Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PAPER AKPEM Dana Peragenan

Disusun oleh : Muhammad Januar Abdillah 2M Akuntansi Pemerintahan/22 103060016966

Pendahuluan Akuntansi dana umumnya digunakan pada organisasi-organisasi nirlaba dan sektor publik yang umumnya membutuhkan metode pelaporan khusus neraca akhir yang dapat menunjukkan arus pengeluaran keuangan organisasi tersebut secara jelas. Metode pelaporan tersebut berbeda dengan laporan neraca akhir yang biasa digunakan oleh sektor bisnis yang menekankan pada nilai keuntungan ataupun kerugian yang diperoleh organisasi tersebut dalam suatu periode akuntansi tertentu. Organisasi sektor bisnis umumnya hanya memiliki satu kelompok atas metode pencatatan rekening-rekening secara berimbang atau disebut sebagai buku besar (general ledger), sementara sektor nirlaba bisa memiliki beberapa jenis buku besar bergantung pada kebutuhannya. Seorang manajer bisnis atas organisasi tersebut harus dapat membuat laporan yang dapat menjelaskan aliran pengeluaran dan pendapatan atas dana yang tersedia, serta melaporkannya dalam bentuk ringkasan aktivitas keuangan atas keseluruhan entitas dalam organisasi tersebut terkait dengan alokasi dan pemanfaatan dana. Disebabkan karena keberadaan beberapa buku besar tersebut, penomoran rekening yang digunakan didisain sedemikian rupa untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut. setiap kelompok nomor rekening akan merepresentasikan alokasi dana secara spesifik. Cara lainnya adalah dengan memanfaatkan kemampuan sistem pencatatan dan pelaporan yang terdapat pada perangkat lunak akuntansi. Untuk alasan ini, banyak organisasi nirlaba dan sektor publik memanfaatkan perangkat lunak akuntansi khusus yang secara spesifik didisain untuk mengakomodir kebutuhan organisasi tersebut dalam hal pelaporan.

A. Definisi Dana peragenan dibentuk oleh pemerintah apabila pemerintah bertindak sebagai agen yang mengelola aktiva milik pihak lain. Karena aktiva yang diperoleh hanya dikelola dalam waktu yang relatif singkat,maka tidak ada kegiatan investasi yang dilakukan dalam dana peragenan ini. Oleh karena itu aktiva yang diperoleh diperlakukan sebagai utang, sehingga tidak terdapat akun saldo dana.

B. Deskripsi dan Aktivitas Dana Peragenan adalah dana yang digunakan suatu unit pemerintah yang bertindak sebagai custodian/pengelola terhadap aktiva yang diperoleh dari pihak lain. Dana ini digunakan apabila terjadi aktivitas pengumpulan dan pendistribusian aktiva dari berbagai unit pemerintahan. Karena aktiva yang diperoleh hanya dikelola dalam waktu yang relatif singkat, maka kegiatan investasi pun jarang dilakukan. Namun, apabila aktiva tidak harus segera didistribusikan maka investasi dapat dilakukan dengan cara membeli surat berharga jangka pendek, dan penghasilannya menjadi tanggung jawab dana peragenan tersebut. Dana peragenan digunakan untuk memperhitungkan uang yang tidak dimiliki Pemerintah. Sehingga tidak ada akun saldo dana dalam neraca, namun ada akun utang. Ini termasuk uang dimiliki sementara oleh Pemerintah sampai kepemilikan ditentukan (seperti uang muka yang dibayarkan oleh penawar untuk sewa mineral) atau diselenggarakan oleh Pemerintah sebagai agen untuk entitas lain

(seperti pajak penghasilan yang dipotong dari gaji karyawan yang belum dibayar kepada Pemerintah pusat maupun lokal). Sama halnya dengan pengumpulan pajak properti ataupun PBB. Setelah pajak dikumpulkan kemudian dana tersebut didistribusikan kepada dana pemerintahan lain yang berhak menerima. Dana peragenan juga bertindak sebagai pengelola uang kontraktor yang bekerja sama dengan pemerintah. Walaupun sama-sama dana kepercayaan, Dana Trust dan Dana Peragenan memiliki beberapa perbedaan, yaitu dana trust lebih komplek, periode waktunya lebih lama dan melibatkan kegiatan investasi. Sedangkan dana peragenan berhubungan dengan penerimaan (pengumpulan) aktiva untuk dipegang sementara dan kemudian didistribusikan ke pihak yang berhak menerima aktiva tersebut.

C. Akuntansi Dana Peragenan Akuntansi untuk dana peragenan tidak terlalu kompleks dikarenakan aktiva dikelola hanya dalam waktu yang relatif singkat. Namun, ada pengecualian yaitu apabila dana peragenan digunakan untuk melunasi utang penetapan khusus yang dikeluarkan untuk mendukung aktivitas proyek penetapan khusus. Dengan kata lain, pemerintah melunasi utang entitas lain dan pemerintah hanya bertindak sebagai pengumpul sumber keuangan untuk melunasi utang tersebut.

D. Contoh Kasus Untuk lebih mengetahui tentang dana peragenan dan perlakuan akuntansinya, berikut ilustrasi/contoh kasus terkait dana peragenan. Pada tahun 2010, Kota Me Gusta membentuk agen pengumpulan dan pendistribusian pajak properti/PBB, untuk itu dibentuk Dana Pengumpulan PBB. Pajak yang ditetapkan sebesar Rp 500.000.000,berikut pendistribusiannya : Dana Umum Dusun X Dusun Y Rp 240.000.000,Rp 180.000.000,Rp 180.000.000,Rp 600.000.000,40% 30% 30% 100%

Jurnal dalam Dana Umum :


Property Tax Receivable-current Revenue-Tax Property Rp 240.000.000,Rp 240.000.000,-

Jurnal dalam Dana Peragenan :


Property Tax Receivable for Others-current Revenue-Tax Property Rp 600.000.000,Rp 600.000.000,-

Kedua jurnal diatas digunakan untuk mencatat penetapan PBB. Apabila Dana Peragenan mengumpulkan dana sebesar Rp300.000.000,- dan Dana Umum menetapkan belanja penagihan

untuk dibebankan kepada unit pemerintah lain sebesar 1%, maka akan dibuat jurnal sebagai berikut :
Cash Rp 300.000.000,Rp 300.000.000,-

Property Tax Receivable for Others-current (Jurnal Penerimaan PBB)

Kemudian saat pendistribusian dana, dibuat jurnal sebagai berikut :


Due to Other Government Units Due to General Fund Due to Dusun X Due to Dusun Y Rp 300.000.000,Rp 123.600.000,Rp 88.200.000,RP 88.200.000,-

Kemudian saat pembayaran distribusi dana, dibuat jurnal sebagai berikut :


Due to General Fund Due to Dusun X Due to Dusun Y Cash Rp 123.600.0000,Rp 88.200.000,Rp 88.200.000,Rp 300.000.000,-

Kemudian Dana Umum akan mencatat penerimaan penghasilan pajak dengan membuat jurnal sebagai berikut :
Cash Property Tax Receivable-current Revenue-Others Rp123.600.000,Rp 120.000.000,Rp 3.600.000,-

Apabila ada pajak yang harus dihapus karena tidak dapat ditagih sebesar Rp 20.000.000,- , maka jurnalnya sebagai berikut :
Due to Other Governments Units Property Tax Receivable for Others Rp 20.000.000,Rp 20.000.000,-

Karena dalam dana peragenan hanya ada akun neraca, maka tidak diperlukan adanya jurnal penutup.

E. Kesimpulan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Dana Peragenan dibentuk oleh suatu pemerintahan ketika pemerintah bertindak sebagai agen yang mengelola aktiva milik entitas lain. Dana Peragenan berfungsi sebagai tempat pengumpulan dan pendistribusian dana, sebagai contoh tempat pengumpulan penghasilan yang berasal dari PBB.

Anda mungkin juga menyukai