Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN BUBUT

Disusun Oleh : Adventus sujiono NIM : 115214001 Fakultas / Prodi : Fakultas Sains dan Teknologi / Teknik Mesin Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2011

MESIN BUBUT

I.

TUJUAN Agar mahasiswa dapat mengerjakan bermacam-macam betuk benda kerja dengan mempergunakan mesin bubut, seperti : a. Membubut rata b. Membuat poros bertingkat c. Membuat bentuk tirus d. Membuat ulir dengan mesin bubut

II.

BAHAN Bahan yang digunakan adalah baja beton dengan ukuran diameter inchi X 105 mm. PERALATAN DAN MESIN YANG DIPERGUNAKAN 1. Jangka sorong Digunakan untuk mengukur ukuran-ukuran pada waktu mengerjakan benda kerja. Jangka sorong yang digunakan mempunyai ketelitian 0,05 mm. 2. Stempel angka/ketok nomor Digunakan untuk memberi nomor mahasiswa pada benda kerja setelah selesai dibuat. 3. Senter putar Digunakan untuk menyeting pahat bubut agar setinggi senter. 4. Pahat bubut ulir Digunakan untuk membubut benda kerja yang akan di buat ulir. 5. Pahat bubut alur Digunakan untuk membubut bagian benda kerja yang akan di buat alur. Pahat bubut alur di tekan dengan handle gerak melintan. 6. Pahat bubut rata Digunakan untuk mebubut memanjang. Pahat bubut rata bergerak dari knan ke kiri, dan dengan demikian bahan di potong menjadi silinder dngan diameter yang lebih kecil atau benda dengan bentuk lain menjadi bentuk silinder. 7. Mesin bubut. 8. Mesin bubut adalah suatu mesin dengan gerak utama berputar. Benda kerja di pegang dengan chuck, kemudian bila mesin dihidupkan benda akan berputar [ada sumbu utamanya, sedang alat irisnya diam, maka untuk mendapatkan hasil yang baik alat iris di pasang pada rumah pahat dan pahat diatur ujungnya tepat pada sumbu utamanya, bila pemasangannya tidak tepat, pahat dapat patah atau benda kerja menjadi bengkok ini terutama terjadi sewaktu membuat ulir pada mesin

III.

bubut. Dengan demikian juga sewaktu mengkartel, kartel harus dipasang benarbenar center . Apabila membuat suatu benda yang mempunyaiselisih diameter antara bahan dengan benda yang akan dibuat kecil, maka pemasangan benda diatur sedemikian hingga diputar tidak oleng dan bila benda kerjanya bengkok harus diluruskan terlebih dahulu dengan cara dipukul pada paron. 9. Gambar bagian-bagian mesin bubut (GAMBAR TERLAMPIR) Keterangan gambar bagian-bagian mesin bubut : 1. Switch 2. Tuas pemilih kecepatan rendah/tinggi 3. Tuas pemilih empat tahap kecepatan 4. Tuas pemilih arah gerak pemakanan 5. Handle pemilih poros penghantar 6. Tuas pemilih poros penghantar 7. Pengunci compound rest 8. Pengunci carriage 9. Pengunci eretan lintang 10. Roda penggerak eretan atas 11. Pemilih sumbu gerak pemakanan 12. Batang/poros penghantar gerak pemakanan 13. Tuas gerak memotong ulir penghantar 14. Handle gerak melintang 15. Handle compound rest 16. Tuas pengunci tool post 17. Tuas pengunci pena tailstock 18. Tuas pengunci pena tailstock 19. Roda pemutar pena tailstock 20. Baut penggeser tailstock

IV.

Macam-macam pengerjaan yang dapat dikerjakan pada mesin bubut :

a. Membubut memanjang Pada waktu membubut memanjang, pahat bergerak dari knan ke kiri, dan dengan demikian bahan di potong menjadi silinder dngan diameter yang lebih kecil atau benda dengan bentuk lain menjadi bentuk silinder. b. Membubut melintang Pada waktu membubut melintang, pahat bergerak tegak lurus dengan demikian bahan dipotong menjadi dua atau sisi kanan bahan rata. c. Membubut tirus Pada waktu membubut tirus, pahat bergerak miring terhadap banda dan dengan demikian bahan di potong menjadi tirus. d. Memperbesar diameter lubang Pada waktu memperbesar diameter lubang, pahat bergerak dari kanan ke kiri dan dari arah benda kea rah operator, dengan cara demikian diameter dalam lubang dapat diperbesar. e. Membut bentuk (profil) Pada waktu membuat bentuk, pahat bergerak dari kanan ke kiri dan keculi itu juga pahat maju mundur mengikuti bentuk model. Dengan demikian bntuk yang dibubut akan sesuai bentuk mdel. f. Membuat ulir Pada waktu membuat ulir, pahat berulang kali bergerak dari kanan kekiri dan dari kiri kekanan. Pada waktu bergerak dari kanan kekiri pahat melakukan emotongan. Ulir yang dipotong dapat brbentuk segitiga, segi empat, dan juga bundar. g. Membuat rigi Pada waktu membuat rigi, alat rigi tetap ditempat, alat rigi ditekan kea rah benda kerja. Jika akan membuat rigi yang lebar, alat rigi digeser kekiri.

