Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN OBSERVASI BATUAN BEKU

DESA WATUADEK, KECAMATAN BERBAH, KABUPATEN SLEMAN, PROPINSI D.I.YOGYAKARTA

Oleh : Yan Prastianto 115.110.037 Plug 6

LABORATORIUM BAHAN GALIAN SIE. PETROLOGI PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN YOGYAKARTA 2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur praktikan panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnya akhirnya dapat menyelesaikan laporan petrologi ini tepat pada waktunya, walaupun ada atau tidaknya gangguan itu sebagai isi dari kehidupan yang harus di jalani. Laporan ini berjudul Laporan Observasi Batuan Beku yang dibuat sebagai syarat untuk mengikuti acara batuan piroklastik dengan melakukan kunjungan lapangan di daerah watuadek, kecamatan berbah, sleman. Dalam menyusun laporan ini praktikan tidak henti-hentinya mengharapkan saran maupun kritikan dari para pembaca, guna untuk perbaikan dalam penyusunan karya tulis yang akan datang. Tidak lupa juga praktikan berterimakasih atas bantuan yang telah di berikan dari semua pihak, baik secara langsung maupun secara tidak langsung, hingga laporan ini terselesaikan. Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua khususnya bagi praktikan sendiri dan para pembaca pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

YAN PRASTIANTO

BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Petrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang batuan. Secara luas petrologi mempelajari asal, kejadian struktur dan sejarah terbantuknya batuan tersebut. Di alam terdapat 3 jenis batuan: (1) batuan beku; (2) batuan sedimen; (3) batuan metamorf. Batuan beku adalah batuan yang terbentuk karena pembekuan magma. Magma adalah bahan liat dan panas yang terdapat di bagian dalam tubuh bumi. Jika keluar dari tubuh bumi, magma akan membeku. Hal ini terjadi karena suhu di bagian kulit bumi jauh lebih rendah dibandingkan dengan suhu di dalam tubuh bumi. Batuan beku basa adalah batuan beku yang secara kimia mengandung 45%-52% SiO2 dalam komposisinya dan terbentuk langsung dari pembekuan magma. Warnanya yang gelap mengindikasikan bahwa batuan ini terbentuk dari magma basa. Batuan beku basa dapat terbentuk secara plutonik maupun vulkanik. Yang terbentuk secara plutonik umumnya adalah batuan dari kerak samudra yang terbentuk dari jalur tektonik divergen, sedangkan yang terbentuk secara vulkanik adalah dari gunung api atau intrusian yang ketebalan kerak buminya tidak terlalu tebal.

I.2.

Maksud dan Tujuan Pembuatan laporan ini dimaksudkan agar praktikan dapat lebih memahami batuan beku

dan dapat mendeskripsikan batuan tersebuat dengan langsung turun kelapangan.

I.3.

Pencapaian Lokasi Lokasi singkapan ini dapat di tempuh dengan menggunakan sepeda motor, dimana

perjalanan dimulai dari pintu timur UPN V Yogyakarta waktu keberangkatan 15.00 WIB. Sebelum berangkat kami berkumpul di seberang pintu timur kampus. Kami berangkat melaui jalan seturan kearah selatan lalu belok kiri dari pertigaan mini market citrouli, lalu kami berhenti sebentar di pom bensin Babarsari untuk menunggu teman-teman yang sedang mengisi bahan bakar sepeda motornya. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan menyusuri jalan Babarsari hingga pertigaan jalan Solo-Yogya. Di pertigaan kami belok ke kanan menuju pertigaan jalan Janti, saat di pertigaan jalan Janti kami belok ke kiri menuju jalan layang, lalu masuk ke ring road timur, pada perempatan pertama kami belok kekiri menuju arah Berbah. Di jalan Berbah kami mengambil jalan lurus hingga sampai di pertigaan STT, kami mengambil belok ke kanan melewati ruko-ruko dengan jalan yang berkelok kelok sampai bertemu perempatan. Setelah di perempatan kami belok ke kiri, dari perempatan itu kami mengikuti jalan sampai di suatu jembatan, lalu kami berhenti dan singkapan batuan terlihat tepat di bawah jembatan tersebut. Di daerah observasi ini terdapat singkapan batuan beku basa vulkanik, karak dari kampus UPN V Yogyakarta hingga lokasi pengamatan di perkirakan menempuh jarak 20km, dimana dapat di tempuh dalam kurun waktu kurang lebih 30 menit.

