Anda di halaman 1dari 3

Bukan coretan biasa: Siti Rossikin Sahari

Jujur, Tak betah ku bicara soal ikhlasnya Atau basah lebur keringatnya Atau garis panjang dahinya Atau senyum ranum raut tuanya

Sungguh, Subur benar tanaman budinya, Lebat sekali hujanan lembut butir bicaranya Maka pasti indah pelangi impiannya yang terbina Buatku anak mentari , sebuah cita dan cintanya

Masih juga tak kukepingin Berbicara soal akar ikhlas yang berselirat di gembur tanah tuaiannya dari renai kasihnya yang menguyup

cukupkah sekadar, butir rinduku dari peluru yang kosong? Bila bicara ini hanya bunga maluku yang kuncup Juga tangis bicaraku yang mendayu layu Madah bisa kuluah, Tapi masih bermain tingkah

Orang tuaku, Meski ini hanya calitan tinta dari mata pena Ia zuriat bersih dari hati yang luka berkaca Lantaran menginjak di dosa lantai remaja Maka titipkanlah doa di ujung sujudmu , Moga bisa kuturut menyarung kasut perangmu Menjadi dewasa seperti sepatutnya.

Anda mungkin juga menyukai