Anda di halaman 1dari 12

A. JUDUL Comrodang (oncom di Jero di tambah Udang) sebagai makanan ASLI Indonesia B.

LATAR BELAKANG MASALAH Tumbuhan Singkong adalah jenis tanaman pangan yang termasuk ke dalam suku Araceae (umbi). Tumbuhan Singkong berupa tumbuhan dengan batang menjuntai ke atas dan tegak dengan daun yang juga bisa menjadi makanan, yakni lalapan. Sedang umbinya berada di dalam tanah. Tumbuhan ini memiliki umbi yang beratnya bisa mencapai 2 kg atau lebih.. Di Indonesia sendiri, Singkong hampir bisa dijumpai di seluruh Indonesia yang tersebar mulai dari tepi pantai dan daerah-daerah tropis. Ide untuk memanfaatkan umbi singkong ini muncul dari pengalaman saya yang sangat menyukai memasak dan sering memodifikasi makanan, salah satu paman saya suka memancing dan suatu ketika keluarga saya mendapat udang dalam julmah yang banyak, saya bosan menyantap udang yang begitu-begitu saja mulai dari udang saus tiram, udang goreng tepung, dll. Sampai akhirnya saya diminta Mama saya membuat comro saya iseng menambahkan Udang di luar dugaan rasanya enak dan memiliki daya tarik. Alasan lain yang mendukung untuk memanfaatkan Singkong adalah karena penyajian Singkong sebagai makanan belum variatif dan sebatas ala kadarnya sebagai makanan yang kurang menarik. Sebagian besar masyarakat Indonesia mengolah Singkong sebagai makanan hanya sebatas direbus/digoreng saja, belum banyak yang mengetahui bahwa Singkong juga dapat dimodifikasi menjadi makanan lauk-pauk yang bergizi dan memiliki nilai jual tinggi di pasaran. Tanaman Singkong memiliki banyak kegunaan mulai dari daun sampai umbinya. Untuk saat ini batangnya di daerah tertentu setelah dikeringkan bisa menjadi kayu baker, dan daun singkong biasa dimanfaatkan sebagai makanan lalap yang nikmat bila ditambah dengan sambel terasi rasanya pasti mak-nyus, mengutip dari Pak Bondan. Umbi singkong dapat digunakan sebagai makanan cemilan yang dikonsumsi secara langsung setelah melalui proses perebusan/goreng. Singkong mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, sehingga digunakan sebagai alternatif sumber energi bagi tubuh Melalui produksi makanan cemilan berupa comro udang yang terbuat dari umbi singkong ini akan menambah variasi jenis makanan cemilan dari Indonesia. Selain itu, dengan penambahan aneka seafood lain tidak hanya udang, bisa cumi, ayam, daging atau lainnya pada comro tersebut akan lebih variatif, meningkatkan daya tarik peminat dan daya jual singkong ini.

C. PERUMUSAN MASALAH Rumusan masalah yang akan dibahas adalah: 1. Bagaimana mengolah Udang dibalik Comro yang bernilai jual dan bergizi tinggi ? 2. Bagaimana memmperkenalkan Comro D. TUJUAN Tujuan dari program ini adalah sebagai berikut: 1. Mempertahankan makanan khas sekaligus cita rasa makanan Indonesia 2. Menghasilkan makanan Comrodang sebagai makanan baru di kalangan masyaraka Indonesia. 3. Mengoptimalkan manfaat dari umbi singkong yang selama ini belum begitu bervariasi dalam penyajiannya. 4. Meningkatkan daya kreativitas dan jiwa kewirausaan mahasiswa. 5. Membuka peluang usaha baru di bidang kuliner. 6. Meningkatkan pendapatan mahasiswa. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Keluaran yang kami harapkan dari PKMK ini adalah sebagai berikut: 1. Menghasilkan cemilan baru berupa comro beraneka rasa yang sebelumnya kurang diketahui sehingga mampu menjadi alternatif cemilan baru dikalangan masyarakat Bandung. 2. Produk makanan yang akan menginspirasi para produsen makanan untuk menciptakan produk baru yang sebelumnya kurang begitu dikenal. F. KEGUNAAN PROGRAM Kegunaan program kreatifitas mahasiswa dalam bidang kewirausahaan kami adalah: 1. Menumbuh kembangkan daya kreatifitas mahasiswa. 2. Membuka peluang usaha baru. 3. Menambah keberagaman jenis makanan Bandung yang dikenal sebagai surga kuliner. 4. Meningkatkan produksi singkong khususnya dalam sektor pertanian Bandung. G. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 1. Kondisi Lingkungan

Indonesia merupakan negara agraris dengan berbagai macam sumber daya alam yang melimpah dan potensial untuk dikembangkan. Singkong merupakan tanaman jenis umbi-umbian yang dapat tumbuh dimana saja baik yang tumbuh secara tidak sengaja maupun yang sengaja dibudidayakan. Jika singkong tersebut dimaksimalkan pengolahannya maka akan menambah nilai ekonomis dari produk singkong tersebut. Selain itu, di Indonesia pada umumnya dan di Bandung khususnya produk olahan dari ini menjadi salah satu jajanan atau kudapan khas yang bergizi tinggi dan cukup terjangkau untuk semua kalangan di masyarakat. Di dalam pertumbuhannya, tanaman singkong tidak menuntut syarat tumbuh yang khusus. Tanaman ini dapat tumbuh diberbagai jenis tanah dengan berbagai kondisi lahan baik lahan becek maupun lahan kering. Singkong tumbuh tersebar di daerah tropis, sub tropis dan di daerah beriklim sedang. Pembudidayaan Singkong dapat dilakukan pada daerah beriklim lembab (curah hujan tinggi) dan daerah beriklim kering (curah hujan rendah), tetapi ada kecenderungan bahwa produk singkong akan lebih baik pada daerah yang beriklim rendah atau iklim panas. Curah hujan optimum untuk pertumbuhan tanaman singkong adalah 175 cm pertahun. Singkong juga dapat tumbuh di dataran tinggi, pada tanah tadah hujan dan tumbuh sangat baik pada lahan yang bercurah hujan 2000 mm/tahun atau lebih. Selama pertumbuhan tanaman singkong menyukai tempat terbuka dengan penyinaran penuh serta tanaman ini mudah tumbuh pada lingkungan dengan suhu 25-30 derajat celcius dan kelembaban tinggi. Tanaman Singkong menyukai tanah yang gembur, yang kaya akan bahan organik atau humus. Tanaman ini dapat tumbuh pada daerah dengan berbagai jenis tanah, misal tanah lempung yang subur berwarna coklat pada lapisan tanah yang bebas air tanah, tanah vulkanik,andosol, tanah latosol. Tanaman singkong untuk mendapatkan hasil yang tinggi, harus tumbuh di tanah drainase baik dan PH 5,56,5. Tanah yang bergambut sangat baik untuk singkong tetapi harus diberi kapur 1 ton/ha bila PH nya di bawah 5,0. Tanaman singkong membutuhkan tanah yang lembab dan cukup air. Apabila tidak tersedia air yang cukup atau mengalami musim kemarau yang panjang, tanaman singkong akan sulit tumbuh. Musim tanam yang cocok untuk tanaman ini ialah menjelang musim hujan, sedang musim panen tergantung kepada kultivar yang ditanam.

Singkong dapat tumbuh pada ketinggian 01300 m dpl. Di Indonesia sendiri singkong dapat tumbuh di daerah pantai sampai pergunungan dengan ketinggian 2000 m dpl, meskipun sangat lama dalam memanennya. Di Indonesia tempat pengembangan Singkong adalah Kota Lampung yang menghasilkan beberapa kultivar yang enak rasa umbinya. Tingkat produksi tanaman Singkong tergantung pada kultivar, umur tanaman dan kondisi lingkungan tempat tumbuh. Pada kondisi optimal produktivitas talas dapat memcapai 30 ton/hektar. 2. Sumber Bahan Baku Dalam pendirian usaha ini, sumber bahan baku utama adalah umbi Singkong. Umbi Singkong mudah ditemukan karena tanamannya mudah tumbuh dimana saja sehingga dalam pengembangan usaha ini kita tidak akan mengalami kesulitan untuk mencari sumber bahan bakunya. 3. Analisis Ekonomi Secara sederhana, bisnis ini dapat dihitung dengan cara : Biaya investasi peralatan Alat Parutan Saringan Wajan Pisau Spatula Talenan Sarung tangan plastik Baskom Jumlah 2 buah Rp 7.000 Rp Rp 14.000 90.000 Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah Harga alat Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp per Total Harga Rp 10.000 Rp 5000 Rp 25.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 6000

10.000 5000 25.000 10.000 10.000 10.000 3.000

Peralatan dapat digunakan maksimal tahun. Jika satu minggu produksi dilakukan tiga kali, maka dalam dua tahun sebanyak = 2 x 4 minggu x 36 bulan = 288 kali produksi. Sehingga biaya investasi adalah Rp 90.000 : 288 = Rp 312.5 per satu kali produksi di bulatkan menjadi Rp 400,-

Biaya operasional Jumlah Umbi Singkong Udang Minyak goreng Oncom kemiri Bawang putih Bawang merah Penyedap rasa Garam Jumlah 2 kg 1 kg 1 liter 3 buah 1 bungkus 1 ons 1 ons 1 bungkus 1 bungkus Harga satuan Rp 4.000 Rp 25.000 Rp 19.000 Rp 1.500 Rp 500 Rp 1500 Rp 1500 Rp 1.000 Rp 1.000 per Total Harga Rp 8.000 Rp 25.000 Rp 19.000 Rp 4.500 Rp 500 Rp 1500 Rp 1500 Rp 1.000 Rp 1.000 Rp 62.000

Dari bahan diatas perolehan bahan dasar penyusutan di peroleh 1 kg, sehingga dari komposisi bahan tersebut dapat diperoleh 33 buah comro (setiap combro sebesar telur ayam kampung). Harga dasar penjualan dodol talas kaya rasa ini adalah Rp 3.000 per buah. Jadi hasil penjualan 33x Rp 3000 = Rp 99.000,- . Secara sederhana, modal kerja per produksi adalah (biaya investasi + biaya operasional) = Rp 400 + Rp 62.000 = Rp 62.400,Keuntungan dalam setiap produksi adalah Penjualan modal kerja = Rp 99.000 Rp 62.400 = Rp. 36.600,H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM 1. Proses Pembelajaran dan Pelatihan Untuk melaksanakan program kewirausahaan ini, perlu dilakukan pembekalan berupa pelatihan untuk membentuk team work yang solid dan profesional dalam pengembangan usaha comrodang tersebut. Adapun proses pelatihan tersebut berupa : a. Social Skills

Substansi pembelajaran social skills berbentuk materi pelatihan motivation training, komunikasi efektif, team building, organisasi dan manajemen. Tujuan pembelajaran social skills yang diselengggarakan adalah untuk membentuk dan memupuk kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif dalam bisnis, menmahami peran kerjasama dan organisasi dalam kelompok untuk membangun dan mengelola usaha/ bisnis. Materi ini disampaikan dengan metode ceramah interaktif, diskusi dan tanya jawab, serta simulasi penerapan untuk pemahaman materi team work kepada pelaku usaha/ pelaksana program. b. Vocational Skills Subtansi pembelajaran vocational Skills berbentuk pelatihan keterampilan praktis yang akan dilaksanakan sebagai usaha kelompok melalui simulasi (praktek) dengan materi mencakup dasar- dasar membuat produk. Perencanaan Operasi dan Produksi Adapun alat-alat yang akan digunakan antara lain: Peralatan umum c. Mesin pemarut d. Saringan e. Wajan f. Pisau g. Spatula h. Baskom

Bahan baku a. Umbi singkong

b. Udang c. Minyak d. Penyedap rasa e. Bawang merah f. Bawang putih g. kemiri k. Garam

