llm
.dhmra
NO. 37
TAHUN
I.ILM
1-- 134
DENPASAR
XXIII
IUNI
2011
ISSN 0854-3283
rssN 08*'3283
Berdasarkan Ke.Putusan Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
AKSARA
Jurnal Bahass dan Sastra
Nomor Tanggal
:628/Dl20ll
ll
Pelindung
Kepala Badan Porgembangan dan Pembinaan Bahasa
Penanggung Jawab
KePala Balai Bahasa DenPasar
Anggota Dewan Redaksi Dra. Ida AYu Mirah Purwiati, M.Hum. Drs. I Made Purwa, M.Hum' Drs. I Nengah SukaYana, M.Hum' Dra. Ni Luh Partami, M.Hurn. Drs. I Nengah Budiasa, M.Hum.
Mitra Bestari
Prof. Dr. Aron Meko Mbete (Bidang Bahasa, Unud) Prof. Dr. I Made Suastika, S'U. (Bidang Sastra, Unud) Prof. Dr. I Wayan Cika, M.S. (Bidang Sasua, Unud) Prof. Dr. Ida Bagus Putrayasa (Bidang Pengajaran, Undilsha) Drs. Caesarius Ruddyanto, M.A. (Bidang Bahasa, Balai Bahasa Denpasar)
Staf Redaksi Ni Putu Ayu Krisnadewi, S.S. Dra. Ni Putu Ekatini Negari, M.FIum.
Alamat Redaksi
l-)enpasar, 80238, Telepon (0361) 461714, Balai Bahasa Denpasar, Jalan Trengguli I No. 20 Tembau, (C361) 463656 Faksimile Pos-el: balaibahasa denpasar@va'hoo'co'id
Laman: balaibahasadenPasar.com
PENGANTAR REDAKSI
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan yang Maha Esa karena
Akse,ra:
lumal
Bahasa dan Saslra telah terakreditasi dengan nomor akreditasi 344/ Akred-LIPI / P2Jll[BI/ 07 /2077.
Kerja keras tim redaksi dan para penulis amat membantu dalam mewujudkan predikat akreditasi Aksara sehingga dapat terwujud dalam bentuk dan format seperti ini. Kali ini jurnal Aksaru yang memasuki tahun XXI[, Nomor 37 Ju-rd 2011 menampilkan warna dan gambar sampul yang berbeda dengan edisi sebelumnya. Demikian pula dengan gaya penulisan untuk edisi ini disesuaikan dengan format jurnal. Selain itu, jumal Aksara edisi ini menampilkan sebelas penulis dengan substansi tulisan bahasa dan sastra. Enam tulisan bersubstansi bahasa dan lima tulisan bersubstansi sastra. Para penulis berasal dari berbagai instansi, yakni Universitas Udayana, IKIP PGRI Bali, Undiksha Singaraja, dan Balai Bahasa Denpasar. Semua tulisan dalam edisi ini topiknya bewariasi. Kevariasiannya itu tampak dalam masing-masing kajian dalam aspek bahasa dan sastra. Sudah selayaknya semua tulisan ini kami persembahkan kepada pemerhati bahasa dan sastra khususnya dan masyarakat luas pada
umumnya. Pengurus jurnal Aksorn menyampaikan terima kasih kepada Kepala Balai Bahasa Denpasar yang telah memberikan arahan dan semua pihak yang ielah membanhr clalarn terbitan pertama setelah akreditasi. Semoga aPa yang disajikan daiam jumal ini dapat bermanfaat dan memberikan moiivasi untuk bekerja keras yang mendatangkan hasil yang lebih baik.
Redaksi
DAT'TARISI
PENGANTAR REDAKSI DAF'TAR ISI
.1. Bahasa Bali dan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Pergaulan bagi
Kelompok Etnik Bugis di Serangan, Denpasar Selatan (Balinese and lndonesian as Lingua Franca
1--13
* .l t
Kebertahanan Bahasa Bajo di Tanjung Luar, Lombok Timur (Tfte Existence of Bajo Lmguage in Tanjung Luar East Lombok) I Wayan Tama
14--22
Kedwifungsian Pema.rkah Aspek di-, nn-, dan ra- dalam Bahasa Bima (Bifunction of Aspect Mnrker di-, ma- and ra- in Binanese) Made Sri
Satyawati
23
30
Fungsi Wacana Kritik Sosial Pertunjukan Wayang Kulit Cerzk Blonk Lakoit Dialt Gagar Mayang (The Function of Socinl Citic Discourse of Cenk Blonk Slndou Play Entitlctl Dinh Gagar Mayang) I Nyoman Suwija .............
Bahasa
31.--46
Indonesia: Sebuah Kajian Morfologi (Deaiations in Word Eornntion ifl Kafltlts Unuru Balnsa lndonesia: A Morplnlogicnl Study) Ida Bagus Putrayasa
47--55
* .i
Sekelumit Proses Struktur Silabel Kata Serapan Bahasa Bali (A Cleance of Process of Syllable Strncture of Balinese Loan words) Nengah Arnawa............
56-64
Artikulasi Pakibeh Gumi Prakampan /agat Puisi Pangasih Pamero Karya Pawanasuta (Articulation of Pakibeh Gumi Prakampan lagat in Pangasih Pamero Poent by
Paunnasuta)
Putra
65--81
.!
Citra Perempuan Superior dalam Geguitan Siti Badariah (lmage Superior of Woman in Geguritan Siti Badainlt) Ni Putu Asmarini
82-91,
.!. Mema.hami
Mendukung
Pengembangan Pariwisata Budaya Bali (The Understanding of layaprana Story ns an Effort to Support tle Deuelopntent of Bali Cultural Tourism) Made Pasek Parwatha
92-702
.i *
115
Religiusitas Puisi Bali Modem Ning-ning Bruhman Karya Nyoman Tusthi Eddy (Rcligiousity oJ Nirg-Nirg Brahman Bali Modem Poan by Nyoman Tusthi Eddy) I Made Budiasa 717-133
134
Abstrak
tidak hanya terjadi pada abad milenium ini, tetapi sudah berlangsung sejak zaman dahulu. Hal ini dapat diamati pada
beb:rapa kosakata bahasa Bali yang banyak diserap dari bahasa daerah lain dan bahasa asing. Kosakata yang diserap ke dalam bahasa Bali mengalami naturalisasi melalui proses srruktur silabel. Tulisan ini mencoba menelaah proses shuktur silabel kata serapan bahasa Bali dengan berpijak pada teori linguitik transformasi generatif. Berdasarkan pijakan teoretis tersebut terungkap bahwa proses struktur silabel yang terjadi pada naturalisasi kata serapan dalam bahasa adalah (1) pelesapan konsonan, (2) pelesapan vokal,
(3) penyisipan vokal, (4) perpaduan vokal, dan (5) metatesis.
Kontak bahasa Bali dengan bahasa daerah lain dan bahasa asing
Abstract
The contact betueen Bnlinese lnnguage and other local and foreign languages has not been occuring only itt this ntillenium century but for ages. It can be obserued in some Balinese language oocabuiaies absorbed from other local and ioreign languages. The absorbed aocabulaies or uptake into Balinese has undergone naturalization through process of syllable structure. This study analyzes process of syllable structure naturalizntion of the Balinese language uptake based on generntioe
transfonnntion iinguistics theory. Based on the applied tlrcory, it could be concluded that the process of syllable structure occurred on the uptake naturalizdtion in the laitguagc zocre: (1) ronconant deletion, (2) rtcnoel deletion, (3) vowel insertion, (4) oowel confuination, and (5) metathesis
\o rn
Aksara
1. Pendahuluan Bahasa sering
tui* rj'!arr"g,A{;{.U{le.r{g.edt#*,
2. Pembahhsan
dibatasi sebagai sistem simbol berupa bunyi yang arbiher untuk koniu4ikasi (bdk. Lyons,
bahwa hakikat bahasa adalah bunyi dan bukan tulisan. Oleh karena itu, masalah bunyi bahasa perlu mendapat kajian secara serius. Selain itu, batasan di atas juga menyiratkan adanya sistem yang berbeda antara satu bahasa dengan bahasa yang lain. Secara mikro, hal ini mengandung arti bahwa sistem bunyi (fonologi) yang berlaku pada bahasa Bali sangat mungkin berbeda dengan bahasa yang lain. Dalam perkembangannya, bahasa Bali sering mendapat pengaruh dari bahasa lain. Pengaruh yang paling
1981:3). Batasan
Per-
ini menyiratkan
kan bagian integral dari teori fonologi generatif yang memandang segmen
Proses
mencolok dapat dilihat pada unsur leksikal. Pengaruh leksikal itu bisa berasal dari bahasa sekerabat dan bisa juga clari bahasa yang tidak sekerabat. Untuk bisa diterima menjadi bagian kosakata ballasa Bali, kata serapan itu diadaptasikan agar sesuai dengan sistem yang berlaku pada bahasa Bali. Salah satu bentuk adaptasi itu adalah proses struktur silabel. Melalui tulisan
proses struktur silabel yang terjadi pada kata serapan bahasa Bali.
dapat disisipkan atau dilesapkan, dua segmen bunyi ciapat berpadu menjadi satu, bahkan segmen bunyi dapat mengalami perhrkaran tempat. Setiap proses ini dapat menimbulkan perubahan struktur silabel yang berimplikasi kepada pola persukuan kata. Pola persukuan (syllabic pattem) atau pola kanonik suatu bahasa belum tenlu sama dengan bahasa lain, meski. pun bahasa itu sekerabai. Adanya perbedaan ini menyebabkan terjadi proses penyesuaian terhadap kata seraPan. Bahasa Bali memiliki pola persukuan yang sederhana. Secara umum, bahasa Bali memiliki enam pola per-
Berkaitan dengan proses struktur silabel kata serapan bahasa Bali, banyak segi yang dapat dibicarakan. Akan tetapi, pada artikel kecil ini hanya akan disajikan sekilas data yang berkaitan dengan (1) pelesapan konsonan, (2) pelesapan vokal, (3) penyisipan vokal, (4) perpaduan vokal, dan (5)
metatesis.
sukuan (Anom, 1993:23; Sulaga, 1996: 31). Pola persukuan kata bahasa Bali dapat dideskripsikan seperti berikut ini.
(a)
(vokal), yaitu sukr-r kata yang hanya terdiri atas sebuah vokal.
Contoh;
(b) VK (vokal + konsonan), yakni suku kata yang terdiri atas sebuah vokal dan sebuah konsonan.
LO
fr.
Contoh
am -
pik 'serambi'
At - tud 'lvtlu(
an-t?n'rajin'
An - pAt 'tlut1lp' (c) KV (konson61 + vokal), yakni suka kata yang terdiri atas sebuah konsonan dan vokal. Contoh: ba - wak 'pendek'
aka
ba 'bawa'
- uh'barat'
Kosakata Bali umumnya bersuku dua; contoh: a-lih 'cari', da-ar 'makan', lu-as',pergi'. Ni-m, ada juga yang bersuku tiga dan empat. Contoh yang bersuku ttga: brah-man-tia 'marah', b)n-ci-1nh 'halaman depan istana'. Kosakata bahasa Bali yang bersuku empat biasanya secara tradisional dianggap sebagai dtaimaya lingga dan
dwimayn samatra lingga $im Penyusun Fjaan Bahdsa Bali yang Disempurna-
'
'prtvd (d) KVK (konsonan + vokal + konsopd - 9at nan), yakni suku kata yang terdiri atas konsonan, vokal dan konsonan.
Contohl
pra - gcf'selesai'
sam gA -
- pat'sapt'
ti'sungguh'
yak -
ldn'sakr(
+
(e)
vokal), yakni suku kata yang terciiri atas konsonan, konsonan, dan vokal. Contoh: fld - du 'kalajengking' klu - rlah 'kelapa muda' kre - la-' dokar' se - fra'kuburan'
2.2 Proses Struktur Silabel Kata Serapan Bahasa Bali a. Pelesapan Konsonan Untuk dapat melihat peiesapan konsonan terhadap kata-kata pungut dalam bahasa Bali, Cisajikaa data seperti berikut ini. jagaddhita jagadita 'kesejahteraan masyarakat' karddhi > kardi 'buat'
(0 KKVK (konsonan
-----+ >
tr* - na 'cinta'
tt 'marah'
dr& - ta 'kebiasaan/ adat' jaq - knk'jengkrik'
sweccha
'rela'
sweca
paiccha
'pemberian'--+
paica
tr')
berasal dari bahasa Jawa Kuna (Kawi) yang mengandung bunyi aspirat [dh]
nrcr ra
'j
atau [ch] bila diserap ke dalam bahasa Bali dihilangkan. Penghilangan bunyi aspirat [dh] atau [ch] itu menyebabkan kata-kata itu merniliki struktur silabel
Benhrk asal
Pelesapan
I
yang lebih sederhana. Untuk melihat proses itu, berikut ini disajikan proses transformasi seperti berikut ini.
karddhi
jagaddhita
konsonan:
jagad-ita jagadita
kard-i
Bent{,k
t.rrunan :
kardi
[- *ko.rro.runtuil
l-, I |
/ I
--l
:
l| | | | L
asal
paiccha
sweccha
Pelesapan konsonan:
I
J
paic-a
swec-a
Bentuk
turunan
Palca
sweca
l+koronal
-tinesi
,l
l-+pts I I r'konsonantal
L -aspirai
-bur"riuru L +aspirat
I
I
--l
u,)
o\
b. Pelesapan Vokal Pelesapan vokal kata serapan dalam bahasa BaIi dapat dilihat melalui data
berikut.
baYa + antaka --------*'
Boma + antarn
wana + antara
+ -+
wanantara'hutan belantara'
Berdasarkan data di atas daPat diketahui bahwa dua buah kata dalam bahasa Kawi setelah diserap ke dalam bahasa Bali ternyata menjadi satu kata tunggal. Pada data ini terjadi penghilangan vokal / a/ . Oleh karena vokal merupakan bunyi silabis, dengan hilangnya satu vokal /a/ berarti Bentuk
asal : baYa+antaka
vokal: baYa+ntaka
Boma+antara
Boma+ntara Bomantara
Pelesdpan
I
Berdasarkan data rli atas dapat dikatakan bahwa pelesapan vokal kata serapan bahasa Bali ditransformasikan dalam kaidah seperti berikut'
/a/
+silabik
+sonoran +belakang
r |
+silabik -r
*"o.o.ur,
-tinggi
*bersuara !_+tegang
I -trng8r |
+teg*g
*u"t'k*gl _#
I
I +bersuara l-
I I
c. Penyisipan Vokal
/o/
smrti
+
----+
sm&ti'ingatan'
Laksdmana 'adik Rama'
\o
'
Laksmana
Krsna
, ->
di
:
Krdsna 'hitam'
krta
Berdasarkan
k&ta 'tentrarnl.
atas dapat disajikan proses transformasi yang terjadi
smrti sm-&rti
Laksmana
krta
t
Penambahan vokal
I
I I
v Bentuk turunan
sm&ti Laksdmana
---------+
I I
L-t"gu.rg -l
d. Perpaduan
I *b"luku.,g | -brtut
I I
l*-
Vokal
bahasa Bali sering disebut sandi. Perpaduan vokal / u/ dengan / a/ menjadi / o/ , k0raton 'istana' k0ratuan . _-> kddatuan -----+ kddaton'istana' kaputren'istanaprrtri' kdpukian + kdsujian -----> kdsujen 'disulam'
Perpaduan vokal dalam Berdasarkan data di a.tas dapat diamati bahwa dengan terjadinya perpaduan vokal atau sandi maka
sedangkan perpaduan vokal /i/ dengan /a/ nlenjadi /e/. Untuk Iebih jelasnya, perpaduan vokal unsur serapan ke dalam bahasa Bali dapat dilihat dalam ciata berikut.
terjadi penyusutan suku kata. Dalam bahasa Kawi, kata-kata itu bersuku
empat, tetapi setelah diserap ke dalam bahasa Bali dan diberlakukar proses perpaduan vokal maka menjadi kata bersuku tiga. Untuk melihat proses perpaduan itu dapat dilihat berikut ini.
r{ \o
Bentuk asal
I
kd+ratu+an
ka+datu+an
Perpvaduan
I
k0+rat-o-n
ka+dat-o-n
i Bentuk turunan
kEraton
kddaton
--1
*r"s*s I
l*u"tutu"d
7 | L--+nasl
kdputrian
kdputren'istanaputri'
kdjawen'kejawaan'
-+ kdjawian >
k0-puki-an
k8-Jawian ki-iaw-e-n
kDjawen
lffl:
l-+silabis -l l- +silabis -l | *.onoru^ II *ronoru'
kd-putr-e-n
kdputren
c!
I
I
t-
\o
Wrdkodara
m.rdcapada
mrddangga
m0rdangga'kendang'
Bentuk asal
I
Met*tesis
I
Benttrk turunan
Berdasarkan data di atas dapat dibuat kaidah metatesis sePerti berikut ini.
l-
+konsonar"rtail
I I
K | +anterior | +koronal
| -ror,o.u.r I +malar
L *burr.ruru
l-*ritubit I
I I
12
-J
I I I I
-------> 132
3, Simpulan
penyisipan vokal
metatesis.
Berdasarkan analisis di atas dapat disimpulkan bahwa unsur serapan dari bahasa lain disesuaikan dengan kaiciah pola struktur silabel bahasa Bali. Ini berarti, unsur serapan ditundukkan oleh sistem bahasa Bali. Ada lima proses penyesuaian bahasa lain yang terserap ke dalam bahasa Bali. Kelima proses yang dimaksud
adalal'r (1) pelesapan konsonan asPirat, (2) pelesapan v okal /a/ , (3) perpaduan
/A/, dan
(5)
DAITTAR PUSTAKA
Bahasa
Ahmad, Zaharam. 1993. Fonologi Gmeratif: Teori dan Panerapan. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
Pustaka.
(4)
cn
\o
Sulaga,
Nyoman. 7996. Tata Bahasa Baku Bdtasa Bali, Denpasar: Pernerintah Provinsi Daerah
Tingkat I Bali.
Simanjuntak, Mangantar. 7990. Teoi Fitur Distingtif dalam Fonologi Generatif . ]akarta: Gaya Media
Pratama.
ta: Djambatan.
\o