V.

Pengertian pahat bubut dan sudut potong pahat bubut Pahat bubut digunakan sebagai alat potong pada mesin bubut untuk menyayat benda kerja menjadi bentuk yang diinginkan. Pahat bubut harus disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan jenis bahan benda kerja yang akan di bubut. Material dari pahat bubut harus mempunyai sifat-sifat: a. Keras

Sehingga sisi potong tahan untuk memotong benda kerja b. Ulet Agar sisi potong tidak mudah patah sewaktu pahat bubut menyayat benda kerja c. Tahan panas Beberapa material pahat bubut yang sering digunakan adalah Baja perkakas bukan paduan (unalloyed tool steel),Baja paduan ( alloy tool stell) termasuk didalamnya HSS, Cemented carbide, Diamond tips dan Ceramic. Pahat bubut harus digerinda untuk mengasah sisi potong. Ini bertujuan agar sisi potong mempunyai bentuk dan lokasi yang benar terhadap tangkainya. Selain itu bentuk dari sisi potong itu harus dapat menusuk benda kerja secara efesien untuk memperoleh efesiensi yang tinggi dalam penyayatan logam. Pahat bubut yang digerinda harus menghasilkan beberapa permukaan. Permukaan ini meliputi gerinda. Dalam menggerinda pahat ini perlu diperhatikan sudut-sudut yang dibuat oleh masing-masing permukaan sisi pahat, supaya diperoleh efesiensi yang maksimal.

VI.

Menjalakan mesin bubut 1. Atur/pilih kecepatan spindle dengan mengatur handle kecepatan. Ingat jangan sekali-sekali merubah kecepatan spindle pada saat spindle masih berputar. 2. Angkat/turunkan tuas pemutar spindle. 3. Untuk memilih gerak pemakanan, maka aturlah gerak pamakanan.

VII.

Langkah kerja a. Menyiapkan bahan Potong bahan dari baja beton berdiameter 20 mm sepanjang 105 mm (diusahakan lebih sedikit dari ukuran panjang ini untk menjaga bila waktu menggergaji hasilnya miring) (Gambar terlampir) b. Memeriksa apakah bahan tersebut telah lurus, bila masih bengkok, diluruskan terlebih dahulu. c. Setelah benda kerja lurus, dipasang pada chuck dan diperiksa oeng atau tidak. Bila hasilnya masih oleng di setel hingga betul. d. Pahat dipasang pada rumah pahat dan disetel dengan mengatur pahat hingga ujung pahat tepat pada sumbu utama. e. Setelah semua benar, motor dihidupkan dan mulai membubut. f. Untuk membuat awal digunakan kecepatan rendah, kemudian secara bertahap kecepatannya dinaikkan.

g. Atur tiap kali gerak pemakanan 0,1 mm, hingga diameternya 15 mm sepanjang 50 mm. h. Pada ujung benda kerja di bubut hingga diameter 15 mm sepanjang 50 mm. i. Membuat leher (neck) ulir sepanjang 5 mm dari ujung benda kerja yang berdiameter 15 mm dengan diameter 13 mm yang panjangnya 25 mm j. Membuat ulir pada ujung benda kerja dengan ukuran ulir X 12. k. Benda kerja dibalik dan kemudian dibubut hingga berdiameter 17,1 mm sepanjang 43 mm. l. Membuat konis/tirus dari ujung benda kerja dengan sudut 6 sepanjang 10 mm. m. Mesin dimatikan, benda kerja dilepas. n. nda kerja diberi nomer mahasiswa dengan stempel angka. o. Benda kerja diserahkan kepada pengawas dan lembar kerja dimintakan pengesahan (ACC).

VIII. Keselamatan kerja 1. Menggunakan kacamata pelindung pada saat melakukan praktikum agar mata tidak terkena bram/tatal benda kerja 2. Menggunakan sarung tangan pelindung pada saat melakukan praktikum agar tangan tidak terluka alat-alat yang tajam dan benturan bagian-bagian mesin yang berputar

IX.

Kesimpulan a. Pada saat melakukan/melaksanakan prakti industry ataupun praktikum hendaknya kita memperhatikan keselamatan kerja dengan menggunakan alat-alat safety b. Periksalah kondisi mesin yang akan kita gunakan sebelum praktikum dimulai/dilaksanakan c. Pada saat praktikum harus teliti dan cermat

LAPORAN PRAKTIKUM MESIN SEKRAP

DI SUSUN OLEH :
Nama : Rambu Lika Ana Ama NIM : 105214041

PRODI TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

Anda mungkin juga menyukai