Anda di halaman 1dari 9

P.T.

PARAMITA MITRAPRATAMA
Management & Engineering Consultant Bengkulu dan Lampung

Penyiapan Kelembagaan Desa Mandiri Energi Di Sumatera Selatan,

DME)

BAB 5

STRATEGI PELESTARIAN PROGRAM DESA MANDIRI ENERGI (DME)

Secara sederhana, monitoring dilaksanakan dengan mencatat dan melaporkan setiap kegiatan, agar dapat dipakai untuk membandingkan dengan rencana yang sudah ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan dengan rencana segera diumpan balikkan kepada pelaksana untuk mendapat perhatian dan ditindaklanjuti. Keberlanjutan program pemberdayaan masyarakat dalam kerangka Desa Mandiri Energi didasarkan atas hasil monitoring dan evaluasi, dimana kegiatan yang dilaksanakan telah berhasil. Namun, dinamika masyarakat terus berkembang sehingga menuntut peningkatan pencapaian usaha. Oleh karena itu pemberdayaan mayarakat di masa depan perlu membangun strategi baru yang lebih optimal dalam pencapaian pemberdayaan masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan untuk program pemberdayaan masyarakt tidak dapat disamakan dengan program yang hanya bersifat pembangunan fisik atau kegiatan komersial. Seluruh aspek sosial,ekonomi, budaya, pengetahuan dan tingkat pendidikan, pengalaman dan daya juang masyarakat dapat menjadi factor yang berpengaruh dalam implementasi program sehingga diperlukan konsep kelestarian program. 5.1

PRINSIP DASAR PELESTARIAN PROGRAM


Upaya penanggulangan krisi energi listrik dan peningkatan pendapatan masyarakat diberikan proyek Penyiapan Kelembagaan Desa Mandiri Energi Di Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung yang kepada masyarakat dalam bentuk pembangunan PLTMH dan atau pengembangan energi terbarukan. Kegiatan tersebut dilengkapi dengan pengembangan usaha ekonomi produktif. Pembentukan dan pemberdayaan lembaga pengelola Desa Mandiri Energi menjadi tulang punggung keberhasilan proyek. Selama proyek berjalan, upaya membantu masyarakat dilaksanakan dalam kegiatan

Bab 5: Strategi Pelestarian Program Desa Mandiri Energi (DME)

51

P.T. PARAMITA MITRAPRATAMA


Management & Engineering Consultant Bengkulu dan Lampung

Penyiapan Kelembagaan Desa Mandiri Energi Di Sumatera Selatan,

DME)

pendampingan dalam rangka penguatan kelembagaan, penguatan modal, peningkatan kemampuan, peningkatan pengetahuan dan pemberian paket penyediaan sarana dan prasarana DME Kegiatan Produktif Konsep pemberdayaan yang dikembangkan adalah konsep partisipatif yang melibatkan semua stakeholder dan menempatkan masyarakat sebagai stakeholder primer. Prinsip tersebut dituangkan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat yang terintegrasi dengan kegiatan pemberdayaan komponen penyediaan energi. Diagram konsep pemberdayaan DME digambarkan pada Gambar 5.1. Gambar 5.1.

KEMISKINAN DEGRADASI SUMBERDAY A ALAM KETERBATAS AN MODAL, PASAR, KONDISI INFORMASI MASYARAKAT KETERBATAS AN SARANA DAN PRASARANA ENERGI KETERBATAS AN PENGETAHUA N TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATA N NILAI TAMBAH

SDM

BANTUAN TEKNIS (PENDAMPINGA N, PELATIHAN, STUDI BANDING, DLL) PEMANFAATAN DAN REHABILITASI SDA

STRUKTUR Instansi Pemerint ah Sektor Swasta

PERBAIKAN KONDISI ASSET MASYARAKAT

SDA

BENTUK INTERVENSI THD. ASSET MENYEDIAKAN MASYARAKAT SDU PLTMH, PLTS, dll PERBAIKAN LINGKUNGAN PENDARATAN, DLL PENGUATAN KELEMBAGAAN MASY, LEMBAGA KEUANGAN, LEMBAGA USAHA

SDF

PROSES TRANSFORMA Pembuata SI n aturan Penerbitan kebijaka n Transform asi budaya Penguatan kelemba gaan

KETERSEDIAN ENERGI PENINGKATAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA PENINGKATAN MANFAAT DAN KESEJAHTERA DAMPAK AN KELESTARIAN SDA PENURUNAN KETERGANTU NGAN ENERGI DARI LUAR DESA

Konsep Keberlanjutan Pemberdayan Masyarakat

Bab 5: Strategi Pelestarian Program Desa Mandiri Energi (DME)

INTERVENSI ESDM

SDS

52

P.T. PARAMITA MITRAPRATAMA


Management & Engineering Consultant Bengkulu dan Lampung

Penyiapan Kelembagaan Desa Mandiri Energi Di Sumatera Selatan,

DME)

Dalam Kerangka Desa Mandiri Energi (DME) Selama proyek berlangsung dilaksanakan penanaman dan pelembagaan visi, misi, prinsip serta nilai-nilai dasar kewirausahaan dan keterampilan teknis dalam menjalankan usaha melalui lembaga DME. Melalui kelembagaan tersebut, usaha peningkatan pendapatan dan penciptaan lapangan usaha baru diharapkan dapat menjadi gerakan dari, oleh dan untuk masyarakat, yang didukung oleh pemerintah Kabupaten Pengembangan DME dan usaha ekonomi produktif selain diharapkan akan mengurangi mengurangi ketergantungan energi dari luar desa secara umum, kemiskinan yang terjadi di desa/pekon, juga diharapkan mampu menciptakan lapangan usaha dan lapangan kerja baru. Lapangan usaha baru diharapkan mampu berkembang dan menjadi tulang punggung perekonomian lokal di masa datang. Dengan tumbuhnya lapangan usaha baru tersebut nantinya diharapkan menjadi motor penggerak roda perekonomian yang pada akhirnya mampu menambah lapangan kerja baru sehingga dapat menyerap angkatan kerja yang tersedia. Implikasi akhir yang diharapkan dari penyerapan tenaga kerja ini adalah penurunan tekanan terhadap sumberdaya alam, yang pada akhirnya akan menjamin kelestarian sumberdaya. Tolok ukur keberhasilan pengembangan usaha salah satunya adalah apabila proses pembinaan melalui pendampingan telah selesai, upaya penanggulangannya dilaksnaakan oleh masyarakat sendiri yang bersendikan visi, misi, prinsip serta nilai kewirausahaan tetap berjalan. Sebaliknya, jika semua kegiatan DME dan pengembangan usaha ikut berhenti seiring dengan selesainya proyek serta selesainya proses pendampingan, dapat dikatakan bahwa proyek telah gagal untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. Strategi pelestarian kegiatan menjadi sangat penting untuk terus senantiasa melekat pada semua langkah pentahapan yang dilakukan dalam pelaksanaan pengembangan DME dan usaha ekonomi produktif, sejak tahap awal hingga tahap akhir proyek. Strategi pemandirian DME dan kegiatan ekonomi produktif disiapkan untuk memastikan bahwa program yang telah difasilitasi, dipelopori,
Bab 5: Strategi Pelestarian Program Desa Mandiri Energi (DME) 53

P.T. PARAMITA MITRAPRATAMA


Management & Engineering Consultant Bengkulu dan Lampung

Penyiapan Kelembagaan Desa Mandiri Energi Di Sumatera Selatan,

DME)

