Anda di halaman 1dari 1

Lebih Jauh Mengenai Konstruksi Atap Kayu Atap dengan konstruksi kuda kuda kayu termasuk paling banyak

digunakan di negeri kita. Selain karena material kayu yang sangat mudah didapatkan di toko toko material, konstruksi kayu juga dikuasai oleh tukang tukang lokal. Tahukah Anda bahwa konstruksi kayu yang dipakai di kebanyakan bangunan di Indonesia saat ini, tekniknya didapatkan dari bangunan bangunan kolonial Belanda? Konstruksi kayu model Belanda ini bisa digambarkan sebagai berikut:

Gambar konstruksi kayu yang diadaptasi dari sistem konstruksi kayu dari Belanda. Konstruksi kayu ini terdiri dari: Kuda-kuda Kuda-kuda terdiri dari kuda penopang (kayu-kayu diagonal bagian pinggir) yang menyalurkan gaya tekan, balok dasar pada kuda-kuda (kayu horizontal di bagian bawah) yang berfungsi sebagai penahan gaya tarik, serta tiang tengah (kayu vertikal) yang mendukung balok bubungan dan menerima gaya tekan. Prinsip dasar kuda-kuda kayu adalah menyalurkan gaya yang bekerja padanya kepada kolom atau dinding bangunan rumah. Bentuk kuda-kuda yang segitiga bertangkup merupakan bentuk yang sangat stabil atau tidak mudah berubah bentuk. Dalam menentukan kemiringan atap berkaitan dengan konstruksi atap kasau, masing-masing pasangan kasau dan balok kuda-kuda (batang tarik) membentuk suatu segitiga. Makin besar sudut kemiringan atap, makin mudah beban atap disalurkan. Oleh karena itu, sudut kemiringan atap tersebut sebaiknya tidak kurang dari 30 derajat Gording, usuk dan Reng Gording adalah balok kayu mendatar yang letaknya diatas kuda-kuda. Gording menahan beban dari kayu usuk dan reng sebagaimana bisa kita lihat pada gambar ilustrasi diatas. Usuk menahan kayu reng. Kayu reng menahan atau menjadi pijakan meletakkan genteng di bagian atasnya. Usuk dan Reng dibutuhkan bila atap menggunakan genteng. Bila atap menggunakan penutup seng atau asbes, maka tidak perlu menggunakan usuk dan reng, langsung saja asbes atau seng diletakkan diatas gording.

Anda mungkin juga menyukai