelanggan tetap loyal.
12
Dengan menambah 1 teller lagi, (Average time in the queue(Wq) waktu yang dibutuhkan oleh pelanggan untuk mendapatkan pelayanan lebih cepat dari 14 menit menjadi 0.84 menit. Jika pelanggan menganggap waktu adalah uang dan perusahaan juga punya prinsip yang sama maka kecepatan waktu layanan ini sangat menguntungkan pelanggan maupun perusahaan.
Penghargaan atas prinsif waktu adalah uang hal yang sangat penting dapat ditingkatkan 17 kali lipat.
Dengan menambah 1 teller lagi, (Average time in the system(Ws) waktu yang dibutuhkan oleh sistem untuk dapat memberikan pelayanan lebih cepat dari 20 menit menjadi 6.84 menit. Jika perusahaan punya prinsip perusahaan harus efesien waktu, maka pilihan penambahan teller dapat dibenarkan.
1 teller 2 teller Peningkatan 0.70 0.350 2 kali 1.63 0.098 17 kali 2.33 0.798 3 kali 0.23 0.014 17 kali 0.33 0.114 3 kali
13
Sumco adalah sebuah perusahaan yang menjual pompa air kepada perusahaan manufaktur lainnya. Perusahaan ini ingin menurunkan biaya persediaan mereka dengan menentukan jumlah optimal produknya untuk memenuhi pesanan. Permintaan tahunan adalah 1.000 unit, biaya pemasangan/pemesanan (setup/ordering cost) adalah $10 per pesanan, dan rata-rata biaya penyimpanan (holding cost) per unit per tahun adalah $0,50. Dengan menggunakan informasi tersebut hitunglah berapa jumlah optimal per pesanan (how much to order)?. Setelah dapat ditentukan how much to order, kita akan melihat pertanyaan tentang persediaan yang kedua, yakni when to order. Jika perusahaan mempunyai permintaan per hari (demand per day=d) 40 unit dan pengiriman (delivery time/lead time= L) pesanan memerlukan waktu tiga hari kerja, kapan dilakukan pemesanan ulang (when to order)? Hasil QM untuk model EOQ Sumco pada tebl berikut:
Parameter Value Parameter Value Demand rate(D) 1000 Optimal order quantity (Q*) 200 Setup/Ordering cost(S) 10 Maximum Inventory Level (Imax) 200 Holding cost(H) 0.5 Average inventory 100 Unit cost 0 Orders per period(year) 5 Days per year (D/d) 25 Annual Setup cost 25 Daily demand rate 40 Annual Holding cost 100 Lead time (in days) 3 Unit costs (PD) 0 Total Cost 100 Reorder point 120 units jumlah optimal per pesanan (how much to order)? Volume Pesanan Optimum (Q) = (2 S D) / H = (2. 10. 1000)/0,5 = 40000 = 200 Unit Biaya Persediaan adalah(TC.min)= S.(D/Q)+H.(Q/2) = 10.(1000/100)+ 0,5(100/2) = 100+250 = $ 350 Frekuensi pesanan per tahun (Days per year (D/d)) = D/Q = 1000/200 =5
14
Karena hari kerja perusahaan dalam setahun adalah 310 atau (365-52 hari minggu 3 hari besar), maka waktu antar pesanan adalah 62 (310/5) hari kerja. Sementara: R (Reorder point) = L.d = 3. (1000/310) = 9,68
Karena pesanan memerlukan waktu tiga hari kerja, kapan dilakukan pemesanan ulang (when to order)?= 9,68x3 = 29,04 Unit Jadi volume persediaan mendekati 29 perlu dibuat pesanan baru.
General Fondary Inc., sebuah perusahaan pengecoran logam, telah lama berupaya mengurangi biaya yang dikelurkan untuk pemasangan alat kontrol polusi udara. Perusahaan mendapat pesanan dari sebuah kelompok pencinta lingkungan untuk memasang sistem filter udara yang kompleks pada cerobong asap utama. Pekerjaan ini harus diselesaikan dalam 16 minggu. Manejer perusahaan ingin memastikan bahwa pemasangan sistem penyaringan udara itu berjalam mulus dan tepat waktu. Daftar kegiatan proyek ini adalah sebagai berikut: Kegiatan A B C D E F G H Deskripsi Membuat komponen-komponen internal Memodifikasi atap dan lantai Membuat kumpulan cerobong Menuang material dan memasang kerangka Membangun tungku pembakar temperatur tinggi Memasang sistem kontrol Memasang perlengkapan polusi udara Memeriksa dan menguji Didahului
10
A B C C D,E F,G
Hasil QM untuk proyek General Foundry seperti dibawah ini. Informasi manajemen apakah yang diperoleh dari tebl ini yang dapat digunakan untuk memonitor dan mengendalikan proyek General Foundry?
Start node Project A B C D E F G H 1 1 2 3 4 4 5 6 2 3 4 5 5 6 6 7 End node Activity time 15 2 3 2 4 4 3 5 2 0 0 2 3 4 4 8 13 2 3 4 7 8 7 13 15 0 1 2 4 4 10 8 13 2 4 4 8 8 13 13 15 0 1 0 1 0 6 0 0 Early Start Early Finish Late Start Late Finish Slack Std.Dev 1.7638 0.3333 0.3333 0.3333 0.6667 1.0000 1.3333 1.3333 0.3333
15
Informasi yang diperoleh dari model PERT dapat digunakan untuk memonitor dan mengendalikan proyek General Foundry. Informasi manajemen tersebut, antara lain: a. waktu penyelesaian expected adalah 15 minggu; b. ada 71% peluang bahwa peralatan tersebut terpasang pada
waktu
penyelesaian jalur kritis adalah 15 minggu, maka perusahaan tidak mungkin memenuhi deadline itu, kecuali perusahaan dapat
memperpendek waktu beberapa kegiatan. Proses ini disebut percepatan (crashing), yang dicapai dengan menambah ekstra sumberdaya (seperti peralatan atau orang) pada kegiatan tersebut. Tentu saja percepatan ini akan menambah biaya dan manajer biasanya ingin mempercepat proyek dengan penambahan biaya
Ujian Akhir Manejemen Sain MMA Unud 2004
16
yang paling sedikit. Analisis percepatan proyek (project crashing) ini merupakan analisis tambahan untuk manajemen proyek dasar (basic project management). Gantt Chart
Rencana Kerja Projek tersebut dapat dijabarkan dalam diagram dibawah ini:
Kegiatan Deskripsi Membuat komponenkomponen internal Memodifikasi atap dan lantai Membuat kumpulan cerobong Menuang material dan memasang kerangka Membangun tungku pembakar temperatur tinggi Memasang sistem kontrol Memasang perlengkapan polusi udara Memeriksa dan menguji Didahului Minggu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
A B C D
A B
E F
C C
G H
D,E F,G
17