Anda di halaman 1dari 10

Adaptasi : Proses penyesuaian diri pada makhluk hidup dengan lingkungan atau dengan cara hidupnya sehingga dapat

terus mempertahankan kehadirannya. Aerob : sifat makhluk hidup yang untuk hidupnya membutuhkan oksigen. Aglutinin : Antibodi dalam plasma darah yang dapat menyebabkan penggumpalan sel-sel darah merah yang tipe aglutinogennya berlawanan. Aglutinogen : Antigen sel darah merah yang terdiri atas dua tipe glikoprotein yang dikenal dengan tipe A dan B; dipakai sebagai dasar untuk penggolongan darah pada manusia. Akinet : Sel berdinding tebal yang terdapat pada ganggang biru bersel tunggal. Albumin : Protein serum darah yang berperan memelihara tekanan osmosis darah. Ametabola : Kelompok serangga yang tidak mengalami metamorphosis. Amonifikasi : Proses pembentukan ammonium yang berasal dari bahan organic karena aktivitas mikroorganisme. Ampula : Bagian ujung dari kaki tabung Achinodermata. Anatomi : Ilmu yang mempelajari struktur sel dan jaringan dalam tubuh makhluk hidup. Anteridium : Alat reproduksi jantan pada jamur Ascomycotyna. Apogami : Perkembangan embrio atau sporofit langsung dari gametofit. Apomiksis : Perkembangbiakan tanpa pembuahan yang meliputi apogamic, apospori, parthenogenesis. Aporogami : Pembuahan yang tabung serbuk sarinya tidak melalui mikrofil. Apotesium : Tubuh buah atau askokarp yang berbentuk piringan terbuka atau seperti cangkir pada jamur Ascomycetes tertentu. Archaebakteria : Kelompok bakteri pengahsil gas metan dari sumber karbon yang sederhana. Arkegonium :Alat reproduksi betina pada Jamur Ascomycotina. Bakteri : Jasad-jasad renik bersel tunggal, termasuk golongan prokariotik. Balantidiosis : Gangguan pada perut berupa diare yang disebabkan oleh Balantidium Coli. Basidiokarp : Tubuh buah jamur Basidiomycetes yang mengandung basidium (basidiocarp). Basidium : Sel pengahasil spora yang merupakan ciri khas kelas Basidiomycetes, basidium mempunyai jumlah spora yang pasti (misalnya empat) yang disebut Basidiospora. Biologi : Ilmu yang mempelajari seluk beluk makhluk hidup, hewan, tumbuhan, dan jasad renik, masing-masing dikenal sebagai zoology, botani, dan mikrobiologi. Bioma : Ekosistem darat dalam skala luas yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan.

Biomassa : Berat kering dari bahan organic yang tersimpam atau berat kering tubuh organic. Bivalvia : Istilah lain untuk Pelecypoda yang berarti dua buah cangkang pipih yang setangkup. Cendawan : Istilah umum bagi jenis-jenis Agaricales, yaitu jamur-jamur yang bertubuh lunak, berdaging, dan berbentuk payung terbuka. Beberapa jenis cendawan ada yang bias dimakan (jamur merang) dan ada yang beracun (mushroom, toadstool). Cephaloda : Kelas moluska yang meliputi ikan gurita dan cumi-cumi, kepalanya berkembang sangat sempurna dengan mahkota terdiri atas tentakel-tentakel yang selalu bergerak. Dikariotik : Keadaan hifa yang sel-selnya mengandung dua inti sebagai akibat terjadinya plasmogami, tetapi sebelum berlangsungnya kariogami. Diplokokus : Sepasang kokus yang berdempetan. Dorsal : Bagian atas/belakang atau permukaan atas. Ekologi : Cabang ilmu pengetahuan tentang hubungan timbal balik anatara makhluk hidup dan lingkungannya; Termasuk didalamnya perkembangan komunitas, interaksi antarjenis dan antarmakhluk, penyebaran geografis, dan perubahan susunan peralihan populasi. Eksospora : Spora aseksual yang terbentuk karena pemisahan bagian ujung sel induk; Proses pemisahan tersebut disebut abstriksi; Dijumpai pada Phycomycetes. Endospora : Lapisan tipis dinding spora yang terletak paling dalam dan umumnya terbentuk paling akhir dalam sporogenesis. Epiteka : Cangkang diatomyang terletak di bagian atas/luar, yang menutup cangkang bawah (dalam). Evolusi : Proses perubahan pada makhluk secara bertahap oleh pengaruh alami sehingga terbentuk organ/bentuk baru yang berbeda dari bentuk semula atau menghasilkan makhluk hidup jenis baru. Flagela : Alat perenang berbentuk pecut yang terdapat pada jasad renik dan spora kembara. Fotoautotrof : Sifat makhluk hidup yang menggunakan cahaya sebagai sumber energy dan CO 2 sebagai sumber karbon untuk membentuk cadangan makanan. Fungi Imperfecti : Kelompok jamur yang mempunyai bentuk-bentuk berbeda-beda dan yang hidupnya belum diketahui tahap seksualnya; Umumnya dari jenis-jenis Ascomycetes dan kadang-kadang Basidiomycetes. Gametangium : Organ tubuh jamur yang didalamnya terbentuk gamet; bila gamet yang dibentuk, seluruh isi gametangium itu berfungsi sebagai gamet. Ganggang : Kelompok tumbuhan sederhana yang bisa berfotosintesis; organ-organ reproduksinya terdiri atas satu sel, tetapi kadang-kadang juga terdiri atas banyak sel dan berbentuk filament; umumnya merupakan tumbuhan air, termasuk gulma laut (sea weeds). Gastrodermis : Sel sel yang melapisi gastrosol pada Coelenterata. Gastrosol :Rongga tubuh Coelenterata yang berfungsi untuk pencernaan.

