Anda di halaman 1dari 53

KELOMPOK 1 : Agung fuad firdaus Winda Nurma I.

P Novia Lovenia Demas Triadmaja Dimas Grafilya Agil Rahmanto M.Erwin W.W Fahrizal Abidin Nor Wahyudi

ANATOMI SISTEM REPRODUKSI PRIA

Sistem Reproduksi Pria


1.OrganReprodusiDalam Testis(gonadjantan) organ lunak berbentuk oval dengan panjang 4-5cm dan diameter 2,5 cm yang terletak di dalam kantung pelir(skrotum).Testis berjumlah sepasang (testes=jamak).Testis terdapat di bagian tubuh sebelah kiri dan kanan. Testis kiri dan kanan dibatasi oleh suatu sekat yang terdiri dari serat jaringan ikat dan otot polos. Fungsi testis secara umum merupakan alat untuk memproduksi sperma dan hormon kelamin jantan yang disebut testoteron.

Bagian-bagian kelenjar testis


Tunika albuginea, yaitu kapsul yang membungkus

testis yang merentang kearah dalam yang terdiri dari sekitar 250 lobulus. Tubulus seminiferus, yaitu tempat berlangsungnya spermatogenesis yang terlilit dalam lobules didalamnya terdapat sertoli Duktus yang membawa sperma masuk dari testis ke bagian exterior tubuh.

Saluran pengeluaran pada organ reproduksi pria


Epididimis merupakan tuba terlilit dengan saluran berkelokkelok yang panjangnya 4-6 meter yang terletak didalam skrotum yang keluar dari testis. Epididimis berjumlah sepasang disebelah kanan dan kiri. berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sperma sampai sperma menjadi matang dan bergerak menuju vasdeferens.
1.

2. Vasdeferens atau saluran sperma (duktus deferens)

merupakan saluran lurus yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis. Vasdeferens tidak menempel pada testis dan ujung salurannya terdapat didalam kelenjar prostat. berfungsi sebagai saluran tempat jalannya sperma dari epididimis menuju kantung semen atau kantung mani (vesikula seminalis).

3. Saluran ejakulasi (Duktus Ejaculator) merupakan saluran pendek yang menghubungkan kantung semen dengan uretra. berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk kedalam uretra.

4. Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang terdapat di dalam penis. berfungsi sebagai saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan saluran untuk membuang urine dari kantung kemih dan sperma.

Kelenjar Asesoris
Selama sperma melalui saluran pengeluaran, terjadi

penambahan berbagai getah kelamin yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis, kelenjar prostatdan kelenjar Cowper .

Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani)


merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak

di belakang kantung kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.

Kelenjar prostat
melingkari bagian atas uretra dan terletak di bagian

bawah kantung kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.

Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra)


merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju

uretra.Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa)

2. Organ Reproduksi Luar Penis terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons korpusspongiosum yang membungkus uretra. Uretra pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan ujung-ujung saraf perasa.

Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis.

Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.

Spermatogenesis
terjadi di dalam di dalam testis, tepatnya pada tubulus

seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang mana bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di epididimis.

ANATOMI SISTEM REPRODUKSI WANITA

1.

Terdiri alat / organ eksternal dan internal, sebagian besar terletak dalam rongga panggul. Eksternal (sampai vagina) : fungsi kopulasi Internal : fungsi ovulasi, fertilisasi ovum, transportasi blastocyst, implantasi, pertumbuhan fetus, kelahiran.

Fungsi sistem reproduksi wanita dikendalikan /

dipengaruhi oleh hormon-hormon gondaotropin / steroid dari poros hormonal thalamus hipothalamus hipofisis adrenal ovarium Selain itu terdapat organ/sistem ekstragonad/ekstragenital yang juga dipengaruhi oleh siklus reproduksi : payudara, kulit daerah tertentu, pigmen dan sebagainya.

GENITALIA EKSTERNA
Vulva

Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.

Mons pubis / mons veneris

Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis. Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.