Proses pembuatan Comrodang adalah sebagai berikut : a. Kupas singkong terlebih dahulu. b. Cuci singkong yang telah dikupas hingga bersih dan direndam. c. Parut singkong hingga halus dan beri air sedikit d. Oncom di haluskan (ditumbuk sampai halus) e. Kemudian Oncom). angkat dan sisihkan. f. haluskan bawang merah, bawang putih, penyedap rasa, dan garam. Campur bumbu dengan singkong parut dan daun bawang. Aduk rata. g. ambil adonan singkong secukupnya, pipihkan. Beri adonan isi, bentuk lonjong. h. Goreng dalam minyak yang banyak dan panas sampai kuning kecokelatan. tumis bahan isian sampi harum dan matang (udang dan

angkat, tiriskan, sajikan hangat.

2. Promosi dan Penjualan Adapun untuk pengenalan produk ini kepada masyarakat kami awali di lingkungan kampus Universitas Padjajaran yaitu dengan memberi sampel produk Comrodang kepada mahasiswa di sekitar kampus, selanjutnya kami akan menitipkan produk ini di kantin kantin sekitar kampus. Kami juga akan menawarkan produk ini kepada konsumen konsumen yang ditemui oleh kami selaku pelaku usaha dimanapun berada atau didekat tempat produksi. Produk ini juga akan dipublikasikan menggunakan leaflet bahwa kami menerima pesanan, memasang iklan produk di koran wilayah setempat, penyebaran brosur ke masyarakat luas, dan informasi dari mulut ke mulut.

I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 ( empat ) bulan dan dimulai dengan jadwal sebagai berikut : Pelaksanaan Kegiatan Bulan ke-4 Bulan ke-1 1 1 Perencanaan Survey 2 Baku Pelatihan 3 4 Praktek Publikasi dan dan Bahan Bulan ke-2 Bulan ke-3

No

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

promosi 5 6 7 Produksi Pemasaran Evaluasi Pembuatan 8 Laporan

J. RANCANGAN BIAYA Kegiatan A. Tahap Pelaksanaan Keterangan 1. Bahan Habis Pakai Umbi singkong
Udang Minyak goreng Oncom kemiri Bawang putih Bawang merah Penyedap rasa Garam

Harga Barang Unit Harga @

Jumlah

2 kg
1 kg 1 liter 3 buah 1 bungkus 1 ons 1 ons 1 bungkus 1 bungkus

Rp 4.000
Rp 25.000 Rp 19.000 Rp 1.500 Rp 500 Rp 1500 Rp 1500 Rp 1.000 Rp 1.000

Rp

8000

Rp 25.000 Rp 19.000 Rp 4.500 Rp 500 Rp 1500 Rp 1500 Rp 1.000 Rp 1.000

Jumlah 2. Peralatan Tetap


Parutan Saringan Wajan Pisau Spatula Talenan Sarung tangan 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 1 buah 2 buah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 10.000 5000 25.000 10.000 10.000 10.000 3.000

Rp 62.000
Rp 10.000 Rp 5000 Rp 25.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 10.000 Rp 6000

plastik Baskom

2 buah

Rp

7.000

Rp

14.000

Jumlah B. Pelaporan Pembuatan proposal dan penggandaan Pembuatan LPJ dan penggandaan Jumlah c. Promosi Cetak brosur, 1 rim pamflet, selebaran Jumlah TOTAL BIAYA Rp 500 2 buah Rp 20.000

Rp 90.000 Rp 40.000

2 buah

Rp 20.000

Rp 20.000

Rp 40.000 Rp 250.000 Rp 250.000 Rp 442.000

K. NAMA DAN BIODATA a. Nama: Vivi Lailita Maylini b. N I M :170610080071 c. Fakultas/jurusan : FISIP/Ilmu Administrasi Bisnis d. Perguruan Tinggi : Universitas Padjajaran e. Waktu untuk kegiatan PKM : 72jam/minggu

COMRODANG (Oncom di Jero Udang)


Untuk memenuhi UTS Kewirausahaan

Disusun Oleh: Vivi Lailita Maylini 170610080071 ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK 2012
Lampiran. Foto produk dalam bentuk jadi

Anda mungkin juga menyukai