Anda di halaman 1dari 8

BENCANA (DISASTER)

Disaster adalah bencana yang mengakibatkan penurunan status kesehatan secara keseluruhan pada komunitas yang tidak mampu diatasi secara adekuat. Bencana dan Karakteristik Gunung Merapi

Masalah respirasi Inhalasi dalam waktu lama (silicosis) Luka bakar hebat Patah tulang Crush injuries Stress psikologis

Gempa bumi Banyak korban meninggal sebelum penolong tiba di lokasi bencana

Kebakaran menjadi bencana sekunder pasca gemba dan jumlah korban bertambah Sebagian besar kasus trauma, jumlah tergantung: Jenis dan bentuk rumah Waktu terjadinya gempa Kepadatan penduduk

Tanah longsor : Banyak kasus crush injury Banjir Jumlah meninggal biasanya tidak banyak, jumlah sakit dan perlu pengobatan sekitar 0,2- 2 %. Penyakit menular terjadi pasca banjir Perhatikan korban selama beberapa jam sampai beberapa hari pasca banjir (pencegahan)

Tsunami Banyak korban langsung meninggal Relatif sedikit terluka Potensial terjadi wabah terutama kasus gastrointestinal

Kebakaran Terjadi luka bakar: Blast Injury Primer : efek langsung akibat ledakan Sekunder : Cedera akibat benda-benda yang melayang Tersier : korban tertimpa benda-benda Lain-lain : terpapar asap, debu dan panas yang menyebabkan luka bakar Suhu panas (radiasi, panas api menyala, cairan yang memanas) Terkena bahan kimia (asam, basa, caustics) Listrik (aliran AC/DC, petir) Radiasi (nuclear)

PENANGANAN Tergantung dari komponen: Organisasi Fasilitas Komunikasi Pendataan Sistem/Prosedur penanganan

Organisasi Organisasi Struktural

Organisasi Penugasan

Fasilitas Shelter Transportasi Komunikasi Sumber air bersih Sanitasi Medik Dapur Umum

Komunikasi Jejaring Komunikasi informasi Komunikasi koordinasi Komunikasi pengendalian

Prosedur Operator dan peralatan

Pendataaan Mapping Hazzard mapping Demografi data Resources data Transport akses

Key Person /LO

Daerah musibah Bertugas koordinasi dengan komandan di lapangan

Lalukan penilaian area musibah aman untuk petugas atau tidak Kegiatan penyelamatan (rescue) dan tindakan medis (medical aid) Pengamanan lokasi

Area triage Lakukan seleksi korban Untuk memberikan prioritas pelayanan Gunakan label/flag Transport Area Pengelompokan transportasi emergency 1. Medical ambulance 2. Transport ambulance 3. Public transport Membuat prioritas untuk transport dan evakuasi bila jumlah ambulance kurang dari jumlah korban yang memerlukan SISTEM PENANGANAN GAWAT DARURAT TERPADU Komponen SGPDT Deteksi Dimana sering terjadi kecelakaan lalu lintas? Pengguna helm dan safety belt Daerah kerja di pabrik yang berbahaya Deteksi Supresi Pra Rumah Sakit Rehabilitasi Penanggulangan Bencana Evaluasi/quality control Dana

Supresi

Tempat olahraga/main anak yang tidak memenuhi syarat Daerah mana yang sering terjadi tindak kriminal Gedung yang rawan rubuh Daerah rawan gemba

Perbaikan konstruksi jalan Pengetatan peraturan lalu lintas Pengetatan peraturan keselamatan kerja Penungkatkan patroli keamanan Membuat disaster mapping

Pra Rumah Sakit Tergantung beberapa komponen Akses dari masyarakat kedalam sistem SPGDT Komunikasi Orang awam Orang awam khusus Ambulan gawat darurat

Rehabilitasi : Rehabilitasi mentak dan fisik Penanggulangan bencana

Penanggulangan bencana adalah eskalasi penanggulangan gawat darurat sehari-hari Penangggulangan bencana tidak akan berhasil jika penanggulangan gawat darurat sehari-hari buruk Bencana dapat terjadi di daerah urban atau rural

Dana

Pemerintah Swasta

Modal asing

Area di daerah bencana Area 1 : di daerah bencana Area terlarang kecuali petugas penyelamat (rescue). Petugas kesehatan hanya boleh masuk bila sudah ada izin dari komandan di daerah tersebut Area 2 : terbatas Diluar area 1, hanya boleh dimasuki petugas khusus, seperti tim kesehatan, pos komando utama selalu ada di daerah ini. Area 3 : area bebas Diluar area 1, 2, dan 3 dilakukan komando utama

Sistem Komando Pada Musibah Masal Unsur yang terlihat : keamanan (TNI/POLRI), rescue, kesehatan, sukarelawan Bila bencana ditingkat kabupaten dipimpin oleh bupati melalui satlak PBP (satuan pelaksana penanggulangan bencana dan pengungsi) Bila bencana lebih besar dipimpin oleh gubernur melalui satkorlak PBP Bila bersifat nasional dipimpin oleh pimpinan negara dan dilaksananakan oleh bakornas PBP.

Yang dilakukan di Pos Komando Utama Struktur komando Operasional Logistik Perencanaan Keuangan

Penangangan Kesehatan Triage (pemilihan penderita) Terapi (pengobatan) sementara Transportasi (rujukan) Juga diperlukan dukungan logistik dan perhatian terhadap masalah keamanan

Komando Kesehatan dan Tugas Awal Penilaian cepat Triage penderita Penanganan penderita

Penilaian Cepat Keadaan keamanan adalah daerah bencana/musibah masal Jumlah penderita Keperluan penyelamatan Jumlah ambulan yang diperlukan Unsur-unsur lain yang diperlukan Jumlah sektor kesehatan yang mungkin diperlukan

Triase adalah pemilihan penderita menurut beratnya keadaan gawat darurat. Triase ini bukan mengobati namun hanya memilih dan memisahkan dibagi atas : Prioritas utama : gangguan ABC ; penderita sesak, perdarahan hebat Prioritas sedang : tanpa gangguang ABC, tapi mungkin memburuk bila ditinggalkan : fraktur femur Prioritas rendah : penderita dengan luka dan tidak berdarah lagi, patah tulang lengan Bukan prioritas : sudah meninggal

Cara Triase 1. Panggil semua penderita yang dapat berjalan, perintahkan untuk pergi ke daerah tertentu. Penderita diberi kartu hijau 2. Airway Pergi ke penderita terdekat dan periksa apa masih bernapas, bila tetap tidak bernapas : hitam, bila bernafas : merah. Bila bernapas spontan : breathing 3. Breathing Bila penderita bernapas spontan hitung kecepatannya Bila lebih dari 30 x/menit : merah Bila kurang dari 30 x/menit ke tahap berikut

4. Circulation : Periksa capillary refill

Bila lebih dari 2 detik : merah Bila kyrang dari 2 detik ke tahap berikut

5. Kesadaran Penderita harus mengikuti perintah (angkat tangannya) Tidak dapat mengikuti perintah : merah Dapat mengikuti perintah : kuning

Anda mungkin juga menyukai