OUTLINE
PENDAHULUAN
ISI
PENUTUP
PROFIL (apa?)
Subsidi biaya infrastruktur & pinjaman lunak perumahan dari pemerintah Penyaluran dana dari pemerintah diperuntukkan bagi komunitas miskin Koordinasi dana pembangunan menjadi tanggung jawab bersama dalam komunitas miskin dan jaringannya. Komunitas miskin sebagai aktor utama pembangunan Jangka Panjang bagi pembangunan lingkungan dan perumahan mereka. Penyelesaian permasalah tanah dan perumahan di kota secara lebih komprehensif, sustainable dan berbiaya relatif murah.
Profil (Siapa?)
CODI???
KAJIAN PUSTAKA
KELEBIHAN
Masyarakat mampu berkreasi dalam mengembangkan ide-ide mereka sehingga mampu berjalan beriringan bersama dengan pemerintah sesuai dengan tujuan utama yang diinginkan dalam mencapai kesuksesan dalam menjalankan suatu program tersebut
Masyarakat memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam bentuk: 1. Memiliki Informasi. 2. Pengetahuan (Knowledge). 3. Ketrampilan (Skills). 4. Modal (Capital). 5. Tenaga. 6. Posisi tawar (Bargaining Position). 7. Kebersamaan.
Lingkungan mendukung terjadinya partisipasi: 1. Kebijakan pemerintah. 2. Peraturan. 3. Tujuan/sifat program/ proyek. 4. Bentuk program/ proyek. 5. Biaya proyek/ program. 6. Budaya, agama dan adat istiadat.
Masyarakat berpartisipasi, dalam bentuk: 1. Memberikan informasi. 2. Menyumbangkan pendapat. 3. Datang ke pertemuan masyarakat. 4. Menyumbangkan modal. 5. Menyumbangkan tenaga. 6. Memberikan dukungan. 7. Menjadi anggota organisasi.
Masyarakat dan LSM membangu n aktivitas menabung dan pemberian kredit bagi komunitas secara luas
Pembentukan dan penguatan jaringan komunitas miskin dalam skala luas, dan akhirnya menggunakan kemampuan manajerial dari aktivitas menabung dan membuat jaringan untuk memecahkan persoalan perumahan dalam skala yang lebih luas
komunitas,
Merencan akan proses pengemba ngan yang mencakup seluruh komunitas yang ada di kota, sebanyak mungkin.
Desain perumahan baru, detail anggaran, dan cara kerja tata ruang kota
menjelaskan bagaimana mereka akan menyediakan lahan yang layak, infrastruktur yang baik, dan rumah yang lebih baik bagi seluruh komunitas miskin kota dalam 3 tahun.
BEFORE AFTER
LSM (CODI)
MASYARAKAT
PENUTUP
Kesimpulan
1. Perencanaan dan Pembangunan Baan Mankong menerapkan konsep perencanaan gabungan (top down dan bottom up), yang melibatkan peran masyarakat (komunitas) secara besar, dengan tetap menghiraukan kebijakan pemerintah. Komunitas miskin menjadi aktor utama, yang merencanakan, merancang dan membangun perumahan dan lingkungan mereka, sesuai kebutuhan/ keinginan mereka. Pemerintah dengan bantuan CODI (LSM) melakukan pembangunan SDM untuk bisa melakukan perencanaan dengan baik dan melakukan sistem penyaluran dana secara tepat. Program Perencanaan Baan Mankong dianggap sangat efektif dengan beberapa bukti keberhasilan perencanaan dan pembangunan yang ada.
2. 3. 4.
REKOMENDASI
Terkait dengan pembelajaran program perencanaan dan pembangunan di Baan Mankong, maka dapat beberapa poin yang dapat diterapkan pada perencanaan dan pembangunan di Indonesia, seperti: Pembentukan kualitas SDM pada konsep bottom up atau gabungan yang disesuaikan dengan program perencanaan dan pembangunan yang akan diterapkan. Pembentukan sistem pelaksanaan perencanaan dan pembangunan secara jelas dan terorganisir, baik cara maupun pihak yang terlibat dalam setiap langkah perencanaan dan pembangunan. Penerapan koordinasi yang baik antarstakeholder, yang dilakukan secara berkala. Penentuan program perencanaan dan pembangunan yang disesuaikan dengan kondisi eksisting pada waktu tersebut (pemberlakuan sistem update data perencanaan).
SUMBER
http://uplink.urbanpoor.or.id www.unescap.org