Anda di halaman 1dari 6

Nama : ahmad malik NIM : 1106114 Pendidikan Teknik Mesin UJIAN TENGAH SEMESTER PENGELOLAAN PENDIDIKAN 1.

Sebagai pemahaman awal dari Pengelolaan pendidikan, buatlah sebuah thinking map dari Pengelolaan pendidikan itu sendiri? Jawab: Pengelolaan pendidikan adalah proses yang berkelanjutan yang bermuatan kemampuan dan keterampilan khusus yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan secara perorangan atau bersama orang lain, atau pun melalui orang lain dalam mengkoordinir dan mengguanakan segala sumber untuk mencapai tujuan organisasi secara produktif, efektif dan efisien. Ruang lingkup pengelolaan pendidikan berdasarkan konsep tersebut, meliputi: sumber daya manusia (SDM), sumber belajar, fasilitas dan berbagai unsur lainnya. 2. Uraikan mengenai konsep pengelolaan pendidikan sesuai pemahaman kalian berdasarkan pendapat para ahli! Jawab: Pengelolaan pendidikan ini berhubungan erat dengan menejemen, karena kata pengelolaan itu sendiri adalah makna dari manajemen. Jadi dapat diartikan bawha pengelolaan pendidikan adalah upaya menerapkan konsep adiministrasi dalam bidang pendidikan.
3. Pengelolaan pendidikan tentu mempunyai bidang garapan yang jauh lebih komplek dan memerlukan kehati-hatian yang sangat. Jelaskan apa saja bidang garapan dari Pengelolaan pendidikan itu sendiri?

Jawab: Bidang garapan pengelolaan pendidikan tercantum dalam PP RI No. 19 tahun 2005, yaitu: Kurikulum Adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Siswa Adalah angota masyarakat yang berusaha mengemban potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Tenaga Pendidik Tenaga pendidik harus memiliki kulaifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan

mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kompetensi yang harus dimiliki tenaga pendidik meliputi: pedagogic, kepribadian, professional, dan social. Sarana Prasarana Adalah yang berkaitan dengan ruang belajar, tempat berolahraga, tempat ibadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi, serta sumber belajar lain yang menunjang proses pembelajaran. Keuangan Keuangan berhubungan dengan pembiayaan dalam pendidikan yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Humas Adalah yang berkaitan dengan hubungan pada masyarakat atau kegiatan diluar sekolah dalam rangka menunjang tujuan sekolah Kepemimpinan Adalah seseorang yang dapat mempengaruhi bawahannya agar dapat mengikuti alur atau jalur yang tepat dan benar dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.

4. Dalam implementasi pengelolaan pendidikan yang berkualitas khususnya disekolah, tentu kepala sekolah memegang peranan yang sangat penting. Uraikan pendapat kalian indikator kepala sekolah yang baik dalam memegang peranan sebagai manajer disekolah! Jawab: Kepala sekolah harus peka dalam mewujudkan visi dan tujuannya agar sekolah dapat menjadi lebih baik dari segala aspek, menata guru serta staf sebaik mungkin agar visi dan tujuannya tercapai dengan baik, penekanan pada guru dan staf tanpa memaksa tetepai membujuk agar para guru dan staf yakin apa yang dilakukannya itu adalah benar, kepala sekolah harus bisa memotivasi para bawahannya agar tetap semangat dalam mencapai tujuan yang telah dirumuskan.

5. Pembelajaran yang bermutu sebagai salah satu dampak dari pelaksanaan manajemen kelas yang baik. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi mutu pembelajaran! Jawab: Sedikitnya ada 3 faktor yang mempengaruhi mutu pembelajaran, yaitu: Kondisi Fisik Kondisi fisik mempunyai pengaruh penting terhadap mutu pembelajaran, jika kondisi fisik baik maka mutu pembelajaran yang diharapkan akan tercapai. Kondisi fisik meliputi: ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar, pengaturan tempat duduk, ventilasi dan pengaturan cahaya, pengaturan penyimpanan barang-barang serta kebersihan lingkungan belajar Kondisi Sosio-Emosional

Kondisi sosio-emosional cukup mempengaruhi proses belajar yang berhubungan dengan mutu pembelajaran. Seorang guru harus bisa menjadi pemimpin dalam kelas agar emosonal dalam kelas dapat diatur. Selain itu guru juga harus menunjukan sikap yang benar, sabar, tegas, dan bias mempengaruhi siswanya agar menjadi lebih baik. Kondisi Organisasional Kondisi organisasional berhubungan dengan kegiatan rutin yang dilakukan di tingkat kelas maupun di tingkat sekolah. Kegiatan rutin tersebut diantaranya pergantian pelajaran, guru berhalangan hadir, masalah antar siswa, upacara bendera, dan kegiatan lainnya.

6. Mutu pembelajaran di Indonesia disebut-sebut masih jauh dari kata sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Deskripsikan pendapat kalian serta sebutkan apa kendalanya serta bagaimana solusinya! Jawab: Kurikulum Kurikulum yang ada tidak sesuai dengan keadaan atau letak geografis Indonesia. Perbedaan iklim dan kondisi geografis akan sangat mempengaruhi mutu pendidikan. Pemerintah sebaiknya menetapkan 1 kurikulum nasional, dan setiap wilayah diindonesia bebas mengembangkan kurikulum tersebut dengan mengacu kepada kurikulum nasional tetapi dengan mempertimbangkan kondisi wilayahnya masing-masing. Siswa Siswa sebaiknya aktif, harus ada evaluasi di dalam setiap pembelajarannya. Dan diberikan kebebasan dalam mengexspresikan apa yang siswa inginkan selama dalam jalurnya. Tenaga Pendidik Kebanyakan tenaga pendidik hanya bisa memberikan materi tanpa memberikan pemahaman yang jelas dan akurat. Jarang ada tenaga pendidik yang benar-benar memperhatikan siswanya dengan seksama. untuk tenaga pendidik sebaiknya lebih cermat dan selalu mengevaluasi cara mengajarnya apa itu nyaman untuk siswanya atau tidak Sarana Prasarana Memaksimalkan sarana prasarana yang ada.

7. Uraikan pendapat kalian strategi apa yang harus dilakukan dalam peningkatan mutu pendidikan di indonesia dengan kondisi biaya yang terbatas! Jawab: Memaksimalkan fasilitas yang ada dan telah disiapkan oleh lembaga pendidikan, mencari inovasi-inovasi pendidikan agar siswa nyaman menjalankan pendidikannya, mengevaluasi metode pendidikan.

8. Tenaga pendidik dan kependidikan merupakan salah satu bidang garapan pengelolaan pendidikan yang kompleks, untuk itu dibutuhkan sebuah treatment yang khusus untuk tetap mengembangkan bidang garapan ini. Tuliskan contoh model manajemen pengembangan Tenaga pendidik dan kependidikan yang dapat diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia! Jawab: Contoh manajemen pengembangan tenaga pendidikan dan kependidikan yang dapat diterapkan dalam sistem pendidikan di Indonesia adalah dengan kegiatan penataran dan pelatihan serta uji kompetensi sehingga tenaga pendidik dan kependidikan dapat mengembangkan pengetahuan dan kompetensinya untuk mendidik para siswanya. 9. Pengelolaan pendidikan erat kaitannya dengan inovasi pendidikan sebagai wujud penyesuain diri terhadap lingkungan. Sebutkan contoh inovasi pendidikan yang cocok diterapkan di Indonesia! Jawab: Perubahan dalam kurikulum merupakan hal yang harus dilakukan sejalan dengan perubahan yang terjadi di masyarakat. Kurikulum sekolah selalu mengikuti perubahan jaman, sebab jika tidak dilakukan perubahan maka pendidikan tidak dapat menghasilkan generasi berikut yang tanggap terhadap perkembangan. KTSP merupakan bentuk kurikulum baru yang sarat dengan perubahan / inovasi. Hal ini dilakukan sebagai jawaban terhadap perlunya mengantisipasi perubahan masyarakat. Meskipun kurikulum berubah, tidak berarti otomatis akan terjadi perubahan dalam proses implementasi di lapangan. Perubahan tidak akan terjadi apabila guru sebagai pelaksana pendidikan tidak atau belum melakukan perubahan tersebut. Dalam hal ini mungkin saja terjadi pengimpangan dari apa yang diharapkan oleh kurikulum tersebut. Antisipasi terhadap penyimpangan pelaksanaan kurikulum di lapangan dapat dilakukan jika telah diketahui apa yang menjadi hambatan terhadap pelaksanaan kurikulum tersebut 10. Cari sebuah artikel dengan judul bebas bertema pengelolaan pendidikan, kemudian komentari artikel tersebut! Pendidikan Nasional | Sekolah Tidak Bisa Disamakan dengan Perusahaan Meskipun Indonesia telah memiliki Undang-Undang (UU) Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), pada kenyataannya arah pendidikan di Indonesia masih tidak jelas. Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo lebih mengutamakan hal teknis daripada hal-hal untuk mencapai tujuan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Koordinator Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan menilai program-program Depdiknas tidak memiliki benang merah dengan falsafah dan tujuan pendidikan Indonesia yang digariskan dalam UU Sisdiknas. Sekolah gratis, BHP (Badan Hukum Pendidikan), dan UN (Ujian Nasional) sama sekali tidak ada hubungannya dengan semangat pendidikan Indonesia, katanya, Minggu (19/4). Ia mengatakan jika tujuan pendidikan di Indonesia dirumuskan dengan jelas, seharusnya halhal teknis disesuaikan dengan tujuan itu.

