A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran model problem based learning a. Pengertian pembelajaran model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) Problem based learning adalah suatu model pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu kontek bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan kterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari pembelajaran. Menurut Ibrahim dan Nur (2002), pengajaran berdasarkan masalah dikenal dengan nama lain seperti project based learning (pembelajaran Proyek), experience based education( pendidikan berdasarkan pengalaman), authentic learning (belajar autentik), dan anchored instruction (pembelajaran berkarakter pada kehidupan nyata) Berbeda dengan model pembelajaran langsung yang menekankan pada persentase ide-ide atau demonstrasi keterampilan dari guru-guru, peran guru dalam problem based learning adalam mengajukan masalah, mengajukan pertanyaan, memfasislitasi penyelidikan dan dialog. Pembelajaran model problem based learning terdiri dari penyajian kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakana yang dapat memberikan kemudahan untuk melakukan penyelidikan.
b. Ciri khas model pembelajaran berbasis masalah Pengajaran berdasarkan masalaha adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk membantu peserta didik mengembangkan kemamapuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar sebagai
peran orang dewasa melalau pelibatan mereka dalamdunia nyata atau simulasi, pebelajar peserta didik yang mandiri. Cri khas model pembelajaran berbasis masalah ini adalah : pengajuan pertanyaan atau masalah, berfokus pada keterkaitan antara disiplin penyelidikan autentik, menghasilkan produk/ karya dan memamerkannya kerja sama. Perana guru dalam pembelajarn tersebut adalh mengajukan masalah, memfasilitasi penyelidikan dan dialog peserta didik, srta memdukun belajar peserta didik. Pembelajaran berdasarkan masalah di organisasikan disekitar kehidupan nyata yangmenghindari jawaban sederhana, mengundang berbagai pemecahan (solusi) yang bersaing Pembelajaran ini dilakukan untuk membantu peserta didik mengembangkan : a) kemampuan berpikir, b) kempuan memecahkanmasalah, c) keterampilan intelektual; melalui belajar berbagai peran orang dewasa dan keterlibatan
mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, d) pribadi peserta didik menjadi pebelajar yang otonom dan mandiri (Muhammad Natsir, 2004:81). c. Sintaks model pembelajaran berbasis masalah Ibrahim dan Nur (2000) dalam Rusman (2010) mengemukakan bahwa langkah-langkah pembelajaran berbasi masalah adalah sebagai berikut. No. 1 Indikator Tingkah laku guru tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah
siswa Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut
Membimbing
penbjelasan dan pemecahan masalah 4 Mengembangkan dan Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya 5 Menganalisis mengevaluasi dan Membantu proses refleksi siswa atau untuk evaluasi melakukan terhadap
pemecahan masalah
2.
a. Pengertian masalah dalam pembelajaran fisika Masalah pada hakikatnya merupakan bagian dalam kehidupan manusia. Manusia tak pernah luput dari masalah, baik yang bersifat sederhana maupun yang rumit. Bell dalam Upu ( 2003) mengemukakan bahwa situasi dikatakan masalah bagi seseorang jika ia menyadari keberadaan masalah tersebut, mengakui bahwa situasi tersebut memerlukan tindakan dan tidak dengan segera menemukan pemecahannya. Hayes dalam Upu (3003) mendukung pendapat tersebut dengan mengaktakan bahwa menyatakan bahwa suatu masalah merupakan kesenjangan antara keadaan sekarang dengan tujuan yangingin dicapai, sedangkan kita tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian masalah dapat diartikan sebagai pertanyaan yang harus dijawab saat itu, sedangkan kiota tidak mempunyai solusi yang jelas menurut Hawton dalam Upu (2003). Masalah dapat juga berarti suatu tugas yang apabilakita membacanya, melihatnya atau mendengarnya pada waktu tertentu, kita tidak mampu untuk segera menyelesaikannya pada saat itu juga Gough dalam Upu (2003).
Berdasarkan beberapa pengertian diatas tentang masalah (problem), maka dapat dikatakan bahwa situasi tertentu dapat merupakan masalah bagi orang tertentu, tetapi belm tentu menjadi masalah bagi orang lain. Dengan kata lain situasi
merupakan masalah bagi seseorang pada waktu tertentu, akan tetapi bias menjadi masalah baginya pada kondisi dan waktu yang berbeda. Atau suatu situasi itu dikatakan masalah tergantung kedalamannya, frekuensinya, dan penyelesainnya. Suatu masalah yang baik adalah yang memiliki karakter penting sebagai berikut : 1. Ada kesulitan baik mental maupun fisik yang menuntut adanya pemikiran yang reflektif dari belajar 2. Suatu masalah yang baik untuk maksud pengajaran adalah jelas, terbatas, menarik, menggugah pikiran, dapat dipahami, sesuai, mempunyai nilai praktis.
b. Pengertian masalah dalam pembelajaran fisika Pemecahan masalah merupakan suatu pendekatan sekaligus tujuan dalam pembelajaran. Polya dalam Upu (2003) mengartikan pemecahan masalah sebagai suatu usaha mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak begitu mudah untuk segera dicapai. Pemecahan masalah itu memiliki dua aspek, yaitu masalah untuk menemukan (problem membuktikan ( problem to prove). 1. Masalah untuk menemukan (problem to find), yaitu mencari variable masalah tersebut dan menghasilkan atau mengkostruksi semua jenis objek yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bagian utama dari masalah tersebut adalah sebagai berikut: a) Apakah yang dicari? b) Bagaimanakah yang dicari? c) Bagaimana syaratnya? 2. Masalah untuk membuktikan (Problem to prove) adalah untuk menunjukkan bahwa suatu pertanyaan itu benar atau salah tidak keduanya. Kita harus to find) dan masalah
menjawab pertanyaan, apakah pertanyaaan itu benar atau salah?. Bagian utama dari masalah jenis ini adalah hipotesis dari suatu teorema yang harus dibuktikan kebenarannya. Menurut hamalik pemecahan masalah adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang cepat dan cermat. Proses pemecahan masalah memberikan kesempatan peserta didik berperan aktif dalam mempelajari, atau mencari dan menemukan sendiri informasi/data untuk diolah menjadi konsep, prinsip, teori, atau kesimpulan. Dengan kata lain, pemecahan masalah menuntut kemampuan memproses informasi untuk membuat keputusan tertentu. Pemecahan masalah juga dapat diartikan sebagai penemuan langkah-langkah untuk mengatasi kesenjangan (gap) yang ada. Sedangkan kegiatan pemecahan masalah itu sendiri merupakan kegiatan manusia dalam menerapkan konsep-konsep dan aturan-aturan yang diperoleh sebelumnya. Pemecahan masalah mengandung tiga pengertian, yaitu pemecahan masalah
sebagai tujuan, proses dan keterampilan . Branca dalam Upu (2003) menegaskan bahwa bahwa terdapat tiga interpretasi umum mengenai pemecahan masalah, yaitu : 1) Pemecahan masalah sebagai tujuan (goal) yang menekankan pada aspek mengapa fisika diajarkan. Hal ini berarti bahwa pemecahan masalah bebas dari masalah khusus. Sasaran utama yang ingin dicapai adalah bagaimana memecahkan suatu masalah fisika. 2) Memecahkan masalah sebagai suatu proses (process) diartikan sebagai kegiatan yang aktif. Dalam hal ini penekanan utamanya terletak pada metode, strategi atau prosedur yang digunakan oleh siswa dalam menyelesaikan masalah sehingga mereka menemukan jawaban. 3) Pemecahan masalah sebagai keterampilan dasar (basic skill) menyangkut dua hal, yaitu : a) Keterampilan umum yang harus dimiliki oleh siswa untuk keperluan evaluasi.
b) Keterampilan minimum yang diperlukan siswa agar dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Hamalik (1994) kemampuan memecahkan masalah harus ditunjang oleh kemampuan penalaran yakni, kemampuan melihat hubungan sebab akibat. Kempuan penalaran memerlukan upaya peningkatan kemampaun dalam mengamati, bertanya, berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkunga. Pemikiran terrarah pada hal-hal yang bertalian dengan upaya mencari jawaban terhadap persoalan yang dihadapi. Upaya ini memerlukan berpikir kreatif dan kemepuan menjajaki bidangbidang baru serta menghasilkan temuan-temuan baru. Peserta didik harus dilatih tentang cara memecahkan masalah dengan mengembangkan kemampuan berpikir yang terarah untuk menghasilkan gagasan mengenai kemungkinan pemecahan masalah, dan kaitannya dengan upaya
mencapai tujuan. Pada hakikatnya kemapuan memecahkan masalah merupakan salah satu tujuan utama pembelajaran fisika. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka proses belajar mengajar tidak perluh bertumpu pada banyaknya materi yang harus diajarkan, tetapi lebih kepada materi-materi esensial yang dapat diolah sedemikian sehingga dapat mendorong tumbuhnya kempuan memecahkan masalah pada diri peserta didik.