Anda di halaman 1dari 8

1

COMPRESSIBLE FLOW

1. Pendahuluan
Pada percobaan aliran udara kompresibel ada beberapa percobaan yang menggunakan
peralatan gabungan kompresor dan beberapa alternatif bentuk dan ukuran.
Gabungan motor-kompresor mempunyai spesifikasi sbb:
Jenis : sentrifugal tingkat ganda
Jumlah tingkatan tekanan : empat
Kecepatan poros : 11500 rpm
Diameter lubang masuk udara : 2 in (5,1 cm)
Diameter lubang keluar udara : 2 in (5,1 cm)
Daya motor : 0,75 hp (0,56 kW)
Kondisi kompresor : drip-proof (tahan terhadap masuknya air)
Kecepatan poros motor : bisa diatur pada speed 0 hingga 2800 rpm
Listrik pada operasi : 230V, fasa tunggal, 50 Hz
Pemberat untuk putaran poros motor : 1 x 5 g, 1 x 10g, 2 x 20 g, 6 x 50 g
Jarak antara garis sumbu poros motor dan pemberat: 34,2 cm
Laju alir untuk seluruh eksperimen bisa dikontrol oleh pengaturan throttle valve
yang terpasang pada titik keluar pada kompresor. Dengan kompresor yang digerakkan
oleh dinamometer, pengaturan laju alir bisa pula dilakukan dengan pengaturan speed
motor.
Kompresor ditempatkan sebagai exhauster, di mana udara dari atmosfir masuk ke
saluran, baik berupa saluran konvergen-divergen, pipa dengan diameter tetap atau pipa
dengan orifice, dan ke luar dari saluran menuju titik masuk di kompresor.

Perhatian:
Tekanan-tekanan diferensial yang dihasilkan dalam percobaan bisa jauh melewati batas
terendah tekanan pada manometer tabung miring (inclined tube manometer)
Untuk menghindari masuknya cairan manometer ke dalam sistem, throttle harus ditutup
rapat sebelum menghidupkan kompresor.

2. Eksperimen
Percobaan 1: Pengaruh kompresibilitas terhadap persamaan aliran
Tujuan
Untuk menunjukkan pengaruh kompresibilitas terhadap persamaan aliran untuk saluran
konvergen

Peralatan:
Pipa konvergen-divergen (lihat Gambar 1). Dua buah manometer tabung miring,
manometer air raksa.
2
d
3
0 1 2
3
d
1
d
2


Gambar 1.


Teori:
Bila aliran inkompresibel maka persamaan energi untuk aliran:
2
v shaft friction
p v
m. c .T Q W W
2
(
A + + =
(


(1)
Dengan mengabaikan kerja, panas dan rugi-rugi kerja, kita memperoleh:

( )
0 1
1
0
2k p p
v

=

(2)

( )
0 2
2
0
2k p p
v

=

(3)
Dari persamaan kontinuitas m .a.v konstan = = , maka:
a
1
v
1
=a
2
v
2
. Jadi p
0
-p
2
=(a
1
/a
2
)
2
.(p
0
-p
1
) (4)

Prosedur:
1. Sambungkan salah satu manometer tabung miring dengan range 12,7 mm untuk
membaca p
0
-p
1
. Sambungkan manometer tabung miring lainnya (dengan range
25,4 mm) untuk membaca p
2
-p
0
. Aturlah aliran untuk mendapatkan penambahan-
penambahan (p
0
-p
1
) yang hampir sama dan untuk masing-masing harga laju alir
bacalah kedua manometer tsb.
2. Ulangi dengan manometer tabung miring dengan range 50,8 mm dan dengan
sebuah manometer tabung air raksa untuk mengukur p
0
-p
2
.
3. Untuk masing-masing perangkat pembacaan, gambarlah grafik p
0
-p
2
terhadap p
0
-
p
1
.
4. Berilah ulasan bagi berlakunya rumus aliran inkompresibel dengan
memperhatikan masing-masing perangkat pembacaan

Diameter seksi pengukuran aliran d
1
: 24,0 mm
Diameter kerongkongan d
2
: 9,5 mm
Diameter seksi keluar d
3
: 24,0 cm



3
Percobaan 2: Karakteristik aliran-tekanan untuk saluran konvergen-
divergen
Tujuan:
Untuk menunjukkan fenomena penghambatan (choking)

Peralatan:
Saluran konvergen-divergen (Gambar 1)
Manometer tabung miring
Manometer air-raksa

Teori:
Dengan melihat Gambar 2, bila p
2
mula-mula sama dengan p
0
dan dikurangi dengan
cepat, tekanan kerongkongan p
1
akan turun sehingga perbandingan p
1
/p
0
menjadi kritis di
mana laju alir massa akan meningkat ke harga maksimum.

Bila p
2
dikurangi lebih lanjut, p
1
akan tetap pada harga r
c
.p
0
, di mana
1
p
c
v
c
2
r ,
1 c

| |
= =
|
+
\ .
, dan makan tetap pada harga maksimum. Tekanan p
1
tidak dapat
turun di bawah r
c
.p
0
karena harus memenuhi bilangan Mach = 1. untuk harga-harga p
2

lebih rendah dari tekanan yang mencapai harga maksimumnya, saluran dikatakan
mencapai hambatan (being choked).

0 1
2

Gambar 2.
Prosedur:
1. Lihat Gambar 1
2. Sambungkan manometer tabung miring untuk range 50 mm untuk membaca p
0
-p
1

dan manometer air raksa untuk membaca p
0
-p
2
dan p
0
-p
3
.
3. Aturlah laju alir untuk mendapatkan variasi p
0
-p
3
pada perubahan yang hampir
sama (kira-kira 20 pembacaan). Untuk masing-masing laju alir, bacalah semua
manometer. Ambillah data p
0
sebagai harga barometer (tekanan udara luar).
4. Hitung
0 0
p /(RT ) = dan ( )
1 0 0 1
m a 2 k p p = . Buatlah tabelnya.
5. Gambarlah mvs p
0
-p
3
serta p
0
-p
2
vs p
0
-p
3
.
6. Berikan pendapat anda tentang bentuk-bentuk grafik tersebut.
7. Bandingkan harga-harga batas mdan r = p
1
/p
0
dengan harga-harga teoritis yang
diperoleh dari rumus:
4
( )
( )
1 / 2/ 0
0 1
0
p 2
m a r r
1
+

=

(5)
mmencapai harga maksimum jika
r =
( ) / 1
c
2
r
1

| |
=
|
+
\ .
(6)

Percobaan 3: Efisiensi difuser
Tujuan:
Menyelidiki tekanan sepanjang saluran divergen

Peralatan:
Saluran konvergen-divergen (Gambar 1)
Dua manometer tabung miring
Dua manometer air raksa

Teori:
Efisiensi dari saluran divergen atau difuser bisa didefinisikan sebagai
(p
3
p
2
)/(p
1
p
2
)

Prosedur:
1. Sambungkan manometer tabung miring untuk range 25,4 mm untuk membaca p
1
-
p
2
dan p
3
-p
2
. Buatlah variasi laju alir dengan penambahan (p
1
-p
2
) yang sama.
Untuk masing-masing laju alir, bacalah kedua manometer.
2. Ulangi dengan manometer air raksa untuk laju alir yang lebih tinggi.
3. Untuk masing-masing perangkat, gambarlah p
3
-p
2
vs p
1
-p
2
dan perkirakan
efisiensi difuser.
4. Berikan pendapat anda tentang pengaruh kompresibilitas terhadap efisiensi
difuser.

Percobaan 4: Hubungan antara koefisien friksi dengan bilangan
Reynolds pada pipa
Tujuan:
Untuk menyelidiki hubungan antara koefisien friksi dan bilangan Reynolds untuk pipa
yang diamati.
d
0 1 2 3
l
12
l
23
developing
section
operating
section

5
Gambar 3.
Peralatan:
Saluran pipa yang mempunyai gesekan (Gambar 3).
Dua manometer tabung miring.

Teori:
2
1
4.f .l.v p
2.d
A
=

(7)
2
1
p 2d
f
4.l.v
A
=

(8)
( )
0 1
2 3 1
0
2k p p
p p p dan v

A = =

(9)
maka
( )
( )
2 3
0 1
p p
d
f
4l k p p

(10)
Padahal f = | (N
Re
) dan N
Re
= v
1
d / = d /
( )
0 1
2k p p


Viskositas gas tergantung hanya pada temperatur dan untuk udara

3/ 2
5 2
393 273
1, 71x10 x N.s / m
393 273

u+ | || |
=
| |
u+
\ .\ .
(11)
di mana u = temperatur gas dalam
o
C.

Prosedur:
1. Lihat Gambar 3
2. Sambungkan manometer tabung miring untuk membaca p
0
-p
1
dan p
2
-p
3
. Gunakan
manometer tabung miring untuk range 58,8 mm dan 25,4 mm. Buatlah variasi
laju alir agar memberikan penambahan p
0
-p
1
yang sama dan untuk masing-masing
laju alir bacalah kedua manometer tersebut. Gunakan pasangan bacaan
manometer hingga mendapat range maksimum.
3. Buatlah tabel f, N
Re
, log
10
f, log
10
N
Re
, 1/\f dan log
10
(N
Re
.\f).
4. Gambarlah log
10
f vs log
10
N
Re
dan 1/\f vs log
10
(N
Re
\f)
5. Apakah hubungan empirik Blasius
1/ 4
Re
f 0, 079N

= dapat dipakai dan pada range
N
Re
berapa?
6. Apakah hubungan Nikuradsevon Karman
( ) 10 Re
1
4, 0log N f 0, 396
f
= dapat
dipakai dan pada range berapa?
7. Hal-hal di atas dapat diulang untuk diameter lainnya.





6
Percobaan 5: Aliran melalui orifice
Tujuan:
1. Untuk menyelidiki pada aliran inkompresibel hubungan antara laju alir dan Ap
melalui orifice.
2. Untuk menentukan koefisien pelepasan (discharge coefficient) orifice.

Peralatan:
Perpipaan untuk orifice yang terdiri dari 2 bagian.
Pelat orifice berdiameter 25,4 mm
Dua manometer tabung miring

Orifice ditempatkan diantara 2 bagian perpipaan untuk orifice, kemudian memperkuat
koneksi kedua bagian tersebut dengan clamping. Jika perlu gunakan vaselin pada karet
sekatnya.

Teori:
Aliran yang melalui jalur pipa dapat dinyatakan sebagai
( )
2 2 3
2
2 p p
m C.a
1 n

=

(12)
di mana: a = luas orifice; n = perbandingan luas = (d/d
2
)
2
; d = diameter orifice; C =
koefisien pelepasan yang tergantung pada harga n dan hampir tak tergantung N
Re
.
Untuk aliran kompresibel, C dipengaruhi oleh (p
2
-p
1
)/p
2
.

Persamaan 2 dapat digunakan untuk menghitung laju alir massa sebagai berikut
( )
1 0 0 1
m a . 2 k p p = (13)
sehingga kuadrat harga m di Persamaan 12 menjadi
( ) ( )
2
2 2
1 0 0 1 2 2 3 2
a
2a k p p C 2 p p
1 n
=

(14)
Untuk diferensial tekanan yang rendah, perbedaaan
0
dan
2
akan cukup rendah,
sehingga Persamaan 14 menjadi

( ) ( )
2
2
0 1 2 3 2 2
1
1 a
k p p C . . p p
1 n a
=

(15)
Prosedur:
1. Lihat Gambar 4
2. sambungkan manometer tabung miring untuk membaca p
0
-p
1
dan p
2
-p
3
. Buatlah
variasi laju alir agar memberikan penambahan p
0
-p
1
yang sama. Bacalah
manometer untuk tiap laju alir.
3. Gambarlah k(p
0
-p
1
) vs p
2
-p
3
. Tentukan harga C dari kemiringan grafik.
4. Mengapa harga C pada orifice sangat kecil dibanding harga C pada venturi di
mana Pers 15 juga berlaku?
5. Apakah bilangan Reynolds juga berpengaruh terhadap harga C?

7
0 1 2 3
d
2
d
d
1
orifice

Gambar 4

Percobaan 6: Kompresor
Tujuan:
Untuk menyelidiki efek variasi Ap=p
3
-p
2
, input daya dan efisiensi isotermal
(termodinamika dan keseluruhan) terhadap laju alir massa pada speed konstan.

Peralatan:
Kompresor
Manometer air raksa, manometer tabung miring
Termometer (2 buah untuk pengukuran temperatur masuk dan keluar kompresor)
Tachometer

0 1 2 3
e
T
r

Gambar 5
Prosedur:
1. Lihat Gambar 5.
2. Sambungkan manometer tabung miring untuk mengukur leher saluran (p
0
-p
1
) dan
sambungkan manometer air raksa untuk mengukur tekanan pada kompresor (p
3
-
p
2
) .
3. Dapatkan rpm poros (speed) terbesar yang bisa dijaga konstan pada range harga
laju alir yang dipilih dan operasikan kompresor pada kecepatan nominal terdekat
di bawah rpm maksimum.
8
4. Aturlah laju alir agar memberikan perubahan-perubahan
0 1
p p yang sama, dan
untuk masing-masing laju alir, bacalah p
0
-p
1
, p
3
-p
2
, u
2
, u
3
dan torsi poros T
r
.
Bacalah tekanan atmosfir p
0
dan temperatur atmosfir u
0
.
5. Hitunglah
0
0
0
p
R
=
u
dan buatlah tabel
a. ( )
1 0 0 1
m a . 2 k p p =
b.
p
3
-p
2
c. e T
r

d. Efisiensi isotermal termodinamika
( )
3 2 3 2
0 0
i t
3 2
p p p p
1
2p
R
1
| |

\ .
q =

u u

(16)
e. Efisiensi isotermal keseluruhan
3 2 3 2
0 0
i o
r
p p p p
m 1
2p
T
| |

\ .
q =
e
(17)
6. Gambarlah hasil tabulasi di atas versus m, yaitu
a. p
3
-p
2
vs m
b. e T
r
vs m
c. q
it
vs m
d. q
io
vs m
7. Bahas bentuk-bentuk kurva karakteristik yang anda peroleh. Terangkan alasan-
alasan perbedaan q
it
dan

q
io
.

Anda mungkin juga menyukai