Pendidikan di Indonesia melompat-lompat. Misalnya pendidikan gratis dan murah, tapi tidak dipersiapkan dulu sebenarnya berapa ukuran biaya untuk menyelenggarakan pendidikan gratis. Asal dikasih uang BOS, harus gratis. Ini tidak masuk logika, karena biaya BOS tidak cukup, jelasnya. Standar kelulusan dalam UN, misalnya, ia mengatakan pemerintah setiap tahun menaikkan standar pendidikan, tanpa mempersiapkan anak, guru, dan sarana prasarana terlebih dahulu. Ade melanjutkan Mendiknas selama ini dianggap sering kali membuat programprogram populer tanpa memikirkan bagaimana cara mencapainya. Kalau ada masalah, apa-apa diserahkan kepada pemerintah daerah dengan alasan sudah desentralisasi. Ini sama saja lepas tangan, paparnya. Untuk bisa menyelesaikan permasalahan pendidikan, baik internal maupun eksternal, yang sangat ruwet, Ade Irawan menyampaikan jika Mendiknas membutuhkan semacam peta atau panduan menentukan prioritas kebijakan yang harus diambil. Sayangnya, belum ada pemetaan yang baik mengenai persoalan pendidikan apalagi kondisi internal Depdiknas yang masih harus dibenahi. Selain persoalan internal di Departemen Pendidikan, selama ini persoalan eksternal yang banyak muncul dan tak pernah diselesaikan selalu berkaitan dengan guru, siswa, dan alat penunjang belajar, ungkapnya. Limpahkan Tanggung Jawab Pengelolaan pendidikan saat ini, dinilai oleh Koordinator Koalisi Pendidikan, Lody Paat, bertentangan dengan ideologi Indonesia yang menganut welfare state. Ia mengatakan pendidikan sebagai tanggung jawab negara, jika diserahkan kepada BHP maka sama saja melimpahkan tanggung jawab negara untuk menyelenggarakan pendidikan secara gratis. Ia berujar sedari dulu tokoh pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, telah meletakkan nilai-nilai dasar pendidikan di Indonesia. Dengan manajemen penyelenggara pendidikan yang diatur dalam UU BHP, maka sekolah dan perguruan tinggi diharuskan mengikuti tata kelola seperti yang diatur pemerintah. Sekolah tidak bisa disamakan dengan perusahaan. Bagaimana dengan nasib murid miskin yang bodoh dan sekolah swasta yang kecil-kecil. Mereka bisa musnah. Padahal, tiap orang punya hak untuk mengakses pendidikan, jelasnya. Sementara itu, pakar pendidikan HAR Tilaar menyatakan apa yang dilakukan pemerintah sekarang ini dengan pendidikan bertolak belakang dengan Pancasila dan nilai dasar-dasar budaya Indonesia. Dengan sudah disahkannya UU BHP menjadikan pendidikan seperti barang dagangan yang sarat nilai dengan nilai-nilai kapitalis sehingga pendidikan mengabaikan tujuan pendidikan untuk membebaskan dari keterkungkungan politik, katanya. Menteri Pendidikan Nasional, Bambang Sudibyo, mengatakan apa yang dilakukan Depdiknas saat ini merupakan bukti pemerintah tidak lepas tangan. BHP disahkan justru ketika ketentuan 20 persen APBN itu dipenuhi pemerintah bersama-sama DPR, itu bukti pemerintah tidak lepas tangan, katanya. Namun, Mendiknas meminta gugatan terhadap UU BHP harus dalam kerangka perbaikan atas UU itu. Pasal 53 UU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang

mengamanatkan BHP juga pernah digugat. Itu dulu digugat, supaya tidak ada UU BHP, tetapi ternyata kalah sehingga tetap jalan terus penyusunannya Sumber : http://www.koran-jakarta.com/berita-detail.php?id=5999 KOMENTAR : Sangat ironis melihat situasi pendidikan saat ini yang tidak menentu. Di bandingkan dengan Negara tetangga kita, pendidikan di Indonesia terbilang cukup murah. Hal itu yang menyebabkan kenapa warga Negara asing, khususnya Malaysia ingin menuntut ilmu di Negara Indonesia. Sebenarnya UN, Bos dan program pemerintah lainnya adalah hal kreatif yang dilakukan untuk memajukan mutu pendidikan di indonesia, hanya saja ketika diperjalanannya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan kebanyakan melenceng dari tujuan dan cita cita pendidikan indonesia. Alangkah baiknya, petinggi-petinggi di dalam pendidikan itu adalah orang pendidikan, karena orang pendidikan akan lebih paham mengenai apa yang di butuhkan dalam pendidikan dibanding dengan orang yang bukan lulusan pendidikan.maju terus pendidikan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai