Anda di halaman 1dari 16

Isu-isu Kritis Pengaturan tentang Desa

TIM IRE Yogyakarta

Kedudukan dan Kewenangan Desa


Apa yang dimaksud dengan desa? Apakah desa ditempatkan dalam subsistem pemerintahan kabupaten/kota atau menjadi subsitem NKRI? Apakah mungkin NKRI dibagi ke dalam teritori provinsi, kabupaten/kota dan desa? Kalau sebagai unit pemerintahan kenapa tidak dikelola secara modern, atau kenapa seperti organisasi masyarakat? Kalau sebagai kesatuan masyarakat, kenapa dia menjalankan fungsi-fungsi administrasi pemerintahan? Bagaimana format otonomi desa yang lebih baik? Apakah desa akan ditempatkan sebagai unit pemerintahan paling bawah dan otonom (desa otonom), atau sebagai kesatuan masyarakat yang hanya mempunyai otonomi asli, atau tetap berbentuk campuran (pemerintahan dan komunitas) seperti selama ini?

Azas Pengaturan Desa


Ada tiga azas untuk mengatur desa: rekognisi (pengakuan dan penghormatan); desentralisasi (penyerahan kewenangan) dan delegasi (tugas pembantuan). Rekognisi berarti mengakui bentuk, hak dan kewenangan asal usul (otonomi asli). Desentralisasi berarti membentuk desa otonom dan menyerahkan kewenangan kepada desa otonom, seperti halnya daerah otonom. Delegasi berarti membentuk desa

Pandangan Kedudukan Desa


Kedudukan Azas & Tipe Desa adat Rekognisi (pengakuan dan penghormatan) Gambaran Desa hanya sebagai kesatuan masyarakat (self governing community); Otonomi asli atau otonomi bawaan, desa tidak menjalankan tugas administrasi dari negara, desa memperoleh bantuan dari negara. Desa sebagai unit pemerintahan lokal yang otonom (Local self government) seperti daerah, desa memperoleh ADD dari APBN. Desa sebagai unit administratif atau kepanjangan tangan negara (local self government).

Desa Otonom Desentralisasi

Desa Delegasi (tugas Administratif pembantuan)

Keragaman Desa
Apa makna dan bentuk keragaman desa? Kalau beragam, seperti apa tipologinya ? Apakah karakteristik desa yang beragam juga membutuhkan aturan desa yang beragam pula seperti di masa kolonial Belanda atau cukup satu undang-undang yang mencakup semuanya? Bagaimana membuat standar nasional di tengah keragaman? Apa yang sebaiknya dibuat standar nasional?

Kewenangan Desa
Apa saja yang menjadi kewenangan desa? Bagaimana menempatkan kedudukan desa sangat berkaitan dengan isu Kewenangan. Ada beberapa model distribusi kewenangan berdasarkan kedudukan desa:
1. Apabila desa diberi kedudukan sebagai komunitas yang mengatur dirinya sendiri berdasarkan asal usul dan hakhak tradisionalnya maka kewenangan yang dimiliki oleh desa adalah kewenangan asli berdasarkan asas Rekognisi 2. Apabila desa ditempatkan sebagai daerah otonom tingkat III maka kewenangan desa adalah kewenangan yang diserahkan dari pemerintah, sesuai dengan asas Desentralisasi 3. Apabila desa ditempatkan sebagai unit pemerintahan maka kewenangan desa adalah kewenangan yang didelegasikan oleh pemerintahan atasannya sesuai asas

Kajian Regulasi
UUD 1945 Pasal 18 memberikan pengakuan dan penghormatan terhadap kesatuan masyarakat hukum adat. UUD 1945 membagi wilayah (desentralisasi teritorial) ke dalam provinsi dan kabupaten/kota. UUD tidak eksplisit menyuruh UU 32 meletakkan desa (atau nama lain) dalam subsistem kabupaten/kota. Tetapi UU 32 justru meletakkan desa dalam subistem kabupaten/kota. Pasal 2 ayat 1 UU No. 32/2004 berbunyi: Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota yang masing-masing mempunyai pemerintahan daerah. Pasal 200 ayat 1 berbunyi: Dalam pemerintahan daerah kabupaten/kota dibentuk pemerintahan desa yang terdiri dari pemerintah desa dan badan permusyawaratan desa. Secara teoretis tidak dibenarkan otonomi dalam otonomi atau desa dalam kabupaten. Sebab yang mengakui (rekognisi) dan memberikan (desentralisasi) adalah negara melalui pemerintah nasional (pusat).

Kajian Regulasi
Posisi desa ambivalen dan tidak jelas. UU 32 mempertegas otonomi asli sebagai prinsip pemerintahan desa. Otonomi asli berarti identik dengan kesatuan masyarakat hukum adat atau hanya desa adat. Kalau desa adat berarti desa bukan unit administratif atau satuan pemerintahan. Tetapi dengan mengacu pada bentuk dan pengalaman desa-desa di Jawa, UU juga menempatkan desa sebagai satuan pemerintahan. Tetapi satuan pemerintahan yang diberikan hanya desa administratif (the local state government) seperti kelurahan sebagai SKPD Kabupaten.

Tata Pemerintahan Desa


Pertama, bagaimana susunan Pertama pemerintahan desa?
1. Mengakui dan menghormati susunan pemerintahan asli yang di setiap desa beragam yang diatur azas-azas tata kelola pemerintahannya saja 2. Menetapkan format baku susunan pemerintahan desa seluruh Indonesia. Seperti model UU 32/2004: Kepala desa dan perangkat desa (pemerintah desa); Badan permusyawaratan Desa (BPD). 3. Memberi kesmepatan pada desa untuk memilih susunan pemerintahan sesuai dengan konteks lokalnya:

Tata Pemerintahan Desa


Kedua, pengaturan tentang kepala desa Kedua atau dengan nama lain :
1. Apakah kepala desa dipilih, diangkat atau diserahkan pada mekanisme lokal? 2. Masa jabatan kepala desa; 6 tahun seperti UU 32/2004 atau 5 tahun atau disesuaikan dengan mekanisme lokal? 3. Pertanggungjawaban kepala desa; ke Bupati; BPD atau diserahkan ke mekanisme lokal? 4. Kedudukan keuangan kepala desa? 5. Larangan bagi Kepala Desa: terutama keterlibatan di Partai Politik?

Tata Pemerintahan Desa


Ketiga, Pengaturan tentang Ketiga Perangkat Desa :
1. Susunan organisasi pemerintah desa? 2. Proses rekruitmen perangkat desa : dipilih, diangkat atau diserahkan mekanisme lokal? 3. Posisi Sekretaris Desa yang diisi oleh PNS? 4. Masa Jabatan Perangkat desa? 5. Keuangan perangkat desa?

Perencanaan dan Keuangan


Kedua, dari sisi pengelolaan keuangan Kedua dan pembangunan desa
1. Sejauhmana desa diberikan kewenangan membuat perencanaan pembangunan sendiri? Dan bagaimana proses perencanaan dilakukan? 2. Sejauhmana perencanaan pembangunan desa terintegrasi dengan proses penganggaran? 3. Bagaimana menjamin partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan dan penganggaran? 4. Sejauhmana membangun prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam perencanaan pembangunan dan penganggaran?

Tata Pemerintahan Desa


Keempat, Lembaga perwakilan masyarakat desa Keempat : 1. Bagaimana Susunan dan kedudukan lembaga perwakilan masyarakat desa; mengikuti susunan asli (revitalisasi fungsi); membangun format baku ;atau diserahkan pada desa 2. Apa Tugas dan fungsi lembaga perwakilan rakyat desa; legislasi, budget dan kontrol atau diserahkan pada desa? 3. Proses rekruitmen anggota lembaga perwakilan; dipilih; diangkat atau diserahkan pada mekanisme lokal? 4. Pertanggungjawaban lembaga perwakilan

Perencanaan dan Keuangan Desa


Pertama, dari sisi input keuangan dan pembangunan Pertama desa 1. Sejauhmana desa diberikan kewenangan untuk memanfaatkan dan mengelola sumberdaya ekonomi di wilayahnya 2. Bagaimana posisi Badan Usaha Milik Desa dalam peningkatan keuangan desa 3. Bagaimana tata hubungan keuangan desa dengan pemerintah? Kalau mengikuti model kedudukan desa maka pola transfer keuangan dari pemerintah kepada desa juga berbeda-beda. a) Desa kesatuan masyarakat (pemerintahan komunitas) memperoleh bantuan pemerintah terutama untuk mendukung pengembangan masyarakat. b) Desa sebagai kesatuan desa otonom akan memperoleh dana alokasi desa secara nasional seperti halnya DAU yang diterima oleh provinsi dan kabupaten/kota, serta memperoleh dana bantuan yang menyertai penyerahan tugas-tugas pembantuan

Perencanaan dan Keuangan


Ketiga, akses desa dalam Ketiga pengembangan pembangunan wilayah 1. Bagaimana posisi dan Akses desa dalam perencanaan pembangunan dan tata ruang wilayah (kabupaten)? 2. Bagaimana posisi dan akses desa dalam pengembangan wilayah perdesaan?

Perencanaan dan keuangan desa


Keempat, kerjasama antar desa Keempat dan desa dengan pihak ketiga dalam pembangunan
1. Ruang lingkup dan prinsip dasar dalam kerjasama 2. Kelembagaan dan mekanisme kerjasama

Anda mungkin juga menyukai