Anda di halaman 1dari 3

ACETAMINOFEM (PARASETAMOL)

Parasetamol adalah derivat para amino fenol. Asetaminofen (parasetamol) merupakan metabolit fenasetin dengan efek antipiretik yang sama dan telah digunakan sejak tahun 1893. efek antipiretik ditimbulkan oleh gugus aminobenzen. Mechanism of Action diperantarai oleh aktivitas tak langsung reseptor canabinoid CB1. Di dalam otak dan sumsum arachidonat tulang belakang, membentuk komponen parasetamol Nyang ini mengalami reaksi deasetilasi dengan asam arachidonoylfenolamin, Adanya

dikenal sebagai zat endogenous cababinoid. N-arachidonoylfenolamin kadar canabinoid meningkatkan endogen

dalam tubuh, disamping juga menghambat enzim siklooksigenase yang memproduksi prostaglandin dalam otak. inilah Karena efek terkadang canabino-mimetik Effects

parasetamol digunakan secara berlebihan. jarang kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut dilaporkan setelah pengunaan jangka panjang kerusakan hati (dan lebih jarang kerusakan ginjal). Fenasetin dapat menyebabkan

Side effects (adverse drug reaction)

anemia

hemolitik, terutama pada pemakaian kronik. Anemia hemolitik dapat terjadi berdasakan mekanisme autoimun, defisiensi enzim GSPD Indication dan adanya metabolit yang abnormal. Nyeri ringan sampai sedang termasuk dysmenorrhea, sakit kepala; pereda nyeri pada osteoarthritis dan lesi jaringan lunak; demam termasuk demam setelah imunisasi; serangan migren akut, tension headache

Contraindication warning pharmakokinetics

Gangguan

hati;

gangguan

ginjal;

ketergantungan alkohol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Konsentrasi tinggi dalam plasma dicapai dalam waktu jam dan masa paruh plasma antara 1-3 jam. Obat ini tersebar ke seluruh tubuh. Dalam plasma, 25% asetaminofen terikat protein plasma dan dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati. Sebagian asetaminofen (80%) dikonjugasi dengan asam glukoronat dan sebagian kecil oleh asam sulfat. Metabolit hasil dari hidroksilasi obat ini dapat menimbulkan methemoglobinemia dan hemolisis eritrosit. Asetaminofen diekskresi melalui ginjal, sebaian besar dalam dalam bentuk konjugasi dan sebagian kecil sebagai asetaminofen (3%)12. Demam setelah imunisasi, per oral, BAYI 2-3 bulan, 60 mg diikuti dosis kedua, jika perlu, 46 jam kemudian. Ingatkan orang tua untuk menghubungi tenaga kesehatan jika demam menetap setelah dosis kedua Nyeri ringan sedang, demam, per oral, DEWASA 0,5 1 g tiap 4-6 jam, maksimal 4 g sehari; ANAK dibawah 3 bulan (lihat di bawah), 3 bulan 1 tahun 60-125 mg, 1-5 tahun 120-250 mg, 6-12 tahun 250-500 mg, dosis ini dapat diulang tiap 4-6 jam jika perlu (maksimal 4 dosis dalam 24 jam) Nyeri ringan sedang, per rectal, DEWASA 0,5 1 g; ANAK 1-5 tahun 125-250 mg, 6-12 tahun 250-500 mg; dosis diberikan tiap 4-6

Dosage regimen

jam jika perlu, maksimal 4 dosis dalam 24 jam Bayi kurang dari 3 bulan sebaiknya tidak diberikan parasetamol kecuali dianjurkan dokter; dosis 10 mg/kg (5 mg/kg jika jaundice) bisa diberikan Pengobatan serangan migren akut, per oral, DEWASA 0,5 1 g saat serangan pertama, dapat diulang tiap 4-6 jam jika perlu, maksimal 4 g sehari; ANAK 6-12 tahun 250500 mg saat serangan pertama, dapat diulang tiap 4-6 jam jika perlu, maksimal 4 dosis dalam 24 jam

Anda mungkin juga menyukai