Anda di halaman 1dari 5

Populasi

homogen

heterogen

Teknik pengambilan sample

probability

Non probability

Simple random sampling

Sampling sistematis

Proportionate stratified random sampling

Sampling kuota

Disproportionate random sampling

Sampling aksidental

Area sampling

Purposive sampling

Cluster sampling

Sampling jenuh

Snowball sampling

Penjelasan Bagan: Sebelum memasuki pada macam-macam teknik pengambilan sample, maka perlu diketahui langkah awal sebelum memutuskan teknik pengambilan sample seperti apakah yang akan digunakan dalam penelitian. Langkah pertama adalah memahami jenis populasi yang ada dalam penelitian, apakah termasuk populasi heterogen atau homogen. Populasi merupakan seluruh individu yang dimaksudkan untuk diteliti, dan yang nantinya akan digunakan untuk mengambil sebuah kesimpula terhadap kelompok individu yang lebih luas jumlahnya. Populasi homogen adalah populasi yang anggotanya berada pada penyebab yang sama, sedangkan populasi heterogen adalah populasi yang anggotanya berada pada penyebab yang berbeda (Sudjana, 1989:172). Berdasarkan penjelasan yang dikemukakan oleh Sudjana, peneliti harus memutuskan menggunakan teknik probability sampling ataukah teknik non-probability sampling. Probability Sampling merupakan teknik penarikan sample yang memberi peluang yang sama bagi unsur atau anggota populasi untuk terpilih menjadi sample. Sedangkan non-probability sampling merupakan teknik penarikan sample yang memberi peluang yang berbeda bagi unsur atau anggota populasi untuk terpilih menjadi sample. Setelah itu, barulah peneliti dapat mulai memutuskan teknik sampling seperti apa yang akan digunakan dalam penelitianya, berikut penjelasan beserta contoh macam-macam teknik sampling: a. Simple Random Sampling Teknik pengambilan sample yang dilakukan secara acak, tanpa memperhatikan strata yang ada dalam anggota populasi apabila populasi dianggap homogen.Teknik ini meberapkan azas tanpa pilih-pilih. Siapa saja yang menjadi anggota populasi punya kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sample. b. Proportinate stratified random sampling Pada intinya, baik poin b dan c sama-sama model teknik sample stratifikasi. Yang mana sample stratifikasi digunakan apabila populasi terdiri dari kategori-kategori yang mempunyai susunan bertingkat dan diduga bahwa tingkatan-tingkatan tersebut berpengaruh pada variabel yang diteliti. Tekni proportinate stratified random sampling digunakan apabila anggota populasi memiliki jumlah anggota populasi untuk setiap strata tidak sama atau bervariasi dan memiliki jumlah yang sama-sama banyak. c. Disproportinate statified random sampling Teknik ini digunakan untuk jumlah sample, bila populasi berstrata tetapi kurang proposional, atau dapat dikatakan jumlah populasi berbeda, dan ada salah satu atau lebih populasi yang memiliki anggota sangat sedikit sehingga harus digunakan semuanya. d. Area sampling Disebut juga dengan teknik wilayah atau daerah. Prosedur yang dilakukan adalah dengan jalan membagi daerah-daerah besar menjadi bagian-bagian kecil dan mungkin daerah-

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

daerah kecil itu akan dibagi menjadi daerah-daearah yang lebih kecil lagi. Teknik ini sering digunakan dalam penelitian sosial dan antropologi. Cluster sampling Teknik sample cluster disebut juga teknik kelompok atau rumpun, dilakukan dengan jalan memilih sample yang didasarkan, pada clusternya bukan pada individunya. Oleh karena itu kesimpulan pada teknik cluster tidak digeneralisasikan pada individu-individu melainkan pada cluster kelompoknya. Sampling sistematis Merupakan teknik penarikan sample dengan cara menentukan sample berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Sampling kuota Teknik sample kuota dilakukan dengan jalan menetapkan terlebih dahulu kuota atau jumlah individu yang akan diteliti, tanpa memperhatikan siapapun yang akan diteliti asalkan individu yang diteliti itu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Apabila jumlah sample sudah sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan, maka kegiatan penelitian segera dihentikan. Teknik kuota ini telah banyak mendapat kritik dari para ahli statistik, karena teknik ini tidak memenuhi persyaratan tuntutan representatifitas sample. Sampling insidental Disebut juga dengan teknik kebetulan. Anggota sample adalah apa atau siapa yang kebetulan dijumpai peneliti saat mengadakan penelitian, asalkan ada hubungannya dengan tema penelitiannya. Teknik ini menghasilkan jenis sample yang paling meragukan taraf representatifitasnya. Purposive sampling Dikenakan pada sample yang karakteristiksnya sudah ditentukan dan diketahui lebih dahulu berdasarkan ciri dan sifat populasinya. Sampling jenuh Merupakan teknik penarikan sample apabila semua anggota populasi digunakan sebagai sample. Hal ini sering dilakukan apabila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang. Snowball sampling Snowball sampling adalah teknik penarikan sample yang mula-mula dilakukan dalam jumlah kecil (informan kunci), kemudian sample yang tepilih pertama disuruh memilih sample berikutnya, yang akhirnya jumlah sample akan bertambah banyak seperti bola salju yang bergelinding makin lama makin besar.

Contoh Penelitian dalam menggunakan teknik pengambilan sample Misalnya dalam sebuah penelitian yang berjudul Hubungan antara Struktur Organisasi dengan Peningkatan Motivasi Kerja Karyawan terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen PT Carrefour di Indonesia.

Seandainya penelitian tersebut dilakukan, maka ada beberapa teknik pengambilan sample yang dapat digunakan, yaitu: a. Simple Random Samplng Pada teknik ini dapat digunakan untuk mengambil sample terhadap PT Carrefour cabang mana yang akan diambil sebagai sample penelitian dan mengambil beberapa konsumen PT Carrefour pada cabang tersebut, tentunya dengan jumlah pengambilan sample harus tepat. b. Proportinate stratified random sampling Misalkan saja, pada Carrefour membagi cabangnya pada tingkatan Carrefour express dan Carrefour Hipermarket. Ketika dalam satu kota, kedua tingkatan ini pasti ada dan peneliti menggunakan kedua Carrefour ini ketika di tiap-tiap kota tertentu untuk membangdingkan apakah ada perbedaan antara Carrefour express dengan Carrefour Hipermarket. c. Disproportinate statified random sampling Terjadi jika pada tingkatan tersebut ada yang memiliki jumlah konsumen sedikit, atau bisa jadi jumlah pegawainya yang terlalu sedikit sehingga peneliti mengharuskan untuk menggunakan semua sample yang ada. d. Area sampling Pada dasarnya are sampling ini merupakan teknik sampling yang sering digunakan dalam penelitian sosial da antropologi. Tetapi, jika digunakan untuk mengambil sample pada penelitian ini, bisa saja karena penelitian dilakukan terhadap seluruh cabang PT Carrefour yang ada di Indonesia, maka peneliti dapat saja melakukan misalnya di Carrefour yang ada di kota-kota besar, kemudian di bagi lagi menjadi Carrefour yang ada di kota-kota kecil misalkan yang ada di Malang. Di kota Malang saja terdapat 2 buat Carrefour. e. Cluster sampling Misalkan saja, seorang peneliti sebelum melakukan penelitian sudah mencari terlebih dahulu informasi cabang Carrefour di daerah mana saja yang memiliki kredibilitas dalam melayani konsumen yang paling baik. Cabang-cabang Carrefour tersebut telah mendapatkan label. Sehingga dari informasi tersebutlah peneliti memilih akan melakukan penelitian di cabang Carrefour yang manakah dia. f. Sampling sistematis Misalkan saja Peneliti dalam memperoleh data untuk kepuasan konsumen dilakukan dengan mengurutkan pengunjung yang belanja di Carrefour pada pukul 10.00-17.00 dan peneliti memberikan sebuah buku yang mengharuskan konsumen untuk mengisi data pada buku itu. Kemudian setelah melewati batas waktu, peneliti esoknya melakukan survei dan menyebarkan angket untuk penelitiannya kepada konsumen yang datang dan mengisi data di buku tersebut sesuai dengan urutan yang ada di buku itu. g. Sampling kuota Sampling kuota dapat digunakan untuk mengambil sample dari konsumen PT Carrefour yang ingin diketahui tingkat kepuasannya. Karena peneliti yakin akan mendapatkan

h.

i.

j.

k.

banyak data, maka peneliti sudah membatasi jumlah konsumen yang harus dia mintai data di setiap cabang Carrefour yang telah dipilih pula. Sampling insidental Peneliti dalam pengambilan data untuk tingkat kepuasan konsumen misalnya saja hanya menunggu di depan swalayan Carrefour untuk memberikan angket kepada pengunjung Carrefour. Dan peneliti secara langsung tanpa bertanya kepada orang-orang yang lewat apakah pengunjung PT Carrefour atau bukan, dia langsung saja memberikan angket penelitiannya. Padahal tidak semua orang yang ada atau lewat di depan swalayan Carrefour itu adalah konsumen PT Carrefour. Hal inilah sisi kebetulannya. Purposive sampling Jika sebelum melakukan pengambilan sample penelitian katakanlah ingin memperoleh data mengenai tingkat kepuasan konsumen. Disini, peneliti telah menetapkan kriteria konsumen yang puas itu seperti apa, dan kemudian peneliti baru memilih sample berdasarkan kriteria yang telah dia tetapkan. Sampling jenuh Jika cabang Carrefour, karyawannya, dan konsumennya di Indonesia hanya sedikit, barulah peneliti menggunakan semua sample untuk penelitiannya. Snowball sampling Misalkan saja, ketika akan melakukan penelitian, untuk menentukan cabang Carrefour yang tepat peneliti bertanya kepada salah satu konsumen, kemudian dari konsumen inilah peneliti mengetahui siapa saja dan cabang Carrefour yang baik dimana, dan berkembang menjadi informasi-informasi yang berkaitan dengan hal-hal yang ingin diteliti oleh peneliti.

Anda mungkin juga menyukai