dirancang dan dilaksanakan akan terus berlangsung meskipun proyek sudah berakhir. Kondisi tersebut merupakan bagian dari proses pembangunan DME dan usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan yang mengakar dan menjadi sebuah gerakan ekonomi masyarakat untuk penciptaan lapangan kerja di wilayahnya, dalam rangka mengurangi ketergantungan pada penyediaan energi dari luar desa dan penyediaan lapangan kerja dan lapangan berusaha di desa. Pada akhirnya diharapkan akan terbentuk desa Purna Mandiri (PURNAMA), artinya desa tersebut memiliki kemandirian dalam berbagai aspek kehidupan yang diawali oleh kemandirian energi. Proses Pembangunan usaha ekonomi produktif, adalah suatu proses pembangunan kesejahteraan masyarakat melalui kewirausahaan dan kelembagaan yang berlangsung terus-menerus. Proses tersebut harus berasal dari prakarsa masyarakat atas dasar adanya motivasi untuk perubahan menuju situasi yang lebih baik dan lebih baik lagi, untuk kesejahteraan sekarang dan pertimbangan kemakmuran bagi generasi yang akan datang. Penyusunan strategi pengembangan DME dan kegiatan ekonomi produktif setelah proyek berakhir bertujuan untuk menjamin : 1. Kelestarian dan keberlanjutan program, tanpa harus ada proyek semacam ini dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Masyarakat dengan fasilitasi dari Pemerintah daerah dan pihak yang memiliki kepedulian terhadap ekonomi pedesaan; 2. Jaminan keberlangsungan penyediaan permodalan usaha bagi usaha produktif; 3. Jaminan keberlangsungan usaha bagi pengelola DME dan pembangkit listrik dan; 4. Mempersiapkan dengan tuntas pelayanan ekonomi produktif; operasi usaha lembaga

5. Menjadikan DME sebagai motor penggerak utama perekonomian masyarakat setidaknya dalam lingkup satu pekon. Tahap penyiapan akhir proyek merupakan bagian integral dari strategi penyiapan kemandirian bagi seluruh kegiatan pengembangan

Bab 5: Strategi Pelestarian Program Desa Mandiri Energi (DME)

54

P.T. PARAMITA MITRAPRATAMA


Management & Engineering Consultant Bengkulu dan Lampung

Penyiapan Kelembagaan Desa Mandiri Energi Di Sumatera Selatan,

DME)

DME dan ekonomi produktif kemudian menumbuh kembangkannya menjadi usaha berskala menengah. Landasan utama strategi adalah untuk lebih menjamin pelestarian program yang telah dilaksanakan setelah proyek berakhir. Isu pokok dan persoalan penting pelestarian program yang harus diperhatikan selama proses pendampingan pelaksanaan proyek. Pokok-pokok penanganan pelestarian program adalah sebagai berikut: Pelaksanaan pengembangan program secara partisipatif; masyarakat terhadap DME dan

Pembangunan kepedulian pengembangan usaha;

Pengembangan jiwa kewirausahaan;

Integrasi dan sinkronisasi dengan program lain dalam wilayah yang sama;. Keterlibatan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, pihak yang peduli terhadap kelembagaan dan kondisi ekonomi masyarakat pedesaan; Membuka akses untuk pengembangan usaha; Transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap;

Membangun jaringan kerja terintegrasi antara DME dengan Lembaga lain yang telah terbentuk. 5.2

TOLOK UKUR KELESTARIAN PROGRAM PENGEMBANGAN DME


Tolok ukur utama yang mentukan keberhasilan pengembagan DME terdiri dari lima aspek sebagai berikut : program

1. Perubahan perilaku kolektif dari pihak anggota dan pengurus DME dan usaha ekonomi produktif; 2. Munculnya gerakan usaha ekonomi masyarakat bersama untuk meningkatkan pendapatan masyarakat; 3. Sinergi antara beberapa lembaga pegelola DME dan kegiatan ekonomi produktif, Swasta, sektor komersial di luar desa/pekon, Pemerintah Daerah, lembaga riset, perguruan tinggi dalam berbagai kegiatan program pengembangan DME dan usaha ekonomi produktif.; 4. Kampanye business best practices untuk menjadi model yang dapat mereplikasi dan mendiseminasikan DME kepada masyarakat lainnya di luar desa/pekon yang telah dikembangkan;
Bab 5: Strategi Pelestarian Program Desa Mandiri Energi (DME) 55

