Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN TUTORIAL

BLOK 1 MINGGU KE-2

PENDIDIKAN PARADIGMA BARU KELOMPOK B-12 Tutor : Dra. Yustini Alioes, MS Apt

Ketua Sekretaris 1 Sekretaris 2

: Muhammad Bin Arahim Bajri : Mareza Dwithania : Rohani

0910314158 0910311012 0910313262 0910312070 0910312126 0910312041 0910313232 0910312098 0910313208 0910313245

Anggota : 1. Alania Rosari 2. Ami Tri Nursasmi 3. Amylia Febrianti 4. Anggy Afriani 5. Faraznasiabenny 6. Hengky Fandri 7. Metha Arsilitha Hulma

MEDICAL EDUCATION UNIT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS

MODUL II KOMUNIKASI EFEKTIF SKENARIO 2 : KIMUNIKASI EFEKTIF Seorang ibu membawa anak perempuannnya berumur 17 tahun yang bisu ke Puskesmas dengan keluhan sudah dua hari tidak makan dan muntah lebih 10 kali sejak kemarin. Dengan menunjukkan rasa empati, dokter memeriksa pasien yang tampak letih dfan lesu. Dokter meminta perawat untuk segera memasang infus serta memberikan resep kapada ibu pasien. Ibu pasien bertanya kepada dokter tentang penyakit anak gadisnya itu dan dokter menjawab bahwa anaknya mengalami kekurangan cairan. Jika idak ada tanda perbaikan kondisi anaknya sampai sore ini,dokter akan merujuk ke Rmah Sakit untuk perawatan dan pemeriksaan yang lebih lanjut. "Beratkah penyakit anak saya dokter? " tanya si Ibu. Dokter menganggukkan epala sambil berlalu dan kelihatan tergesa-gesa. Perawat mengatakan, bahwa dokter sudah ditunggu masyarakat untuk memerikan ceramah kesehatan di halaman Kantor Camat. Ibu pasien agak kecewa karena belum memahami betul tentang penyakit anaknya dan apa yang akan disampaikan kepada keluaga dirumah. Sebagai seorang dokter bagaimana seharusnya memberikan keterangan tentang pasien diatas kepada ibunya? I. Terminologi 1. empati : Psikologis seseorang memposisikan dirinya sama seperti yg dirasakan orang lain. 2. bisu : penyakit tidak bisa berbicara. 3. infus : bentuk sediaan obat berupa cairan melalui pembuluh darah (VENA) 4. pasien : subjek yang akan diperiksa/diobati oleh dokter. 5. muntah : reaksi fisilogis tubuh terhadap suatu keadaaan/zat tertentu. 6. resep : permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker untuk membuat atau meracik obat dan menyerahkan kepada pasien. 7. letih & lesu : seseorang tidak bertenaga & seseorang tidak bersemanngat. 8. perawat : tenaga kesehatan yang membantu segala prosedur pendukung pelyanan dokter terhadap pasien. 9.ceramah : pidato yang diberikan seseorang pd pendengar dg komunikasi 2 arah. 10. rumah sakit : suatu unit pelayanan kesehatan dengan fasilitas yang memadai 11.Merujuk : perlihan tanggung jawab misalnya dari dokter ke Rumah Sakit,agar pasien mendapat fasilitas. 12.Penyakit : suatu hal yang berdamak buruk bagi tubuh manusia. 13. Kondisi: Suatu keadaan.

II.

Menetukan Masalah

1. Apa yang dimaksud Komunikasi Efektif? 2. Fungsi komunikasi? 3. Apa tujuan dari komunikasi Efektif? 4. Bagaimana ciri-ciri Komunikasi Efektif? 5. Bagaimana jika dokter kurang komunikasi? 6. apa langkah-langkah dari penerapan komunikasi efektif ? 7. Bagaimana cara yang baik bagi dokter dapat menerapkan komunikasi verbal dan non verbal? 8. Apa yang menjadi hambatan bagi seseorang dokter dalam menerapkan komunikasi verbal dan non verbal? 9. Bagaimana peran empati dalam komuikasi antara dokter dan pasien? 10. Bagaimana cara dokter memberi pelayanan yang terbaik terhadap pasien? 11.Bagaimana interaksi yang baik antara dokter dengan perawat? 12.Manakah yang lebih penting kesehatan seorang pasien dari pada memberi penyuluhan kesehatan pada orang banyak? 13.pendekatan apa yang herus dilakukan seorang dokter agar masyarakat dapat memahami apa yg disampaikan dokter tersebut ? 14. apa saja hal yang wajib diketahui oleh seorang pasien tentang penyakit nya dari seorang dokter ? 15.bagaimana kriteria pengguanaan surat rujukan dlm penanganan seorang pasien? 16. apakah seorang pasien perlu mengerti resep dokter ? . III. Analisis masalah 1. komunikasi efektif : a. komuniaksi yang berkesan antara 2 pihak b. komukasi terarah dan sesuai dengan tujuan c. komunikasi yang dapat dimengerti ke 2 pihak dan ada hasilnya (reaksi) d. Antara pembicara dan pendengar sehingga pendengar paham dan mengerti pesan tersebut 2. fungsi komunikasi : - menyampaikan informasi - menyamakan presepsi terhadap tujuan yang disampaikan - terjadi interaksi antara pendengar dan pembicara - hubungan antara manusia agar dapat dpelihara kelangsungannya (silahturahmi) - suatu alat atau media agar tercapai tujuan yang diinginkan oleh pembicara dengan pendengar

3. tujuan komunikasi efektif :

mencapai tujuan yang akan dicapai mendapatkan informasi yang diinginkan menghindari kesalahpahaman sebagai alat untuk terciptanya smabung rasa bisa beradaptasi dg lingkungannya

4. ciri-ciri komunikasi efektif : - terjadi interaksi antara 2 pihak - ada komunikasi, komunikator, media, pesan yang disampaikan ada efek - tidak terjadi kesalahpahaman antara pembicara dan pendengar (dapat dipahami oleh 2 pihak) 5. jika dokter kurang komunikasi : - terjadi kesalahpahaman dan tujuan tidak tercapai - menimbulkan penyakit 6. langkah penerapan komunikasi efektif : - berbahasa yang baik - adanya kemauan dan lingkungan yang mendukung - disesuaikan dengan kondisi atau keadaan lawan bicara - menciptakan suasana kondusif - kontak mata dan respect terhadap lawan bicara 7. pembagian komunikasi : - komunikasi verbal : langsung, misalnya bicara langsug kepada pasien - komnikasi non verbal : tidak langsung (bahasa tubuh), misalnya gerakan, kontak mata, dll. 8. hambatan komunikasi verbal dan non verbal : - suasana lingkungan, adat dan istidat - dokter kurang percaya diri - karena kesibukan (kepentingan pribadi) - kurang sarana dan prasarana - dokter mempunyai faktor kepentingan lain - dokter mempunyai masalah pribadi - adanya ketidak sempurnaan tubuh pasien 9. peran empati dlm komunikasi dokter dengan pasien : - adanya kepuasan dlm diri pasien terhadap pelayanan dokter dan merasa tidak nyaman - timbul rasa percaya pasien kepada dokter - adanya kntak batin dokter dengan pasien

10. cara dokter memberikan pelayanan terbaik :

dokter menerapkan rasa empati pada pasien dokter memberi kesempatan pada pasien untuk menyampaikan keluhannya (pendengar yang baik) dokter menerapkan 5S (salam, sapa, senyum, sopan, santun) tidak membedakan status pasien (sesuai dengan kondisi pasien) memberi informasi dengan jelas mengenai penyakit nya sehingga pasien tidak bingung menciptakan suasana yang kondisif

11. interaksi yang baik antara dokter dengan perawat : - adanya kerjasama yang baig 12. mana yang lebih penting kesehatan seorang pasien dari pada memberi penyuluhan kesehatan pada orang banyak : - tergantung kondisi, sebaik nya mendahulukan pasien 13. pendekatan yang dilakukan seorang dokter agar masyarakat dapat memahami apa yang disampaikan dokter : - memahami dan mengenal kebudayaan masyarakat - memberi informasi yang jelas sehingga dapat dipahami masyarakat - memantau kondisi pasien / masyarakat - menjalin hubungan sambung rasa antara pasien dan dokter 14. hal yang wajib diketahui oleh pasien tentang penyakitnya dari seorang dokter : - kondisi penyakitnya - tindakan pasien yang harus dilakukan 15. kriteria penggunaan surat rujukan : - menjelaskan diagnosis awal dari dokter pertama yang menangani pasien tersebut 16. apakah pasien perlu mengerti resep dokter : - tidak perlu, tetapi dokter harus memberikan informasi mengenai obat dengan jelas.

IV.

SISTEMATIKA

K0MUNIKASI Bentuk Penerapan

Verbal

Non Verbal

Kom Efektif Definisini Fungsi & Tujuankah Ciri-ciri Kualitas Langkah-langkah Interaksi

Kontak Efektif Dampak halaman /Cara Mengatasi Fasien Masyarakat Tenaga Kesehatan Lain Hukum

- Dokter - Dokter - Dokter - Dokter

V. 1. 2. 3. 4. 5.

LEARNING OBJECTIVE (TUJUAN PEMBELAJARAN)

mahasiswa mampu menjelaskan komuniaksi efektif, tujuan dan fungsinya mahasiswa mampu menjelaskan komunikasi verbal dan non verbal mahasiswa mampu menjelaskan peran empati mahasiswa memahami dalam pembuatan resep dan rujukan yang baik mahasiswa mampu menjelaskan interaksi antara dokter, tenaga kesehatan, profesi non kesehatan 6. mahasiswa mampu menjelaskan interaksi dokter dengan pasien, keluaraga pasien, masyarakat sejawat dan profesi lainnya 7. mahasiswa mampu menjelaskan cara berkomunikasi dlm budaya masyarakat 8. mahasiswa mampu menjelaskan cara pengambilan keputusan dlm keluarga 9. mahasiswa mampu menjelaskan hambatan dalam berkomunikasi 10. mahasiswa mampu menjelaskan physical disabilities dan fatal illnes (cara mengatasinya) VI. Belajar Mandiri

VII.

Sharing Information

1. Komunikasi efektif : komunikasi dengan kesanggupan mendapatkan informasi dan merubah informasi dengan pasien atau klien sehingga memberi manfaat pada sasaran komunikasi ( penerima pesan). Tujuan dan fungsi : - untuk menghindari kesalahpahaman sehingga tidak terjadi malpraktek - untuk memberikan umpan balik yang porposional sehingga pembicaraan berlangsung efektif. Kualitas : - menilai orang - mendengar secara aktif - bijaksana - memberi pujian - konsisten - mengakui kesalahan - memiliki rasa humor - menggunakan kata-kata yang dapat dimengerti - memberikan contoh yang baik - menggunakan bahasa yang baik

2. Komunikasi verbal dan non verbal

Komunikasi verbal : Komunikasi yang disampai kan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis/lisan. Komunikasi verbal bisa dilakukan : dengan berbicara & mneulis, mendengar &membaca. Komunikasi non verbal : Komunikasi dimana komunikator lebih memperkuat pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan. Komunikasi non verbal biasanya dilakukan dengan sikap & gerakan tubuh, tingkah laku & penampilan, ekspresi wajah. Tujuan : mengatur alur percakapan mengekspresikan emosi melengkapi pesan verbal mengendalikan seseorang (persuasi) 3. Peran empati : Menempatkan diri pada situasi dan kondisi emosional yang dihadapi orang lain. Empati menempatkan seorang dokter tidak hnaya sebagai pelayanan masyarakat tetapi juga seorang individu yang secara sosial adalah subjek yang fleksibel dan tanggap terhadap lingkungan. Penting nya peran empati dalam komunikasi : - kemampuan kognitif seorang dokter dalam mengerti kebutuhan pasien - menunjukkan afektifitas / sensitifitas dokter tehadap perasaan pasien - prilaku dokter dalam memperlihatkan empatinya seperti terbagi perasaan dan pengalaman. 4. pembuatan resep & rujukan yang baik : administrasi / pendaftaran pemeriksaan / tindakan pertolongan pertama dokter memberi rujukan serta rekammedik keterangan tentang pasien disampaikan dengan lengkap dan tidak berlebihan alasan rujukan harus lengkap pasien menuju tempat rujukan pemeriksaan oleh dokter yang dirujuk dokter pelaku rujukan (komunikasi) dokter tempat rujukan sesuai kode etik profesi

5. interaksi antara dokter, tenaga kesehatan, profesi non kesehatan: mereka saling bekerjasama antara satu sama lain.baik itu seprofesi ataupun non profesi.adanya sharing atau tukar pendapat antara seprofesi dan selalu menjaga silahturrahmi.

6. interaksi dokter dengan pasien, keluaraga pasien, masyarakat sejawat dan profesi lainnnya interaksi dokter dengan pasien : o memandang pasien sebagai mitra / mitra o pasien dihargai o memberikan penjelasan dengan bahasa yang dimengerti oleh pasien o nada suara sesuai, jelas, ramah dan sopan o menghibur hati pasien o menunjukkan sikap empati dan perhatian o menimbulkan rasa percaya pasien kepada dokter o o o o o o o o interaksi dokter dengan keluarga pasien: respek empati dan kepercayaan informasi sensitif / personal beri kesempatan gunakan bahasa yang baig interaksi dokter dengan masyarakat sejawat dan perofesi lainnya : saling menghargai dan membantu saling bertukar pikiran tidak bersaing secara komersial

7. cara berkomunikasi dalam budaya masyarakat minangkabau : cara berkomunikasi budaya minangkabau memakai istilah kato nan ampek yaitu : kato mandaki : digunakan oleh yang lebih muda ke yang lebih tua, atau yang memiliki derajat yang lebih tinggi. Contoh : dari anak kepada orang tua. Kato melereng : digunakan jika berbicara dengan orang yang status sosialnya sama tetapi saling menyegani. Contoh : pasumandan kepada sumandan. Kato menurun : dipakai oleh orang yang lebih tinggi dari lawan bicara nya. Contoh : dari orang tua kepada anak Kato mandata : digunakan dalam berkomunikasi dengan sesama besar dan hubungannya akrab dengan lawan bicara. Contoh : dengan teman sebaya.

8. pengambilan keputusan dalam keluarga : dengan cara musyawarah

memberikan pendapat dengan cara tidak menyinggung anggota keluarga mendengarkan pendapat anggota keluarga tersebut.

9. hambatan dalam komunikasi : o fisik : hal yang menyangkut ruang fisik & lingkungan o biologis : hambatan karena ketidaksempurnaan anggota tubuh o intelektual : hambatan yang berhubungan dengan kemampuan pengetahuan / tingkat pendidikan o psikis : hambatan yang berkaitan dengan nilai budaya dan bahasa o kultural : hambatan yang berkaitan dengan nilai budaya dan bahasa 10. physical disabilities & fatal illnes : physical disabilities (cacat fisik) cacat fisik yang harus mengandalkan perangkat tegas seperti kursi roda, tongkat penyangga, tongkat, kaki palsu untuk mobilitas. Kesulitan : penurunan koordinasi mata-tangan gangguan komunikasi verbal penurunan stamina fisik dan daya tahan. Fatal illnes (penyakit yang mematikan) Penyakit yang menggambarkan aktif dan ganas nya suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan secara wajar diharapkan tidak hanya dilakukan pada perawatan. Contoh : AIDS, kanker.

KESIMPULAN

Komunikasi efektif adalah komunikasi dengan kesanggupan mendapatkan informasi dan merubah informasi dengan pasien atau klien sehingga memberi manfaat pada sasaran komunikasi ( penerima pesan). Tujuan dan fungsi nya adalah untuk menghindari kesalahpahaman sehingga tidak terjadi malpraktek dan untuk memberikan umpan balik yang porposional sehingga pembicaraan berlangsung efektif. Jadi seorang dokter sangat penting untuk melakukan komunikasi efektif baik itu kepada pasien, teman sejawat,tenaga kesehatan, teman seprofesi, dan non profesi. Karena dengan komunikasi efektif akan memperlancar interaksi yang dilakukan dan mendapatkan hasil yang terbaik.

Anda mungkin juga menyukai