5 Macam Kelainan
5 Macam Kelainan
1. BRONKITIS A. Pengertian
Bronkitis adalah suatu peradangan pada cabang tenggorok (bronchus) (saluran udara ke paru-paru). Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna. Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya, penyakit jantung atau penyakit paru-paru) pada usia lanjut, bronkitis bisa bersifat serius.
B. Penyebab
Bronkitis infeksiosa disebabkan oleh virus, bakteri dan organisme
yang menyerupai bakteri (Mycoplasma pneumoniae dan Chlamydia). Serangan bronkitis berulang bisa terjadi pada perokok dan penderita penyakit paru-paru dan saluran pernapasan menahun. Infeksi berulang bisa merupakan akibat dari: Sinusitis kronis Bronkiektasis Alergi Pembesaran amandel dan adenoid pada anak-anak.
C. Gejala
lelah pembengkakan pergelangan kaki, kaki dan tungkai kiri dan kanan wajah, telapak tangan atau selaput lendir yang berwarna kemerahan pipi tampak kemerahan sakit kepala gangguan penglihatan
pilek, yaitu hidung meler, lelah, menggigil, sakit punggung, sakit otot, demam ringan dan nyeri tenggorokan. Batuk biasanya merupakan tanda dimulainya bronkitis. Pada awalnya batuk tidak berdahak, tetapi 1-2 hari kemudian akan mengeluarkan dahak berwarna putih atau kuning. Selanjutnya dahak akan bertambah banyak, berwarna kuning atau hijau. membaik, kadang terjadi demam tinggi selama 3-5 hari dan batuk bisa menetap selama beberapa minggu.
D. Pengobatan
CaraI: Gunakan 30 gram akar terung ungu dikeringkan dan ditumbuk hingga halus, kemudian campurkan 10-15 gram bubuk akar terung ke dalam 1 gelas teh hijau, 1 sendok makan madu di aduk rata dan diminum selagi hangat.
E. Gambar
2. ASMA A. Pengertian
Asma adalah penyakit saluran napas kronik akibat adanya inflamasi (peradangan) dan penyempitan saluran napas, disertai produksi mukus (cairan) yang kemudian menumpuk di saluran pernapasan.
B. Penyebab
Pada penderita asma, penyempitan saluran pernapasan merupakan respon terhadap rangsangan yang pada paru-paru normal tidak akan memengaruhi saluran pernapasan. Penyempitan ini dapat dipicu oleh berbagai rangsangan, seperti serbuk sari, debu, bulu binatang, asap, udara dingin dan olahraga. Pada suatu serangan asma, otot polos dari bronki mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakan karena adanya peradangan (inflamasi) dan pelepasan dan lendir ke ini dalam saluran udara. Hal harus ini akan memperkecil diameter dari penyempitan saluran udara (disebut bronkokonstriksi) penderita berusaha
menyebabkan
sekuat tenaga supaya dapat bernapas. Sel-sel tertentu di dalam saluran udara, terutama mastosit diduga bertanggungjawab ini. Mastosit di terhadap awal mula terjadinya penyempitan bahan terjadinya: sepanjang bronki melepaskan menyebabkan
kontraksi otot polos - peningkatan pembentukan lendir - perpindahan sel darah putih tertentu ke bronki. Mastosit mengeluarkan bahan tersebut sebagai respon terhadap sesuatu yang mereka kenal sebagai benda asing (alergen), seperti serbuk sari, debu halus yang terdapat di dalam rumah atau bulu binatang. 4
Tetapi
asma
juga
bisa
terjadi dalam
pada cuaca
beberapa
orang
tanpa alergi tertentu. Reaksi yang sama terjadi jika orang tersebut melakukan olah raga atau berada dingin. Stres dan kecemasan juga bisa memicu dilepaskannya histamin dan leukotrien. Sel lainnya yakni eosinofil yang ditemukan di dalam saluran udara penderita asma oleh melepaskan tingginya bahan lainnya (juga leukotrien), akibat yang juga menyebabkan penyempitan saluran udara. Asma juga dapat disebabkan rasio plasma bilirubin sebagai dari stres oksidatif yang dipicu oleh oksidan.
C. Gejala
Gejala asma antara lain adalah batuk terutama di malam hari, bunyi mengik (wheezing), napas pendek, serta dada terasa sesak, nyeri, dan tertekan. Gejala-gejala ini tidak sama untuk setiap orang, baik beratnya maupun jenisnya. Bahkan, pada orang yang sama, setiap serangan yang berbeda gejala bisa berbeda. Bagi orang yang tidak menderita asma, tetapi mengalami gejala-gejala berikut, sebaiknya waspada. Bisa jadi gejala-gejala tersebut adalah tanda-tanda awal penyakit asma.
D. Pengobatan
Penyakit Asma (Asthma) sampai saat ini belum dapat diobati secara tuntas, ini artinya serangan asma dapat terjadi dikemudian hari. Penanganan dan pemberian obat-obatan kepada penderita asma adalah sebagai tindakan mengatasi serangan yang timbul yang mana disesuaikan dengan tingkat keparahan dari tanda dan gejala itu sendiri. Prinsip dasar penanganan serangan asma adalah dengan pemberian obat-obatan baik suntikan (Hydrocortisone), syrup ventolin 5 (Salbutamol) atau nebulizer (gas salbutamol) untuk membantu
melonggarkan saluran pernafasan. Pada kasus-kasus yang ringan dimana dirasakan adanya keluhan yang mengarah pada gejala serangan asma atau untuk mencegah terjadinya serangan lanjutan, maka tim kesehatan atau dokter akan memberikan obat tablet seperti Aminophylin dan Prednisolone. Bagi penderita asma, disarankan kepada mereka untuk menyediakan/menyimpan obat hirup (Ventolin Inhaler) dimanapun mereka berada yang dapat membantu melonggarkan saluran pernafasan dikala serangan terjadi.
E. GAMBAR
3. INFLUENZA A. Pengertian
Influenza/flu paru-paru. adalah infeksi virus yang menyerang sistem dan pernapasan,termasuk hidung,tenggorokan,cabang tenggorokan
B. Penyebab
Influenza disebabkan oleh virus Influenza yaitu Rinovirus . Virus influenza ini menyerang sistem pernafasan. Virus berpotensi ditularkan oleh orang lain melalui air liur yang sudah terinfeksi pada saat penderita batuk atau bersin; juga dapat melalui kontak langsung dengan sekresi (liur dan lendir) penderita.
C. Gejala
Gejala influenza akan nampak 24 48 jam setelah terinfeksi :
Merasa dingin, adalah gejala awal yang menandakan influenza. Pada beberapa hari pertama sering terjadi demam, hingga suhu
tubuh mencapai 38,9 39,4Celsius.
Tubuh hangat dan kulit wajah kemerahan. Kadang-kadang disertai mual dan muntah, terutama pada anak-anak. Setelah 2-3 hari, sebagian besar gejala akan menghilang dan demam
mereda. Pada sebagian kasus, demam dapat bertahan hingga 5 hari.
Bronkhitis dan batuk bisa menetap hingga 10 hari atau lebih, dan
diperlukan waktu 6-8 minggu untuk pemulihan total.
D. Pengobatan
Sistem pengobatan yang utama untuk mengatasi influenza adalah meningkatkan daya tahan tubuh. Caranya adalah:
Istirahat cukup Hentikan kegiatan olahraga untuk sementara waktu Banyak minum air putih Hisap tablet antiseptik bila ada gejala awal sakit tenggorokan Jika ingin mengonsumsi obat flu, pilihlah obat sesuai gejala yang dialami, dengan dosis pertama yang tidak terlalu tinggi.
E. GAMBAR
4. PNEUMONIA A. Pengertian
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi inflame dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru atau terlalu banyak minum alkohol. Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.
B. Penyebab
Penyebab pneumonia antara lain : 1. Bakteri (paling sering menyebabkan pneumonia pada orang dewasa) : a. Staphylococcus aureus b. Legionella c. Hemophillus influenzae d. Diplococcus pneumonia 2. Virus : a. Virus influenzae b. Chicken-pox(cacar air) 3. Organisme mirip bakteri : a. Mycoplasma pneumoniae (terutama pada orang dewasa muda dan anak-anak) 8
C. Gejala
Tanda dan gejalanya : Panas Nyeri tenggorokan Takipnea Retraksi dinding dada Sesak napas Sakit kepala Nafsu makan berkurang Nyeri perut Muntah Batuk dan pilek
E. Gambar
B. Penyebab
Penyebab TBC (tuberkulosis) adalah suatu bakteri yang dikenal dengan Mycobacterium tuberculosis, dimana bakteri ini menyebar dari orang ke orang melalui tetesan mikroskopis dilepaskan ke udara. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang batuk, berbicara, bersin, meludah, tertawa bahkan bernyanyi. Walaupun tbc menular jauh lebih mungkin untuk terinfeksi 10
tuberkulosis dari seseorang yang hidup dengan atau bekerja dengan mereka yang rentan terhadap penyebab penyakit TBC. Kebanyakan orang dengan tbc aktif yang telah memiliki perawatan obat yang tepat untuk setidaknya dua minggu biasanya tidak lagi menular.
C. Gejala
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk menegakkan diagnosa secara klinik. Gejala sistemik/umum:
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadangkadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
Penurunan nafsu makan dan berat badan. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah). Perasaan tidak enak (malaise), lemah. Gejala khusus : Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke 11
paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
D. Pengobatan
Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita penyakit TBC secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik. Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada penderita penyakit TBC untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan Xray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang umumnya diberikan adalah Isoniazid
dan
rifampin sebagai
pengobatan dasar bagi penderita penyakit TBC, namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate atau ethambutol
HCL.
E. Gambar
12
Paru dengan infeksi TBC (lingkaran merah) pada paru kanan dan kiri