Anggota Kelompok
Lukman Ferdi.M Nissi noel s Hadianto Ignatius Anita purwa ningsih Pasro simanjuntak Khoirunnisa Anggela Julita Chandra Sigit Jaya Atmaja
Pendahuluan
Fosfor (P) merupakan unsur hara yang diperlukan dalam jumlah besar (hara makro). Jumlah fosfor dalam tanaman lebih kecil dibandingkan Nitrogen dan Kalium. Tetapi fosfor dianggap sebagai kunci kehidupan (Key of life). Unsur Fosfor di tanah berasal dari bahan organik, pupuk buatan dan mineral-mineral di dalam tanah (apatit). Fungsi fosfor adalah untuk pembelahan sel, pembentukan albumin, pembentukan bunga, buah dan biji. Selain itu fosfor juga berfungsi untuk mempercepat pematangan buah, memperkuat batang, untuk perkembangan akar, memperbaiki kualitas tanaman, metabolisme karbohidrat, membentuk nucleoprotein (sebagai penyusun RNA dan DNA) dan menyimpan serta memindahkan energi seperti ATP. Unsur Fosfor juga berfungsi untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit.
Kegunaan Fosfor
-Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman -Merangsang pembungaan dan pembuahan -Merangsang pertumbuhan akar -Merangsang pembentukan biji -Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel
Gejala Defisiensi P
Reduksi pertumbuhan, kerdil
Warna hijau tua becak ungu pada daun jagung, Menunda pemasakan
Penbentukan biji gagal Daun berubah menjadi hijau tua atau kelabu, perkembangan akar tidak bagus. Kekurangan fosfor akan memicu rontoknya daun. Sebelumnya daun
menunjukkan gejala muculnya warna kemerahan atau keunguan sebagai akibat pembentukan anthocyanin.
Kascing
Kascing adalah kotoran cacing tanah yang bercampur dengan tanah atau bahan lainnya yang merupakan pupuk yang sangat
Bioaktivator
Upaya untuk meningkatkan hasil dan kualitas sayuran tanpa memberikan pengaruh negatif terhadap lingkungan diantaranya dengan menggunakan
bioaktivator.
Salah satu bioaktivator yang mulai diterapkan
penggunaannya adalah Ston-F yang bahan dasarnya berasal dari urine ternak dan mikroorganisme tanah.
Berdasarkan informasi-informasi tersebut, jelas bahwa pemberian kascing dan penggunaan bioaktivator dapat meningkatkan kesuburan tanah dan hasil pada berbagai tanaman serta aman bagi lingkungan dan sehat dikonsumsi manusia. Sejauh ini informasi mengenai pengaruh dosis kascing dan penggunaan bioaktivator terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi yang dibudidayakan secara organik belum diketahui dengan jelas, maka perlu dilakukan penelitian ini.
Perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut : KO = tanpa kascing, tanpa bioaktivator Kl = kascing 5 ton/ha, tanpa bioaktivator K2 = kascing 5 ton/ha, bioaktivator 4 ml/L K3 = kascing 10 ton/ha, tanpa bioaktivator K4 = kascing 10 ton/ha, bioaktivator 4 ml/L K5 = kascing 15 ton/ha, tanpa bioaktivator K6 = kascing 15 ton/ha, bioaktivator 4 mi/L K7 = kascing 20 ton/ha, tanpa bioaktivator K8 = kascing 20 ton/ha, bioaktivator 4 ml/L Semua perlakuan diulang empat kali, sehingga terdapat 36 pot percobaan.
Hasil analisis yang tercantum pada Tabel 2 menunjukkan bahwa pemberian pupuk kascing dan bioaktivator mampu meningkatkan bobot basah dan bobot kering tanaman secara nyata dibandingkan dengan tanpa pemberian kascing dan bioaktivator, tetapi diantara perlakuan pemberian kascing dan bioaktivator itu sendiri tidak berbeda nyata.
Kesimpulan
Pemberian pupuk kascing dan bioaktivator memberikan pengaruh yang nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah tanaman, dan berat kering tanaman dibandingkan dengan tanpa pemberian kascing dan bioaktivator, tetapi diantara perlakuan kascing dan bioaktivator itu sendiri tidak berbeda nyata.
Meningkatnya bobot basah dari bobot kering tanaman pada perlakuan pemberian pupuk kascing dan bioaktivator berkaitan erat dengan peningkatan serapan nitrogen. Serapan nitrogen yang meningkat
Saran
Saran Perlu penelitian lanjutan di lapangan, agar dapat diketahui kemampuan pupuk kascing dan bioaktivator pada kondisi lingkungan yang sesungguhnya. Perlu penelitian lanjutan dengan menggunakan jenis tanah dan komoditas tanaman lainnya, terutama komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.
Selesai