Anda di halaman 1dari 15

kurang Sedang 1x per tiga bulan Angka kunjungan 1x per tiga bulan Total 0 5

Baik 21 26

19,2% 80,8% 100% 22 75,9% 7 24,1% 0 29 100% 55

Tabel 5.8 Dari table diatas ada kecenderungan semakin rendah tingkat pengetahuan kunjungan ke fasilitas kesehatan/puskesmas semakin tidak rutin. Dari tabel 5.8 didapatkan rho = 0,348 dengan p < 0,05 ( 0,009) H0 ditolak dan H1 diterima pengetahuan dengan berarti ada hubungan antara tingkat kunjungan ke fasilitas

rutinitas

kesehatan/puskesmas, maka semakin baik tingkat pengetahuan, angka cakupan asuhan keperawatan pada keluarga rawan (Perkesmas) semakin sering.

5.5 UJI STATISTIK


5.5.1 Jenis-jenis uji statistik A. Uji Kolmogorov Smirnov 1. Pengertian a. Uji Kolmogorov Smirnov merupakan pengujian normalitas yang banyak dipakai, terutama setelah adanya banyak program statistik yang beredar. b. Kelebihan dari uji ini adalah sederhana dan tidak menimbulkan perbedaan persepsi di antara satu pengamat dengan pengamat yang lain, yang sering terjadi pada uji normalitas dengan menggunakan grafik. c. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah engan membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) 29

dengan distribusi normal baku. d. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. e. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku 2. Tujuan Uji Kolmogorov-Smirnov (Chakravart, Laha, dan Roy, 1967) biasa digunakan untuk memutuskan jika sampel berasal dari populasi dengan distribusi spesifik/tertentu. 3. Kesimpulan Hipotesis pada uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut: H0 : data mengikuti distribusi yang ditetapkan Ha : data tidak mengikuti distribusi yang ditetapkan

B. Uji T Berpasangan 1. Pengertian Uji-t menilai apakah mean dan keragaman dari dua kelompok berbeda secara statistik satu sama lain. Analisis ini digunakan apabila kita ingin membandingkan mean dan keragaman dari dua kelompok data, dan cocok sebagai analisis dua kelompok rancangan percobaan acak. 2. Tujuan Uji t berpasangan (paired t-test) biasanya menguji perbedaan antara dua pengamatan. Uji t berpasangan biasa dilakukan pada Subjek yang diuji pada situasi sebelum dan sesudah proses, atau subjek yang berpasangan ataupun serupa. Misalnya jika kita ingin menguji banyaknya gigitan nyamuk sebelum diberi lotion anti nyamuk merk tertentu maupun sesudahnya. 3. Kesimpulan Hipotesis pada uji-t berpasangan yang digunakan adalah sebagai berikut: H0: D = 0 (perbedaan antara dua pengamatan adalah 0) Ha: D 0 (perbedaan antara dua pengamatan tidak sama dengan 0) 30

C. Uji T Tidak Berpasangan

D. Wikoxon 1. Pengertian Uji perangkat bertanda wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasilhasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak. 2. Tujuan Uji perangkat bertanda wilcoxon digunakan untuk menganalisis hasilhasil pengamatan yang berpasangan dari dua data apakah berbeda atau tidak.

E. Mann Whitney 1. Pengertian Uji Mann-Whitney merupakan alternatif bagi uji-t. Uji Mann Whitney merupakan uji non-parametrik yang digunakan untuk membandingkan dua mean populasi yang berasal dari populasi yang sama. Uji MannWhitney juga digunakan untuk menguji apakah dua mean populasi sama atau tidak. 2. Tujuan Uji Mann-Whitney biasanya digunakan dalam berbagai bidang, terutama lebih sering dalam Psikologi, medik/perawatan dan bisnis. Misalnya, pada psikologi, uji Mann-Whitney digunakan untuk membandingkan sikap dan perilaku, dan lain-lain. Dalam bidang pengobatan, uji Mann-Whitneydigunakan untuk mengetahui efek obat apakah sama atau tidak, selain itu juga bisa digunakan menguji apakah obat tertentu untuk

dapat menyembuhkan penyakit

atau tidak. Dalam Bisnis, uji Mann- Whitney dapat digunakan untuk mengetahui preferensi orang- orang yang berbeda.

31

3. Kesimpulan Asumsi yang berlaku dalam uji Mann-Whitney adalah: Uji Mann-Whitney mengasumsikan bahwa sampel yang berasal dari populasi adalah acak, pada uji Mann-Whitney sampel bersifat

independen (berdiri sendiri), skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal. Hipotesis yang digunakan adalah: H0: tidak ada perbedaan distribusi skor untuk populasi yang diwakilkan oleh kelompok eksperimen dan control. Ha: Skor untuk kelompok eksperimen secara statistik lebih besar daripada skor populasi kelompok control.

F. One Way Annova 1. Pengertian ANOVA merupakan lanjutan dari uji-t independen dimana kita memiliki dua kelompok percobaan atau lebih. 2. Tujuan ANOVA biasa digunakan untuk membandingkan mean dari dua kelompok sampel independen (bebas) 3. Kesimpulan Asumsi yang digunakan adalah subjek diambil secara acak

menjadi satu kelompok n. Distribusi mean berdasarkan kelompok normal dengan keragaman yang sama. Ukuran sampel antara masingmasing kelompok sampel tidak harus sama, tetapi perbedaan ukuran kelompok sampel yang besar dapat mempengaruhi hasil uji perbandingan keragaman. Hipotesis yang digunakan adalah: H0: 1 = 2 = k (mean dari semua kelompok sama) Ha: i <> j (terdapat mean dari dua atau lebih kelompok tidak sama)

32

G. Friedman 1. Pengertian Uji Friedman merupakan metode di dalam statistika nonparametrik yang digunakan untuk melakukan analisis ragam 2-arah (two way analysis of variance). Friedman Test mensaratkan tidak ada ulangan (replication) bagi perlakuan yang diberikan kepada unit-unit

percobaan. Maksudnya, hanya ada tepat 1 (satu) pengamatan untuk setiap perlakuan di dalam setiap blok. Selain itu, perlakuan yang digunakan setidak-tidaknya sebanyak 3 perlakuan. 2. Tujuan Friedman Test digunakan manakala seseorang tidak

mempertimbangkan asumsi kenormalan dari distribusi sampel. Bisa juga, ketika asumsi-asumsi yang dibutuhkan oleh metode 2- way ANOVA parametrik tidak terpenuhi. Atau, apabila data hasil pengamatan berupa ranking-ranking (misal pada uji organoleptik, dll.), maka Friedman Test lebih tepat digunakan, karena data berupa ranking tergolong tipe data ordinal, sehingga metode parametrik tidak tepat untuk diterapkan. Test adalah Analisis Ragam 2-arah (2-way ANOVA)

H. Kruskal Walls 1. Pengertian Kruskal-Wallis test dikembangkan oleh Kruskal dan Wallis. Uji Kruskal-Wallis adalah uji nonparametrik yang digunakan untuk membandingkan tiga atau lebih kelompok data sampel. 2. Tujuan Uji Kruskal-Wallis digunakan ketika asumsi ANOVA tidak terpenuhi. ANOVA adalah teknik analisis data statistik yang digunakan ketika kelompok-kelompok variabel bebas lebih dari dua. Pada ANOVA, kita asumsikan bahwa distribusi dari masing- masing kelompok harus terdistribusi secara normal. Dalam uji Kruskal-Wallis, tidak diperlukan asumsi tersebut, sehingga uji Kruskal-Wallis adalah uji distribusi 33

bebas. Jika asumsi normalitas terpenuhi, maka uji Kruskal-Wallis tidak sekuat ANOVA 3. Kesimpulan Penyusunan hipotesis dalam uji Kruskal Wallis adalah sebagai berikut: H0 : sampel berasal dari populasi yang sama (1 = 2 = = k) Ha : sampel berasal dari populasi yang berbeda (i = j) Uji Kruskal Wallis harus memenuhi asumsi berikut ini: a. Sampel ditarik dari populasi secara acak b. Kasus masing-masing kelompok independen Skala pengukuran yang digunakan biasanya ordinal

I. Chi Square 1. Pengertian Teknik uji Chi Square pertama kali diperkenalkan oleh karl Pearson untuk menguji keselarasan. 2. Tujuan Pengujian dilakukan untuk memeriksa ketergantungan dan

homogenitas kedua prosedur tersebut meliputi perbandingan frekuensi yang teramati dengan frekuensi yang diharapkan bila hipotesis nol yang ditetapkan benar 3. Kesimpulan Hipotesis Null: Distribusi frekuensi beberapa kejadian yang diamati pada sebuah sampel konsisten dengan distribusi teoritis tertentu.

J. Fisher 1. Pengertian Uji exact Fisher digunakan ketika Anda memiliki dua variabel nominal 2. Tujuan Uji exact Fisher digunakan ketika Anda memiliki dua variabel nominal.

34

3. Kesimpulan Penyusunan Hipotesis nol pada Uji exact Fisher adalah sebagai berikut: H0 : proporsi relatif dari satu variabel tidak terkait dengan variabel kedua.

K. Korelasi Pearson, Spearman 1. Pengertian Korelasi Pearson didasarkan pada nama penemunya yaitu Karl Pearson. 2. Tujuan Korelasi ini digunakan untuk mengetahui hubungan dari beberapa variable. 3. Kesimpulan Beberapa asumsi yang digunakan apabila dilakukan analisis korelasi produk moment atau korelasi pearson antara lain a. Distribusi nilai dari variable berdistribusi normal atau mendekati normal. b. Variable yang akan dicari korelasinya adalah variable kontinum yang bersifat rasional atau minimal bersifat interval. c. Hubungan dari 2 variabel adalah liniear

L. Regresi Linear 1. Pengertian Persamaan umumnya adalah: Y = a + b X. Dengan Y adalah variabel terikat dan X adalah variabel bebas. Koefisien a adalah konstanta (intercept) yang merupakan titik potong antara garis regresi dengan sumbu Y pada koordinat kartesius. 2. Tujuan Analisis regresi linear sederhana dipergunakan untuk mengetahui pengaruh antara satu buah variabel bebas terhadap satu buah variabel 35

terikat. 3. Kesimpulan Maka yang harus diperhatikan adalah memastikan apakah asumsiasumsi regresi sudah terpenuhi sehingga model regresi dapat dikatakan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Asumsi regresi linier klasik tersebut antara lain adalah: model regresi dispesifikasikan dengan benar, data berdistribusi terjadi normal, tidak terjadi

heteroskedastisitas,

tidak

multikolinieritas antar peubah

bebas, dan tidak terjadi autokorelasi (untuk data yang diurutkan berdasarkan waktu/time series).

M. Regresi Logistic 1. Pengertian Regresi logistik adalah bagian dari analisis regresi yang

digunakan ketika variabel dependen (respon) merupakan variabel dikotomi. Variabel dikotomi biasanya hanya terdiri atas dua nilai, yang mewakili kemunculan atau tidak adanya suatu kejadian yang biasanya diberi angka 0 atau 1. 2. Tujuan Tidak seperti regresi linier biasa, regresi logistik tidak mengasumsikan hubungan antara variabel independen dan dependen secara linier. Regresi logistik merupakan regresi non linier dimana model yang ditentukan akan mengikuti pola kurva linier

5.5.2 Uji Chi Square Uji Chi Kuadrat adalah pengujian hipotesis mengenai perbandingan antara : frekuensi observasi/yg benar-benar terjadi/aktual dengan frekuensi harapan/ekspektasi frekuensi harapan 36

Kegunaan Chi Square: Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya (C = Coefisien of contingency). Karakteristik Chi Square: Nilai Chi Square selalu positip. Terdapat beberapa keluarga distribusi Chi Square, yaitu distribusi Chi Square dengan DK=1, 2, 3, dst. Bentuk Distribusi Chi Square adalah menjulur positip. RUMUS CHI-SQUARE

Di mana: 2: Nilai chi-kuadrat fe: Frekuensi yang diharapkan fo: Frekuensi yang diperoleh/diamati Untuk mendapatkan nilai chi-square table

dk = k 3 dk = Derajat kebebasan k = banyak kelas interval

37

BAB VI PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang tingkat pendidikan keluarga rawan dengan hasil cakupan kegiatan asuhan keperawatan pada Usila dengan Hipertensi. Karena dengan adanya pengetahuan tentang kesehatan dan perawatan maka masyarakat dapat mengerti dan dapat menanggulangi masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya sehingga dikemudian hari dapat ikut mempromosikan masalah kesehatan dan dapat membantu meningkatkan asuhan keperawatan di daerahnya.(8) Dan dengan meningkatnya cakupan keluarga rawan menjadi keluarga mandiri sehingga dapat memberikan informasi tentang kesehatan dan masalah kesehatan, yang dinilai dalam progam puskesmas tentang Keluarga Mandir (KM4). Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya, harus terus meningkatkan asuhan keperawatan, dan peran serta keluarga dan lintas sektor untuk meningkatkan pembangunan yg berwawasan kesehatan.