LOKASI SINGKAPAN Singkapan ini terletak di daerah observasi pada Desa Watuadek, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I.Yogyakarta.

DENAH

Gambar 1. Denah Lokasi Singkapan

Keterangan :

BAB II. PEMBAHASAN


FOTO LAPANGAN

Foto 1. Kondisi singkapan keseluruhan dengan jarak 1,5 meter. Foto by Albert Kurniawan

Keterangan : Arah kamera Jarak Cuaca Parameter Tinggi sebenarnya pengamat Tinggi pengamat di foto Skala : : : : :

: Tinggi pada gambar : Tinggi sebenarnya :

Jadi, skalanya adalah 1 : xx, yang berarti bahwa 1 cm pada gambar sama dengan xx cm di lapangan.

FOTO SINGKAPAN

Foto 2. Singkapan batuan beku basa vulkanik. Foto by Yan Prastianto

Keterangan : Arah kamera Jarak Cuaca Parameter Tinggi parameter sebenarnya : Tinggi parameter di foto Skala : : : :

: Tinggi pada gambar : Tinggi sebenarnya :

Jadi, skalanya adalah 1 : xx, yang berarti bahwa 1 cm pada gambar sama dengan xx cm di lapangan.

II.1 DESKRIPSI BATUAN Dijumpai singkapan batuan beku basa vulkanik dengan warna lapuk cokelat, warna fresh abu-abu, yang menunjukan struktur masif, Tekstur : D.K = hipokristalin, D.G = afanitik-fanerik ( < 1 mm ), Bentuk Kristal = anhedral, relasi = inequigranular vitroverik. Dengan komposisi mineral ; Piroksen 35%, Plagioklas 25%, Massa gelas 40%. Sehinggga berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa nama batuan ini adalah Basalt.

II.2 PETROGENESA

SKETSA LAPANGAN :

Gambar 3. Sketsa kasar lapangan

Keterangan :

BAB III. PENUTUP III.1. Kesimpulan Berdasarkan data observasi yang telah diperoleh maka : Lokasi singkapan terletak di daerah observasi pada Desa Watuadek, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Propinsi D.I.Yogyakarta dan ditempuh dengan jarak kira-kira 15km dalam waktu sekitar 30 menit. Jala yang di lalui adalah jalan Seturan, jalan Babarsari, Ringroad Timur dan jalan Berbah. Batuan ini meupakan jenis batuan beku basa vulkanik dan memiliki struktur masif karena di tandai oleh tidak adanya struktur batuan lain. Tekstur yang di peroleh oleh penulis yaitu drajat kristalisasinya hipokristalin, hal ini di tunjukan karena adanya massa gelas yang terdapat pada batuan ini, bentuk kristalnya anhedral dengan relasi inequigranular vitroverik. Batuan ini terbentuk karena proses eksrusi magma yang membeku di permukaan yang bersifat basa yang mempunyai struktur masif kemudian magma yang keluar ke permukaan terkena air dan magma tersebut membeku, membentuk pillow lava hingga membentuk singkapan. Pada singkapan ini tergolong jenis batuan beku basa vulkanik dengan warna lapuk cokelat, warna fresh abu-abu, yang menunjukan struktur masif, Tekstur : D.K = hipokristalin, D.G = afanitik-fanerik ( < 1 mm ), Bentuk Kristal = anhedral, relasi = inequigranular vitroverik. Dengan komposisi mineral ; Piroksen 35%, Plagioklas 25%, Massa gelas 40%. Sehinggga berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa nama batuan ini adalah Basalt.

Anda mungkin juga menyukai