Anda di halaman 1dari 5

RumusanMasalah 1. Apadefinisikesehatanlingkungan? 2. Apasaja factor yang mempengaruhikesehatanlingkungan? 3. Bagaimanakriteriarumahsehat? 4. Bagaimanakualitas-kualitaslingkungan di Negara berkembang? 5. Bagaimanakualitaslingkungan yang ideal? 6. Meliputiapasajakesehatanlingkungan? 7.

Apasajaregulasi/ peraturankesehatan yang berlaku di tempatkerjadantempatumum? 8. Bagaimanakriteriatempatkerja yang sehatdanbaik? 9. Factor apasaja yang mempengaruhikesehatankerja? 10. Apasajamasalahkesehatan yang timbul di lingkungankerjadanbagaimanapenyebarannya? 11. Bagaimana proses penyebaranpenyakitakibatlingkungan yang tidaksehat? 12. Apaupaya yang dilakukanuntukmempertahankankesehatan lingkungan?

Sumber: ilmu kesehatan masyarakat Prisip-prinsip dasar Prof. Dr. Soekidjo Notoatmojo (PT Rineka Cipta,jakarta 2003) 1. pengertian kesehatan lingkungan kesehatan lingkungan pada hakikatnya adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan antara lain: perumahan, pembuangan kotoran manusia (tinja), penyediaan air bersih, pembuangan sampah, pembuangan air kotor (limbah), rumah hewan ternak (kandang), dsb. Usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha untuk memperbaiki atau mengoptimumkan lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup di dalamnya. 2. faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan lingkungan 1) keturunan 2) lingkungan -fisik -sosial ekonomi 3) perilaku 4) pelayanan kesehatan 3. kriteria rumah sehat: 1. bahan bangunan a. lantai: semen atau ubin adalah baik, namun tidak cocok untuk kondisi ekonomi pedesaan . untuk lantai rumah pedesaan cukuplah tanah biasa yang

dipadatkan. Syarat yang penting adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim hujan. Karena lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit. b. dinding: tembok adalah baik, namun disamping mahal, tembok sebenarnya kurang cocok untuk daerah tropis, lebih-lebih bila ventilasinya kurang cukup. Dinding rumah di daerah tropis (pedesaan), lebih baik dinding atau papan. Sebab, meskipun jendela tidak cukup, maka lubang-lubang pada dinding atau papan tersebut dapat merupakan ventilasi, dan dapat menambah penerangan ilmiah. c. atap genteng, baik digunakan di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Tetapi bagi masyarakat pedesaan yang kurang mampu menggunakan atap genteng di rumahnya, bisa menggunakan atap daun rumbai atau daun kelapa. Atap seng ataupun asbes tidak cocok untuk daerah pedesaan, disamping mahal juga menimbulkan suhu panas di dalam rumah. d. kayu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng umum digunakan di pedesaan. Bahan-bahan tersebut bisa digunakan dan juga tahan lama. Tetapi untuk menghindari sarang tikus dari lubang-lubang bambu. Maka cara memotongnya harus menurut ruas-ruas bambu tersebut. Apabila tidak pada ruas, maka pada lubang pada ujung-ujung bambu yang digunakan untuk kaso tersebut ditutup dengan kayu. 2. Ventilasi Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut dapat terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Disamping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembapan udara di dalam ruangan naik karena terjadinya proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan. Kelembapan ini akan menjadi media yang baik untuk bakteri-bakteri, patogen (bakteri-bakteri penyebab

penyakit). Fungsi kedua dari ventilasi adalah untuk membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri, terutama baktreri patogen. Fungsi selanjutnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap di dalam kelembapan (humidity) yang optimum. Ada 2 macam ventilasi, yakni: a) ventilasi alamiah, dimana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Tetapi, ventilasi alamiah merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. b) ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin dan mesin pengisap udara. Tetapi alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan. Perlu diperhatikan dalam pembuatan ventilasi, yaitu sistem pembuatan ventilasi harus dijaga agar udara tidak mandeg atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya di dalam ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara. 3. cahaya Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam rumah, dapat menyebabkan rumah menjadi media untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya, terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau, dan akhirnya dapat merusak mata. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: a. cahaya alamiah, yaitu matahari. Cahaya matahari dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah, misalnya baksil TBC. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk yang luasnya sekurang-kurangnya 15% sampai 20% dari luas lantai yang terdapat di dalam ruangan rumah. Selain itu, penempatan jendela pun harus diperhatikan, yaitu sebaiknya diletakan di tengah-tengah tinggi dinding. Jalan masuknya cahaya alamiah diusahakan dengan genteng kaca.

b. cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya. 4. luas bangunan rumah Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan perjubelan. Sehingga menyebabkan kurangnya konsumsi O2 dan akan mudah terjadi penyebaran infeksi antar anggota keluarga. luas bangunan yang optimum adalah apabila dapat menyediakan 2,5 3 m2 untuk tiap orang (tiap anggota keluarga). 5. fasilitas-fasilitas dalam keluarga sehat Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut: a) penyediaan air bersih yang cukup b) pembuangan tinja c) pembuangan air limbah d) pembuangan sampah e) fasilitas dapur f) ruang berkumpul keluarga fasilitas-fasilitas tambahan untuk daerah di pedesaan: g) gudang, tempat menyimpan hasil panen. Gudang ini dapat merupakan bagian dari rumah tempat tinggal tersebut, atau bangunan tersendiri. h) kandang ternak. Karena ternak merupakan bagian hidup para petani, maka kadangkadang ternak tersebut ditaruh di dalam rumah. Padahal ternak tersebut kadangkadang menjadi sumber penyakit. Maka untuk menjaga kesehatan, hewan ternak tersebut harus dipisahkan dari rumah tinggal atau dibuatkan kandang tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai