ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN 1. Identitas pasien a. Nama b. Umur c. Pekerjaan d. Jenis Kelamin e. Alamat f. Agama g. Suku Bangsa h. Diagnosa Medis : An. Anton : 5 tahun :: Laki - laki :::: Thalasemia Beta Mayor
2. Keluhan utama Lemas,mudah lelah ketika beraktifitas 3. Riwayat Penyakit sekarang Klien mengeluh lemas,mudah lelah ketika beraktifitas, BB yang sangat kurang. Kulit bersisik kehitaman pada beberapa tempat dan wajah tampak face cooley serta perut terlihat buncit. 4. Riwayat penyakit masa lalu Tidak teridentifikasi namun dapat ditanyakan apakah sebelumnya klien pernah menderita anemia berat atau penyakit hematologi lainnya. 5. Riwayat penyakit keluarga Tidak teridentifikasi namun dapat ditanyakan kepada orang tua klien apakah ada anggota keluarga lain yang mengalami Thalasemia. Thalasemia merupakan penyakit genetik yang herediter, apabila orang tua memiliki darah normal maka tidak mungkin anaknya menderita thalasemia mayor, tapi mungkin orang tua klien membawa sifat(carier). Maka setiap perkawinan antara dua orang pembawa sifat(carier) 25% normal, 50% carier, 25 % menderita thalasemia mayor. 6. Psikososial Tidak teridentifikasi
7. Spiritual Tidak teridentifikasi 8. Pola Aktivitas Sering merasa lemah, kelelahan ketika beraktifitas 9. Hasil Pemeriksaan Tanda Tanda Vital BB : 18 kg (BMI 20,76 =normal) TB RR TD HR Suhu : 100 cm : 28 x/menit (N=22-40 x/menit) : 80/50 mmHg (N=80-112/50-80 mmHg) (Normal batas ambang bawah) : 88x/menit (N= 80-120 x/menit) : 38 o C (N=36,5-37,5o C)
Pemeriksaan Fisik ( head to toe) Kepala Terjadi pelebaran tulang frontal dan parietal, Mata Konjunctiva anemis, matanya mongoloid, sclera ikterik Muka,Hidung, Mulut Bentuk wajah face cooley, jarak kedua mata menjauh, tulang hidung kedalam, dahi melebar Leher Komplikasi dari thalasemia mayor adalah gagal jantung sehingga biasanya pada klien thalasemia ditemukan distensi vena jugularis (jvp)
Abdomen Abdomen membuncit, pembesaran limfa 2 cm dari normal, pembesaran hepar 3 cm dari normal
Ektremitas Kulit bersisik kehitaman pada beberapa tempat, terjadi penipisan tulang dan rentan terjadi fraktur patologis Kekuatan otot 4 4 4 4
10. Data Penunjang No 1 Pemeriksaan Hb (hemoglobin) Hasil lab 5 gr/dL Nilai normal 10-16 gr/ dL
11. Terapi yang Diberikan 1.Transfusi darah 1x 3 minggu 2. Pemasangan desferal 1 x 1 gram selama 5 hari 3. Pemberian Asam Folat 1 x 1 tablet 4. Vit C 1 x 500 gram 5. Diet Tinggi Ca dan rendah Fe
B. ANALISA DATA No 1 Sympthom DS : DO : -Hb : 5 gr/dl -RR: 28 x/menit -TD 80/50 mmHg Etiologi Sintesis globin beta Kerusakan Pembentukan Hb Problem Gangguan Perfusi jaringan
Hemolisis meningkat
Disfungsi eritrosit
Anemia Berat
2.
DS: Klien mengeluh lemas, mudah lelah ketika melakukan aktivitas DO: RR: 28 x/menit
Suplai O2 ke jaringan Metabolisme anareob Jumlah ATP( 2 ATP) Lemas,lelah Intoleransi aktivitas
Intoleransi aktifitas
Suplai O2 ke jaringan Saraf simpatik Peristaltik usus Makanan tertahan dilambung Distensi lambung Perasaan kenyang Anoreksia Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
4.
Pembentukan RBC imatur Kerja sumsum tulang (tulang hyperplasia) Ekspansi sumsum tulang pipih Deformitas Resiko gangguan tumbuh kembang
5.
DS:
Resiko infeksi
DO: Hb : 5 gr/dl
Resiko infeksi
6.
DS: DO: Kulit tampak bersisik kehitaman pada beberapa tempat Wajah tampak face cooley Perut terlihat buncit
Pembentukan RBC imatur Kerja sumsum tulang (tulang hyperplasia) Ekspansi sumsum tulang pipih Deformitas Perubahan bentuk wajah(Face cooley) Resiko gangguan body image
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Hb : 5 gr/dl.
2. Intoleran aktivitas berhubungan dengan penurunan suplai O2 ditandai dengan klien mengeluh lemas,mudah lelah ketika beraktivitas. 3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia ditandai dengan BB yang sangat kurang (BB klien =18 kg). 4. Resiko infeksi berhubungan dengan efek transfusi.
5. Resiko gangguan tumbuh kembang berhubungan dengan deformitas tulang. 6. Resiko gangguan body image berhubungan dengan perubahan bentuk wajah( face cooley).