Anda di halaman 1dari 32

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Epilepsi bisa disembuhkan, tidak menular dan bukan sebuah kutukan. Siapa saja bisa terserang epilepsi, dan 1,8 juta orang Indonesia hidup dengan epilepsi. Demikian rilis dari Yayasan Epilepsi Indonesia (YEI) yang dibagikan kepada kabar-online, Minggu (25/3), dalam memperingati Purple Day yang jatuh pada 26 Maret ini.Di Indonesia sendiri, epilepsi dikenal masyarakat sebagai ayan atau sawan. Banyak pula masyarakat yang masih beranggapan jika epilepsi bukanlah suatu penyakit, tapi lebih karena roh jahat (kesurupan) atau semacam kutukan. Kurang lebih 0,5 1 % dari populasi penduduk Indonesia dapat terkena penyakit ini. ( Purple day : 2012 ). Epilepsi masih menjadi penyakit terbesar penyebab kematian anak di perkirakan penyandang epilepsi di dunia berjumlah 50 juta orang ,laporan WHO (2005)memperkirakan bahwa rata-rata terdapat 8,2 orang penyandang epilepsy aktif di antara 1000 orang penduduk dengan insidensi 50.per 100.000 penduduk.Angka pravalensi dan insedensi di perkirakan lebih tinggi di Negaranegara berkembang. Oleh karena itu, dalam asuhan kebidanan ini, penulis membuat asuhan kebidanan pada anak dengan Epilepsi yang meliputi tahap pengkajian, penentuan diagnosa dan masalah, antisipasi masalah potensial, identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi. (Ningrum : 2009) 1.2 Tujuan a. Tujuan umum Tujuan umum penulisan ini adalah agar mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan pada anak S usia 5 tahun dengan Epilepsi secara komprehensif.

b. Tujuam khusus Memahami tinjauan teori tentang asuhan kebidanan dengan Epilepsi Mampu melakukan pengkajian Mengidentifikasi diagnosa dan masalah potensial Mengidentifikasi kebutuhan segera Merencanakan asuhan tindakan kebidanan Melakukan implementasi Melakukan evaluasi

1.3 Metode Penulisan 1. Wawancara Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan menanyakan langsung kepada ibu pasien yang bersangkutan 2. Observasi Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan observasi langsung pada pasien. 3. Studi kasus Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan melihat dan mempelajari kasus dari rekam medis pasien. 4. Studi pustaka Makalah asuhan kebidanan ini dibuat dengan mempelajari teori dari bukubuku sumber untuk memperlengkap kasus yang dialami.

4.1 Sistematika Penulisan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan 1.3 Metode Penulisan 1.4 Sistematika Penulisan BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Bronkopneumonia 2.1.1 Definisi 2.1.2 Etiologi 2.1.3 Patofisiologi 2.1.4 Manifestasi Klinis 2.1.5.Pemeriksaan penunjang 2.1.6 Penatalaksanaan 2.1.7 Bagan terjadinya bronkopneumonia 2.1.8 Komplikasi 2.2 Tinjauan Manajemen Varney BAB III TINJAUAN KASUS I Pengkajian II Identifikasi Masalah /Diagnosa III Identifikasi Masalah Potensial IV Identifikasi Kebutuhan Segera V Intervensi VI Implementasi VII Evaluasi BAB IV PEMBAHASAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA BAB V PENUTUP

BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Konsep Epilepsi 2.1.1 Definisi Epilepsi merupakan sindrom yang ditandai oleh kejang yang terjadi berulang- ulang. Diagnose ditegakkan bila seseorang mengalami paling tidak dua kali kejang tanpa penyebab (Jastremski, 1988). Epilepsi adalah penyakit serebral kronik dengan karekteristik kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik otak yang berlebihan dan bersivat reversibel (Tarwoto, 2007). Epilepsi adalah gangguan kronik otak dengan ciri timbulnya gejalagejala yang datang dalam serangan-serangan, berulang-ulang yang disebabkan lepas muatan listrik abnormal sel-sel saraf otak, yang bersifat reversibel dengan berbagai etiologi (Arif, 2000).

