Anda di halaman 1dari 14

Membangun Responsivitas

Perencanaan Pembangunan DAERAH


terhadap

Rencana PembangunanDesa dalam Koridor PP No.8 Tahun 2008


oleh Haryo Habirono Salatiga

Rasionalisasi :
Persepsi Pemerintah dan Masyarakat desa
Desa telah melaksanakan Musrenbangdes dan menyusun RPK-Desa & APBDesa Desa selalu diundang dalam Musrenbang Kecamatan dan mengajukan DU RKPDes-nya Tetapi Daftar Usulan RKP-Desa yang diajukan pada Musrenbang Kecamatan hampir selalu tidak ada tindak-lanjutnya Pemerintah dan Masyarakat Desa lama kelamaan jenuh dan bosan dengan ritual Musrenbangcam Pemerintah dan Masyarakat Desa merasa semakin terpinggirkan dan tidak percaya kepada semangat pembangunan Pemerintah Daerah Pemerintah dan Masyarakat Desa menjadi apatis terhadap Rencana Program dan Kegiatan Pemerintah Daerah

Tujuan Utama
Perencanaan Pembangunan Daerah
1. Meningkatkan konsistensi antar kebijakan yg dilakukan berbagai organisasi publik dan antara kebijakan makro dan mikro maupun antara kebijakan dan pelaksanaan Meningkatkan transparansi dan partisipasi dalam proses perumusan kebijakan dan perencanaan program Menyelaraskan perencanaan program dan penganggaran Meningkatkan akuntabilitas pemanfaatan sumberdaya dan keuangan publik Terwujudnya penilaian kinerja kebijakan yang terukur, perencanaan dan pelaksanaan, sesuai RPJMD sehingga tercapai efektivitas perencanaan Proses perencanaan dilaksanakan dengan memasukkan prinsip pemberdayaan, pemerataan, demokratis, desentralistik, transparansi, akuntabel, responsif, dan partisipatif dengan melibatkan seluruh unsur lembaga negara, lembaga pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan (Penjelasan UMUM PP No.8/2008)

2.

3. 4. 5.

Semangat PP No.8/2008 :
Masyarakat terlibat dalam proses penyusunan

Rencana Pembangunan Daerah


Sedikitnya tertuang di dalam 7 (tujuh) pasal sbb: (psl 2 ay.2) Perencanaan pembangunan daerah dilakukan pemerintah daerah bersama para pemangku kepentingan berdasarkan peran dan kewenangan masing-masing (psl 3) Perencanaan pembangunan daerah dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan (psl 17 ay.5) Penetapan program prioritas berorientasi pada pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, dan pencapaian keadilan yang berkesinambunan dan berkelanjutan (psl 18 ay.1) Musrenbang RKPD merupakan wahana partisipasi masyarakat di daerah (psl 36 ay.1.e) program urusan wajib dan urusan pilihan yg mengacu pada standar pelayanan minimal sesuai dgn kondisi nyata daerah dan kebutuhan riil masyarakat (psl 38) Rancangan kebijakan pembangunan daerah yg telah disusun dibahas dalam forum konsultasi publik (psl 52 ay.1) Masyarakat dapat melaporkan program dan kegiatan yang dianggap tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan

Renja SKPD dan RKP-Desa


Penyusunan Renja SKPD (PP No.8/2008)
Pasal 17 ayat (3): Kepala Bappeda mengkoordinasikan penyusunan rancangan RKPD menggunakan Rancangan Renja SKPD dengan Kepala SKPD Pasal 27 ayat (2): Rancangan Renja SKPD disusun dgn mengacu pada rancangan awal RKPD, Renstra SKPD, hasil evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, masalah yang dihadapi, dan usulan program serta kegiatan yang berasal dari masyarakat

Musrenbang Desa
(SEB Bappenas-Depdagri 2007 sbg wujud pelaksanaan PP No.8/2008 psl 20)

Hasil Musrenbang Desa terdiri dari: a) Daftar kegiatan prioritas yg akan dilaksanakan sendiri oleh Desa yg akan dibiayai dari APBDesa, serta swadaya gotong-royong masyarakat desa b) Daftar kegiatan prioritas yg akan diusulkan ke Kecamatan untuk dibiayai melalui APBD Kab/Kota dan APBD Propinsi c) Daftar nama anggota delegasi yg akan membahas hasil Musrenbang Desa pada Musrenbang Kecamatan

Implikasinya: RKP-Desa diakomodasi di dalam Renja SKPD Persoalannya: Bagaimana mekanisme pengakomodasiannya

Musrenbang Kecamatan :
Titik Awal Pengakomodasian Kebutuhan Masyarakat Desa
RKP - Desa

DU RKP-Desa

KUOTA Kecamatan

M USRENBANG DESA

(berasal dari Rancangan Renja SKPD & pagu indikatifnya

MUSRENBANG Kecamatan

FORUM SKPD

Jaring Asmara DPRD

Mekanisme Musrenbang Kecamatan:


Pengakomodasian RKP-Desa ke dalam Renja SKPD
1) Daftar Usulan RKP-Desa yang diajukan ke Kecamatan untuk dibiayai melalui APBD Kab/Kota dibahas di dalam Musrenbangcam, bersama-sama dengan pagu indikatif Rancangan Renja SKPD dan hasil-hasil Jaring Asmara DPRD. Setiap Kecamatan harus sudah memiliki KUOTA KECAMATAN (yang dibedakan dari Pagu Indikatif Kecamatan). Kuota Kecamatan adalah Pagu Indikatif SKPDSKPD yang akan melaksanakan program-program kegiatan di desa-desa di lingkup wilayah kecamatan Hasil Musrenbang Kecamatan sebagai bahan (Materi) penyempurnaan Rancangan Renja SKPD, yang kemudian melalui Forum SKPD menjadi Renja SKPD ( lihat psl 27 ay.5 beserta penjelasannya) Selanjutnya Renja SKPD (dipadukan dengan hasil-hasil Musrenbang Kabupaten)menjadi bahan penyempurnaan Rancangan RKPD

2)

3)

4)

PROSES PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH


Masukan
Gubernur Gubernur

Januari

Februari

Maret - Mei

Juni

Juli

Agustus - Oktober

Novembe r

Desember

Keluaran

Evaluasi

DPRD

Jaring Aspirasi Masyarak at

Pembahasan KUA & PPAS

Pembahasan Rencana APBD

PERDA APBD

Nota Kesepakatan KDH - DPRD

Konsult asi Publik

Persetujuan Bersama

KABUPATEN

RPJMD Kab

Rancangan RKPD Kab


ADD & Pagu Indikatif

Musrenbang Kab

RKPD

Ranc KUA & PPAS

Pedoman Penyusunan RKA RKA SKPD

Pembahasan RKA oleh Tim Anggr Pemda

Rencana APBD

Rancangan Perkada Ttg Penjabaran APBD

PerKaDa Penjabaran APBD

Verifikasi DPA oleh Tim Anggr Pemda

SKPD

Renstra SKPD

Rancangan Renja SKPD

Forum SKPD

Renja SKPD

RKA SKPD

Ranc DPA SKPD DPA SKPD

KECAMATAN

Renstra Kecamatan

Musrenbang Kecamatan

Renja Kecamatan

DESA

RPJM Desa/ Keluranan

Ranc RKP Desa/ Kelurahan

Musrenbang Desa/Kelurahan

RKP Desa/ Kelurahan

Block grant

Masukan Gubernur

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

DPRD

Jaring Asmara

Pemda

RPJMD Kab

Rancangan RKPD Kab Pagu Indikatif

Musrenbang Kab

RKPD

Kecamatan

SKPD

Renstra SKPD

Rancangan Renja SKPD

Forum SKPD

Renja SKPD

Renstra Kecamatan

Musrenbang Kecamatan

Renja Kecamatan

RPJM Desa/ Keluranan

Rancangan RKP Desa/ Kelurahan

Desa

Musrenbang Desa/Kelurahan

RKP Desa/ Kelurahan

Juni
Gubernur Gubernur

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Evaluasi

DPRD

Pembahasan KUA & PPAS Nota Kesepakatan KDH - DPRD

Pembahasan Rencana APBD

PERDA APBD

Konsulta si Publik

Persetujuan Bersama

Ranc KUA dan PPAS

Pedoman Penyusunan RKA RKA SKPD

Pembahasan RKA oleh Tim Anggr Pemda

Rencana APBD

Rancangan Perkada Ttg Penjabaran APBD

PerKaDa Penjabara n APBD

Pemda

Verifikasi DPA oleh Tim Anggr Pemda

SKPD

RKA SKPD

Ranc DPA SKPD

DPA SKPD

Desa

Kecamatan

4 Event penting :
Keterlibatan Masyarakat dalam Proses Penyusunan RKPD-APBD 1. Terlibat di dalam Musrenbang Kecamatan untuk membahas dan menetapkan alokasi Kuota Kecamatan (program kegiatan dan pagu indikatifnya) 2. Terlibat di dalam Forum SKPD guna (a,l) memberikan klarifikasi atas penetapan Kuota Kecamatan 3. Terlibat di dalam Musrenbang Kabupaten untuk mengetahui keseluruhan konteks Perencanaan Pembangunan Daerah 4. Terlibat di dalam Konsultasi Publik guna meyakini bahwa Daftar Usulan RKP-Desa mereka diakomodasi di dalam RPKD lengkap dengan rancangan anggarannya

Hasil dan Manfaat :


Mengakomodasian RPK-Desa ke dalam RKPD (bagi SKPD / PEMDA)
Mekanisme Kuota Kecamatan menjamin semangat dan antusiasme para delegasi Desa untuk berpartisipasi dan berjuang mendapatkan bagian dari Kuota Kecamatan sesuai dengan RKP-Desa masing-masing. Disini Kuota Kecamatan mensyaratkan bahwa setiap desa harus memiliki RKP-Desa sesuai dengan RPJMDesa masing-masing, dan telah di-musrenbangdes-kan. Renja SKPD dan RKPD relatif akan lebih mudah disusun dan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat desa, tanpa menimbulkan friksi di antara masyarakat dalam proses pelaksanaannya; Fungsionaris SKPD akan jauh lebih mudah melakukan monitoring atas pelaksanaan program kegiatan yang ditetapkan karena (otomatis) akan dibantu masyarakat Fungsi pengawasan masyarakat (PP No.8/2008 psl 52) otomatis akan muncul, dan SKPD sebagai Unit Pelaksana program lebih mudah menampung keluhan masyarakat

Dampaknya
Prinsip-prinsip Good Governance dalam tata Pemerintahan Daerah akan dapat diwujudkan dan dilembagakan dengan mudah Akan muncul tingkat kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap proses penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Hubungan dan Komunikasi antara Birokrasi daerah dan Masyarakat akan mudah dijalin dengan sangat baik

Anda mungkin juga menyukai