2009
VISI.... MISI...
MENUJU KOTA BATAM SEBAGAI BANDAR DUNIA YANG MADANI DAN MENJADI LOKOMOTIF PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL
1. Mengembangkan Kota Batam sebagai Kota industri, perdagangan, pariwisata, kelautan, alih kapal yang mempunyai akses ke pasar global dalam satu sistem tata ruang yang terintegrasi didukung oleh infrastruktur, sistem transportasi, sistem IT yang memadai dengan penataan lingkungan kota yang bersih, sehat, hijau dan nyaman. 2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui fasilitasi pengembangan dan pembinaan koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), dan investasi yang didukung oleh iklim usaha yang kondusif dan penegakan supremasi hukum. 3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah hinterland dan perkotaan melalui penyediaan fasiltasi kebutuhan dasar, penataan dan pembinaan PKL serta usaha sektor informal lainnya. 4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, menguasai IPTEK dan bermuatan IMTAQ yang didukung dengan peningkatan kualitas pendidikan dan kualitas pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat. 5. Menggali dan meningkatkan serta melestarikan nilai-nilai seni, budaya daerah dan mengembangkan kehidupan kemasyarakatan yang harmonis, bertoleransi dan berbudi pekerti. 6. Mewujudkan sistem pemerintahan yang bresih, berwibawa, demokratis, berkeadilan dan akuntabel dalam rangka pelaksanaan pemerintahan yang baik (good governance).
PROGRAM PEMERINTAH KOTA BATAM DALAM PENGEMBANGAN DAN PENATAAN KAWASAN PERUMAHAN & PERMUKIMAN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2006-2011)
1. Program Pengembangan Sarana Prasarana Perumahan Permukiman
A. B. C. D. E. F. Rusunawa 20 Twinblok Pembangunan Semenisasi Jalan Lingkungan 7.400 m Pengamanan Permukiman (Batu Miring) 5.000 s/d 10.000 m2 Peningkatan Utilitas Perkotaan, spt Boulevard, pedestrian dll 3 paket Bedah Rumah 200 unit, lokasi Tg.Riau, 2 M (Sumber dana: Depsos) Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, 50 unit rumah dan PKP 100 unit rumah(Sumber dana: Menpera)
A. B. C. D.
Pembangunan Jalan Paving Hinterland 38.400 m Pengamanan Permukiman Pesisir (Batu Miring) Rehab Rumah Tidak Layak Huni 96 unit Pembangunan Pelantar akses & Penghubung lingkungan Permukiman Hinterland
STRUKTUR ORGANISASI
DINAS TATA KOTA KOTA BATAM
KEPALA DINAS Sekretariat
Kasubag Kepegawaian
Kasi Pengukuran
(PERWAKO No.10 /2008 TTG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS DAERAH KOTA BATAM)
STRUKTUR ORGANISASI
LINTAS SEKTORAL PENGEMBANGAN PERUMAHAN PERMUKIMAN KOTA BATAM
KEPALA DAERAH
BADAN PERENCANAAN, PENELITIAN, PENGEMBANGA N KOTA BIDANG FISIK, SARANA DAN PRASARANA
: Memberikan dukungan pelatihan dan pembinaan usaha dlm rangka meningkatkan perekonomian MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) : Memberikan bimbingan teknis pemberdayaan ekonomi masyarakat
LUAS KOTA BATAM 715 KM2 =115% LUAS SINGAPURA DIMANA LUASAN TERSEBUT BERUPA LAUT. TERDIRI DARI 400 BUAH PULAU MELIPUTI 12 KECAMATAN DAN 64 KELURAHAN BAIK BERUPA WILAYAH PERKOTAAN MAUPUN PERDESAAN JUMLAH PENDUDUK LEBIH DARI 924.601 JIWA (Sumber: DINAS KEPENDUDUKAN AKHIR MEI TH 2009) DAN SEBAGIAN BESAR BERMUKIM DI KAWASAN PERKOTAAN (P. BATAM)
Perumahan Permukiman
Permasalahan yang terjadi seiring dengan meningkatnya polulasi penduduk di Kota Batam adalah : Masih maraknya rumah liar/rumah bermasalah terkonsentrasi di daerah sekitar kawasan industri akibat dampak dari pengembangan Batam menjadi kota industri dan relatif tingginya harga rumah. Kekurang siapan dalam mengantisipasi kecepatan dan pertumbuhan fisik dan dan fungsional kawasan sehingga kawasan kumuh tumbuh sejalan dengan bertambahnya pusat-pusat kegiatan ekonomi.
PERMASALAHAN
Lokasi umumnya terpencil dan jauh dari pusat kegiatan Aksesibilitas sulit Mahalnya biaya pembangunan sarana dan prasarana Sulit dalam pengawasan dan pengamanannya. Cenderung menjadi tempat kegiatan penyelundupan, pembuangan limbah dan penambangan pasir serta penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan. Kerusakan lingkungan cenderung meningkat.
DEFINISI PERMUKIMAN
Bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan
Pengembangan Permukiman
pengembangan kawasan di perkotaan dan perdesaan melalui kegiatan pengembangan kawasan baru dan peningkatan kualitas permukiman termasuk peremajaan kawasan (urban renewal) dan pembangunan kawasan tertinggal, terpencil, daerah perbatasan dan pulau-pulau kecil.
ACUAN NORMATIF
INPRES No.5/1990 tentang Peremajaan Kawasan Kumuh yg Berada diatas Tanah Negara mengamanatkan pada pasal 1
Peremajaan Pemukiman Kumuh adalah pembongkaran sebagian atau seluruh pemukiman kumuh yang sebagian besar atau seluruhnya berada di atas tanah Negara dan kemudian di tempat yang sama dibangun prasarana dan fasilitas lingkungan Rumah Susun serta bangunan-bangunan lainnya sesuai dengan Rencana Tata Ruang kota yang bersangkutan.
KONSEP PEREMAJAAN KAWASAN KUMUH DENGAN RUSUNAWA DI KAMPUNG ACEH MUKA KUNING
ARAH KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN PERMUKIMAN PD KAWASAN INDUSTRI DAN RULI DGN POLA RUSUNAWA
(PERMENPERA No. 14/PERMEN/M/2006 TTG PENYELENGGARAAN KAWASAN KHUSUS)
PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERBATASAN (HINTERLAND) (HINTERLAND) DGN UPAYA PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN PERUMAHAN
(PERMENPERA No.17/PERMEN/M/2006 TTG JUKLAK PENGEMBANGAN KAW PERBATASAN)
RUSUNAWA
Mempercepat upaya penyediaan rumah layak dan terjangkau bagi MBR dalam lingkungan yang lebih sehat dan tertata dengan baik Meningkatkan kualitas perumahan permukiman Mengefisienkan pemanfaatan tanah dengan menciptakan lebih banyak Ruang Terbuka Hijau (Faktor EKOLOGIS dlm meningkatkan KESERASIAN KAWASAN) Mengentaskan kawasan kumuh/Ruli di perkotaan (Batam) yang merupakan salah satu upaya mewujudkan Millenium Developments Goals yg menargetkan berkurangnya 50% kawasan kumuh pd tahun 2015 di seluruh dunia (bagian dari RPJM Nasional 2004-2009) Menawarkan lokasi yg tetap dekat dgn sumber pekerjaan (mengurai kemacetan)
Planologis
Kesesuaian dengan Rencana Kota Menjamin Kemudahan dan Aksesibilitas Pelayanan PSU Keterpaduan Tata Ruang Kawasan Permukiman
Ekonomi
Tersedianya akses Peningkatan ekonomi Hunian bagi seluruh golongan masyarakat Subsidi silang
Sosial Budaya
Keragaman masyarakat Identitas Kondisi eksisting masyarakat
Membuat regulasi untuk mendorong perusahaan menyediakan tempat tinggal bagi pekerjanya. Mendorong berkembangnya pengembang yang melakukan pembangunan perumahan sederhana untuk kelompok berpenghasilan rendah. Menyelesaikan masalah ruli (terutama yang berdekatan dgn kawasan industri) yang terus berkembang melalui pendekatan persuasif tanpa meninggalkan hukum yang berlaku Mendorong pengembangan rumah susun pekerja bagi masyarakat berpenghasilan menengah kebawah.