2.1.2 Etiologi a. Bakteri : Diplococus Pneumonia, Pneumococcus, Stretococcus Hemoliticus Aureus,Haemophilus,Influenza,BasilusFriendlander(KlebsialPneum oni),Mycobterium,Tuberculosis. b. Virus : Respiratory syntical virus, virus influenza, virus sitomegalik. c. Jamur : Citoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas, Blastomices Dermatides, Albicans, MycoplasmaPneumonia.Aspirasi benda asing. d. Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya Bronchopnemonia adalah daya tahan tubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi energi protein (MEP), penyakit menahun, pengobatan antibiotik yang tidak sempurna (Staf Pengajar FKUI : 2000) 2.1.3 Patofisiologi Cocedirides Immitis, Aspergillus Sp, Candinda

Bronkopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh virus penyebab Bronchopneumonia yang masuk ke saluran pernafasan sehingga terjadi peradangan broncus dan alveolus. Inflamasi bronkus ditandai adanya penumpukan sekret, sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila penyebaran kuman sudah mencapai alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah kolaps alveoli, fibrosis, emfisema dan atelektasis. Kolaps alveoli akan mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak napas, dan napas ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan fungsi paru dan penurunan produksi surfaktan sebagai pelumas yang berpungsi untuk melembabkan rongga fleura. Emfisema ( tertimbunnya cairan atau pus dalam rongga paru ) adalah tindak lanjut dari pembedahan. Atelektasis mengakibatkan peningkatan frekuensi napas, hipoksemia, acidosis respiratori, pada klien terjadi sianosis, dispnea dan kelelahan yang akan mengakibatkan terjadinya gagal napas. Secara singkat patofisiologi dapat digambarkan pada skema proses.

2.1.4 Manifestasi Klinis a. Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan Nyeri pleuritik Nafas dangkal dan mendengkur Takipnea b. Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi Mengecil, kemudian menjadi hilang Krekels, ronki, egofoni c. Gerakan dada tidak simetris d. Menggigil dan demam 38,8 oC sampai 41,1 oC, delirium e. Diafoesis f. Anoreksia g. Malaise h. Batuk kental, produktif i. Sputum kuning kehijauan kemudian berubah menjadi kemerahan atau

berkarat j. Gelisah k. Sianosis l. Area sirkumoral m. Dasar kuku kebiruan n. Masalah-masalah psikososial : disorientasi, ansietas, takut mati 2.1.5 Pemeriksaan Penunjang a. Pengambilan sekret secara broncoscopy dan fungsi paru untuk preparasi langsung, biakan dan test resistensi dapat menemukan atau mencari etiologinya, tetapi cara ini tidak rutin dilakukan karena sukar. b. Secara laboratorik ditemukan leukositosis biasa 15.000 40.000 / m dengan pergeseran LED meninggi. c. Foto thorax bronkopeumonia terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa lobus, jika pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu atau beberapa lobus (A.Alimul Hidayat : 2008). 2.1.6 Penatalaksanaan a. pertahankan suhu tubuh dalam batas normal melalui pemberian kompres b. latihan batuk efektif dan fisioterapi paru c. pemberian oksigenasi yang kuat d. pertahankan kebutuhan cairan e. pemberian nutrisi yang adekuat f. penatalaksanaan medis dengan pemberian pengobatan, apabila ringan tidak perlu diberi antibiotik, tetapi bila penyakit berat pasien dapat dirawat inap, maka perlu pemilihan antibiotik berdasar usia, keadaan umum, dan kemungkinan penyebaba, seperti pemberian penisillin prokain dan kloramfenicol atau kombinasi ampisilin dan kloksasilin, atau eritromicin dan kloramfenikol atau sejenisnya (A.Alimul Hidayat : 2008). 2.1.7 Komplikasi Komplikasi pada bronchopneumonia adalah :

a. ateletaksis adalah pengembanagan paru paru yang tidak sempurna atau kolaps paru merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau refleks batuk hilang. b. empisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga pleura terdapat di satu tempat atau seluruh rongga pleura. c. abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang d. infeksi sistemik e. endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial f. meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak (A.B.Kliegman : 2000)

2.2 Tinjauan Manajemen Kebidanan Varney I. PENGKAJIAN

Tanggal : Jam MRS : : :

Pengkaji : No registrasi

A. Data Subjektif 1. Biodata Anak Nama Anak Usia : untuk mengenal, memanggil, dan terjadinya kekeliruan. : untuk mengetahui penilaian tumbuh kembang anak yang akan dilakukan pada umur tersebut. Jenis Kelamin : untuk mencocokkan identitas sesuai nama bayi, serta menghindari kekeliruan bila terjadi kesamaan nama dengan bayi lain. Agama Alamat : untuk mempermudah KIE : untuk mencegah kekeliruan apabila ada pasien yang memiliki register yang sama Orang Tua Nama Umur Suku :untuk mengenal/memanggil klien, serta sebagai penanggung jawab terhadap anak. : untuk mengetahui umur dari ibu serta suami. : untuk mengetahui dari suku mana ibu dan suami berasal dan menentukan cara pendekatan serta pemberian asuhan kepada anak. Agama : untuk mengetahui kepercayaan klien terhadap agama yang dianutnya dan mengenali hal-hal yang berkaitan dengan masalah asuhan kebidanan Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar dalam memberikan asuhan. menghindari

Pekerjaan

: jenis pekerjaan dapat menunjukkan tingkat keadaan ekonomi kesehatan. keluarga juga dapat mempengaruhi

Alamat

:untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk melakukan kunjungan ulang. 2. Riwayat persalian

Mengetahui riwayat persalinannya. 3. Keluhan Utama Ditanyakan untuk mengetahui bagaimana kondisi anak. 4. Riwayat Kesehatan Sekarang Untuk mengetahui apakah anak sekarang menderita suatu penyakit. 5. Riwayat Kesehatan Yang Lalu Untuk mengetahui apakah anak pernah menderita penyakit menurun atau menular yang dapat mempengaruhi perkembangannya sekarang. 6. Riwayat Kesehatan Keluarga Untuk mengetahui adakah penyakit menurun atau menular yang diderita anggota keluarga yang bisa mempengaruhi kesehatan anak dan adakah keturunan kembar dalam keluarga 7. Riwayat Prenatal, Natal, Postnatal dan Neonatal a. Prenatal Ditanyakan pada ibu ini kehamilan ke berapa, keluhan ibu pada saat hamil putranya ini, periksa ke mana dan sudah berapa kali periksa, mendapat obat apa saja setelah periksa. b. Natal Ditanyakan pada ibu melahirkan dimana, ditolong siapa, bagaimana caranya serta penyulit yang dialami sewaktu ibu melahirkan. c. Postnatal Ditanyakan pada ibu mengeluarkan darah yang bagaimana, seberapa banyak, ada luka jahitan.

d. Neonatal Ditanyakan pada ibu tentang jenis kelamin, berat badan, panjang badan bayi yang dilahirkan. 8. Riwayat Imunisasi Untuk mengetahui imunisasi apa saja yang telah didapat oleh anak. 9. Pola Kebiasaan Sehari-hari Untuk mengetahui bagaimana pola nutrisi, eliminasi, istirahat, aktivitas, personal hygiene. B. Data Objektif 1. Pemeriksaan Umum Keadaan umum Kesadaran Pernafasan Nadi Suhu BB TB : baik : composmentis : normal (40 - 60 x/menit) : normal (100 - 160 x/menit) : normal (36,5 37,5 oC) : apakah berat badan anak dalam keadaan normal : apakah tinggi badan anak dalam keadaan normal 2. Pemeriksaan Fisik a. Inspeksi Kepala : untuk mengetahui rambut hitam/tidak, kebersihan kepala, rambut rontok/tidak rontok, tidak/ada benjolan Muka : mengetahui kesimetrisan/tidak, oedema/tidak, luka/tidak, pucat/tidak pucat Mata : mengetahui simetris/tidak, ada sekret/tidak, konjungtiva merah muda, seklera putih Hidung : untuk mengetahui simentris/tidak, ada serumen/tidak, ada/tidak ada pernafasan cuping hidung Mulut : untuk mengetahui simetris/tidak, bibir kering/tidak, lidah bersih/tidak, gigi karies/ tidak karies

11

Telinga : untuk mengetahui simetris/tidak, ada serumen/tidak, ada/tidak gangguan pendengaran Leher : untuk mengetahui tidak ada/ada pembesaran kelenjar tyroid atau limfe, dan tidak ada pembesaran vena jugularis Dada : untuk mengetahui simetris/tidak, ada retraksi dada/ tidak ada Abdomen : untuk mengetahui tidak ada benjolan abnornal Genitalia : untuk mengetahui tidak/ ada kelainan alat vital Anus : untuk mengetahui ada/tidak haemoroid dn lubang anus Ekstermitas atas/bawah dan ka/ki : untuk mengetahui simetris/tida, ada/tidak tremor, ada/tidak ada tanda tanda infeksi, nilai motorik

b. Palpasi Leher :mengetahui ada/tidak ada pembesaran kelenjar tiroid atau life dan ada/tidak ada pembesaran vena jugularis dengan cara meraba Dada : untuk mengetahui ada/tidak ada benjolan abnormal Abdomen : untuk mengetahui ada/tidak ada benjolan abnormal, ada/tidak kembung, ada/tidak ada pembesaran abdomen, ada/tidak ada asites Integument : untuk mengetahui turgor kulit baik dada : untuk mengetahui Apakah terdapat pernafasan abnormal seperti weezing, ronchi, dan stridor. Abdomen : untuk mengetahui bising usus Dada/thorak : untuk mengetahui ada/tidak ada suara hipersonor, diafragma datar dan rendah Abdomen : untuk mengetahui ada/tidak bunyi timpani atau hipertimpany 3. Pemeriksaan Penunjang d. Perkusi c. Auskultasi

Dibutuhkan untuk membantu diagnosa dan penatalaksanaan 4. Terapi Berisi tentang terapi yang diberikan dokter II. Ds IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH

Dx : An. ... Umur dengan Bronkopneumonia : Data yang diperoleh melalui anamnesa diagnosa. III. ANTISIPASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL Untuk mengetahui masalah potensial yang mungkin terjadi IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Menentukan tindakan yang akan segera dilakukan berdasarkan pada masalah potensial yang terjadi (kolaborasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya V. INTERVENSI Dx Tujuan Intervensi Rasional : An. ... Umur ... dengan Bronkopnumonia : anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik : : Perlindungan petugas kesehatan yang dapat Do : Data hasil pemeriksaan petugas kesehatan yang menunjang

Kriteria Hasil : jalan nafas anak bersih 1. Lakukan informed consent pada ibu dan keluarga dipertanggung jawabkan dan tanggung gugat 2. Lakukan pemeriksaan TTV dan pemeriksaan fisik Rasional : sebagai parameter keadaan kesehatan pasien 3. Beritahu hasil pemeriksaan kepada keluarga pasien Rasional : agar keluarga mengetahui tentang kondisi kesehatan bayinya 4. Anjurkan ibu untuk melakukan perubahan posisi pada bayinya dengan semi flowler atau tidur miring

13

Rasional : posisi setengah duduk dapat mempermudah pernafasan anak dan mempermudah pengeluaran dahak 5. Ciptakan lingkungan yang kondusif, jauhkan dari debu serta bendabenda yang mengandung zat alergen Rasional : batuk- batuk dapat terjadi karena disebabkan oleh zat-zat alergen seperti kain-kain berbulu, boneka, kapuk dan debu sehingga orangtua diharapkan dapat menghindarkan anak dari zat-zat penyebab alergen 6. Lakukan kolaborasi dengan dokter spesialis untuk pemberian terapi Rasional : Pemberian terapi yang tepat dapat memperbaiki keadaan pasien 7. Lakukan KIE pada keluarga. Rasional : agar keluarga memahami tentang kondisi bayinya dan menambah pengetahuan keluarga VI. IMPLEMENTASI Implementasi yang dilaksanakan adalah mengacu pada intervensi yang telah dibuat serta menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pasien. VII.EVALUASI Dilakukan untuk mengevaluasi keefektifan dan keberhasilan dari asuhan yang telah diberikan dengan mengacu pada kriteria hasil.