P.T. PARAMITA MITRAPRATAMA


Management & Engineering Consultant Bengkulu dan Lampung

Penyiapan Kelembagaan Desa Mandiri Energi Di Sumatera Selatan,

DME)

5. Terjadinya mekanisme participatory monitoring, evaluation dan control dari masyarakat dan Pemerintah untuk terus memelihara dan mengembangkan DME Sebagai bahan acuan yang dapat digunakan untuk langkah monitroing dan evaluasi terhadap keberhasilan program, rincian terhadap masing-masing tolok ukur tersebut disajikan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Tolok Ukur Keberlanjutan
Tolok Ukur 1. Perubahan perilaku kolektif dari pihak anggota dan pengurus DME dan usaha ekonomi produktif Parameter Indikator

1. Penanggulangan kemiskinan Lebih mengutamakan menjadi tanggung jawab kebutuhan nyata dan bersama masyarakat, strategis yang tumbuh pemerintah, dan stakeholder berdasarkan prakarsa atau lain. inisiatif masyarakat 2. Peran pemerintah bergeser (Community Driven). dari service provider menjadi Lebih mengutamakan fasilitator. pemecahan masalah yang bersifat prakarsa dari 3. Tumbuh paradigma bawah. pembangunan lokal bertumpu pada potensi serta Lebih mengedepankan kemandirian yang dimilikinya model pendekatan sendiri, dan mengurangi sikap pembangunan partisipatif, mental mental meminta dimulai dari pelembagaan bantuan. proses penyusunan rencana 4. Perencanaan partisipatif program oleh masyarakat. menjadi pola yang berlaku dan melembaga di masyarakat setempat 5. Anggota dan pengurus mampu berperan dalam memfasilitasi organisasinya dan menjadi penggerak dinamika perekonomian setempat dalam rangka mengokohkan kemandirian serta keberlanjutan lembaga, keuangan dan program peningkatan kesejahteraan diwilayahnya. 6. Kelembagaan masyarakat yang terbentuk mampu berperan menjadi wadah perjuangan aspirasi dan suara masyarakat dan menjadi motor penggerak dalam menumbuhkembangkan nilainilai kewirausahaan dan kemandirian

Bab 5: Strategi Pelestarian Program Desa Mandiri Energi (DME)

56

P.T. PARAMITA MITRAPRATAMA


Management & Engineering Consultant Bengkulu dan Lampung

Penyiapan Kelembagaan Desa Mandiri Energi Di Sumatera Selatan,

DME)

Tolok Ukur 2. Munculnya gerakan usaha ekonomi masyarakat bersama untuk meningkatkan pendapatan masyarakat

Parameter 1. Mendorong kegiatan aksi nyata penanggulangan masalah secara bersama dan sistematis.

Indikator Penumbuh an kesadaran dan Diseminasi informasi Mengemb angkan pengetahuan luas mengenai business best practices berdasarkan pembelajaran dari DME yang telah berhasil, Memberi teladan kepada masyarakat lain untuk menjadi peduli atas persoalan kemiskinan di wilayahnya, Mendoron g masyarakat menjadi lebih dinamis, berinisiatif, dan mampu meningkatkan keswadayaan dan kemandirian dalam memupuk modal. Mendoron g terjadinya mobilisasi sumberdaya lokal berupa energi, SDA, SDM, penggalangan dana, melalui kontrol sosial untuk program peningkatan pendapatan. Terjadinya keberlanjutan pengelolaan keuangan melalui program perguliran. DME sanggup membantu memberikan berbagai opsi bentuk kelembagaan kredit untuk masa yang akan datang, dan membantu menghubungkan DME dengan berbagai sumberdaya keuangan setempat yang ada, dalam rangka peningkatan sumberdaya manusia dan kerjasama keuangan. Melakukan
57

2. Diseminasi Informasi dan Replikasi Program

Bab 5: Strategi Pelestarian Program Desa Mandiri Energi (DME)