Labia mayora

Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena. Homolog embriologik dengan skrotum pada pria. Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora. Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).

Labia minora

Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

Clitoris

Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina. Homolog embriologik dengan penis pada pria. Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.

Vestibulum

Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital. Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.

Introitus / orificium vagina

Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.

Vagina

Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).

Perineum

Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

GENITALIA INTERNA
Uterus

Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa). Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus. Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.

Serviks uteri
Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis

(berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin.

Corpus uteri
Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum

yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium.

Ligamenta penyangga uterus


Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri,

ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.

Vaskularisasi uterus
Terutama dari arteri uterina cabang arteri

hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.

Salping / Tuba Falopii


Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus

Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri. Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.

Pars isthmica (proksimal/isthmus)


Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat

sfingter uterotuba pengendali transfer gamet.

Pars ampularis (medial/ampula)


Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah

ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.

Pars infundibulum (distal)


Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae

abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi menangkap ovum yang keluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.

Mesosalping
Jaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya

mesenterium pada usus).

Ovarium
Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam

rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula. berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi).

Organ External Wanita


Payudara

Seluruh susunan kelenjar payudara berada di bawah kulit di daerah pektoral. Terdiri dari massa payudara yang sebagian besar mengandung jaringan lemak, berlobus-lobus (20-40 lobus), tiap lobus terdiri dari 10-100 alveoli, yang di bawah pengaruh hormon prolaktin memproduksi air susu. Fungsi utama payudara adalah laktasi, dipengaruhi hormon prolaktin dan oksitosin pascapersalinan.

Kulit

Di berbagai area tertentu tubuh, kulit memiliki sensitifitas yang lebih tinggi dan responsif secara seksual, misalnya kulit di daerah bokong dan lipat paha dalam.

POROS HORMONAL SISTEM REPRODUKSI


Badan pineal

Suatu kelenjar kecil, panjang sekitar 6-8 mm, merupakan suatu penonjolan dari bagian posterior ventrikel III di garis tengah. Terletak di tengah antara 2 hemisfer otak, di depan serebelum pada daerah posterodorsal diensefalon. Memiliki hubungan dengan hipotalamus melalui suatu batang penghubung yang pendek berisi serabut-serabut saraf.

Hipotalamus

Kumpulan nukleus pada daerah di dasar otak, di atas hipofisis, di bawah talamus. Tiap inti merupakan satu berkas badan saraf yang berlanjut ke hipofisis sebgai hipofisis posterior (neurohipofisis).

Pituitari / hipofisis

Terletak di dalam sella turcica tulang sphenoid. Menghasilkan hormon-hormon gonadotropin yang bekerja pada kelenjar reproduksi, yaitu perangsang pertumbuhan dan pematangan folikel (FSH Follicle Stimulating Hormone) dan hormon lutein (LH luteinizing hormone).

Ovarium

Berfungsi gametogenesis / oogenesis, dalam pematangan dan pengeluaran sel telur (ovum). Selain itu juga berfungsi steroidogenesis, menghasilkan estrogen (dari teka interna folikel) dan progesteron (dari korpus luteum), atas kendali dari hormon-hormon gonadotropin.

Endometrium

Lapisan dalam dinding kavum uteri, berfungsi sebagai bakal tempat implantasi hasil konsepsi. Selama siklus haid, jaringan endometrium berproliferasi, menebal dan mengadakan sekresi, kemudian jika tidak ada pembuahan / implantasi, endometrium rontok kembali dan keluar berupa darah / jaringan haid.

Histological appearance of endometrial tissues during the menstrual cycle.


A. Normal proliferative (postmenstrual) endometrium,

showing small, tube-like pattern of glands. B. Early secretory (postovulatory) endometrium, with prominent subnuclear vacuoles, alignment of nuclei, and active secretions by the endometrial glands. C. Late secretory (premenstrual) endometrium, with predecidual stromal changes. D. Menstrual endometrium, with disintegration of stroma / glands structures and stromal hemorrhage.

SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai