Bio Nisa Monohibrid
Bio Nisa Monohibrid
: 1. Mengetahui rasio genotip fenotip dari perkawinan monohibrid 2. Mengetahui rasio genotip fenotip dari perkawinan dihibrid
Alat dan Bahan Manik-manik (kancing model gena) berwarna-warni Kantong plastik gelap (kotak genetika), sebagai organ kelamin. Satu kotak sebagai stamen, satu kotak yang lain sebagai putik
PERSILANGAN MONOHIBRID
Cara Kerja :
Memilih dua macam warna kancing model genetika : Kancing merah sebagai model gen merah Kancing putih sebagai model gen putih
Menyiapkan gamet-gamet jantan dan gamet-gamet betina yang terdiri dari gen M(kancing merah) dan gen m (kancing putih) yang sama banyak masing-masing 10 pasang. Memasukkan ke dalam kantung 1 (sebagai stamen) dan kantong 2 (sebagai putik), masing-masing 10 pasang gamet M dan 10 pasang gamet m. Melakukan penyilangan secara acak (dengan mata terpejam) gametgamet dari kedua kantung. Mencatat hasil penyilangan pada tabel tabulasi data. Lakukan terus sampai semua gamet habis disilangkan.
Hasil Pengamatan
Genotip muncul MM Mm mm Hasil Penyilangan IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIII IIIII I
Uji x2
Uji x2 O E Oe(d) D2 E Merah Tinggi 34 30 4 (3,5)2 12,25/30 = 0,4 Putih Pendek 6 10 -4 (-4,5)2 20,25/10 =2,025
Hasil uji X2 = 0,4 + 2,025 = 2,425 Berdasarkan hasil uji x2,persilangan monohibrid yang dilakukan BAIK dan sesuai dengan hukum Mendel.
Analisis Data
Hasil percobaan masih sesuai dengan hukum Mendel karena berdasarkan uji chi-square,menunjukan hasil yang baik.
Simpulan
Persilangan monohibrid adalah persilangan pada suatu organisme yang memiliki satu sifat beda
Persilangan Dihibrid
Cara Kerja
Memilih empat (4) macam warna kancing model genetika: Gen M = kancing merah Gen m = kancing putih
Menyiapkan gamet-gamet jantan (pada stamen) dan gametgamet betina (pada putik). Macam gamet dibentuk pada kedua organ kelamin: MB,Mb,mB,mb. Membuat rangkaian gamet sbb: MB,Mb,mB dan mb dengan kancing model gen yang telah disiapkan. Masing masing 10 pasang. Melakukan penyilangan secar acak gamet-gamet dari kedua kantung (stamen dan putik). Mencatat hasil penyilangannya pada tabel tabulasi data. Melakukan terus sampai semua gamet habis disilangkan.
Hasil Pengamatan
Genotip muncul MMBB MMBb MMbb MmBB MmBb Mmbb mmBB mmBb mmbb Jumlah/FREKU ENSI Penyilangan I IIIII IIIII II IIII III IIIII I IIIII II I III III Jumlah/Rerat a 1 12 4 3 6 7 1 3 3
Jumlah
40
Uji x2
0 E D D2 D2/E
Analisis Data
Genotip muncul MMBB MMBb MMbb MmBB MmBb Mmbb mmBB mmBb mmbb Hasil persilangan I IIIII IIIII II IIII III IIIII I IIIII II I III III
1. Pasangan genotip yang muncul MMBB, MMBb, MMbb, MmBB, Mmbb, mmBB, mmBb, mmbb Rasio Genotip: MMBB : MMBb : MMbb : MmBB : MmBb : Mmbb : mmBB : mmBb : mmbb = 1 : 12 :4 : 3 : 6 : 7 : 1 : 3 : 3 R asio Fenotip: Merah Hitam : Merah Kuning : Putih Hitam : Putih Kuning = 22 : 11 : 4 : 3 2. Frekuensi Fenotip yang seharusnya muncul 23 : 7 : 7 : 3
3. Rasio perbandingan fenotip dari hasil percobaan Merah Hitam : Merah Kuning : Putih Hitam : Putih Kuning = 22 : 11 : 4 : 3 4. Berdasarkan uji X2 pada percobaan maka hasil derajat kebebasan yang didapat adalah X2 = 0+1,125+2+0,5 = 3,625 Dan menurut teori mendel termasuk dalam kemungkinan 0,30-0,50 sehingga hasil uji X2 yang dilakukan sudah sesuai atau baik menurut teori Mendel.
Kesimpulan
Persilangan dihibrid adalah persilangan pada suatu organisme yang memiliki dua sifat beda Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa persilangan dihibrid akan memunculkan keturunan pada F2 sebanyak 16 buah dengan sifat dominan sebanyak 9 buah, dominan resesif 3 buah, resesif dominan 3 buah, resesif resesif 1 buah. Maka dapat dituliskan perbandingan 9 : 3 : 3 : 1 Berdasarkan uji chi-square, persilangan yang dilakukan memiliki hasil yang baik dan sesuai dengan hukum Mendel.