Anda di halaman 1dari 4

LTM Kimia Fisika

Fenomena Permukaan dan Koloid

Adsorpsi
Nama NPM Kelompok : Arsallah Putra : 1006660516 :1

Banyak usaha dilakukan oleh para ahli untuk merumuskan sebuah persamaan yang menyatakan adsorpsi gas pada permukaan padatan. Tiga persamaan yang sering digunakan adalah persamaan isoterm adsorpsi Langmuir, Freundlich, dan BET. Berikut penjelasan ketiga persamaan isoterm adsorpsi tersebut. a. Persamaan Isoterm Adsorpsi Langmuir Pada Tahun 1918, Langmuir menurunkan teori isoterm adsorpsi dengan menggunakan model sederhana berupa padatan yang mengadsorpsi gas pada permukaannya. Pendekatan Langmuir meliputi lima asumsi mutlak, yaitu: 1. Gas yang teradsorpsi berkelakuan ideal dalam fasa uap. 2. Gas yang teradsorpsi dibatasi sampai lapisan monolayer. 3. Permukaan adsorbat homogen, artinya afinitas setiap kedudukan ikatan untuk molekul gas sama. 4. Tidak ada antaraksi lateral antar molekul adsorbat. 5. Molekul gas yang teradsorpsi terlokalisasi, artinya mereka tidak bergerak pada permukaan. Persamaan Langmuir dapat diturunkan secara teoritis dengan menganggap terjadinya kesetimbangan antara molekul-molekul zat yang diadsorpsi (adsorbat) dengan molekulmolekul zat yang masih bebas (fase ruah). Persamaan isoterm adsorpsi Langmuir dapat dituliskan sebagai berikut:

P P 1 V Vm aVm

(1)

Vm = volume gas yang dibutuhkan untuk menutupi satu satuan masa adsorben (berupa satu lapisan monolayer yang menutupi permukaan) V = volume gas yang sebenarnya menutupi satu satuan massa adsorben pada tekanan gas yang tertentu
a

= konstanta yang bergantung pada suhu

Penurunan dari persamaan isoterm adsorpsi Langmuir adalah selisih antara laju adsorpsi dan laju desorpsi

LTM Kimia Fisika

Fenomena Permukaan dan Koloid

d P P 1 N(1 - )pk a - N k d dt V Vm aVm


N (1-) pka adalah laju asdorpsi, Nkd adalah laju desorpsi, dan N adalah angka yang mungkin di tempat adsorpsi pada substrat. Fraksi dari material yang diadsorpsi adalah . Akibatnya, fraksi tempat yang kosong adalah (1- ). Angka dari tempat yang terisi adalah N dan angka dari tempat yang kosong menjadi N (1- ). Fraksi selalu konstan pada kesetimbangan, jadi laju perubahan dari akan menjadi nol (0).

N(1 - )pk a - N k d 0

N(1 - )pka N k d
(1 - )pk a k d
(1 - )p ka 0 ------------------------> ka/kd = a (konstanta dari adsorpsi) kd

pa pa = 0 p a = (p a + 1)
pa pa 1

dapat diganti dengan pembagian volume gas yang diadsorpsi (V) dengan volume gas yang diadsoprsi yang terjadi pada monolayer lengkap (Vm).

V Vm

P P 1 pa sehingga V Vm aVm pa 1

(2)

b. Persamaan Isoterm Adsorpsi Freundlich Untuk rentang konsentrasi yang kecil dan campuran yang cair, isoterm adsorpsi dapat digambarkan dengan persamaan empirik yang dikemukakan oleh Freundlich. Isoterm ini berdasarkan asumsi bahwa adsorben mempunyai permukaan yang heterogen dan tiap molekul mempunyai potensi penyerapan yang berbeda-beda. Persamaan ini diturunkan secara empirik dan berlaku untuk gas yang bertekanan rendah. Bentuk persamaan ini adalah : (3) V = k P1/n V = gas yang teradsorpsi pada tiap satu satuan massa adsorban pada tekanan gas P. Sedangkan k dan n = adalah konstanta , n biasanya > 1. Apabila kedua ruas persamaan itu dilogaritmakan, maka akan diperoleh persamaan berikut: log V = log k +

1 log P n

(4)

LTM Kimia Fisika

Fenomena Permukaan dan Koloid

Jadi plot log V sebagai fungsi dari log P akan berupa garis lurus dengan gradien 1/n dan akan memotong sumbu log V pada log k. Perbedaan utama antara isoterm Langmuir dan Freundlich, nilai batas Vm tidak akan dicapai walaupun tekanan gas terus dinaikkan. Jika persamaan tersebut diaplikasikan untuk gas, maka y adalah jumlah gas yang teradsorpsi dan c digantikan dengan P yang merupakan tekanan gas. Plot log y terhadap log c atau log P menghasilkan kurva linier. Dengan menggunakan kurva tersebut, maka nilai k dan n dapat ditentukan.

Gambar 3. Grafik Log y Terhadap Log P


Plot isoterm Freundlich untuk adsorpsi H2 pada tungsten (suhu 400oC)

c. Persamaan Isoterm Adsorpsi BET Brunauer, Emmet dan Teller membuat suatu rumusan isoterm adsorpsi didasarkan atas pembentukan multilayer. Asumsi dasar dari teori BET adalah dengan menggunakan persamaan Langmuir untuk setiap lapisan adsorpsi pada permukaan padat ((Gordon dalam Rosmadewi) dalam Rumiati, 2007). Persamaan isoterm adsorpsi Brunauer, Emmet dan Teller adalah sebagai berikut:
P 1 (c 1) P V ( Po P) VmC VmC Po

(5)

Po

= tekanan uap jenuh

Vm = kapasitas volume nonlayer C = konstanta

LTM Kimia Fisika

Fenomena Permukaan dan Koloid

Pada tekanan rendah, persamaan ini dapat disederhanakan menjadi persamaan Langmuir. Menurut persamaan di atas, plot dengan slop

P P sebagai fungsi akan menghasilkan garis lurus P (Vo P ) Po

(c 1) 1 P dan memotong sumbu pada . ( Po P)V VmC VmC

Keseluruhan proses adsorpsi dapat digambarkan sebagai berikut. a. Penempelan molekul pada permukaan padatan (adsorben) membentuk lapisan monolayer b. Penempelan molekul pada lapisan monolayer membentuk lapisan multilayer

lapisan adsorbat multilayer

adsorben

Gambar 4. Pendekatan isoterm adsorpsi BET

Daftar Pustaka Samuel H. Maron & J.B. Lando. Fundamentak of Physical Chemistry. Macmillan Publishing Co. Inc. New York. 1974 S. Dogra. Kimia Fisik dan Soal-soal. Penerbit Univeritas Indonesia. Depok. 1990

Anda mungkin juga menyukai