38

BAB VII KESIMPULAN dan SARAN

IV.1. KESIMPULAN Berdasarkan Kinerja Puskesmas Manyar 2011 ditemukan pencapaian cakupan Kegiatan Asuhan Keperawatan pada Keluarga Rawan sebesar 25 %. Hasil ini masih kurang mencapai target yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Gresik sebesar 40 %, maka dibutuhkannya jumlah cakupan keluarga rawan yang mendapat Asuhan Keperawatan bertambah harus juga ditingkatkan pengetahuan dan pendidikan keluarga agar bertambah sadar akan kesehatan. Untuk mendukung itu semua, upaya ini dapat ditingkatkan dengan meningkatkan : 1. Peningkatan pengetahuan mengenai Asuhan Keperawatan pada keluarga rawan. 2. Kebutuhan tenaga pelaksana yang kompeten dan loyalitas tinggi 3. Peningkatan kerja sama lintas program 4. Terbatasnya pengetahuan sasaran tentang pentingnya kesehatan diri 5. Meningkatkan Sosialisasi, Diseminasi dan Advokasi.

Adapun alternatif pemecahan masalah guna peningkatan upaya tersebut yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas kompetensi tenaga kesehatan puskesmas mengenai asuhan keperawatan 2. Meningkatkan kerjasama lintas program (KIA,BP,Posyandu, maupun Promosi Kesehatan) terutama penyuluhan mengenai pentingnya kesehatan keluarga. 3. Mengadakan sosialisasi dan deseminasi media informasi (pamflet, leaflet, brosur dll) 39 informasi melalui

Rencana tindak lanjut yang ada diharapkan dapat berjalan, serta terus dapat di monitoring dan di evaluasi sesuai dengan indikator keberhasilan. Sehingga pada periode berikutnya dapat terlaksana dengan lebih baik dalam upaya peningkatan cakupan Kegiatan Asuhan Keperawatan pada keluarga rawan, khususnya pada kelompok usila di wilayah Puskesmas Manyar. IV.2. SARAN 1.2.1 Bagi Puskesmas 1. Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi petugas puskesmas tentang Asuhan Keperawatan pada Keluarga Rawan. 2. Monitoring dan evaluasi berkala terhadap efektivitas pencapaian target 3. Meningkatkan kerja sama lintas program dalam kegiatan Asuhan Keperawatan pada Keluarga Rawan. 4. Terus meningkatkan motivasi masyarakat akan pentingnya kesehatan diri 1.2.2 Bagi Dinas Kesehatan Menambah anggaran operasional Kegiatan Asuhan Keperawatan

Mengadakan pelatihan untuk tenaga pelaksana Perkesmas

40

BAB VIII PENUTUPAN

Laporan penelitian ini kami susun sebagai tugas pada kepaniteraan IKM berdasarkan masalah yang terjadi pada puskesmas tempat kami bertugas yaitu Puskesmas Manyar Kabupaten Gresik. Dengan adanya penyusunan laporan penelitian pada kepaniteraan IKM ini, kami berharap semoga ini dapat bermanfaat bagi pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik dan Puskesmas Manyar sendiri dan rekan-rekan sejawat dokter muda. Akhirnya, kami sebagai penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk penyusunan laporan berikut

41

DAFTAR PUSTAKA

1. Pemerintah Provinsi Jawa Timur Dinas Kesehatan. 2011. Pedoman Perawatan Kesehatan Masyarakat.Surabaya 2. Askandar, Tjokroprawiro. 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi pertama. Surabaya. Airlangga University Press. 3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2010. Pedoman Pelayanan Pelayanan Keluarga. Jakarta 4. http://grahacendikia.wordpress.com/2009/04/02/faktor-yangmelatarbelakangi-penyakit-hipertensi-pada-lansia-di-puskesmas-xx/ 5. http://www.swisshypertension.ch/docs/jnc7.pdf 6. Diunduh dari http://mypotik.blogspot.com/2011/08/penanganan-hipertensipada-usia-lanjut.html pada tanggal 8 Februari 2012 7. http://creasoft.wordpress.com/2008/04/15/lansia/ diunduh pada 8 Februari 2012 8. Wibisono Soesanto (2009), Biostatistik Penelitian Kesehatan. Surabaya : Percetakan 27, Surabaya.

42

Form Asuhan Keperawatan pada Hipertensi

43

Anda mungkin juga menyukai