P.T. PARAMITA MITRAPRATAMA


Management & Engineering Consultant Bengkulu dan Lampung

Penyiapan Kelembagaan Desa Mandiri Energi Di Sumatera Selatan,

DME)

Tolok Ukur

Parameter

Indikator publikasi dan kampanye akuntabilitas publik lembaga DME. Memastika n setidaknya 75% penduduk pekon mengetahui dan memahami keberadaan DME di wilayahnya. Mampu mendorong 5 15 orang di luar struktur lembaga yang peduli terhadap pelaksanaan peningkatan pendapatan. Menyiapka n tatacara pembentukan DME; Menyiapka n rencana pengelolaan dan teknik pengembangan usaha; Merncana kan kelembagaan Memberik an informasi mengenai jalur yang harus ditempuh untuk memperolah pendampingan dari lembaga teknis

3. Membantu pekon lain yang ingin menjadi DME

3.

Sinergi antara beberapa lembaga pegelola DME dan kegiatan ekonomi produktif, Swasta, sektor komersial di luar pekon, Pemerintah Daerah, lembaga riset, perguruan tinggi dalam berbagai kegiatan program pengembangan DME dan usaha ekonomi produktif.

1. Melibatkan stakeholders
yang lebih banyak dan lebih luas, terutama pemerintah setempat, kelompokkelompok peduli (seperti; LSM, Perguruan Tinggi, dll) serta masyarakat setempat. 2. Pelembagaan keterpaduan antara community participatory action plan yang dengan Program dinas/instansi pemerintah Kabupaten Lampung Barat yang disusun melalui APBD. 3. Pelibatan DME dan lembaga ekonomi porduktif dalam proses penyusunan program sector energi Pemerintah Kabupaten Lampung Barat.

Tumbuhnya kerjasama dan kemitraan antar stakeholders dalam program pengembangan DME dan kemitraan antara DME dengan lembaga ekonomi produktif dan Dinas-dinas terkati di kabupaten Lampung Barat. Integrasi DME dengan program/proyek lain, terutama yang berasal dari pendanaan pemerintah daerah (APBD) dalam rangka perkuatan program kemandirian DME menjadi Purna Mandiri di Kabupaten Lampung Barat.

Bab 5: Strategi Pelestarian Program Desa Mandiri Energi (DME)

58

P.T. PARAMITA MITRAPRATAMA


Management & Engineering Consultant Bengkulu dan Lampung

Penyiapan Kelembagaan Desa Mandiri Energi Di Sumatera Selatan,

DME)

Tolok Ukur

Parameter Pelaksanaan Kampanye, informasi dan edukasi Pengembangan media informasi untuk publisitas dan diseminasi Pengembangan roadshow ke berbagai daerah yang memiliki ketertarikan untuk membangun DME

Indikator Pelaksanaan kampanye, informasi dan edukasi pada radio lokal, koran lokal dan TV lokal

4. Kampanye
business best practices untuk menjadi model yang dapat mereplikasi dan mendiseminasikan DME kepada masyarakat lainnya di luar pekon yang telah dikembangkan. Terjadinya mekanisme participatory monitoring, evaluation dan control dari masyarakat dan Pemerintah untuk terus memelihara dan mengembangkan DME

5.

1. Regulasi external (aturan external yang dibuat oleh dan dibawah tanggungjawab badan yang berwenang) 2. Regulasi internal (sebagai acuan dan landasan operasional dan aturan detail masing-masing lembaga) 3. Supervisi Internal (untuk meyakinkan bahwa DME tunduk pada aturan yang berlaku dan dibuat oleh pemerintah dan intern lembaga). Untuk melindungi lembaga itu sendiri dan anggotanya. 4. Supervisi External dari pemerintah (dengan cara menjalankan dan/atau mendelegasikan pengawasan untuk meyakinkan bahwa operasi DME tunduk pada aturan yang berlaku.

Laporan tahunan Laporan bulanan Laporan kegiatan khusus

Bab 5: Strategi Pelestarian Program Desa Mandiri Energi (DME)

59

Anda mungkin juga menyukai