Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Faktor hereditas merupakan factor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu.

Dalam hal ini hereditas diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anak atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki individu sejak masa konsepsi ( pembuahan ovum oleh sperma ) sebagai pewarisan dari pihak orang tua melalui gen gen. Setiap individu yang lahir ke dunia dengan suatu hereditas tertentu. Hereditas pada individu merupakan bawaan sejak lahir specific genen. Bawaan/warisan atau hereditas tersebut berasal dari kedua orang tuanya (Genes) dan tidak dapat direkayasa. Bawaan memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Ia lahir membawa berbagai ragam warisan yang berasal dari kedua ibu-bapak atau kakek-nenek. Warisan atau turunan tersebut yang terpenting, antara lain: bentuk tubuh, raut muka, warna kulit, intelegensi, bakat, sifat-sifat, dan penyakit. Mengetahui sifat atau watak anak mendalam, akan membantu guru untuk mendidiknya. Misalnya, anak yang penakut perlu dibangkitkan semangatnya agar menjadi berani mengemukakan pendapatnya. Demikian pula dengan anak yang merasa minder, perlu dibangkitkan rasa harga dirinya agar jiwanya tidak semakin tertekan. B. Rumusan masalah Dari latarbelakang diatas dapat dirumusakan masalah 1. Apa pengertian hereditas? 2. Bagaimana prinsip dalam proses hereditas? 3. Apa dampak yang ditimbulkan dari faktor hereditas terhadap belajar motorik? C. tujuan 1. Untuk Mengetahui Pengertian Hereditas/Herediter 2. Untuk Mengetahui Prinsip Proses Faktor Keturunan 3. Dampak Yang Ditimbulkan Karena Faktor Hereditas Dan Pengaruhnya Dalam Belajar Motorik.

BAB II PEMBAHASAN 1. Pengertian Hereditas/Herediter Hereditas adalah pewarisan atau pemindahan biologis, karakteristik individu dari pihak orang tua. Hereditas merupakan faktor yang dapat diturunkan sebagai dasar dalam mencapai tumbuh kembang anak di samping faktor-faktor yang lain. Faktor hereditas meliputi bawaan, jenis kelamin, ras dan suku bangsa. Faktor ini dapat ditentukan dengan intensitas, kecepatan dalam pembelahan sel telur, tingkat sensitivitas jaringan terhadap rangsangan, usia pubertas dan berhentinya pertumbuhan tulang. (Alimul, 2009) Menurut Witherington, hereditas adalah suatu proses penurunan sifatsifat atau benih dari generasi ke generasi lain, melalui plasma benih, bukan dalam bentuk tingkah laku melainkan struktur tubuh. Setiap sel dalam tubuh memiliki herditas identik sebagai akibat dari adanya proses individu dan differensiasi. Hereditas juga merupakan factor pertama yang mempengaruhi perkembangan indvidu. Setiap individu memulai kehidupannya sebagai organism yang bersel tunggal yang bentuknya sangat kecil, garis tengahnya lebih kurang 1/200 inci (1/80 cm). sel ini merupakan perpaduan antara sel telur dengan sel sperma. Di dalam rahim, sel benih yang telah dibuahi teris bertambah besar dengan jalan pembelahan sel menjadi organism yang bersel dua, empat, delapan, dst. Hingga setekah kurang lebih 9 bulan menjadi organism yang sempurna. Dapat diketahui bahwa perkembangan hasil-hasil kebudayaan yang di peroleh dalam suatu generasi tidak dapat di turunkan ke generasi berikutnya secara biologis karena antara sel-sel benih dengan sel-sel somatis nampaknya ada semacam statesqo. Sehingga perubahan-perubahan yang terjadi pada sel sel somatis tidak mempengaruhi keadaan sel-sel benih 2. Prinsip proses faktor keturunan Menurut Witherington, proses factor keturunan ini bekerja melalui prinsip-prinsip sabagai berikut . a. Prinsip stabilitas

Pada prinsip stabilitas, hereditas , itu berproses dengan perantara selsel benih, dan tidak melalui sel-sel somatic atau sel-sel badan. Artinya bahwa ciri-ciri yang dipelajari natau diperoleh oleh orang tua , tidak akan ditentukan kapada anak. b. Prinsip konformitas Pada prinsip ini menyatakan bahwa jenis menghasilkan jenis atau setiap golongan menurunkan golongannya. Sendiri. Anak termasuk kedalam golongan yang serupa dari golongan orang tuanya. c. Prinsip variasi Pada prinsip ini menyatakan bahwa sel-sel benih mengandung determinan- determinan yang banyak jumlahnya , pada waktu penyerbukan ovum saling berkomunikasi dalam cara yang berbeda beda untuk menghasilkan anak yang saling berbeda . jadi prinsip variasi ini berlaku dalam batas-batas yang ditentukan oleh pola-pola rasial umum. d. Prinsip regresi filial Pada prinsip ini menyatakan bahwa pada setiap sifat atau ciri manusia anak memperlihatkan kecenderungan menuju keadaan rata-rata. Artinya , bahwa anak orang tua yang sangat cerdas biasanya condong untuk menjadi anak yang kurang cerdas dari pada orang yang tuanya, dan sebaliknya. e. Pengertian lingkungan Pengertian lingkungan menurut psikologi ialah segala sesuatu yang ada di dalam atau di luar individu yang bersifat mempengaruhi sikap, tingkah laku atau perkembangannya. Lingkungan itu wujudnya dapat berupa benda benda atau objek-objek alam, orang-orang dan karyanya serta berupa faktafakta objektif yang terdapat dalam diri individu, seperti kondisi organ, perubahan perubahan organ dan lain-lain. Secara Fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan material jasmani di dalam tubuh, seperti gizi, vitamin, ar, system saraf, dan kesehatan jasmani.

3. Dampak yang ditimbulkan karena faktor hereditas dan pengaruhnya dalam belajar motorik a. Bentuk tubuh dan warna kulit Misalnya: anak yang memiliki bentuk tubuh gemuk seperti ibunya akan sangat sulit untuk bisa menjadi kurus walaupun itu memang tidak mustahil terjadi. Mengpa demikian? Ya karena itu memang sudah warsan gen dari ibunya. Dan bila sedikit saja ia makan,akan mudah sekali menjadi gemuk. Demikian juga dengan anak yang diwarisi gen berambut keriting akan sangat sulit untuk bisa menjadi lurus,walaupun direbonding sekalipun misalnya,pada akhirnya akan kembali keriting seperti sedia kala. b. Sifat-sifat Ada bermacam-macam sifat yang dimiliki oleh manusia misalnya sabar,pemarah,baik,pemaaf,jujur,rajin,pemalas,sombong,boros dsb. Sifat-sifat tersebut dibawa manusia sejak lahir. Ada yang dilihat atau diketahui selagi kecil ada juga yang diketahui sesudah ia besar. c. Intelegensi Intelegensi adalah kemampuan yang bersifat umum untuk mengadakan penyesuaian terhadap situasi atau masalah. Kemampuan yang bersifat umum tersebut meliputi berbagai jenis kemampuan psikis seperti:abstrak,berfikir mekanis,matematis,memahami,mengingat,berbahasa dsb. d. Bakat Bakat adalah kemampuan khusus yang menonjol diantara berbagai jenis kmampuan yang dimiliki oleh seeorang. Kemampuan khusus itu biasanya dalam bidang seni musik,seni e. Penyakit Beberapa penyakit menurun antara lain: asma,HIV,hemofilia,penyakit kebutaan,syaraf,luka sulit kerng atau yang serng disebut denan hemofilia. Dari semua dampak yang ditimbulkan oleh pengaruh factor hereditas tidak sepenuhnya dapat mempengaruhi kondisi siswa dalam belajar motorik. Dikatakan seperti itu karena dampak yang ditimbulkan hereditas sesungguhnya hanya penunjang seseorang dalam belajar. Bisa dicontohkan jika seseorang

mendapatkanak warisan postur tubuh yang atletis , belum tentu dalam belajar motorik kapasitasnya melebihi anak yang berpostur biasa Jadi dalam belajar motorik faktor yang paling dominan adalah akibat dari latihan dan pengalaman. Seseorang tidak akan bisa menguasai keterampilan gerak jika tidak berlatih.

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Faktor hereditas tidak terlalu berpengaruh dalam belajar motorik. Karena belajar motorik lebih cenderung kearah pendekatan proses, dan bukan karena factor keturunan. Kondisi hereditas membantu siswa dalam belajar motorik atau sebaliknya.

DAFTAR RUJUKAN http://edukasi.kompasiana.com/2010/10/26/memahami-konsep-danimplikasi-perkembangan-biologis-dan-perseptual-anak-dalam-kbm/( diakses 16-02-2012) http://biologimediacentre.com/hereditas-pada-manusia/( diakses 2012) 16-02-

Anda mungkin juga menyukai