Anda di halaman 1dari 2

KARAKTER PEMIMPIN YANG BAIK UNTUK MASA DEPAN1

Oleh ARIEF WICAKSANA2 Hakikat Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang guna mempengaruhi, memotivasi, dan mengaktivasi aneka potensi dan sumberdaya yang ada, sehingga organisasi yang dipimpinnya mampu berjalan dengan secara efektif dalam rangka mengupayakan perwujudan tujuan-tujuannya. Prinsip-prinsip kepemimpinan yang harus melekat pada setiap pemimpin bangsa bersifat universal. Dalam agama Islam misalnya, disebutkan adanya empat prinsip atau sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin, sebagaimana dimiliki oleh Rasulullah Muhammad Saw, yakni: 1. Sidiq (benar/jujur), bahwa pemimpin harus senantiasa mampu mengedepankan kejujuran, mampu mengemukakan realitas permasalahan secara objektif, apa adanya, tidak memanipulasi data, sehingga informasi yang diberikan tidak bias/objektif. 2. Amanah (terpercaya) bahwa pemimpin harus dapat dipercaya (memiliki trust yang tinggi) oleh semua kalangan, khususnya entitas yang dipimpinnya, menjadi suri tauladan yang baik (Uswatun Hasanah) bagi mereka. 3. Tabligh (komunikator), bahwa pemimpin harus memiliki kualifikasi yang baik dalam berkomunikasi dengan segala kalangan/ segmen yang berbeda-beda, sehingga pesan-pesan dapat diterima dengan baik/efektif. 4. Fathanah (cerdas) bahwa pemimpin harus memiliki kemampuan untuk senantiasa belajar dan berfikir strategis, sehingga secara cerdas dan tepat mampu mancapai memecahkan berbagai permasalahan organisasi, serta mencapai sasaran-sasaran yang ditetapkan dalam rangka efektifitas dan percepatan tujuan organisasi. Prinsip-prinsip tersebut selaras dengan prinsipi-prinsip kepemimpinan modern, dimana setiap pemimpin, pertama kali harus memiliki suatu visi yang kuat.seorang pemimpin adalah manusia pembelajar, memiliki ide-ide besar yang visioner. Ide-ide besar tersebut menjadi refrensi utama bagi yang dipimpin. Pemimpin juga harus memiliki kemampuan (ability) dan kapasitas (capacity), memiliki keahliam (skill) serta kecakapan dalam berkomunikasi dan memotivasi, memiliki pengetahuan (knowledge) atau wawasan yang luas, berpengalaman (experience), mampu mengembangkan pengaruh (influence), mampu menggalang solidaritas (solidarity maker); serta mampu memecahkan masalah (decision making) secara inovatif. Pemimpin juga harus memiliki integritas (integrity) dan kepribadian yang utuh, otentik dan berwibawa (charisma), empatik (peka terhadap perasaan dan kebutuhuan rakyat), bijaksana (wisdom),
1 2

Disampaikan diskusi LinK JAKARTA, Pada hari Kamis tanggal 08/12/2011 Mahasiswa Jurusan Ilmu Agama Islam, Angkatan 2006 Universitas Negeri Jakarta

menjadi panutan (kelompok referensi utama yang dipimpinnya), bertanggung jawab, serta mampu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, ketimbang kepentingan kecil dan sempit (pemimpin yang negarawan). Ada enam gaya kepemimpinan yang berdasarkan kepada kecerdasan emosional, yaitu: 1. Gaya Koersif (coercive) dilakukan dengan pendekatan lakukan apa yang saya katakan, dimana kepatuhan dari bawahan menjadi focus utama. 2. Gaya otoritatif (otoritatif or visionary) pendekatannya mari bersama saya yang memberikan kejelasan arah dan visi ke mana organisasi akan menuju. 3. Gaya afiliatif (affiliative) pendekatannya dengan sikap mendahulukan dan menciptakan keharmonisan antar orang. 4. Gaya demokratik (democratic) pendekatannya manajemen partisipatif yang mendukung dan memberikan kesempatan keterlibatan sebanyak mungkin dari bawahan, dimana tujuannya adalah membangun komitmen bawahan dan mendapatkan sebanyak mungkin ide dan masukan dari mereka. 5. Gaya penentu standar (pacesetting) pendekatannya ikuti saya, lakukan apa yang saya lakukan,yang menetapkan standar kinerja yang tinggi dan selalu menekankan serta menuntut hal tersebuut kepada bawahan dalam penyelesaian tugas. 6. Gaya pelatih (coaching) pendekatannya menekankan pentingnya penngembangan individu secara jangka panjang. Setiap kamu adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung jawabannya (Nabi Muhammad Saw- Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim). Maka sebelum kita menjadi pemimpin bagi orang lain mari kita memimpin diri kita sendiri agar menjadi suri tauladan bagi orang yang banyak.

Anda mungkin juga menyukai