Anda di halaman 1dari 6

Bengawan Solo Riwayatmu ini Sedari dulu jadi...

Perhatian insani
Sepenggal lirik lagu Bengawan Solo karya alm gesang ini mungkin benar adanya. Ya.Sungai Bengawan Solo memang selalu menjadi perhatian orang. Sejak ribuan tahun yang lalu hingga sekarang. Sungai terpanjang di Jawa itulah gelar yang diberikan kepada Sungai Bengawan Solo. Membentang dari arah barat daya di pantai selatan ke arah timur laut di pantai utara Jawa Timur, dan berbatasan dengan Sungai Progo-Opak-Oyo di sebelah barat, Laut Jawa di sebelah utara, Sungai Brantas di sebelah timur dan Lautan Indonesia di sebelah selatan. Panjang sekitar 548,52 Km dan luas daerah pengaliran sebesar 16.000 km2. Bengawan Solo mengalir dari Pegunungan Sewu di Barat- Selatan Surakarta sampai Laut Jawa di utara Surabaya. Hulu terbesar yaitu Waduk Gadjah Mungkur. Sungai ini melewati beberapa kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Solo, Ngawi, Cepu, Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik. Topografi Sungai Bengawan Solo yang mengalir dari lembah ke dataran serta melewati pegunungan-pegunungan mengakibatkan tanah yang dilaluinya menjadi subur. Bahkan banyak ditemukan candi maupun situs prasejarah disekitar Sungai Bengawan Solo. Ditemukan pula perahu tambangan yang digunakan sebagai sarana transportasi masyarakat pada jaman dahulu. Hal ini merupakan indikasi bahwa daerah sekitar Bengawan Solo adalah daerah yang subur sehingga banyak masyarakat tinggal di sekitar sungai. Selain itu Bengawan Solo merupakan sumber kehidupan baik untuk pengairan,perikanan, penambangan pasir, transportasi, industri, dan bahan baku air minum.

Mungkin itu semua hanyalah gambaran masa lalu Bengawan Solo yang sering kali dijadikan halaman depan rumah oleh warga sepanjang aliran sungai tersebut. Namun sekarang warga sepanjang aliran sungai menganggap Bengawan Solo hanyalah belakang rumah yang cenderung tidak ada perawatan. Kini Bengawan Solo sering menunjukkan keganasanannya, seperti erosi, sedimentasi, banjir, pencemaran serta berbagai masalah lainnya. Akibatnya masyarakat yang tinggal di bantaran sungai yang menanggung imbasnya. Permasalahan Sungai Bengawan Solo tidak bisa hanya dilihat secara sektoral. Karena sungai Bengawan Solo merupakan gabungan dari berbagai anak sungai tegas Pak Prabang praktisi ilmu lingkungan Universitas Sebelas Maret. Beliau mengatakan, Jujur saja, kualitas air sungai Bengawan Solo memang menurun. Kualitas air di Sungai Bengawan Solo hanya mencapai tingkat II yaitu hanya sebagai air untuk perikanan dan tidak bisa dipakai untuk air minum. Hal tersebut merupakan konsekuensi logis dampak dari pembangunan.. Menurut Dr. Prabang Setyono, S.Si., M.Si, masalah Bengawan Solo memang complicated, setidaknya ada 4 fungsi pokok yang menjadi masalah yaitu : Yuridis Yaitu penegakan aturan. Peraturan daerah harus ditegakkan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Contohnya UU RI No. 23/1997 pasal 17 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan wajib melakukan pengelolaan bahan berbahaya dan beracun. Sosiologi Kurangnya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan, mereka cenderung memikirkan perut mereka sendiri tanpa memikirkan dampaknya bagi lingkungan. Filosofis Dilihat dari sejarah Sungai Bengawan Solo dulu masyarakat sangat menjaga kebersihan lingkungan Sungai Bengawan Solo. Filosofi masyarakat dahulu dalam membangun rumah,depannya adalah sungai. Jadi mereka senantiasa akan merawat depan rumah mereka agar sedap dipandang. Tetapi pada kehidupan sekarang banyak masyarakat yang mengabaikan sungai dan menganggap sungai sebagai halaman belakang serta membuang sampah di sungai. Sehingga masyarakat harus berfilosofi untuk mencintai lingkungan khususnya air. Scientifikasi

Termasuk didalamnnya adalah techno engineering, bio engineering dan socio engineering. Techno engineering adalah pengolahan daerah kemiringan 45% dengan menanami tanaman keras . Karena perakaran tanaman keras dapat mencegah erosi. Tetapi kebanyakan masyarakat menanam tanaman sayuran. Bio engineering adalah fungsi pohon sebagai fungsi konservasi menjadi fungsi ekonomis harus diubah. Dalam socio engineering masyarakat disekitar daerah alliran sungai harus mulai teradaptasi untuk memahami pentingnya konservasi lahan dan menghindari pembuangan sampah dan limbah secara sembarangan. Menurut Unesco (2003) peningkatan pencemaran air sungai, danau dan air tanah sebagian besar disebabkan oleh manusia. Pencemaran sampah yang ditimbulkan kurang lebih 2 milyar ton sampah per hari kemudian sektor industri dan pestisida pada penyuburan pertanian. Berikut ini tabel mengenai jumlah bakteri koloni tinja dan kandungan limbah di Bengawan Solo yang menunjukkan kualitas Bengawan Solo yang buruk. No Lokasi Jumlah Bakteri Koloni Tinja/100 ml Tahun 1989 Tahun 1990 Tahun 1991 3,0 x 103 3,0 x 104 1,1 x 105 1,9 x 105 5,0 x 105 9,0 x 104 4 5 4,3 x 10 5,0 x 10 1,7 x 105

1 Grogol 2 Jurug 3 Kemiri 4 Napel 5 Babat Sumber : Puslitbang Sumber Daya Air (Anonim, 1993-1996) Tahun Bulan

Tahun 2007 2,9 x 103 4,2 x 103 4,8 x 103 4,0 x 103 3,0 x 105

DO (mg/L) BOD (mg/L) COD (mg/L) Grogol Jurug Kemiri Grogol Jurug Kemiri Grogol Jurug 1989 Agustus 7.4 2.3 0.0 1.3 4.2 5.2 6.3 21.0 1990 Juni 6.0 4.5 1.8 3.1 5.5 8.1 8.4 15.0 1991 Mei 7.9 5.7 1.7 2.6 8.6 5.3 12.0 16.0 1993 Mei 4.4 4.1 4.1 4.4 6.0 6.0 13.0 15.0 1995 Mei 6.0 3.6 3.4 3.0 6.1 6.1 3.7 13.0 1998 Agustus 6.7 6.3 5.8 2.9 6.5 6. 5 9.0 20.0 2000 Juli 7.1 6.4 6.4 2.9 4.8 4.8 8.0 4.4 2002 Juli 6.8 5.0 5.7 3.1 5.8 5.8 6.7 9.9 2007 Juli 4.5 4.5 4.3 4.5 5.2 5.2 13.0 14.4 Sumber : Puslitbang Sumber Daya Air (Anonim, 1993-1996, 1999, 2001, 2003) Keterangan : 1. DO : kadar oksigen terlarut air.

Kemiri 16.0 30.0 12.0 14.0 13.0 16.0 13.0 14.0 17.0

2. BOD : Biological Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah

bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme.


3. COD : Chemical Oxygen Demand, atau kebutuhan oksigen kimia untuk reaksi oksidasi

terhadap bahan buangan di dalam air. Pencemaran tak semata mata hanya karena aktivitas industri yang membuang limbah ke sungai. Limbah organik yang berasal dari manusia, hewan dan tanaman juga dapat mengakibatkan pencemaran. Kegiatan pertanian berupa penggunaan pestisida dan pupuk kimia menyebabkan eutrofikasi (masalah lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah fosfat (PO3-) lingkungan perairan. Aktivitas rumah tangga (mandi, membuang kotoran dan sampah ) serta aktivitas lainnya turut menghiasi pencemaran Sungai Bengawan Solo. Ditambah lagi erosi yang membawa sedimen menampung berbagai polutan, bakteri dan kontaminan lainnya. Dari data diatas dapat diketahui bahwa setiap tahunnya untuk angka BOD cenderung mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas air di berbagai tempat sepanjang Sungai Bengawan Solo sangatlah buruk. Di lokasi Jurug angka BOD menunjukkan fluktuasi yang tinggi yaitu samapai 8,6 mg/L. Sedangkan di lokasi Kemiri anka BOD menunjukkan fluktuasi yang tinggi yaitu sampai 8,1 mg/L. dari data di atas dilihat dari angkan BOD nya kedua daerah tersebut kualitas airnya tidak memenuhi kriteria untuk kelas II (air yang peruntukannya hanya untuk sarana rekreasi, pertanian, peternakan dan budi daya ikan air tawar). Sedangkan untuk angka COD di Jurug, Kemiri, dan Grogol masih memenuhi kriteria kualitas air untuk kelas II. Hal ini dikarenakan angka COD yang didapatkan masih berada di bawah standar yaitu 25 mg/L yang merupakan batas maksimum kriteria kelas II. Berdasarkan data hasil analisis kualitas air secara fisika, kimia, dan mikrobiologi kualitas air Bengawan Solo di semua lokasi hilir dari Grogol sampai Kemiri tidak memenuhi persyaratan kualitas air dari kelas I sampai IV. Jadi dilihat dari kualitas air, Sungai Bengawan Solo belum bisa dimanfaatkan bahan baku air minum, sarana wisata air, budi daya ikan air tawar, irigasi pertanian dan peternakan. Diperlukan adanya Comunity Development yang harus mengerti tentang 4 fungsi yang terkoordinasi yaitu yuridis, sosiologis, filosofis dan scientifikasi, yang merata disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo dari hulu ke hilir. Prioritas perbaikan dimulai dari hulu dengan cara

konservasi, penataan ruang, dan penyusunan kajian lingkungan hidup strategis. Peran seta dalam mengatasi permasalahan Bengawan Solo harus melibatkan semua pihak dan saling sinergis. Terlepas dari segala permasalahan yang ada, Bengawan Solo menjadi sebuah berkah yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Berkah Bengawan Solo telah dirasakan masyarakat sejak jaman nenek moyang sampai sekarang. Bila dilihat dari sejarahnya Bengawan Solo memiliki banyak sekali cerita unik bilamana dikelola dengan baik mendatangkan berkah bagi masyarakat di sepanjang daerah aliran sungai. Selain itu dari segi pemanfaatan sarana transportasi air dan kawasan wisata air bila dikelola dengan baik akan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat sekitar Bengawan Solo. Bengawan Solo merupakan sarana transportasi yang sangat vital bagi kehidupan masyarakat. Banyak sekali ditemui perahu gethek yang hilir mudik membawa masyarakat melakukan aktivitasnya di sepanjang sungai. Sarana transportasi tersebut merupakan tempat penyeberangan yang masih bertahan sampai sekarang bahkan menjadi sumber perekonomian bagi masyarakat. Hal ini dibuktikan kebenarannya ketika ditemukannya Prasasti Tlan (904M) yang mengungkapkan bahwa Bengawan Solo merupakan jalur transportasi karena adanya perahu tambangan yang digunakan untuk menyeberangkan penduduk dari satu desa ke desa lain. Selain itu dalam catatan SISKS Paku Buwono IV (1788-1820) juga menguatkan Bengawan Solo sebagai sarana transportasi yang berisi Dengan pelan, perahu kerajaan berhiaskan canthik Rajamala itu menyusuri sebuah sungai besar. Di atasnya, empat penari larut dalam irama Srimpi Ludiramadu. Dengan bau anggur, para bangsawan menebarkan aroma khas-nya. Perahu semakin laju dalam pelukan sungai hingga tapal batas daratan Selaras dengan hal tersebut, Bengawan Solo merupakan kawasan wisata yang potensial. Masih terngiang dalam benak ketika diadakan Bengawan Solo Gethek Festival diselenggarakan pemerintah kota Solo diakhir tahun 2011 lalu. Acara tersebut direncanakan akan menjadi event tahunan di Kota Solo karena memiliki daya tarik wisatawan. Sungai Bengawan Solo juga terkenal dengan tradisi tahunan yang diselenggarakan setiap tahun sekali, yaitu tradisi Larung Getek Joko Tingkir. Walaupun kondisi sekarang Bengawan Solo menjadi buruk rupa, namun penataan kawasan dapat mengembalikan keindahannya. Bahkan Dra Purnomo Subagyo berpendapat bahwa Bengawan Solo masih memungkinkan dijadikan sebagai kawasan wisata. Paling tidak

pembangunan dan pemanfaatan bengawan tersebut bisa dirangkai menjadi wisata air dengan Taman Jurug sebagai titik simpulnya. Untuk merealisasikan hal tersebut dibutuhkan kerjasama dari dinas lainnya. Bengawan Solo merupakan aset sejarah yang sangat disayangkan kalau tidak dikelola dengan baik. Contohnya pelabuhan Beton yang meupakan cikal bakal kampung Beton di wilayah Kecamatan Jebres. Ditemukan pula bangkai kapal kuno yang tenggelam sekitar tiga ratus tahun yang lalu, tepatnya di Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Kapal yang memiliki panjang sekitar 40 meter dan lebar 8 meter itu, konon merupakan milik saudagar Cina yang tenggelam ketika hendak berlayar menuju daerah Ngawi. Segala permasalahan dan berkah yang ada pada Bengawan Solo merupakan hubungan sebab akibat yang selalu menjadi satu kesatuan. Pemanfaatan yang sewajarnya oleh manusia di sepanjang bantaran sungai terhadap segala kekayaan yang terkandung di dalamnya dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan akan berdampak pada keseimbangan yang lebih sinergis. Sehingga berkah yang seharusnya dirasakan akan tetap terjaga sebagai warisan untuk anak cucu kita kelak bukanlah sebuah mimpi yang sulit diwujudkan. (dari berbagai sumber)

Hancurnya sang peradaban besar

Anda mungkin juga menyukai