ASUHAN KEBIDANAN PADA ANAK R USIA 8 BULAN DENGAN BROUNCO PNEUMONIA DI RUANG HND (Haig Ners Dependen) RSU SAIFUL ANWAR MALANG

I.

PENGKAJIAN : 1211157 : 16 April 2012 : Rung HND : Ayu Istilah : 14 april 2012 Jam : 11.00 Wib

No. register Tanggal Pengkajian Tempat Pengkajian Oleh Tanggal MRS `

A. Data Subyektif 1. Biodata Bayi Nama Umur Agama : An R : 8 bulan : Islam

Suku/bangsa : Jawa/WNI Jenis kelamin : perempuan Tanggal lahir : 31-7-2011 Alamat : Poncokusumo-Malang

2. Biodata Orangtua Nama Ibu Umur Agama Pendidikan : ny S : 30 thn : islam : SMA Umur Agama Pendidikan Nama Ayah : Tn A

: 27 tahun : islam : D3

15

Pekerjaan

: IRT

Pekerjaan

: pegawai bank

Suku/Bangsa : jawa/WNI Alamat : Malang

Suku/Bangsa :jawa/WNI Alamat : Malang

3. Riwayat Persalinan Anak ke Usia kehamilan Jenis persalinan Indikasi :2 : 6,5 bulan : spontan :-

4. Keluhan utama Ibu mengatakan bahwa anaknya batuk sudah 2 hari dan mengalami sesak salami 2 hari sehingga anaknya rewel

5. Riwayat kesehatan sekarang Ibu mengatakan anaknya flu kurang lebih sudah 1 minggu yang lalu, batuk 2 hari yang lalu dan suhu badannya meningkat sehingga pada saat itu ibu membawa anaknya pergi ke rumah bidan untuk memperiksakan anaknya, setelah mendapatkan pengobatan dari bidan suhu badan anaknya turun, akan tetapi suhu badan anaknya mengalami peningkatan kembali dan anaknya mengalami sesak. Pada saat anaknya mengalami sesak dan suhu badannya panas ibu langsung membawa anaknya ke RSU saiful anwar malang.

6. Riwayat kesehatan yang lalu

Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit kuning (hepatitis), tidak pernah mengalami kejang, tidak pernah batuk disertai darah (TBC), namun anaknya pernah di rawat di Rumah sakit Syaiful Anwar karena anaknya lahir premature dengan usia kehamilan 6 bulan, di rawat selama 35 hari untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif. Riwayat Prenatal Ibu mengatakan selama hamilnya kondisi ibu baik, di trimester pertama ibu mengalami keluhan mual muntah, kurang lebih 2 bulan, selama hamil ibu memeriksakan kehamilannya di bidan hanya sekali sewaktu trimester 1. Riwayat Natal Ibu mengatakan anaknya lahir di BPS dengan usia kehamilan 6 bulan. Riwayat Post Natal Ibu mengatakan setelah melahirkan tidak mengalami pendarahan, Riwayat Neonatus Ibu mengatakan bayinya lahir di rumah sakit dengan BBL 1750 gr dan, keadaan bayi lahir cukup,tidak langsung menangis dan ada cacat bawaan. 7. Riwayat Kesehatan Keluarga Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit menular menurun dan menahun seperti TBC, Hepatitis, asma, kencing manis, HIV/AIDS, jantung bawaan akan tetapi dalam suaminya ada yang menderita penyakit jantung keluarga

8. Riwayat Imunisasi

17

Jenis Vaksin 1 Hepatitis B BCG Polio DPT Bcg P1 P2 2 Hb1

Usia pemberian dalam bulan 3 Hb2 4 Hb3 5 6 7 8 9 10 11 12

KIPI

P3

P4 panas ringan

Dpt1 Dpt2 Dpt3

Campak HB 0 Hb0

9. Pola Kebiasaan Sehari hari Pola Nutrisi Sebelum sakit : Ibunya mengatakan bahwa anaknya minum susu SGM, 1 hari menghabiskan 6-8 x perbotol. Minum : 6-8 gelas/hari. Selama di RS : Ibunya mengatakan bahwa selama di RS tidak boleh di berikan minum ataupun makanan. Tetapi mulai hari ini di berikan minum 10 cc tiap 3 jam sekali. Pola Eliminasi Sebelum sakit : BAB 1X /hr konsistensi lunak,warna kuning, kecoklatan, BAK5-6 x/ hr konsistensi cair warna kuning jernih. Saat di RS : selama di RS BAB 4x/hr hanya 2x konsistensi encer,warna kuning, BAK2-3 x/ hr konsistensi cair warna kuning jernih.

Pola Aktifitas Sebelum sakit Saat di RS : Ibu mengatakan anaknya bermain seperti biasa tetapi tetap dalam pengawasan keluarga : ibu mengatakan bahwa anaknya hanya berbaring dan di gendong. Personal hygiene Sebelum sakit : mandi 2x/ hr ,keramas2x/hr, ganti baju dan bagian dalam tiap habis mandi, Sikat gigi 2x/hr. Saat di RS : hanya di seka tiap pagi dan sore, dan ganti baju tiap kali habis di seka pola Istirahat Sebelum sakit : Tdur siang : 3 jam (13.00-15.00 WIB) Tidur malam: 10 jam (20.00 - 05.00) Saat di RS B. Data Obyektif 1. Pemeriksaan Fisik Umum K/U Kesadaran BB/lila LK/LD TB TTV, : cukup : Compos mentis : 7,3 kg/13 cm : 42 cm/ 45 cm : 68 cm :Nadi : 115 x/m (normal 100-160x/m) (normal 36,5-37,5 0c) : ibu mengatakan anaknya susah tidur

Suhu : 37,3 0c

19

RR

: 40x/m

(normal 40-60x/m)

2. Pemeriksaan Fisik Khusus a. Inspeksi Kepala dan rambut :tidak hudrosephalus, rambut tipis, warna jagung,jarang dan tidak kotor Muka : tidak sianosis, tidak odema, dan tidak ada lesi Mata :simetris, konjungtiva merah muda, sclera putih, palpepra tidak odema Hidung : terdapat secret, terpasang selang NGT dan Nasal kanul, terdapat pernapasan cuping hidung, simetris Mulut : tidak ada labioskizis, lembab, tidak ada stomatitis Telinga :simetris, terdapat serumen, tidak ada kelainan Leher :tidak terlihat pembesaran kelenjar tyroid, vena jugularis dan kelenjar limfe Dada : terdapat ekspansi pernapasan dada, mamae simetris, Abdomen Genitalia : bentuk normal, tidak asites : labio mayor menutupi labio minor, tidak ada lesi Anus : tidak ada hemoroid mukosa

Ekstremitas

: terdapat gangguan pergerakan pada kiki kanan karena terpasang infuse (IVFD), dan terdapat tanda lahir pada kaki, jumlah jari tangan dan kaki lengkap.

b. Palpasi Leher : tidak teraba pembesaran kelenjar tyroid, vena jugularis dan kelenjar limfe Dada Abdomen Ekstremitas c. Auskultasi Dada : terdengar bunyi ronchi dan tidak terdengar bunyi whizing Abdomen d. Perkusi Dada Abdomen : terdapat bunyi pekak : terdapat bunyi tympani : terdengar peristaltic usus : tidak teraba massa : tidak teraba massa : tidak odema

e. Pemeriksaan Penunjang Analisa darah 1) KD CRP GD Sesaat : 179 (N > 200) : 65 (N 60-120)

21

2) BGA Suhu PH PCo2 HCO3 : 37,3 oc : 7, 407 (N 7,35-7,45) : 44,1 ( N 35-45) : 23,0 ( N21-28)

O2 saturasi arterial : 70,7 (N 90-100) Base axes : -1, 8 (-3) (+3) 3) Pemeriksaan Darah Hematokrit (35-50) Hb Leukosit (N 11,0-16,5) Trombosit (N 15000-390000) 4) tidak Foto rongsen ada infiltrate : dan : 31300 : 11,6 : 14300 : 34,9

peningkatan bronco vaskuler

II. Dx Ds

IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH : An R usia 8 bulan dengan brounchopenomonia : ibu mengatakan anaknya batuk sudah 2 hari dan mengalami sesak salami 2 hari

