PETUNJUK
PENYUSUNAN DAN PENELAAHAN RKA-KL TAHUN ANGGARAN 2009
MATERI :
I. BEBERAPA PENYEMPURNAAN;
I. BEBERAPA PENYEMPURNAAN
1. Pemantapan Penerapan Program dan Kegiatan TA 2008; 2. Penyempurnaan Rumusan Kegiatan; 3. Penyempurnaan Penerapan Bagan Akun Standar (BAS); 4. Penyempurnaan Metode Penghitungan Alokasi Belanja Pegawai pada Satker; 5. Penerapan Standar Biaya Khusus (SBK) dalam Penyusunan RKA-KL; 6. Pemantapan Penerapan MTEF.
Meningkatkan Konsistensi Proses Perencanaan dan Penganggaran, sehingga Kegiatan dan Program dalam RKP diharapkan akan sama dengan RKAKL. Apabila diperlukan tambahan, tetap dapat diberikan sepanjang relevan dengan prioritas pembangunan nasional dan telah disepakati dalam trilateral meeting.
Tujuan : Memudahkan dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan analisis serta evaluasi anggaran untuk tahun selanjutnya.
Jenis Kegiatan
Kegiatan Pembayaran Gaji, Honor & Tunjangan (kode kegiatan 0001)
Output/Kegiatan
Terbayarnya Gaji Pegawai
Jenis Belanja
Bel. Pegawai
Alokasi
Belanja Mengikat
Dasar Alokasi
Data pegawai
Ket.
Bel. Barang Bel. Modal Khusus penggantian inventaris dan Pemeliharaan (sesuai SBU) karena syarat kapilatisasi
Belanja Mengikat
Regulasi Pelayanan
Bel. Barang
Belanja Mengikat
Alokasi
Dasar Alokasi
Target dan Sasaran nasional
Ket.
Bel. Barang Belanja Bel. Bansos Tidak Bel. Modal Mengikat (Tergantung pada output kegiatan)
Dekon / Bel. Barang Belanja Tugas Bel. Bansos Tidak Pembantuan Bel. Modal Mengikat Dalam (Tergantung pada rangka output Penugasan kegiatan) Einmalegh (bersifat insidentil)
:
:
Fungsi : (Dua dari Sebelas Fungsi Bapeten) Kegiatan Output Kegiatan Subkegiatan Langkah operasional : : : :
2.
Pengawasan Instalasi Nuklir dan Bahan Nuklir Laporan Hasil Inspeksi (LHI) Inspeksi Keselamatan Nuklir Pada Instalasi Nuklir Pelaksanaan Inspeksi dalam rangka monitoring
Akun Belanja Bahan ((Untuk menampung biaya pengadaan ATK untuk kegiatan) Akun Belanja Barang Operasional Lainnya (Untuk menampung biaya komunikasi lapangan dan dokumentasi) Akun Belanja Perjalanan Biasa (DN) (Untuk menampung biaya perjalanan dinas tim inspeksi)
Subkegiatan
Langkah operasional kegiatan (yang : dapat dirinci lebih lanjut dalam Grouping Akun dan Header) beserta akun belanjanya
dan norma akuntansi. Disamping itu, sebagai upaya dalam rangka meningkatkan akuntabilitas dan tranparansi dalam proses penganggaran. b. Penyempurnaan penerapan BAS meliputi : Pemantapan penerapan konsep nilai perolehan; Penyempurnaan konsep kapitalisasi; Penambahan kode akun dan uraian jenis belanja dalam BAS. c. Mulai TA 2009, tidak lagi dibedakan antara akun untuk belanja mengikat atau belanja tidak mengikat.
PENYEMPURNAAN PENERAPAN BAS (3)Penambahan kode akun dan uraian jenis belanja c.
dalam BAS, dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan atau memfasilitasi transaksi yang dilakukan oleh K/L sepanjang sesuai dengan prinsip akuntabilitas. Tambahan kode akun yang telah ditetapkan antara lain :
Akun 521115 : untuk pembayaran honor yang
terkait dengan kegiatan non operasional yang dibiayai dari belanja barang.
Pengecatan, pembuatan partisi non permanen, pembelian gordyn Perbaikan jalan berlubang
5.
6. 7. 8. 9. 10. 11.
Pengurusan STNK
Rumah yang akan diserahkan ke masyarakat Peralatan dan mesin yang akan diserahkan ke pihak III Pembayaran satpam dan cleaning service Pembelian accu mobil dinas Pembelian lampu ruangan kantor Perbaikan atap gedung kantor
Bel Barang
Bel Barang Bel Barang Bel Barang Bel Barang Bel Barang Bel Barang
10.
11. 12.
Bel Modal
Bel Modal Bel Modal
b.
c.
d.
Metode perhitungan alokasi Belanja Pegawai dari semula berdasarkan realisasi bulan tertentu (dikalikan 13 bln) ditambah accress (incremental), diubah menjadi berdasarkan data pegawai (based on data); Mekanismenya : Satker menginput data pegawai (memvalidasi) melalui aplikasi belanja pegawai; Apabila terdapat sisa lebih pagu anggaran setelah dilakukan perhitungan, maka sisanya dicantumkan dalam akun Bel. Pegawai Transito; Tujuan : Pagu Belanja Pegawai lebih realistis.
Untuk kegiatan-kegiatan K/L yang sudah ditetapkan dalam PMK tentang Standar Biaya Khusus (SBK), maka penuangannya ke dalam RKA-KL menggunakan aplikasi yang sudah terintegrasi dalam aplikasi RKA-KL;
b.
Mekanisme pelaksanaannya : satker hanya memasukkan kode subkegiatan saja dan tidak perlu menulis kembali uraian dan rincian dari kegiatan yang bersangkutan. Dalam menuangkan SBK ke dalam RKA-KL dimungkinkan untuk melakukan perubahan/pergeseran anggaran antar akun belanja
c.
Kegiatan Dasar (Keg. 0001, Keg. 0002, dan Keg. 0003); dan Program/Kegiatan Prioritas Nasional yang masih on going untuk beberapa tahun kedepan;
b.
Sebagai dasar penetapan baseline untuk kebijakan pengeluaran di tahun-tahun berikutnya; Dapat dijadikan acuan dalam menghitung indeks biaya sebuah kegiatan (dilakukan dengan membagi jumlah alokasi anggaran yang
c.
II. HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN 1. Persiapan Penyusunan RKA-KL; 2. Kegiatan yang Dibatasi dan yang Tidak Diperkenankan dalam RKA-KL; 3. Pengalokasian PHLN, PNBP, dan Penyusunan RKA-KL Satker BLU; 4. Penyelesaian RKA-KL; 5. Pemblokiran.
INSTRUMEN PENGALOKASIAN
Surat Edaran Menteri Keuangan tentang Pagu Sementara Kementerian Negara/Lembaga Tahun 2009
Visi dan Misi K/L Peraturan Menteri Keuangan ttg Tata Cara penyusunan RKA-KL Peraturan Lainnya TOR dan RAB untuk kegiatan tanpa SBK Data dukung lainnya
b. Pemberian ucapan selamat, hadiah/tanda mata, karangan bunga, dsb untuk berbagai peristiwa;
c. Pesta untuk berbagai peristiwa dan POR (Pekan Olah Raga) pada Kementerian Negara/Lembaga; d. Pengeluaran lain-lain untuk kegiatan/keperluan sejenis/ serupa dengan yang tersebut di atas; e. Kegiatan yang perlu dasar hukum berupa PP/Perpres, namun pada saat penelaahan RKAKL belum ditetapkan dengan PP/Perpres.
3. b. PENGALOKASIAN PDN
Pengalokasian anggaran untuk kegiatan yang dananya bersumber dari Pinjaman Dalam Negeri (PDN), maka tata cara penuangannya ke dalam RKA-KL mengikuti ketentuan peraturan tentang pinjaman dalam negeri.
3. c. PENGALOKASIAN PNBP
Pengalokasian anggaran untuk kegiatan-kegiatan yang dananya bersumber dari PNBP, tata cara penuangan ke dalam RKAKL mengacu pada :
a. ketentuan dalam UU No. 20 tahun 1997 tentang PNBP dan PP No. 79 Tahun 1999 tentang Tata Cara Penggunaan PNBP; b. Nomenklatur kegiatan yang ada pada tabel referensi aplikasi RKA-KL; c. Rekapitulasi target penerimaan dan pagu penggunaan; d. PP tentang jenis dan tarif PNBP masing-masing K/L; e. KMK/Surat Menteri Keuangan tentang Persetujuan Penggunaan Sebagian Dana yang berasal dari PNBP. f. Ketentuan akun untuk pembayaran honor bagi para pengelola PNBP (terkait dengan operasional satker menggunakan akun 521115 sedangkan Non operasional
4. PENYELESAIAN RKAKL
a. RKA-KL yang telah disusun diteliti kembali kesesuaiannya dengan pagu yang ditetapkan serta tidak mengakibatkan : Pergeseran anggaran antar program; Pengurangan belanja mengikat; Perubahan sumber dana. b. RKA-KL ditandatangani oleh Pejabat Eselon I atau yang setingkat Eselon I sebagai penanggungjawab program; c. RKA-KL yang disampaikan kepada Kementerian Keuangan c.q. Direktur Jenderal Anggaran dilampiri antara lain: TOR dan RAB data output aplikasi belanja pegawai data analisis kerusakan bangunan; daftar inventaris kantor; Arsip Data Komputer dan dokumen-dokumen lain yang diperlukan.
5. PEMBLOKIRAN (1)
a. Pemblokiran, dilakukan dengan alasan : Belum ada NPPHLN, NPPDN, atau nomor register untuk kegiatan yang dibiayai dari PHLN atau PDN; Belum dilengkapi data pendukung seperti TOR dan RAB termasuk data pegawai hasil validasi melalui aplikasi belanja pegawai (keg. 0001). Khusus untuk data pegawai hasil validasi, konsekuensinya adalah alokasi dana untuk kegiatan 0002 yang perhitungannya berdasarkan indeks per pegawai, akan terblokir sebesar 70% dari besaran nilai SBU; Belum ada persetujuan penetapan dari Kantor MENPAN, untuk anggaran satker baru; Belum ada rincian rencana penggunaan terhadap
PEMBLOKIRAN (2)
b. Pembukaan blokir mengikuti ketentuan dalam PMK tentang tata cara perubahan rincian anggaran belanja pemerintah pusat dan perubahan DIPA yang berlaku. c. Perubahan SAPSK. Ketentuan mengenai mekanisme dan kewenangan penetapan perubahan SAPSK dilaksanakan sesuai PMK tentang tata cara perubahan rincian anggaran belanja pemerintah pusat dan perubahan DIPA yang berlaku.
Cat: Perkiraan jumlah PNS Pusat, Personil TNI dan POLRI sebanyak 1.676.359 orang
Bagi K/L yang mengalami kesulitan melakukan validasi data pegawai, DJA siap memberikan asistensi yang diperlukan sehingga paling lambat pada tanggal 25 Juli 2008 seluruh data pegawai selesai divalidasi dan dapat dijadikan dasar penyusunan belanja pegawai pada RKAKL
(ARG)
DEPARTEMEN KEUANGAN
TERIMA KASIH
Direktorat Sistem Penganggaran Direktorat Jenderal Anggaran -- Departemen Keuangan RI