PERTUMBUHAN PENDUDUK
Jumlah Tenaga Kerja Lokal (WNI) di Batam tahun 2000 Jumlah Tenaga Kerja Lokal (WNI) di Batam tahun 2006 Prosentase pertumbuhan Tenaga Kerja Lokal (WNI) di Batam Diperkirakan jumlah Tenaga Kerja Lokal (WNI) 2011 Yang belum memiliki tempat tinggal sendiri termasuk penghuni RULI ( jika diperkirakan 30 % ) Asumsi 40% TKI sudah berkeluarga Jumlah unit Rusunawa yg dibutuhkan ( 1 KK utk 1 unit sarusun) Sehingga jumlah unit Twin blok Rusunawa T27 yg dibutuhkan Asumsi 60% TKI belum berkeluarga Jumlah unit Rusunawa yg dibutuhkan ( 4 org utk 1 unit sarusun) Sehingga jumlah unit Twin blok Rusunawa T21 yg dibutuhkan Jadi Jumlah unit Twin blok yg dibutuhkan
: : : : : : : : : : : :
155,591 252,667 10.40 384,036 115,211 46,084 46,084 576 69,126 17,282 180
orang % orang orang orang (KK) unit Twinblok orang unit Twinblok
756 Twinblok
Lokasi yang telah dan dlm pelaksanaan pembangunan Rumah Susun : - Tanjung Piayu - Batu Ampar - Batu Ampar - Sekupang - Muka Kuning - Muka Kuning - Muka Kuning - Tanjung Piayu - Muka Kuning - Muka Kuning - Sekupang - Batam Centre - Tg. Uncang - TOTAL - Perumnas - Jamsostek - OB - OB - OB - Kimpraswil/Pemko - Menpera - Menpera - Dept. PU - Jamsostek - Dept. PU - REI - Pemko - 4 twin blok - 6 twin blok - 4 twin blok - 4 twin blok - 9 twin blok - 2 twin blok - 3 twin blok - 1 twin blok - 2 twin blok - 1twin blok - 4 twin blok - 2 twin blok - 2 twin blok 44 twin blok - Type 21 - Type 21 - Type 21 - T 21& 36 - Type 21 - Type 27 - Type 27 - Type 21 - Type 24 - Type 24 -Type 24 - T 21 & 36 - Type 27 - Th 2001 s/d 2002 - Th 2001 s/d 2003 - Th 2003 s/d 2004 - Th 2004 s/d 2006 - Th 2004 s/d 2004 - Th 2004 s/d 2005 - Th 2007 s/d 2009 - Th 2007 s/d 2009 - Th 2008 s/d 2009 - Th 2008 s/d 2009 - Th 2008 s/d 2009 - Th 2008 s/d 2009 - Th 2009
PETA SEBARAN KAWASAN INDUSTRI DAN RENCANA LOKASI RUSUN DI KOTA BATAM
RUSUN BATU AMPAR O 10 TB O 0 TB O 130 TB RUSUN BATAM CENTRE O 0 TB O 2 TB O 70 TB RUSUN KABIL O 0 TB O 0 TB O 50 TB
O : JUMLAH EKSISTING O: JUMLAH DLM PEMBANGUNAN O : JUMLAH RENCANA O : KAWASAN INDUSTRI TB : TWINBLOK
RUSUNAMI POLTEK
OB
DEPT. PU
Catatan: Pemerintah: Rusunawa Swasta : Rusunami
30
Meningkatkan perbaikan perumahan dan permukiman dengan program perbaikan kawasan permukiman perdesaan/pesisir. Mengembangkan kawasan dan lingkungan permukiman pedesaan dan hinterland. Meningkatkan pembangunan infrastruktur wilayah hinterland/pesisir. Meningkatkan pembinaan terhadap masyarakat di lingkungan permukiman nelayan.
Melakukan program perbaikan perumahan dan permukiman rumah suku laut. Melakukan program pembangunan dan peningkatkan pelantar. Melakukan program Perbaikan Lingkungan Desa Pantai dengan pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya di lingkungan perumahan permukiman kawasan hinterland Melakukan pemberdayaan masyarakat dengan program percepatan pembangunan infrastruktur perdesaan
Bantuan Stimulan Pengembangan Perumahan Swadaya (BSP2S) dan Peningkatan Kualitas Perumahan (PKP) dalam Pelaksanaan TA 2009
BSP2S Lokasi kegiatan di Kec Nongsa dan Kec Sekupang sebanyak 50 unit MBR
PKP Lokasi kegiatan di Pulau Temoyong 50 MBR, Pulau Selat Nenek 30 MBR Pulau Aweng 20 MBR
SUMBER: LAMPIRAN PERDA No. 2 THN 2004 ttg RTRW Kota Batam
MEMENUHI KRITERIA PEDOMAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DENGAN LINGKUNGAN HUNIAN BERIMBANG 1 : 3 : 6 (SKB MENDAGRI, MEN PU, MENPERA No.648-384 TH 1992
36
Terima Kasih
38