Anda di halaman 1dari 2

Dilakukan dalam bentuk proses kegiatan ekstrakkulikuler.

Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenan dengan masalah diri pribadai dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier siswa serta kegiatan kepramukaan, kepemimpinan dan kelompok ilmiah remaja. Khusus untuk sekolah menengah kejuruan, pengembangan diri terutama ditunjukan untuk pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus menekankan pada peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus siswa. Pengembangan didi bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata pelajaran. Pengaruran Beban Belajar Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Kedua sistem tersebut dipilih berdasarkan jenjang dan kategori satuan pendidikan yang bersangkutan. Satuan pendidikan SD/MI/SDLB melaksanakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket. Satuan pendidikan SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK katagori standar menggunakan sistem paket atau dapat menggunakan sistem kredit semester. Satuan pendidikan SMA/MA/SMALB dan SMK/MAK katagori mandiri menggunakan sistem kredit semester. Sistem paket adalah sistem penyelanggaraan progran pendidikan yang siswanya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada suatu satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh siswa untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penguasan struktur, dan kegiatan mandiri tidak terstuktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkatan perkembangan siswa. Kegiatan tatap muka adalah kegitan pembelajaran berupa proses interaksi antara siswa dengan pendidik. Beban belajar kegitan tatap muka per jam pembelajaran pada masing-masing satuan pendidikan ditetapkan sebagai berikut : 1. SD/ MI/SDLB/ berlangsung selama 35 menit 2. SMP/MTs/ SMPLB berlangsung selama 40 menit 3. SMA/MA/SMALB/SMK/MAK berlangsung selama 45 menit Beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada setiap satuan pendidikan adalah sebagai berikut : 1. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SD/MI/SDLB : a. kelas I s.d. III adalah 29 s.d 32 jam pembelajaran b. kelas IV s.d VI adalah 34 jam pembelajaran 2. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMP/MTs/SMPLB adalah 34 jam pembelajaran.

3. Jumlah jam pembelajaran tatap muka per minggu untuk SMA/MA/SMALB/SMK/MAK adalah 38 s.d 39 jam oembelajaran. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penguasaan tersruktur ditentukan oleh pendidik. Kegiatan mandiri tidak terstuktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penguasaan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Kegiatan mandiri tidak tersruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Wktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur terdiri atas : a. Waktu untuk penugasan terstuktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi siswa pada SD/MI/SDLB maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tetap muka dari mata pelajaran dan bersangkutan. b. Waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstuktur bagi siswa pada SMP/MTs/SMPLB maksimum 50% jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangukutan. c. Waktu untuk penugasan terstuktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi siswa pada SMA/MA/SMALB/SMK/MAK maksimum 60% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersankutan. Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan sistem paket ialah enam tahun untuk SD/MI/SDLB, tiga tahun untuk SMP/MTs/SMPLB dan SMA/MASMALB dan tiga sampai dengan empat tahun untuk SMK/MAK. Program percepatan dapat diselenggarakan untuk mengakomodasikan siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Sistem kredit semester adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang siswanya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikiti setiap semester pada satuan pendidikan. Beban belajar setipa mata pelajaran pada sistem kredit semester dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Beban belajar satu sks meliputi satu jam pelajaran tatap muka, satu jam penugasan terstruktur, dan satu jam kegiatan mandiri tidak terstruktur. Panduan sistem kredit semester diuraikan secara khusus dalam dokumen tersendiri. Ketentuan Belajar Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam satuan kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Satuan pendidikan harus menentukan kriteria.

Anda mungkin juga menyukai