Anda di halaman 1dari 10

ABAH KOLERA KEMBALI MUNCUL DIDUNIA Sabtu, 21 Agustus 2010 | 05:37 WIB GENEVA, KOMPAS.

com - Kolera kembali muncul di beberapa bagian dunia. Seorang ahli Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, Kamis (19/Cool, mengatakan, wabah kini sedang terjadi di Nigeria dan Kamerun. Koordinator kelompok WHO mengenai kolera, Claire-Lise Chaignat, mengatakan, tercatat 2.849 kasus kolera di Kamerun, termasuk 222 orang yang tewas sejak Mei. WHO juga mencatat 837 kasus kolera di Nigeria utara sejak pertengahan Juni, termasuk 30 korban tewas. Angka kematian akibat kolera di negara-negara itu antara lain 3,6 persen dari total infeksi di Nigeria dan 7,8 persen di Kamerun. Angka ini terlalu tinggi dibandingkan dengan ambang 1,0 persen yang lazim, tambahnya. Menteri Kesehatan Nigeria Onyebuchi Chukwu, Kamis, juga mengumumkan jumlah korban yang jauh lebih tinggi. Dia mengatakan, korban tewas telah meningkat menjadi 231 orang dari total 4.600 orang yang terinfeksi. Sampai dua atau tiga hari lalu, angka yang kami miliki di Kementerian Kesehatan adalah 4.600 orang terinfeksi kolera di beberapa negara bagian. Dari orang yang terinfeksi itu, 231 telah tewas, katanya dalam sebuah wawancara BBC. Korban tewas Para pejabat Nigeria di Bauchi dan Borno sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas 107 orang. Kolera menyebabkan diare dan muntah parah. Hal ini mengakibatkan dehidrasi. Dengan masa inkubasi singkat, kolera bisa fatal kalau tidak ditangani tepat waktu. Chaignat mengatakan, Secara global, kolera berkembang di seluruh dunia. Wabah juga dilaporkan terjadi di Provinsi Sud-Kivu, Republik Demokratik Kongo, serta di Laos, Uganda, Djibouti, Afganistan, Nepal, dan Papua Niugini. Ini adalah penyakit orang miskin, sebuah tanda ketiadaan akses ke air minum bersih dan buruknya higiene, tambah Chaignat. Kolera berbeda dengan penyakit-penyakit lain, bisa menimbulkan panik karena kematian bisa terjadi dalam beberapa jam.

Air tercemar Kolera ditularkan melalui air dan melalui makanan yang telah tercemar air tidak bersih. Penyakit ini juga sedang endemis di beberapa negara, seperti Pakistan yang telah terlanda banjir besar pada bulan lalu. Chaignat mengatakan, penyebaran kolera di seluruh dunia mungkin sebagian ada hubungannya dengan perubahan iklim. Kuman itu hidup terutama di air dengan suhu 37 sampai 38 derajat celsius dan tanpa sinar matahari langsung. Infeksi sangat menular, tetapi dapat mudah dicegah dengan air bersih dan sanitasi. Pejabat kesehatan Negara Bagian Bauchi, Dr Musa Mohammed, mengatakan, lebih dari 1.700 kasus kolera dilaporkan dalam pekan-pekan terakhir. Mohammed mengatakan, infeksi itu kemungkinan besar datang dari sumur-sumur dan sumbersumber air yang tercemar yang digunakan di daerah itu. Menurut perkiraan Badan Kesehatan PBB, sekitar 120.000 orang tewas setiap tahun di dunia karena kolera. (AFP/AP/DI)
Last edited by gitahafas on Sat Nov 20, 2010 11:16 am; edited 2 times in total

gitahafas

Moderator

Subject: Re: Penyakit Menular yang Perlu Diwaspadai Sat Apr 24, 2010 5:41 am

Number of posts: 12010 Age: 53 Location: Jakarta Registration date: 2008-09-30

KOLERA Kolera adalah suatu infeksi usus kecil karena bakteri Vibrio cholerae. Bakteri kolera menghasilkan racun yang menyebabkan usus halus melepaskan sejumlah besar cairan yang banyak mengandung garam dan mineral. Karena bakteri sensitif terhadap asam lambung, maka penderita kekurangan asam lambung cenderung menderita penyakit ini. Kolera menyebar melalui air yang diminum, makanan laut atau makanan lainnya yang tercemar oleh kotoran orang yang terinfeksi.

Kolera ditemukan di Asia, Timur Tengah, Afrika dan Amerika Latin. Di daerah-daerah tersebut, wabah biasanya terjadi selama musim panas dan banyak menyerang anak-anak. Di daerah lain, wabah bisa terjadi pada musim apapun dan semua usia bisa terkena. PENYEBAB Bakteri Vibrio cholerae. GEJALA Gejala dimulai dalam 1-3 hari setelah terinfeksi bakteri, bervariasi mulai dari diare ringan-tanpa komplikasi sampai diare berat-yang bisa berakibat fatal. Beberapa orang yang terinfeksi, tidak menunjukkan gejala. Penyakit biasanya dimulai dengan diare encer seperti air yang terjadi secara tiba-tiba, tanpa rasa sakit dan muntah-muntah. Pada kasus yang berat, diare menyebabkan kehilangan cairan sampai 1 liter dalam 1 jam. Kehilangan cairan dan garam yang berlebihan menyebabkan dehidrasi disertai rasa haus yang hebat, kram otot, lemah dan penurunan produksi air kemih. Banyaknya cairan yang hilang dari jaringan menyebabkan mata menjadi cekung dan kulit jari-jari tangan menjadi keriput. Jika tidak diobati, ketidakseimbangan volume darah dan peningkatan konsentrasi garam bisa menyebabkan gagal ginjal, syok dan koma. Gejala biasanya menghilang dalam 3-6 hari. Kebanyakan penderita akan terbebas dari organisme ini dalam waktu 2 minggu, tetapi beberapa diantara penderita menjadi pembawa dari bakteri ini.

DIAGNOSA Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan pemeriksaan terhadap apusan rektum atau contoh tinja segar. PENGOBATAN Yang sangat penting adalah segera mengganti kehilangan cairan, garam dan mineral dari tubuh. Untuk penderita yang mengalami dehidrasi berat, cairan diberikan melalui infus. Di daerah wabah, kadang-kadang cairan diberikan melalui selang yang dimasukkan lewat hidung menuju ke lambung. Bila dehidrasi sudah diatasi, tujuan pengobatan selanjutnya adalah menggantikan jumlah cairan yang hilang karena diare dan muntah. Makanan padat bisa diberikan setelah muntah-muntah berhenti dan nafsu makan sudah kembali. Pengobatan awal dengan tetrasiklin atau antibiotik lainnya bisa membunuh bakteri dan biasanya akan menghentikan diare dalam 48 jam. Lebih dari 50% penderita kolera berat yang tidak diobati meninggal dunia. Kurang dari 1% penderita yang mendapat penggantian cairan yang adekuat, meninggal dunia. PENCEGAHAN Penjernihan cadangan air dan pembuangan tinja yang memenuhi standar sangat penting dalam mencegah terjadinya kolera. Usaha lainnya adalah meminum air yang sudah terlebih dahulu dimasak dan menghindari sayuran mentah atau ikan dan kerang yang dimasak tidak sampai matang. Vaksin kolera hanya memberikan perlindungan parsial

dan secara umum tidak dianjurkan. Pemberian antibiotik tetrasiklin bisa membantu mencegah penyakit pada orang-orang yang samasama menggunakan perabotan rumah dengan orang yang terinfeksi kolera. Sumber: Medicastore
gitahafas

Moderator

Subject: Re: Penyakit Menular yang Perlu Diwaspadai Sat Apr 24, 2010 5:58 am

Number of posts: 12010 Age: 53 Location: Jakarta Registration date: 2008-09-30

CARA MENCEGAH PENYAKIT KOLERA Senin, 15/11/2010 11:45 WIB Irna Gustia - detikHealth Jakarta, Ratusan orang mati mengenaskan di Haiti karena kolera. Penyakit ini memang lebih banyak terjadi di negara-negara berkembang yang fasilitas sanitasinya buruk. Bagaimana cara mencegah agar tak terkena kolera? Kolera disebabkan oleh bakteri Vibrio cholerae yang menyerang usus besar manusia dan akhirnya menjadi terinfeksi. Minimnya air bersih dan proses MCK (mandi-cuci-kakus) yang tidak memadai membuat kolera tumbuh subur. Kebiasaan makan makanan laut yang mentah atau belum matang seperti kerang juga menjadi pemicunya. Dilansir dari Medicine.net, Senin (15/11/2010) kolera memang mirip dengan diare hanya saja tingkat keparahannya lebih tinggi atau diare akut. Tanda-tanda kolera paling umum adalah diare (buang-buang air berupa cairan) yang terus menerus, muntah dan kram kaki. Kolera bisa merenggut nyawa dalam hitungan jam jika penderita sangat cepat mengeluarkan cairan yang membuatnya dehidrasi dan shock. Diperkirakan lebih dari 100.000 kasus dan kematian terjadi setiap tahunnya di seluruh dunia.

Dimana kasus kolera paling banyak ditemukan? Bakteri kolera biasanya ditemukan di dalam sumber air atau makanan yang telah terkontaminasi oleh feses (kotoran) dari orang yang terinfeksi kolera. Paling banyak terjadi pada daerah yang pengolahan airnya tidak memadai, sanitasi dan kebersihan yang buruk. Jarak kakus misalnya dekat dengan sumber air minum atau air sungai yang dipakai untuk MCK digunakan juga untuk memasak. Bakteri kolera juga dapat hidup di lingkungan seperti sungai payau dan perairan pesisir.Kebiasaan lain yang menimbulkan kolera adalah makan makanan kerang mentah yang banyak dilakukan masyarakat di daerah pesisir. Bagaimana orang bisa kena kolera? Seseorang bisa terkena kolera karena minum air atau makan makanan yang terkontaminasi dengan bakteri kolera. Ketika terjadi wabah kolera biasanya sumber kontaminasi dari kotoran (feses) orang yang terinfeksi kolera yang lalu kotoran tersebut mencemari air yang digunakan untuk makanan. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat di daerah yang tidak punya sistem pengelohan limbah limbah dan air minum yang memadai. Orang tidak akan terkena kolera jika hanya bersentuhan. Berapa lama gejalanya muncul setelah orang terkena infeksi? Jika orang terkena infeksi kolera gejalanya bisa muncul dalam beberapa jam sampai 5 hari. Tapi umumnya gejalanya muncul dalam waktu 2-3 hari. Bagaimana dokter mendiagnosis kolera? Untuk menguji kolera, dokter harus mengambil sampel tinja atau mengusap dubur pasien dan mengirimkannya ke laboratorium untuk mencari bakteri kolera.

Apa pengobatan untuk kolera? Pengobatan kolera sebenarnya sangat sederhana yakni dengan segera mengganti cairan dan garam yang hilang karena pasien mengalami diare akut. Pasien dapat diobati dengan larutan gula dan garam dan diminum dalam jumlah banyak. Solusi ini digunakan di seluruh dunia untuk mengobati diare. Untuk kasus yang parah dibutuhkan penggantian cairan intravena (infus). Penggantian cairan yang cepat (rehidrasi) bisa menekan kurang dari 1 persen dari pasien meninggal akibat kolera. Adakah vaksin untuk mencegah kolera? Saat ini, ada dua vaksin kolera oral yang tersedia yaitu Dukoral (diproduksi oleh PME Vaksin) yang telah mendapat lisensi dari WHO untuk 60 negara. Satu lagi ShanChol (diproduksi oleh Shantha Biotec di India) dan sedang menunggu tahap prakualifikasi WHO. Bagaimana mencegah kolera? 1. Hanya minum air matang 2. Gunakan air bersih untuk memasak, mencuci piring, sikat gigi, mandi, mencuci baju 3. Hati-hati jika mencampur minuman dengan es batu jangan menggunakan es batu dari air mentah 4. Jangan makan daging mentah atau makanan laut yang kurang matang seperti kerang 5. Kupas buah atau sayuran saat akan memakannya 6. Selalu cuci tangan sebelum dan sesudah makan. 7. Miliki fasilitas MCK dengan pembuangan limbah yang baik agar tidak mengontaminasi air bersih di sumur.
Last edited by gitahafas on Sat Nov 20, 2010 10:37 am;

edited 1 time in total

gitahafas

Moderator

Subject: Re: Penyakit Menular yang Perlu Diwaspadai Sat Apr 24, 2010 6:01 am

Number of posts: 12010 Age: 53 Location: Jakarta Registration date: 2008-09-30

KOLERA TEWASKAN 4 WARGA PALU Kamis, 11 Februari 2010 | 10:20 WIB PALU, KOMPAS.com - Empat warga Desa Petimbe, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, meninggal dunia akibat terkena penyakit kolera. Kepala Puskesmas Kecamatan Palolo Alexander Kantiadagho yang dihubungi wartawan dari Palu, Kamis, sebanyak 58 warga lainnya dilaporkan terjangkit penyakit mematikan itu. Keempat korban tewas adalah Koi (70), Saly (40), Ulivina (33), dan Nolfi (Cool. Mereka meninggal dunia pada hari yang berbeda. Koi dan Nolfi meninggal dunia pada Minggu (7/2), sedangkan Sally dan Ulivina meninggal dunia pada Senin (8/2). Sally dan Ulivina sendiri adalah pasangan suami istri. Keempat korban tewas itu sudah dimakamkan oleh pihak keluarganya masing-masing. Alexander Kantiadagho mengatakan, saat ini pihaknya masih merawat puluhan warga yang terserang kolera tersebut. Sebanyak 52 pasien yang dirawat tersebut berasal dari RT VII yang total penduduknya berjumlah 80 orang. RT VII adalah daerah terpencil yang berjarak 10 km dari pusat Desa Petimbe. Sementara Petimbe berjarak 25 kilometer dari Kota Palu, Ibukota Provinsi Sulawesi Tengah. Kantiadagho menuturkan, penyebab banyaknya penderita kolera adalah minimnya kesadaran masyarakat melakukan pola hidup bersih dan sehat. Masyarakat di RT tersebut hanya mengandalkan sungai kecil untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya, termasuk mencuci makanan.

"Berdasarkan informasi, masyarakat juga melakukan kegiatan MCK (mandi, cuci, dan kakus) di sungai itu. Itulah yang menyebabkan kolera mewabah," katanya. Kantiadagho mengatakan saat ini Dinas Kesehatan setempat sudah mendirikan posko untuk melayani warga yang terkena kolera atau yang mengalami gejala penyakit itu. "Kami juga sudah memberikan obat-obatan kepada korban guna mencegah wabah penyakit itu tidak meluas ke desa tetangga," ujarnya.
Last edited by gitahafas on Sat Nov 20, 2010 11:01 am; edited 1 time in total

gitahafas

Moderator

Subject: Re: Penyakit Menular yang Perlu Diwaspadai Sat Apr 24, 2010 6:10 am

Number of posts: 12010 Age: 53 Location: Jakarta Registration date: 2008-09-30

KOLERA MEWABAH 6 ORANG MENINGGAL Kamis, 17 September 2009 | 16:29 WIB SUKABUMI, KOMPAS.com - Wabah kolera menyerang delapan desa di Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi sejak 2 minggu lalu. Kolera menyebabkan 123 orang terserang, 6 di antaranya meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Sukabumi Adrialti, Kamis (17/9) mengatakan, kepastian mengenai kolera sebagai penyebab diare itu diperoleh dari diagnosa Rumah Sakit Umum Daerah Sekarwangi. "Untuk penanganan jangka pendek, sudah dibuat jamban darurat dan penyebaran kaporit di sumbersumber air," kata Adrialti. Untuk penanganan jangka panjang, Dinas Kesehatan berencana membuat saluran air bersih agar warga tak lagi menggunakan air kolam atau air sungai. Kepala Puskemas Caringin Lenny Novitasari mengatakan, keenam pasien kolera yang meninggal dunia merupakan pasien usia lanjut. "Umur mereka di atas 60

tahun. Di usia seperti itu, daya tahan tubuh manusia memang sudah menurun dan diperparah oleh dehidrasi yang amat cepat," kata Lenny.

Anda mungkin juga menyukai