Anda di halaman 1dari 2

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Dalam sediaan farmasi, zat aktif merupaka komponen pentng yang dapat menimbulkan efek terapeutik tertentu tergantung dari jenis obatnya. Zat aktif tersebut didapatkan dari hasil sintesis senyawa atau isolasi tumbuhan, mineral maupun hewan. Indonesia merupakan negara yang kaya dengan bahan baku obat. Indonesia memiliki 30.000 jenis tumbuhan dan diantara jumlah itu sekitar 7.000 jenis tumbuhan memiliki khasiat obat. Untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dalam suatu tanaman dapat digunakan dengan metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Kromatografi lapis tipis merupakan jenis kromatografi yang dapat digunakan untuk menganalisis senyawa kualitatif (letak warna, bentuk dan ukuran suatu bercak) maupun kuantitatif (kuantitas senyawa yang terdapat dalam suatu bercak). Deteksi senyawa warna dilakukan dengan menggunakan sinar UV 254 nm dan UV 366 nm dandengan penyemprotan H2SO4. Kromatografi lapis tipis dapat digunakan untuk keperluan yang luas dalam pemisahan-pemisahan. Di samping menghasilkan pemisahan yang baik, juga membutuhkan waktu yang lebih cepat.

I.2 Maksud dan Tujuan Percobaan I.2.1 Maksud Percobaan Maksud dari percobaan ini, agar mahasiswa dapat mengetahui cara isolasi dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT). I.2.2 Tujuan Percobaan 1. Dapat mengetahui metode-metode ekstraksi yang dilakukan pada sampel 2. Dapat menjelaskan proses identifikasi senyawa

3. Dapat mengidentifikasi bercak noda pada lempeng KLT 4. Dapat menghitung nilai Rf yang dipeoleh pada lempeng KLT

Anda mungkin juga menyukai