Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

Logical Framework
Perkembangan logika

Disusun Oleh : Muhammad Habib Ikroman(20110520122)

ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2012

Pengantar Logica Frame Work a. Pengertian Logika Logika berasal dari bahasa Yunani logike yang berarti studi sistematis formal tentang dasar-dasar atau prinsip-prinsip penalaran dan pengambilan kesimpulan yang benar dan valid. Secara sederhan logika dapat di definisikan sebagai ilmu yang memberikan prinsip-prinsip yang harus diikuti agar dapat berfikir valid menurut aturan yang berlaku

b. Sejarah logika a. Logika pertama-tama disusun oleh Aristoteles (384-322 SM), sebagai sebuah ilmu tentang hukum-hukum berpikir guna memelihara jalan pikiran dari setiap kekeliruan. Logika sebagai ilmu baru pada waktu itu, disebut dengan nama analitika dan dialektika. Kumpulan karya tulis Aristoteles mengenai logika diberi nama Organon, terdiri atas enam bagian. b. Theoprastus (371-287 sM), memberi sumbangan terbesar dalam logika ialah penafsirannya tentang pengertian yang mungkin dan juga tentang sebuah sifat asasi dari setiap kesimpulan. Kemudian, Porphyrius (233-306 M), seorang ahli pikir di Iskandariah menambahkan satu bagian baru dalam pelajaran logika. Bagian baru ini disebut Eisagoge, yakni sebagai pengantar Categorie. Dalam bagian baru ini dibahas lingkungan-lingkungan zat dan lingkungan-lingkungan sifat di dalam alam, yang biasa disebut dengan klasifikasi. Dengan demikian, logika menjadi tujuh bagian. c. Tokoh logika pada zaman Islam adalah Al-Farabi (873-950 M) yang terkenal mahir dalam bahasa Grik Tua, menyalin seluruh karya tulis Aristoteles dalam berbagai bidang ilmu dan karya tulis ahli-ahli pikir Grik lainnya. Al-Farabi menyalin dan memberi komentar atas tujuh bagian logika dan menambahkan satu bagian baru sehingga menjadi delapan bagian. d. Karya Aristoteles tentang logika dalam buku Organon dikenal di dunia Barat selengkapnya ialah sesudah berlangsung penyalinan-penyalinan yang sangat luas dari

sekian banyak ahli pikir Islam ke dalam bahasa Latin. Penyalinan-penyalinan yang luas itu membukakan masa dunia Barat kembali akan alam pikiran Grik Tua. e. Petrus Hispanus (meninggal 1277 M) menyusun pelajaran logika berbentuk sajak, seperti All-Akhdari dalam dunia Islam, dan bukunya itu menjadi buku dasar bagi pelajaran logika sampai abad ke-17. Petrus Hispanus inilah yang mula-mula mempergunakan berbagai nama untuk sistem penyimpulan yang sah dalam perkaitan bentuk silogisme kategorik dalam sebuah sajak. Dan kumpulan sajak Petrus Hispanus mengenai logika ini bernama Summulae. f. Francis Bacon (1561-1626 M) melancarkan serangan sengketa terhadap logika dan menganjurkan penggunaan sistem induksi secara lebih luas. Serangan Bacon terhadap logika ini memperoleh sambutan hangat dari berbagai kalangan di Barat, kemudian perhatian lebih ditujukan kepada penggunaan sistem induksi. g. Tokoh logika simbolik yang lain ialah John Venn (1834-1923), ia berusaha menyempurnakan analisis logik dari Boole dengan merancang diagram lingkaranlingkaran yang kini terkenal sebagai diagram Venn (Venns diagram) untuk menggambarkan hubungan-hubungan dan memeriksa sahnya penyimpulan dari silogisme. Untuk melukiskan hubungan merangkum atau menyisihkan di antara subjek dan predikat yang masing-masing dianggap sebagai himpunan. h. Perkembangan logika simbolik mencapai puncaknya pada awal abad ke-20 dengan terbitnya 3 jilid karya tulis dua filsuf besar dari Inggris Alfred North Whitehead dan Bertrand Arthur William Russell berjudul Principia Mathematica (1910-1913) dengan jumlah 1992 halaman. Karya tulis Russell-Whitehead Principia Mathematica memberikan dorongan yang besar bagi pertumbuhan logika simbolik. i. Di Indonesia pada mulanya logika tidak pernah menjadi mata pelajaran pada perguruan-perguruan umum. Pelajaran logika cuma dijumpai pada pesantrenpesantren Islam dan perguruan-perguruan Islam dengan mempergunakan buku-buku berbahasa Arab. Pada masa sekarang ini logika di Indonesia sudah mulai berkembang sesuai perkembangan logika pada umumnya yang mendasarkan pada perkembangan teori himpunan. c. Faedah Logika

Pelajaran logika menimbulkan kesadaran untuk menggunakan prinsip-prinsip untuk berfikir secara sistematis. Faedah tersebut antara lain :

Logika menyatakan, menjelaskan dan emmpergunakan prinsip-prinsip abstrak yang dapat digunakan dalam semua lapangan ilmu pengetahuan

Menambah daya berfikir abstrak yang menimbulkan sikap intelektual Mencegah agar tidak tersesat dari segala sesuatu yang kita peroleh berdasarkan authority.

d. Logika sebagi proses berfikir Logika identik dengan masuk akal dan penalaran. adalah salah satu bentuk pemikiran. Pemikiran adalah pengetahuan tak langsung ada pernyataan langsung. Pemikiran mungkin benar dan mungkin juga tak benar.

e. Peran logika dala ilmu pengetahuan dan teknologi

a. Logika mengantarkan manusia untuk berdaya abstraksi Hal ini erat kaitanya dengan alam pikiran manusia. Alam pikiran manusia berkembang menurut dua hal: Perkembangan alam pikiran manusia sejak zaman purbakala hingga saat ini. Perkembanagn alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir hayatnya

b. Logika mengarahkan manusia berfikir yang konstruktif dan benar Manusia diarahkan untuk berfkir secara labih konstruktif dan benar. Hal ini dapat dilihat dari proses pengambilan keputusan dari premis-premis yang ada atau penarikan kesimpulan secara deduktif dengan mengunakan pola piker yang disebut selogisme atau pola-pola lain.

c. Logika mengantarkan manusia untuk menyelesaikan masalah secara konstruktif dan benar Ilmu pengetahuan bermula dari rasa ingin tahu, kemudian keingintahuan itu dilaksanakan dengan melakukan pengamatan dan percobaan serta penalaran. Percobaan bertujuan menimbulkan gejala dalam lingkungan yang terkendali. yang dikumpulkan selanjutnya akan dianalisa dengan metode ilmiah tertentu untuk memperoleh kesimpulan yang logis, yang dapat diterima dengan akal sehat.

f. Posisi logika dalam ilmu pengetahuan Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus ( tepat ). Ilmu pengetahuan mempunyai arti yang luas dan yang sempit. Di dalam bahasa asing dipergunakan istilah-istilah seperti : Science ( bahasa Inggris ), Wissenschaft ( Jerman ), Wetensekap. Kata-kata itu ada persamaannya dengan istilah ilmu pengetahuan tetapi tidak selalu sama.Wissenschaft dan scienza dipakai dalam arti yang luas dan meliputi apa yang di dalam bahasa Jerman disebut Naturwissenschaften ( ilmu pengetahuan alam, untuk pengetahuan fisika ) dan Geisteswissenschaften. Science di Inggris mempunyai arti yang lebih sempit, yaitu apa yang di dalam bahasa Jerman disebut Naturwissenschaften. Kalau kita membaca literatur Inggris, kita harus memperhatikan arti yang lebih sempit yang diberi istilah science. Dikatakan bahwa science harus melalui sifat-sifat yang tertentu. Di dalam science terdapat : - Perbedaan perbedaan secara kritis. - Mempunyai sifat umum dan di dalamnya terdapat suatu sistema - Harus dapat dilakukan perifikasi ( pengontrolan ) Di dalam science orang harus bersikap kritis, artinya orang harus mampu menemukan kenyataan fakta-fakta dan mampu membedakan antara yang murni dan apa yang telah diberi corak oleh pandangan atau keinginan yang tertentu, yang orang cenderung untuk memakai pandangannya itu, pandangan yang obyektif.

Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan tentang pokok yang tertentu. Kumpulan ini merupakan suatu kesatuan yang sistematis serta memberikan penjelasan yang dapat

dipertanggungjawabkan. Penjelasan ini terjadi dengan menunjukkan sebab-musababnya. Logika juga merupakan ilmu pengetahuan. Lapangan ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah azas-azas yang menentukan pemikiran yang lurus, tepat dan sehat. Agar dapat berpikir lurus, tepat, dan teratur, logika menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum- yang ditepati.

g. Logika dalam prespektif islam


Logika Islam terinspirasi terutama oleh korpus logis Aristoteles, Organon (yang menurut taksonomi Yunani akhir juga termasuk Retorikadan Poetics ). Karena logika dipandang sebagai Organon atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan, logika dalam dunia Islam juga memasukkan teori umum argumentasi terfokus pada tujuan epistemologis. Unsur logika Islam berpusat pada teori demonstrasi ditemukan dalam Aristoteles Posterior Analytics , sejak demonstrasi dianggap sebagai tujuan akhir dicari oleh logika. Unsur-unsur lain dari teori argumentasi, seperti dialektika dan retorika, dipandang sebagai sekunder untuk demonstrasi, karena diadakan bahwa argumen bentuk-bentuk yang dihasilkan negara kognitif rendah dalam kepastian dan stabilitas untuk demonstrasi. Tujuannya adalah filsuf akhirnya untuk menunjukkan kebenaran yang diperlukan dan tertentu, penggunaan argumen retoris dialektis dan dipertanggungjawabkan untuk sebagai persiapan untuk demonstrasi, sebagai kesimpulan defensif, atau sebagai ditujukan untuk mengkomunikasikan hasilnya kepada audiens yang lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai