PBL 2 Siap Kirim

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 2

Klasifikasi Stable Angin Stable Angin Merupakan jenis angina yang paling umum.

. Terjadi karena jantung bekerja lebih keras dari biasanya. Nyeri biasanya hilang dalam beberapa menit setelah istirahat atau meminum obat angina. Stable angina bukan serangan jantung, tetapi merupakan tanda adanya ancaman serangan jantung (infark) di masa yang akan datang (Alwi, 2009).

Unstable Angina Merupakan jenis angina yang sangat berbahaya dan membutuhkan penanganan segera. Tidak seperti stable angina, angina jenis ini tidak memiliki pola dan dapat timbul tanpa aktivitas fisik berat sebelumnya serta tidak menurun dengan minum obat ataupun istirahat. Unstable angina merupakan tanda bahwa serangan jantung (infark) segera dimulai (Alwi, 2009).

PROSEDUR RUJUKAN 1. Menentukan kegawatdaruratan penderita a. penderita yang tidak dapat ditangani sendiri oleh keluarga, maka segera dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan yang terdekat, oleh karena itu mereka belum tentu dapat menerapkan ke tingkat kegawatdaruratan. b. puskesmas pembantu dan puskesmas. Tenaga kesehatan yang ada pada fasilitas pelayanan kesehatan tersebut harus dapat menentukan tingkat kegawatdaruratan kasus yang ditemui, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, mereka harus menentukan kasus mana yang boleh ditangani sendiri dan kasus mana yang harus dirujuk. 2. Menentukan tempat rujukan Prinsip dalam menentukan tempat rujukan adalah fasilitas pelayanan yang mempunyai kewenangan dan terdekat termasuk pelayanan dengan tidak mengabaikan kesediaan dan kemampuan penderita. 3. Memberikan informasi kepada penderita dan keluarga

4. Mengirimkan informasi pada tempat rujukan yang dituju a. b. Memberitahukan bahwa akan ada penderita yang dirujuk. Meminta petunjuk apa yang perlu dilakukan dalam rangka persiapan dan selama dalam perjalanan ke tempat rujukan. c. Meminta petunjuk dan cara penangan untuk menolong penderita bila penderita tidak mungkin dikirim. 5. Persiapan penderita 6. Pengiriman Penderita 7. Tindak lanjut penderita : a. Untuk penderita yang telah dikembalikan (rawat jalan pasca penanganan) b. Penderita yang memerlukan tindakan lanjut tapi tidak melapor harus ada tenaga kesehatan yang melakukan kunjungan rumah (Tucker, 1999)

Tucker, Susan Martin. 1999. Standart Perawatan Pasien : Proses Keperawatan, Diagnosis, dan Evaluasi vol 4. Jakarta : EGC. Alwi, Idrus. 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai