Anda di halaman 1dari 22

PAPER SISTEM SARAF

MIGRAIN AURA

Disusun Oleh : Kelompok 5

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2012

ANGGOTA KELOMPOK

1. Eni Astutiningsih 2. Agus Junaedi 3. Nasikhatus Sangadah 4. Tri Septi Pujirahayu 5. Nur Rochyanti 6. Ikhsan 7. Haniati Nur.F 8. Budiman 9. Fedi Sudrajat 10. Dwi Nur MJ 11. Istingadah

A11100708 A11100709 A11100710 A11100712 A11100713 A11100714 A11100715 A11100716 A11100717 A11100718 A11100719

A.KASUS Ms Diana is admitted with severe throbbing unilateral frontal cephalgia that has been lasting for 2 days. Light makes her cringe and she complains of nausea. Before the onset of these symptoms she saw zig-zag lines for about 20 minutes. Diagnosis was acute migrain with aura. A vasoconstrictor is prescribed and Ms Dianas condition is improving. Migrain headaches are thought to be caused by sudden dilation of blood vessels. Nona Diana mengakui dengan sakit kepala sebelah yang berdenyut parah sebelah yang telah berlangsung selama 2 hari. Cahaya membuat ngeri dan dia mengeluh mual. Sebelum timbulnya gejala- gejala ini, dia melihat bayangan kabur sekitar 20 menit. Diagnosisnya adalah migrain akut dengan aura. Vacokensriktor diresepkan dan kondisi Nona Diana sudah membaik. Sakit kepala migrain yang diduga disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah tibatiba. B. METODE SEVEN JUMPS 1. Identifikasi Kata- kata sulit
a. Frontal yaitu berkaitan dengan dahi atau bagian depan b. Unilateral yaitu sebagian atau sesisi

c. Chepalgia yaitu sakit kepala atau nyeri kepala


d. Dilation yaitu pelebaran atau peregangan e. Migrain yaitu kompleks symtomp pada sakit kepala periodik

biasanya terjadi di temporal dan unilateral, sering disertai iritabilitas ,mual, dan muntah.

f. Vasoconstriction yaitu pengecilan kaliber pembuluh darah atau

penyempitan pembuluh darah khususnya pembuluh darah besar akibat kontraksi otot

2. Identifikasi masalah
a. Apa gejala yang ditimbulkan pada sakit kepala migrain ? b. Apa penyebab terjadinya migrain ? c. Sebutkan klasifikasi migrain ? d. Bagaimana cara mengantisipasi migrain ? e. Apa yang akan terjadi jika migrain dibiarkan ? f. Bagaimana cara dokter membuktikan seseorang yang terkena

migrain ?
g. Apakah ada terapi untuk migrain ? h. Jenis obat apa yang diberikan pada penyakit migrain ?

3. Brainstorming
a. Gejala yang ditimbulkan pada migrain adalah timbul skotornal,

wajah pujat, tampak kemerahan, makan berkurang dan lemas.

penglihatan kabur , nafsu

b. Penyebab terjadinya migrain adalah stres, depresi, rokok, bau

menyengat, perubahan cuaca, cahaya ataupun suara, perubahan pada hormon saat kehamilan
c. Klasifikasi migrain adalah migrain dengan aura ( timbul secara

bertahap 5-20 menit. Migrain tanpa aura (nyeri kepala idiopatik dengan lama serangan 4-72 jam
d. Cara

mengantisipasi migrain adalah tidur yang teratur,

menghindari makanan yang menyebabkan migrain, mengatasi sters dan mnghindari rokok

e. Jika migrain dibiarkan maka akan terjadi

buta sementara,

penglihatan kabur, dan sakit mata.


f. Cara dokter membuktikan bahwa seseorang mengalami migrain

dengan cara CT Scan


g. Terapi yang dilakukan untuk penyakit migrain yaitu dengan cara

membuat buku diary tentang sakit kepala yang dialami dengan mencatat bila terjadi sakit kepala ,seberapa parah, apa yang akan dimakan sebelumnya dan berapa lama tidur
h. Jenis obat yang diberikan pada seseorang yang mengalami

migrain adalah Acetaminophen (Paracetamol) dan NSAID atau Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs

4. Mind Mapping

Klasifikasi

Migrain dengan aura

Penatalaksana

Terapi dan pengobata

Gejala

Akibat

Penyebab

5. Tujuan Pembelajaran

a. Mahasiswa mampu mengetahui gejala yang ditimbulkan pada

migrain
b. Mahasiswa mampu mengetahui penyebab terjadinya migrain c. Mahasiswa mampu menyebutkan klasifikasi migrain d. Mahasiswa mengetahui cara mengantisipasi migrain e. Mahasiswa mengetahui dampak yang akan terjadi jika migrain

dibiarkan
f. Mahasiswa mampu mengetahui cara dokter membuktikan

seseorang yang terkena migrain


g. Mahasiwa mampu mengetahui

terapi yang digunakan untuk

migrain
h. Mahasiswa mampu mengetahui jenis obat yang diberikan pada

penyakit migrain C. TINJAUAN TEORI 1. Pengertian

Migrain adalah nyeri kepala rekuren, idiopatik, yang bermanifestasi sebagai serangan serangan yang berlangsung antara 4 72 jam. Ciri ciri nyeri kepala yang khas besifat unilateral, berdenyut denyut, dengan intensitas nyeri dari sedang hingga berat dan diperburuk oleh aktifitas fisik rutin dengan fotofobia atau fonofobia. Migrain adalah sakit kepala vaskular kronis yang mempengaruhi sekitar 15 % dari penduduk di dunia. Wanita dua kali lebih mungkin menderita serangan migrain dan bila ada riwayat migrain dala keluarga , rasio ini akan menjadi lebih tinggi. Migrain adalah sakit kepala berdenyut menyebar yang dapat berlangsung dimana saja antara 4-72 jam, biasanya mempengaruhi satu sisi kepala. Diperkirakan bahwa perluasan tiba-tiba

pembuluh darah yang membawa darah ke otak mengganggu jaringan syaraf di sekitarnya, sehingga menyebabkan migrain. Sakit kepala migrain adalah bentuk dari sakit kepala vascular. Sakit kepala migrain disebabkan oleh vasodilasi (pembesaran dari pembuluhpembuluh darah) yang menyebabkan pelepasan dari kimia-kimia dari seratserat syaraf yang melingkar (menggulung) sekeliling arteri-arteri besar dari otak. Pembesaran dari pembuluh-pembuluh darah ini meregangkan syarafsyaraf yang melingkar sekeliling mereka dan menyebabkan syaraf-syaraf melepaskan kimia-kimia. Kimia-kimia ini menyebabkan peradangan, nyeri, dan pembesaran yang lebih jauh dari arteri. Pembesaran yang meningkat dari arteri-arteri memperbesar nyeri. 2. Penyebab a. Faktor psikologis 1) Stress , depresi b. Farkor Lingkungan 1) Rokok 2) Bau menyangat 3) Perubahan cuaca 4) Cahaya atau suara
c.

Faktor makanan 1) Yang mengandung tiramin 2) Food additive (MSG,aspartam) 3) Coklat,kopi 4) Jeruk

d. Faktor obat-obatan

1) Simetidin 2) Kokain 3) Fluoksetin 4) Indometasin 5) Nikotin 6) Nifedipin,dll


e. Faktor hormonal

1) Menstruasi 2) Hamil,menopause
f. Faktor gaya hidup

1) Kurang atau kebanyakan tidur 2) Terlambat makan , dll 3. Klasifikasi a. Migrain dengan aura Pada migrain ini pasien mengalami migrain dengan sedikitnya tiga dari empat karakteristik : 1) Pasien mengalami dan gejala aura yang reversible (meliputi gangguan visual, sensasi abnormal pada kulit, sulit bicara , dan kelemahan otot) 2) Pasien mengalami aura yang berkembang secara bertahap lebih dari empat menit atau dua gejala aura berturut-turut 3) Gejala aura berahir tidak lebih dari 60 menit
4) Aura terjadi terjadi tidak lebih dari 60 menit sebelum terjadi

nya sakit kepala b. Migrain tanpa aura

1) Sedikitnya lima serangan dengan karakteristik tertentu

2) Terjadi antara 4-72 jam 3) Karakteristik : unilateral, berdenyut-denyut, intensitas sedang sampai berat, bisa bertambah dengan aktifitas fisik 4) Pasien mengalami mual atau muntah, atau photopobia atau phonophobia

4.Anatomi dan Fisiologi Pembagian susunan saraf a. Susunan saraf sentral 1) Medula spinalis 2) Otak a) Otak besar b) Otak kecil c) Batang otak b. Susunan saraf perifer 1. Susunan saraf somatik 2. Susunan saraf otonom a) Susunan saraf simpatis b) Susunan saraf para simpatis

c. Saraf Kepala (saraf otak ) 1) Nervus Olfaktorius

Bersifat sensorik seperti hidung ,membawa rangsangan aroma dari rongga hidung ke otak. Fungsinya saraf pembau yang keluar dari otak di bawah dahi yang disebut lobus olfaktorius, kemudian saraf ini melalui lbang yang ada dalam tulang tapis akan menuju rongga hidung selanjutnya menuju sel-sel panca indera. 2) Nervus Optikus Bersifat sensoris, mensarafi bola mata membawa rangsangan penglihatan ke otak. Fungsinya serabut mata yang serabut sarafnya keluar dari bukit IV dan pusat didekatnya serabut tersebut. Memiliki tangakai otak dan membentuk saluran optik dan bertemu di tangkai hipofise dan membentang sebagai saraf mata. 3) Nervus Okulomotoris Bersifat motoris, fungsinya saraf penggerak mata keluar dari sebelah tangkai otak atas. 4) Nervus Troklearis Bersifat motoris dan mensarafi otot-otot orbital. Fungsinya, saraf peutar mata yang pusatnya terletak di belakang pusat saraf penggerak mata ,dan saraf penggerak mata masuk ke dalam lekuk mata menuju orbital miring atas mata. 5) Nervus Trigeminus dan menuju ke lekuk mata dan mengusahakan persyarafan otot yang mengangkat kelopak mata

Sifatnya majemuk ( sensoris motoris ) saraf ini mempunyai 3 buah cabang yaitu : nervus optalmikus, nervus maksilaris, dan nervus mandibularis

6) Nervus Abdusen Bersifat motoris, fungsinya sebagai saraf penggoyang sisi mata dimana saraf ini keluar di sebelah bawah jembatan pontis menembus selaput otak sela tursika. 7) Nervus Fasialis Bersifat sensoris dan motoris , fungsinya sebagai mimik wajah dan menghantarkan rasa pengecap. 8) Nervus Auditorius Bersifat sensoris, berfungsi sebagai saraf pendengar. 9) Nervus Glossofaringeus Bersifat sensoris dan motoris, fungsinya sebagai saraf lidah tekak dimana saraf ini melewati lorong diantara tulang belakang dan karang.
10) Nervus Vagus

Bersifat sensoris dan motoris, mengandung saraf motorik, sensorik dan para simpatis faring, laring, paru-paru dan esofagus.

11) Nervus Assesorius Bersifat motoris, fungsinya sebagai saraf tambahan, terbagi atas 2 bagian, bagian yang berasal dari otak, dan bagian yang berasal dari sumsum tulang belakang. 12) Nervus Hipoglosus Bersifat motoris, fungsinya sebagai saraf lidah dimana saraf ini terdapat didalam sumsum penyambung. Saraf ini memberikan ranting ranting pada otot yang melekat pada tulang lidah dan otot lidah. 5. Patofisiologi Mekanisme dasar bagi korteks serebri untuk menghindari kerusakan organ ialah dengan mengurangi pasokan darah menuju otak, sehingga akan terjadi perubahan diameter pembuluh darah otak, yang bermanifestasi sakit kepala akibat perubahan vaskular tersebut. Secara klinis, sakit kepala dibagi menjadi dua kategori; sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder. Sakit kepala primer terjadi tanpa kerusakan organ (etiologi struktural), misalnya sakit kepala vaskular (migren), cluster headache, tension headache, dan sakit kepala akibat penggunaan obat yang berlebih. Sedangkan sakit kepala sekunder terjadi karena adanya kerusakan struktural atau organik. Vasokontriksi intrakranial di bagian luar korteks berperan dalam terjadinya migren dengan aura. Pendapat ini diperkuat dengan adanya nyeri kepala disertai denyut yang sama dengan jantung. Pembuluh darah yang mengalami konstriksi terutama terletak di perfier otak akibat aktivasi saraf nosiseptif setempat. Teori ini dicetuskan atas observasi bahwa pembuluh darah ekstrakranial mengalami pelebaran sehingga akan teraba denyut jantung. Pelebaran ini akan menstimulasi orang sadar yang diterjemahkan sebagai sakit kepala. Dalam keadaan yang demikian, vasokonstriktor (misalnya

golongan senyawa ergot) akan mengurangi sakit kepala, sedangkan vasodilator (misalnya nitrogliserin) akan memperburuk sakit kepala. Migren dengan aura juga telah diketahui dengan baik, dikenal dengan teori cortical spreading depression (CSD). Aura terjadi karena terdapat eksitasi neuron di substansia nigra yang menyebar dengan kecepatan 2-6 mm/menit. Penyebaran ini diikuti dengan gelombang supresi neuron dengan pola yang sama sehingga membentuk irama vasodilatasi yang diikuti dengan vasokonstriksi. Prinsip neurokimia CSD ialah pelepasan Kalium atau asam amino glutamat eksitatori dari jaringan saraf sehingga terjadi depolarisasi dan pelepasan neurotransmitter lagi, depresi saraf pun menyebar. CSD pada episode aura akan menstimulasi nervus trigeminalis nukleus kaudatus, memulai terjadinya migren. Pada migren tanpa aura, kejadian kecil di neuron juga mungkin merangsang nukleus kaudalis kemudian menginisiasi migren. Nervus trigeminalis yang teraktivasi akan menstimulasi pembuluh kranial untuk dilatasi. Hasilnya, senyawasenyawa neurokimia seperti calcitonin gene-related peptide (CGRP) dan substansi P akan dikeluarkan, terjadilah ekstravasasi plasma. Kejadian ini akhirnya menyebabkan vasodilatasi yang lebih hebat, terjadilah inflamasi steril neurogenik pada kompleks trigeminovaskular. Selain CSD, migren juga terjadi akibat beberapa mekanisme lain, di antaranya aktivasi batang otak bagian rostral, stimulasi dopaminergik, dan defisiensi magnesium di otak. Mekanisme ini bermanifestasi pelepasan 5-hidroksitriptamin (5-HT) yang bersifat vasokonstriktor. Pemberian antagonis dopamin, misalnya Proklorperazin, dan antagonis 5-HT, misalnya Sumatriptan dapat menghilangkan migren dengan efektif. 6.
a) b) c)

Tanda dan Gejala Perubahan mood seperti lekas marah. Murung. Nafsu makan meningkat atau hilang.

d) e) f)

Kelelahan. Hipersensitivitas cahaya. Sentuhan suara dan bau.

7. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan : Untuk mengetahui seseorang mengalai migrain biasanya dilakukan foto rontgen atau CT Scan pada otak .

8. Penatalaksanaan Penatalaksanaan untuk non farmakologik : a. Gizi yang dibutuhkan untuk mengatasi migraine : 1) Telur yang diperkaya Omega-3: Diet tinggi kandungan asam lemak omega-3, khususnya pada telur dapat mengurangi peradangan yang diduga sebagai penyebab migren. Selain telur, Anda juga dapat mengonsumsi beberapa jenis ikan laut, khususnya ikan salmon, yang juga terbukti efektif dalam melawan nyeri kepala akibat migren.
2) Kacang: Kacang-kacangan banyak mengandung magnesium,

kekurangan mineral ini telah dikaitkan dengan migren. Sejumlah penelitian telah menghubungkan antara kekurangan magnesium dan sakit kepala migren. Penelitian menujukkan bahwa sekitar separuh dari semua penderita migrain memiliki magnesium terionisasi dalam darah dalam jumlah sedikit
3) Susu skim : Susu skim adalah susu segar yang tertinggal setelah

krim diambil sebagian atau seluruhnya. Susu skim mengandung

semua zat makanan dari susu kecuali lemak dan vitamin yang larut dalam lemak.
4) Bayam : Hampir semua orang mengenal akrab sayuran berdaun

hijau ini. Bayam sarat akan magnesium, salah satu nutrisi terbesar yang memiliki kemampuan mencegah migrain. Penatalaksanaan Farmakologik : Jenis obat yang sering diberikan adalah obat antidepresan meliputi amitriptyline, obat obatan tekanan darah seperti penghambat beta (propanolol). Adapun obat analgetik yang umum diberikan yaitu Acetaminophen ( Paracetamol ) dan NSAID (Non-Steroidal AntiInflammatory Drugs ) Obat NSAID mengurangi nyeri dengan cara mengobati reaksi inflamasi yang menyebabkan terjadinya nyeri.

9. Komplikasi Sakit kepala sebelah (migrain) juga mungkin menderita sebagian kerusakan otak karena sel-sel otak menggembung dan menjadi haus

akan oksigen .Temuan yang

membantu

menjelaskan mengapa

penderita migrain memiliki resiko lebih tinggi untuk terserang stroke, menurut beberapa peneliti Ahad. Kerusakan otak serupa dapat terjadi akibat gegar otak dan kondisi pasca-stroke, menurut peneliti tersebut dalam jurnal Nature Neuroscience terbitan pekan ini.

DAFTAR PUSTAKA

Farid.2011.Obat Herbal untuk Penyakit.diakses pada 4 April 2012.16:23.http:// Obat- Herbal- untuk- Penyakit.htm Leony.2010.Asuhan keperawatan migrain dan kecemasan.diakses pada 4 April 2012.08:43.http:// Asuhan- keperawatan- migrain- dan- kecemasan.htm Nuswantari,Dyah.1998.Kamus Saku Kedokteran Dorland.Jakarta : EGC Qirtin.2011.Jenis dan Gejala Serangan Migrain.diakses pada 3 April

2012.15.25.http:// Jenis dan Gejala Serangan Migrain.htm Senoputra, Andrean.2010.Asuhan Keperawatan Migrain dan Kecemasan.diakses pada 4 April 2012.09:32.http:// Asuhan- keperawatan- migrain- dankecemasan.htm Suryanto.2012.Migrain berhubungan dengan Kerusakan Otak.diakses pada 3 April 2012.16:00.http:// Migrain- berhubungan- dengan Kerusakan- Otak. html

Syaifuddin,H.2002.Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat.Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai