Anda di halaman 1dari 2

Tanaman hias dikelompokkan ke dalam 4 (empat) kelompok yakni; 1) bunga potong, 2) daun potong, 3) tanaman hias pot, dan

4) tanaman hias untuk pertamanan lansekap. Kelompok tanaman hias bunga potong umumnya lebih banyak diminati karena bernilai ekonomis tinggi dengan warna bunga yang menarik dan volume bunga yang dapat mencapai jumlah yang besar. Tanaman hias yang bernilai ekonomis sebagai bunga potong harus memenuhi persyaratan yakni; 1) Berwarna indah, mulus, bersih, tidak bernoda dan baunya wangi tidak menyengat; 2) Bunga dapat bertahan lama setelah dipotong; 3) Tangkai bunga cukup panjang dan kuat; 4) Bunga tidak mudah rusak dalam pengepakan dan; 5) Bunga dihasilkan oleh tanaman yang subur dan mudah berbunga tanpa mengenal musim. Beberapa jenis bunga potong yang terkenal di Indonesia adalah Anggrek, Krisan, Mawar, Anyelir, Gladiol, Gerbera dll. Untuk mengurangi kehilangan hasil yang disebabkan oleh kerusakan yang sering timbul setelah panen pada tanaman hias seperti layu, patahnya batang dan daun, serta lepasnya kelopak bunga, maka diperlukan perhatian khusus pada penanganan pasca panennya agar produk mempunyai fase hidup atau daya simpan yang lama. Penanganan pasca panen bunga merupakan suatu kegiatan yang memberikan perlakuan-perlakuan terhadap bunga, setelah bunga tersebut dipanen sampai bunga itu diterima oleh konsumen. Umumnya penanganan pasca panen tanaman hias lebih banyak dilakukan untuk kelompok tanaman hias bunga potong dibanding dengan kelompok tanaman hias yang lain, hal ini karena pertimbangan nilai ekonomis bunga potong dengan warna yang menarik dan volume bunga potong yang dapat mencapai jumlah besar saat dilakukan pengiriman atau pemasarannya. Penanganan pasca panen tanaman hias khususnya bunga potong bertujuan untuk : 1) memperkecil respirasi, 2) memperkecil transpirasi, 3) Mencegah infeksi atau luka, 4) memelihara estetika, 5) memperoleh harga yang tinggi (Wiryanto, 1993) . II. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENANGANAN PASCA PANEN TANAMAN HIAS

BUNGA POTONG Pemanenan Pengumpulan Bunga yang Telah Dipotong Pengangkutan ke Tempat Sortasi Sortasi dan Seleksi Kualitas Pengikatan/Pengelompokan Bunga (Bunching) Pembungkusan Perendaman dengan Larutan Sebagai Pengawet Penyimpanan

Pengepakan Fumigasi Pengiriman ke Tempat Penjualan Penanganan Eceran

DIREKTORAT PENANGANAN PASCA PANEN DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN DEPARTEMEN PERTANIAN JAKARTA, 2007
I. PENDAHULUAN

Untuk menerapkan penanganan pasca panen tanaman hias bunga Gambar 1. Bagan Penanganan Pasca Panen Tanaman Hias Bunga potong secara baik dan benar, maka perlu diketahui faktor-faktor yang Potong mempengaruhi pasca panennya yakni : 1. Pemanenan 5. Pertumbuhan 1. Kematangan Bunga mikroorganisme Waktu panen yang paling baik adalah pada pagi hari, pukul 06.00(Flower Maturity) Kualitas air 08.00 waktu setempat. panen bunga juga bisa dilakukan pada sore 2. Persediaan bahan 6. 7. Etilen hari. Akan tetapi bunga yang telah dipotong sebaiknya diperlakukan makanan 8. Kerusakan secara khusus, yaitu pangkal tangkai bunga harus direndam di dalam 3. Temperatur mekanis air yang dicampur dengan suatu bahan nutrisi tanaman, misalnya gula 4. Persediaan air (glukosa), agar bunga tidak cepat layu. 9. Penyakit III. TAHAPAN PENANGANAN PASCA PANEN TANAMAN HIAS

2. Pengumpulan Bunga yang Telah Dipotong Bunga-bunga yang telah dipotong langsung dikumpulkan di dalam wadah (tempat bunga) yang sesuai dengan kebutuhan setiap jenis bunga. Tempat bunga tersebut hendaknya disimpan pada suatu tempat yang teduh dan aman, terhindar dari percikan air atau kotoran lainnya, sehingga bunga terjaga dari kerusakan yang dapat menurunkan kualitas bunga.

dimana isi per bungkusnya 10 tangkai. Untuk carnation dapat digunakan kardus berukuran 80 x 40 x 20 cm, yang dapat menampung Pengawetan bertujuan untuk memperpanjang kesegaran bunga 24-30 bungkus carnation, dengan isi 10 tangkai / bungkus. Pada potong. Zat pengawet digunakan pada empat macam perlakuan yaitu : bidang-bidang yang berukuran 40 x 40 cm untuk kardus chrysant, dan conditioning, pulsing, holding, dan pembukaan kuncup. 40 x 20 m untuk carnation diberi lubang-lubang, sebagai tempat pegangan tangan dan juga untuk ventilasi udara di dalam kardus.

7. Perendaman dengan Larutan Sebagai Pengawet

Conditioning. Merupakan perlakuan pemberian air pada bunga yang layu dengan pendinginan, menggunakan air deionized yang 3. Pengangkutan ke Tempat Sortasi mengandung obat pembasmi kuman. Agen pembasah (0.01 0.1%) Setelah selesai dikumpulkan, bunga diangkut ke tempat sortasi dapat ditambahkan, dan air harus diasamkan dengan asam sitrat, untuk disortir dan diseleksi. Di tempat sortasi, bila waktu untuk hydroxyquinoline citrate (HQC), atau almunium sulfat pada pH melakukan sortir bunga masih lama, sebaiknya pangkal tangkai bunga mendekati 3.5. direndam dulu di dalam bak berisi air bersih agar bunga tidak cepat Pulsing. Merupakan perlakuan dalam jangka waktu yang pendek layu. setelah pemanenan, yaitu proses perendaman dalam larutan yang Gambar 4. Model Pengemasan Bunga Anggrek dalam Kardus 4. Sortasi dan Seleksi Kualitas mengandung nutrisi (glukosa atau sukrosa) dalam jumlah yang tinggi dan anti oksidan. 10. Fumigasi Bunga hasil panen diletakkan di atas meja, dipisahkan menurut jenis dan warna bunga. Bunga diperiksa/diteliti satu persatu untuk Holding solution. Merupakan larutan tempat dicelupkannya bungaFumigasi hanya dilakukan apabila bunga tersebut akan di ekspor, melihat kedaan bunganya, tingkat kemekaran bunga, keadaan tangkai bunga sampai terjual atau larutan yang digunakan oleh konsumen dan negara tujuan ekspor mengharuskan perlakuan fumigasi ini. bunga yang meliputi panjang-pendeknya, lurus-bengkoknya, besar- untuk keragaan bunga. Pada umumnya bahan penyusun larutan Kerugian dari fumigasi adalah dapat menurunkan vase life dari bunga kecilnya, dan tegar-lemasnya (vigor), serta kebersihan daunnya. pengawet adalah sumber energi, bahan penurun pH, biosida, senyawa yang difumigasi. anti etilen dan zat pengatur tumbuh. Sumber energi yang digunakan 11. Penanganan Eceran umumnya adalah sukrosa, tetapi glukosa dan fruktosa juga efektif. Setelah bunga tiba, bunga dipotong pada pangkal batang 2 cm dan kemudian bunga ditempatkan segera pada ruang dingin. Sesudah bungkus dibuka, bunga ditempatkan pada ruang pendingin untuk beberapa jam. Jika bunga bersisa di toko beberapa hari, bunga tersebut diletakkan pada ember yang bersih atau jamban (vas) berisi bahan pengawet. Gambar 2. Sortasi dan Seleksi Bunga Anggrek 12. Pengiriman ke Tempat Penjualan 5. Pengikatan/Pengelompokan Bunga (Bunching) Pada umumnya bunga dilakukan pengikatan / pengelompokan, kecuali anthurium, anggrek, dan beberapa bunga lainnya. Bunga dan daun-daunan yang telah diseleksi dan ditentukan kriteria grading-nya, diikat dengan menggunakan tali atau karet menurut aturan jumlahnya. 6. Pembungkusan Setelah diikat menurut aturan jumlahnya, bunga harus segera dibungkus dengan kertas atau plastik pembungkus sesuai dengan jenis bunga yang akan dibungkus. Pembungkusan ini bertujuan untuk menjaga agar bunga terhindar dari kerusakan (lecet-lecet) sehingga kualitas bunga tetap terjaga. Pengiriman bunga ke tempat penjualan dilakukan dengan menggunakan mobil boks yang mempunyai pengatur udara ruangan (air conditioner). Selama perjalanan, temperatur di dalam box mobil 8. Penyimpanan diusahakan rendah dan stabil pada temperatur sekitar 120C, sehingga Penyimpanan sementara dilakukan untuk penyimpanan bunga kesegaran bunga tetap terjaga dan bunga diterima konsumen dalam dalam jangka waktu pendek (kurang dari 1 hari) bunga bisa disimpan keadaan baik. Untuk pengiriman jarak jauh dapat dilakukan lewat pada suhu ruang dengan merendam pangkal tangkainya di dalam bak kargo udara . berisi air bersih. Penyimpanan untuk persediaan (stok) dilakukan untuk jangka waktu yang agak lama bunga harus disimpan di dalam ruang penyimpanan berpendingin (cold storage) dengan temperatur sekitar 50C dan kelembaban udara yang tinggi, sekitar 90%. Gambar 3. Bunga dalam Ember Berisi Larutan 9. Pengepakan Untuk pengiriman ke tempat penjualan, bunga harus dikemas dalam kardus/karton atau kontainer plastik yang berukuran sesuai dengan panjang maksimal bunga, sehingga bunga bisa diatur rapi dan tetap terjaga kualitasnya. Di Kebun Ciputri, dalam satu kardus berukuran 100 x 40 x 40 cm dapat diisi dengan 25 bungkus chrysant,

Gambar 5. Pengangkutan dengan Kendaraan Berpendingin

Anda mungkin juga menyukai