Anda di halaman 1dari 7

Money Politic dalam Perspektif Hukum Islam Qolik Aji Devy Eggy Huda Ardi Tian Riska

MONEY POLITIC DAN HUKUMNYA DALAM ISLAM


Money Politic atau politik uang adalah suatu bentuk pemberian atau janji menyuap seseorang baik supaya orang itu tidak menjalankan haknya untuk memilih maupun supaya ia menjalankan haknya dengan cara tertentu pada saat pemilihan umum ataupun kegiatan lainnya. Pendapat lain mengatakan Money politics atau politik uang adalah semua tindakan yang disengaja memberi atau menjanjikan uang atau materi lainya kepada seseorang supaya tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih seseorang/hal tertentu yang dilarang menurut ketentuan undang-undang nomor 12 tahun 2003 tentang pemilu atau dengan sengaja memberikan keterangan tidak benar dalam laporan dana kampanye pemilu. Semua bentuk praktik suap adalah haram.

HUKUM ISLAM
Hukum Islam adalah hukum yang bersumber kepada nilai nilai keislaman, yang dibentuk dari sumber dalil dalil agama Islam. Hukum itu bisa berarti ketepatan, kesepakatan, anjuran, larangan, dan sebagainya. Hukum ini mengatur sendi sendi

kehidupan umat manusia. Selain berisi aturan aturan, juga


berisi penyelesaian masalah seluruh kehidupan ini. Maka oleh sebagian penganut Islam, hukum Islam panduan menyeluruh dan sempurna juga merupakan yang mengatur

permasalahan hidup manusia dan kehidupan dunia ini.

Sanksi Islam terhadap Money Politic


Suap (baik penyuap, orang yang disuap, dan orang yang menjadi perantara tindakan suap / makelar) dalam hukum pidana Islam, merupakan bentuk kejahatan yang belum mempunyai ketentuan tentang sanksinya dalam hukum pidana Islam. Berangkat dari sini, maka hukuman bagi pelaku tindak pidana suap adalah berupa sanksi tazir. Tazir adalah suatu sanksi yang ditetapkan yang bertujuan memberi pelajaran kepada si terhukum, yakni yang kadar hukumanya tidak ditetapkan dalam al-Quran dan Hadist.

Pandangan Islam terhadap Money Politic


Para ahli fiqih telah membahas masalah ini dan muncul beragam Qaul (pendapat) Pertama: Mengatakan Haram dalam kondisi apapun. Landasan yang dipakai oleh kelompok ini adalah keumuman makna dan dalalah hadith yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW melaknat orang orang yang memberi suap, penerima suap, sekaligus broker suap yang menjadi penghubung antara keduanya. Pelaku money politics/penyuap dianggap berdosa karena telah membantu perbuatan haram dan ia pun harus dikenai hukum sesuai dengan kebijakan hakim.

Pandangan Islam terhadap Money Politic


Kedua : Boleh jika memang dalam keadaan darurat pendapat ini mengacu pada kaidah syara' Dari sini kita tahu bahwa money politics ada dua hukum menurut ulama' fiqih, namun sebagai muslim yang Wara' yang mempunyai sifat berhati hati dalam mengambil hukum maka kita haruslah bijak dalam menilai sesuatu, jika memang kita ingin selamat dunia akhirat, jauh dari fitnah, maka marilah kita jauhi praktek money politics walaupun kita dalam keadaan terpaksa.

Anda mungkin juga menyukai