Gemma cup : Struktur berupa mangkuk kecil yang mengandung kumpulan lumut kecil pada lumut hati, berfungsi untuk reproduksi aseksual. Gemmule : Tunas internal yang dihasilkan menjelang musim dingin di dalam tubuh Porifera yang hidup di air tawar. Habitat : Tempat hidup suatu makhluk hidup. Hemolimfa : Sebutan untuk darah pada Atrhropoda. Hermafrodit : Hewan dengan organ kelamin jantan (testis) dan organ kelamin betina (ovarium) terdapat pada satu makhluk hidup. Heterokista : Sel berdinding tebal pada beberapa jenis Cyanobacteria berbentuk filament dan berfungsi sebagai temapt pengikatan nitrogen. Heterospora :Tumbuhan yang menghasilkan dua jenis spora yang ukurannya tidak sama. Heterotrof : Organisme yang memperoleh makanannya berupa senyawa organic dari organisme lain. Hipoteka : Dinding sel bagian bawah (bagian kotak) pada diatom. Hifa : Sel memanjang berbentuk benang pada jamur. Hirudin : Zat anti pembekuan darah yang disekresikan oleh lintah dan pacet. Homospora/Isospora : Tumbuhan yang menghasilkan satu jenis spora berukuran sama. Houstoria : Hifa pada jamur yang dapat menembus sel inang. Imunisasi : Upaya untuk memperoleh kekebalan terhadap penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri. Introduksi Spesies :Suatu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies local. Jaringan : Kumpulan sel-sel yang serupa dan memiliki fungsi yang khusus. Jaring-jaring makanan : Hubungan makan dan dimakan dalam suatu ekosistem yang sangat kompleks, saling berkaitan dan bercabang. Kapsid : Selubung protein pada virus. Kapsomer : Molekul protein yang menyusun kapsid. Kapsul : Lapisan diluar dinding sel. Kascing : Sisa pencernaan cacing tanah yang tampak seperti gundukan padapermukaan tanah. Kelisera : Alat sengat pada Arachnoidea, misalnya laba-laba. Kemoautotrof : Organisme yang menggunakan energy kimia untuk mensintetis makanannya.

Kista : Bentuk tidak aktif Ptrotozoa tertentu untuk mempertahankan diri dari kondisi yang tidak menguntungkan, seperti kekeringan. Klasifikasi : Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan diri. Kloroplas : Organel yang mengandung pigmen klorofil untuk fotosintesis. Klorosom : Struktur yang mengandung pigmen klorofil untuk proses fotosintesis yang berada tepat dibawah membran plasma pada bakteri. Knidosit : Sel penyengat yang terdapat pada tentakel Coelenterata. Koanosit : Sel yang melapisi spongosol pada Porifera. Komensalisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan sedangkan spesies lain tidak diuntungkan, juga tidak dirugikan. Kompetisi interspesifik : Kompetisi antar populasi pada suatu wilayah yang memiliki kebutuhan hidup yang sama. Kompetisi intraspesifik : Interaksi kompetisi antar individu dalam populasi. Komunitas : Populasi-populasi dari berbagai jenis organism yang berinteraksi pada suatu tempat tertentu. Konidiofor : Hifa generative pendukung konidia. Konidiospora : Spora aseksual yang dihasilkan di ujung konidiofor pada Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Konjugasi bakteri : Perpindahan materi genetic melalui kontak langsung berupa jembatan antara dua sel bakteri. Konsumen : Organisme yang tidak mampu menyusun senyawa organic atau membuat makanannya sendiri. Kormus : Tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati. Kunci dikotom : Kunci identifikasi yang beraturan berdasarkan dua alternative (biner). Laminarin : Cadangan makanan pada ganggang cokelat. Lentera Aristoteles : Alat pemakan yang khas pada Echinoidea bertubuh bulat, berupa suatu tembolok kompleks yang berfungsi untuk menggiling makanan. Leukonoid : Tipe saluran air yang paling rumit dari Porifera. Lichen : Jamur dan ganggang hijau biru atau ganggang hijau yang hidup bersama saling menguntungkan. Lisogenik : Siklus reproduksi virus dengan sel inang yang tidak segera pecah tetapi mengalami masa laten. Litik : Siklus reproduksi virus yang menyebabkan sel inang pecah dengan cepat. Mandreporit : Lempengan berpori pada cakram pusat di bagian dorsal tubuh Asteroidea.

Makrofil : Daun-daun pada tumbuhan paku yang berukuran relative besar. Medusa : Bentuk seperti paying dari Coelenterata yang dapat berenang. Megaspora : Spora berukuran besar (spora betina). Megasporangium : Sporangium (kotak spora) yang menghasilkan makrospora. Megasporofil : Sporofil yang mengandung megasporangium. Merozoit : Bentuk plasmodium yang menyerang sel darah merah manusia. Mesoderm : Lapisan sel diantara ectoderm dan endoderm. Mesoglea : Lapisan bukan sel, yaitu berupa gelatin yang terdapat diantara ectoderm dan mesoderm. Metagenesis : Pergiliran keturunan antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Metamorfosis : Perubahan ukuran dan bentuk tubuh Insecta saat berkembang dari muda menjadi dewasa. Mikoriza : Jamur dan akar tumbuhan tingkat tinggi yang hidup bersama dan saling menguntungkan. Mikrofil : Daun-daun pada tumbuhan paku yang berukuran kecil dan menyerupai sisik. Mikrospora : Spora berukuran kecil (spora jantan). Mikrosporangium : Sporangium yang menghasilkan mikrospora. Miselium : Jalinan hifa. Miradisium : Larva basilica yang keluar dari telur Trematoda. Mutualisme : Kehidupan bersama dua spesies dan saling menguntungkan. Nefridia : saluran ekskresi dari Annelida. Nefrostom : Corong bersilia dalam saluran ekskresi Annelida. Nefrotor : Pori pada permukaan tubuh, tempat keluarnya kotoran. Nematokis : Kapsul penyengat pada sel knidosit di tentakel Colenterata. Niche (relung) : Kekhasan fungsi suatu individu atau populasi dalam ekosistem. Nukleoid : darah inti pada sitoplasma organism prokariot. Nukleokapsid : Gabungan antara asam nukleat dan selubung protein pada virus. Ookinet : Zigot plasmodium.

Oogonium : Alat perkembangbiakan yang menghasilkan gamet betina. Opistosoma : Bagian abdomen pada laba-laba. Oskulum : Lubang keluar pada tubuh porifera. Ostium : Pori-pori pada tubuh porifera. Ovum : Sel kelamin betina. Palpus : Sensor yang terdapat pada daerah kepala Polychaeta. Paramilon : Cadangan makanan yang menyerupai zat tepung pada Euglenoid. Parapodia : Alat gerak yang terdapat pada segmen tubuh Polychaeta. Parasit : Organisme yang hidup menumpang pada organism lain dan mengambil makanan dari orgnisme yang ditumpangi (inang). Parasitisme : Kehidupan bersama dua spesies, satu spesies diuntungkan, sementara spesies lain dirugikan. Parazoa : Metazoa yang tidak memiliki jaringan. Partenogenesis : Perkembangan individu tanpa melalui fertilisasi. Pediselaria : Modifikasi bentuk duri seperti catut pada Asteroida. Pelikel : Protein yang membungkus Euglenoid sehingga sel bersifat lentur. Pembelahan biner : cara reproduksi aseksual dengan pembelahan satu sel menjadi dua. Pembuahan (fertilisasi) : Terjadinya persatuan atau perkawinan sel kelamin jantan (spermatozoid) dengan sel kelamin betina (sel telur). Penyerbukan : Menempelnya serbuk sari pada kepala putik. Peptidoglikan : Gabungan protein dan polisakarida yang menyusun dinding sel Eubacteria. Peristomium : Segmen pertama pada Polychaeta yang mengelilingi mulut. Pilus : Rambut halus yang menonjol dari dinding sel bakteri yang berfungsi sebagai penghubung saat bakteri melakukan konjugasi dan sebagai pelekat antar-sel bakteri. Pinakosit : Sel-sel pada lapisan luar tubuh Porifera. Pinula : Cabang-cabang kecil dari lengan Crinoidea. Piramida biomassa : Tingkatan trofik yang menunjukkan berat kering dari seluruh organisme di tingkat trofik tersebut pada suatu waktu. Piramida ekologi : Struktur trofik suatu ekosistem.

Piramida energy : Tingkatan trofik yang menunjukkan energy dari seluruh organism di tingkat trofik tertentu pada suatu waktu. Piramida jumlah : Jumlah individu pada setiap tingkat trofik. Pirenoid : Struktur pada kloroplas ganggang yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Planula : Larva basilica dari Coelenterata. Plasmid : DNA ekstra kromosom pada sel bakteri yang dapat menggabungkan atau memisahkan diri dengan kromosom. Plasma nutfah : Sifat pada hewan dan tumbuhan yang diwariskan. Polutan : Makhluk hidup, zat, energy, atau komponen penyebab pencemaran. Populasi : Kumpulan individu dari organisme sejenis yang hidup dan berkembang biak pada suatu tempat tertentu. Polip : Bentuk Coelenterata yang seperti vas bunga dan tidak dapat berpindah tempat. Predator : Organisme yang memakan organisme lain. Produktivitas ekosistem : Pemasukan dan penyimpanan energy dalam suatu ekosistem. Produktivitas primer : Kecepatan mengubah energy cahaya matahari menjadi energy kimia dalam bentuk bahan organic, yang dilakukan oleh orgaisme autotrof. Produktivitas sekunder : Kecepatan energy kimia mengubah bahan organic menjadi simpanan energy kimia baru, oleh organism heterotrof. Produsen : Organisme yang menyusun senyawa organik atau membuat makanan sendiri dengan bantuan cahaya matahari. Proglotid : Bagian tubuh cacing pita yang masing-masing mengandung system organ termasuk organ reproduksi yang bersifat hermafrodit. Prokariot : Organisme hidup yang tidak memiliki membrane inti. Prostomium : Darah kepala pada Polychaeta. Protalus (protalium) : Gametofit berbentuk hati pada tumbuhan paku. Protonefridia : Saluran ekskresi pada Turbellaria. Protonema : Rangkaian sel berbentuk benang hasil dari perkecambahan spora pada lumut. Pseudoselomata : Rongga tubuh semu. Pseudohifa : Hifa semu pada reproduksi aseksual Ascomycota. Radula : Lidah bergerigi yang melengkung ke belakang, terdapat pada Mollusca.

Rantai makanan : Jalur makanan dan dimakan dari organisme pada suatu tingkat trofik ke tingkat trofik berikutnya membentuk urutan dan arah tertentu. Regenerasi : Kemampuan menumbuhkan bagian tubuh yang lepas atau terpisah menjadi individu baru yang lengkap. Redia : Larva Trematoda dalam tubuh siput yang merupakan pertumbuhan lanjutan dari sporokis. Red tide : Air laut di pinggiran pantai yang berwarna merah kecoklatan akibat melimpahnya ganggang api pada musim tertentu. Ribosom : Organel yang terdapat pada sitoplasma dan berfungsi dalam sintesis protein. Rizoid : Filamen seperti akar. Rizom : Batang yang tumbuh menjalar di bawah tanah. Rostelum : Alat pengait pada Cestoda. Saprofit : Organisme yang memperoleh makanan dari sisa-sisa organism atau produk organism lain. Senositik : Sel atau hifa yang banyak mengandung inti. Sel api : Sel dari system ekskresi pada Turbellaria. Selom : Rongga tubuh pada metazoa. Selomata : Hewan ayng memiliki rongga tubuh. Septa : Sekat antar-hifa. Serkaria : Larva basilia Trematoda yang keluar dari tubuh siput dan merupakan pertumbuhan lanjutan dari redia. Sesil : Keadaan tidak berpindah tempat. Seta : Rambut kaku pada parapodia Polychaeta atau permukaan tubuh Oligochaeta. Sikonoid : Hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda. Silia : Rambut getar yang berfungsi sebagai alat gerak. Simbiosis : Hidup bersama antara dua jenis organisme yang berbeda. Sistem ambulakral : Sistem saluran air dalam rongga tubuh Echinodermata, yang berfungsi untuk mengatur pergerakan kaki ambulakral. Sistem rangka hidrostatik : Bentuk tubuh (misalnya pada lintah) yang dipertahankan oleh tekanan dari cairan di dalam tubuhnya. Sistem saraf tangga tali : Sistem saraf yang terdiri dari sepasang simpul saraf (ganglia) dan dua tali saraf yang memanjang dan bercabang-cabang melintang seperti tangga tali.

Sitostoma : Mulut sel pada Paramaecium. Skoleks : Bagian kepala dari Cestoda. Soliter : Hidup sendiri. Sporus : Kumpulan sporangium yang terdapat pada sporofil. Spermatozoid : Sel kelamin jantan. Spesies pionir : Organisme pertama yang mengkoloni daerah suksesi. Spigot : Lubang pengeluaran kelenjar benang halus atau kelenjar benang abdomen pada Arachnoidea. Spikula : Alat berbentuk kait pada cacing jantan yang berfungsi untuk membuka pori kelamin cacing betina dan memindahkan sperma sat kawin. Spirakel : Lubang respirasi pada Arthropoda. Spongosol : Rongga tubuh pada Porifera. Sporangiofor : Hifa yang tumbuh menjulang yang berfungsi mendukung sporangium. Sporangiospora : Spora aseksual yang dihasilkan dalam sporangium. Sporangium : Kotak spora yang menghasilkan spora. Sporofil : Daun tumbuhan paku yang menghasilkan spora. Sporofit : Generasi tumbuhan yang menghasilkan spora. Sporongonium : Sporofit yang memiliki sporangium. Sporozoit : Bentuk Plasmodium yang masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Stolon : Hifa yang tumbuh mendatar di atas substrat. Sterigma : Tonjolan pada ujung basidium. Stratosfer : Lapisan atmosfer yang memiliki lapisan ozon. Strobilasi : Pelepasan Proglotid dari tubuh inang utama. Strobilus : Kumpulan sprorofil yang membentuk struktur kerucut pada ujung tunas fertile tumbuhan paku, dan juga istilah untuk bagian leher pada Cestoda. Struktur trofik : Peristiwa makan dan dimakan antar-organisme dalam suatu ekosistem, yang terdiri dari tingkattingkat trofik. Suksesi : Perubahan secara bertahap pada struktur komunitas.

Takson : Tingkatan dalam suatu system klasifikasi. Taksonomi : Cabang biologi yang mempelajariklasifikasi makhluk hidup. Tentakel : Lengan yang berfungsi untuk menangkap mangsa yang terdapat di sekitar mulut Coelenterata. Thallophyta : Tumbuhan yang belum dapat dibedakan antara bagian akar, batang dan daun. Tingkat trofik : Kumpulan berbagai organism dengan sumber makanan tertentu. Transpirasi : Penguapan air yang terjadi pada tumbuhan. Tropofil : Daun tumbuhan paku yang tidak menghasilkan spora. Transduksi : Pemindahan materi genetiksatu sel bakteri ke bakteri lainnya dengan perantar organism lain,yaitu bakteriofage (virus bakteri). Transformasi : Masuknya DNA telanjang ke dalam sel dan mengubah sifat sel. Trikogin : Saluran penghubung antara anteridium dan askogonium. Trikokis : Alat pada Ciliata yang berfungsi untuk pertahanan diri dari musuh. Triplobastik : Hewan yang memiliki tiga lapisan lembaga yaitu ectoderm, endoderm dan mesoderm. Tundra alpin : Tundra yang berada di puncak gunung. Tundra arktik : Tundra yang berada di daerah kutub. Vaksin : Suatu zat yang mengandung mikroorganisme yang dilemahkan dengan tujuan merangsang pembentukan zat kekebalan di dalam tubuh penerima vaksin. Vakuola kontraktif : Vakuola yang berfungsi untuk mengeluarkan cairan. Vakuola makanan : Vakuola yang berfungsi untuk mencerna makanan. Varietas : Keanekaragaman gen dalam satu jenis makhluk hidupyang menimbulkan variasi. Xilem : Jaringan pembuluh yang mengangkut air dan mineral dari akar ke seluruh tubuh tumbuhan. Zigospora : Spora seksual pada Zygomycota dan juga digunakan sebagi istilah untuk spora yang dibentuk oleh zigot pada ganggang. Zoospora : Spora berflagel (spora kembara) yang dapat bergerak.

Anda mungkin juga menyukai