Do

: K/U Kesadaran

: cukup : Compos mentis

BB/lila : 7,3 kg/13 cm LK/LD : 42 cm/ 45 cm TB TTV, : 68 cm :Nadi : 115 x/m Suhu : 37,3 0c (normal 100-160x/m) (normal 36,5-37,5 0c)

RR

: 40x/m

(normal 40-60x/m)

Pada pemeriksaan fisik Inspeksi Hidung: terdapat pernapasan cuping hidung, terdapat secret, terpasang selang o2 dan selang NGT Dada : terdapat ekspansi dada Auskultasi Dada : terdengar bunyi ronchi Perkusi Dada : terdengar bunyi pekak Hasil Foto rongsen peningkatan bronco vaskuler Masalah : Gangguan pola nafas Perubahan rasa nyaman Kebutuhan : Pemberian O2 : tidak ada infiltrate dan

23

Memposisikan pasien semi fowler Membebaskan jalan nafass Mengusahakan istirahat yang cukup

III.

ANTISIPASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL Abses paru, empisema, infeksi sistemik atelektasis

IV.

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA Kolaborasi dengan tim dokter sepesialis anak dan spessialis cardiopulmonalis

V.

INTERVENSI Tanggal/Jam :16 april 2012/ 11.00 Wib Dx brounchopenomonia Tujuan : setelah dilakukan asuhan kebidanan, diharapkan pasien lebih nyaman Criteria hasil : Pada pemeriksaan fisik Inspeksi Hidung: tidak terdapat pernapasan cuping hidung dan tidak terdapat secret, serta tidak terpasang selan o2 dan selang NGT Dada : tidak terdapat ekspansi dada Auskultasi Dada : tidak terdengar bunyi ronchi Perkusi : An R usia 8 bulan dengan

Dada : tidak terdengar bunyi pekak Hasil Foto rongsen : tidak ada infiltrate

dan peningkatan bronco vaskuler 1. Lakukan pendekatan terapiutik dengan orang tua bayi R/ tercipta rasa percaya antara bidan dan keluarga sehingga mempermudah tindakan bidan 2. Lakukan pengkajian atau pemantauan pernapasan pasien R/ mengetahui frekwensi pernapasan pasien sebagai indikasi dasar gangguan pernapasan 3. Lakukan auskultasi bunyi nafas tambahan R/ adanya bunyi nafas tambahan yang menandakan adanya gangguan pernapasan 4. Berikan posisi yang nyaman misalnya posisi semi fowler R/ posisi semi fowler memungkinkan ekspansi paru lebih maksimal 5. Berikan O2 sesuai dengan kebutuhan R/ mempertahankan O2 di arteri 6. Bersihkan jalan nafas R/ produksi mucus yang berlebihan mengganggu system pernapasan 7. Kolaborasi dengan dokter sepesialis anak dan cardio pulmonalis untuk pemberian obat sesuai dengan indikasi R/ mencegah terjadinya penyebaran penyakit pada organ tubuh 8. Berikan terapi inhalasi R/ melonggarkan saluran pernapasan 9. Berikan ketenangan dengan memberikan lingkungan yang nyaman

25

R/ lingkungan yang nyaman membantu memfokuskan pikiran 10. Jelaskan hasil pemeriksaan dan asuhan pada ibu atau keluarga R / mengurangi rasa kecemasan pada ibu dan memahami kondisi anaknya.

VI.

IMPLEMENTASI Tanggal: 16 April 2012 Jam jam 11.15 Wib jam 11.20 Wib jam 11.25 Wib jam 11.30 Wib jam 11.35 Wib jam 11.40 Wib jam 11.45 Wib 7. Melakukan kolaborasi dengan 4. Memberikan posisi yang nyaman Implementasi 1. Melakukan pendekatan terapiutik dengan orang tua pasien agar saling percaya antara pasien dengan atau petugas. 2. Melakukan Paraf

pengkajian

pemantauan pernapasan pasien 3. Melakukan auskultasi bunyi nafas tambahan

misalnya posisi semi fowler 5. Memberikan O2 sesuai dengan kebutuhan 2 L PM 6. Membersihkan jalan nafas

dokter sepesialis anak dan cardio pulmonalis untuk pemberian obat sesuai dengan indikasi.

IVFD CI:4 600 cc/hari 10 TPM Injeksi ampisilin 3x 250 mg Metaminazol 75 mg di berikan jika badan panas Nebulizer PZ 1 cc dan ventolin 1 cc di berikan 4 jam sekali

jam 11.50 Wib jam 11.55 Wib jam 12.00 Wib

8. Memberikan terapi inhalasiPZ 1cc dan ventolin 1 cc di berikan 4 jam sekali.


9. Memberikan ketenangan dengan

memberikan lingkungan yang nyaman 10. Menjelaskan hasil pemeriksaan dan asuhan pada ibu atau keluarga

VII.

EVALUASI

Tanggal/Jam : 16 april 2012/ jam 13.55 Wib Dx S : An R usia 8 bulan dengan brounchopenomonia : ibu pasien mengatakan bahwa anaknya masih sesak

27

: Nadi : 111 x/m Suhu : 37,1 0c RR : 40x/m

(normal 100-160x/m) (normal 36,5-37,5 0c) (normal 40-60x/m)

Inspeksi Hidung: terdapat pernapasan cuping hidung dan terdapat secret, serta terpasang selan o2 dan selang NGT Dada : terdapat ekspansi dada Auskultasi Dada : terdengar bunyi ronchi Perkusi Dada : terdengar bunyi pekak Hasil Foto rongsen gelap A P : An R usia 8 bulan dengan brounchopenomonia : masalah belum teratasi melanjutkan intervensi Melakukan kolaborasi dengan tim dokter spesialis anak. : daerah pulmo tidak tampak jelas tetapi

Catatan perkembangan Tanggal 17 januari 2012 jam 22-00 wib S O : ibu mengatakan anaknya masih tidak bisa tidur : Nadi : 104 x/m (normal 100-160x/m)

Suhu : 37 0c (normal 36,5-37,5 0c) RR : 42 x/m (normal 40-60x/m)

Inspeksi Hidung: terdapat pernapasan cuping hidung, serta terpasang selang o2 Dada : terdapat ekspansi dada Auskultasi Dada : terdengar bunyi ronchi Perkusi Dada : terdengar bunyi pekak A P : An R usia 8 bulan dengan brounchopenomonia : memberikan lingkungan yang nyaman Memposisikan pasien semi fowler Tanggal 18 desember 2012 jam 06.20 WIB S O : ibu mengatakan anaknya masih sesak : Nadi : 112 x/m Suhu : 37,4 0c RR : 40 x/m (normal 100-160x/m) (normal 36,5-37,5 0c) (normal 40-60x/m)

29

Inspeksi Hidung: terdapat pernapasan cuping hidung, serta terpasang selang o2 Dada : terdapat ekspansi dada Auskultasi Dada : terdengar bunyi ronchi Perkusi Dada : terdengar bunyi pekak A P : An R usia 8 bulan dengan brounchopenomonia : Memberikan O2 Konsultasi pada dokter spesialis anak

PR____ Analisa darah KD : kimia darah : 179 (N > 200)

CRP (komplemen reatif protein) Sebagai marker adanya infeksi

GD Sesaat (gula darah sesat) 5) BGA

: 65 (N 60-120)

Suhu

37,3

(suhu

tubuh)

untuk

memastikan lisis darah PH (keasaman ) : 7, 407 (N 7,35-7,45) < menurunnya

asidosis > alkalosis meningkat PCo (respotorik ) : 44,1 ( N 35-45) : 23,0 ( N21-28) v(metabolik)

HCO3 (asamcarbonas)

O2 saturasi arterial : 70,7 (N 90-100) Base axes BGA (terapi) 6) Pemeriksaan Darah Hematokrit (35-50) ---- dehedrasi : 34,9 : -1, 8 (-3) (+3) ()untuk koreksi

viskositas

(kepekatan/pengenceran darah)

31

Hb Leukosit (N 11,0-16,5)

: 11,6 : 14300

Trombosit (N 15000-390000)

: 31300

Anda mungkin juga menyukai