Anda di halaman 1dari 3

PERNYATAAN SIKAP SATU MEI HARI BURUH INTERNASIONAL

Satu Tekad, Satu Sikap, Satu Tindakan HANCURKAN NEOLIBERALISME !! HAPUS SISTEM KERJA KONTRAK DAN OUTSOURCING SEKARANG JUGA !! Batalkan Kenaikan Harga BBM, Turunkan Harga Sembako, Sekarang Juga !!! Pada tanggal Satu Mei, kita, kaum buruh kembali memperingati momentum HARI BURUH SEDUNIA (MAYDAY). Satu momen perjuangan bersejarah kaum buruh sedunia melawan kekuasaan kapital : memenangkan pengurangan jam kerja menjadi 8 jam sehari. Sehingga sekarang kita, kaum buruh dapat menikmati jam kerja 8 jam sehari, 40 jam per minggu, waktu kerja selebihnya harus dibayar UPAH LEMBUR. Namun kemenangan tersebut barulah satu kemenangan kecil, dikarenakan sampai hari ini nasib kaum buruh masih ditindas dan dihisap oleh kaum modal yang didukung oleh kekuasaan yang mementingkan pertumbuhan modal/investasi. Namun, momentum MAYDAY bukanlah sekedar satu hari peringatan atas kemenangan kaum buruh di masa lalu, namun bagi kita MAYDAY adalah tonggak perlawanan kaum buruh melawan kekuasaan yang berpihak pada kaum modal dan menghisap serta menyengsarakan kaum buruh dan rakyat. Pada Satu Mei kaum buruh diingatkan bahwa hak-hak kaum buruh tidak akan diberikan begitu saja oleh penguasa dan pemilik modal, namun harus direbut dengan perjuangan yang tak kenal lelah, penuh keberanian dan militansi. semakin Perjuangan kaum buruh Indonesia dalam merebut kenaikan upah tahun 2012 membuktikan bahwa hak harus direbut bukan dinanti dari kebaikan

pemerintan,DPR, maupun pemilik modal. Okeh karena itu, bagi kaum buruh sedunia, MAYDAY tidak sekedar menjadi satu hari perayaan yang dirayakan dengan pesta atau karnaval belaka. Namun dirayakan dengan cara melakukan aksi-aksi massa untuk memperteguh iman bahwa BURUH BERSATU tidak terkalahkan, dan dalam perjuangan melawan sang penindas, kaum buruh tidak akan kehilangan apa-apa kecuali belenggu yang selama ini merantai kaum buruh. Di sinilah kebenaran sejarah kemenangan perjuangan kaum buruh sedunia! Pada saat ini kaum buruh, baik di Indonesia maupun diseluruh dunia, masih mengalami satu penindasan dan dirampas kemerdekaannya untuk dapat hidup sejahtera dan merdeka. Hari ini kaum buruh masih dihisap dan dijajah oleh sistem kapitalisme yang menghisap darah dan tenaga kaum buruh. Kaum buruh dihisap tenaganya dan dibayar murah agar tetap hidup supaya tetap dapat terus menerus dihisap tenaganya.

Kapitalisme dalam bentuknya yang sekarang NEO-LIBERALISME (PENJAJAHAN GAYA BARU) semakin menghisap dan menyengsarakan kaum buruh dengan menerapkan sistem yang dikenal sebagai Labor Market Flexibility (Sistem Pasar Kerja yang Lentur). Dengan sistem ini, diterapkanlah sistem kerja kontrak dan outsourcing. Kaum buruh menjadi semakin mudah di PHK, semakin mudah dihisap dan semakin mudah dirampas hak-haknya. Konfederasi KASBI menilai bahwa pada saat ini : sistem buruh kontrak dan outsourcing, dengan berbagai bentuknya seperti buruh lepas, harian dan mitra pada buruh transportasi merupakan musuh utama yang pertama kali harus dihancurkan. Karena sistem buruh kontrak dan outsourcing menjadi penghalang utama bagi kaum buruh untuk melakukan perjuangan selanjutnya. Sistem Kerja Kontrak dan Outsourcing menyebabkan rakyat kehilangan hak atas kepastian kerja. Hak atas pekerjaan yang layak dan kepastian kerja menjadi jauh dari kenyataan bagi rakyat. Namun, sistem kerja kontrak dan outsourcing bukanlah satu-satunya ancaman bagi kaum buruh. Pemerintah saat ini masih saja menerapkan politik upah murah (yang merupakan peninggalan ORDE BARU) dan masih saja menjadikan iklim investasi sebagai panglima, padahal sejatinya tugas negara yang utama adalah untuk MENSEJAHTERAKAN DAN MEMAKMURKAN RAKYAT. Namun nyatanya saat ini kepentingan modal lebih utama daripada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. Kaum buruh Indonesia sebagai bagian dari rakyat Indonesia juga mengalami kesengsaraan dan penderitaan karena praktek ekonomi dari PENJAJAHAN GAYA BARU. yang menyerahkan semua kegiatan ekonomi pada mekanisme pasar dan negara hanya berfungsi sebagai pelindung pasar. Akibat sistem ekonomi ini maka subsidi dicabut, perusahaan negara diprivatisasi, perlindungan (proteksi) terhadap produksi dalam negeri dilarang. Akibatnya bagi kaum buruh dan rakyat adalah harga-harga kebutuhan pokok semakin mahal, perumahan, kesehatan dan pendidikan semakin mahal. Artinya rakyat semakin sengsara dan menderita. Demi kepentingan modal, kesejahteraan rakyat diabaikan, rakyat dibiarkan sengsara dan menderita. Oleh karena itu, pada saat ini KONFEDERASI KASBI berpendapat bahwa tidak ada jalan lain selain menggemakan dan mewujudkan: Satu Tekad, Satu Sikap, Satu Tindakan untuk berjuang bersama-sama MENGHAPUSKAN Sistem Kerja Kontrak dan Outsourcing.

Bertepatan dengan SATU MEI, HARI BURUH INTERNASIONAL, Konfederasi KASBI menyatakan sikap bahwa: Pertama, Sistem Kapitalisme dalam bentuknya saat ini NEO-LIBERALISME hanya menguntungkan para pemilik modal saja, dan semakin menyengsarakan kaum buruh dan rakyat Indonesia secara keseluruhan; Kedua, Sistem Labor Market Flexibility (Sistem Pasar Tenaga Kerja yang Lentur) akan semakin menyengsarakan kaum buruh, menciptakan ketidakpastian kerja, dan membuat kaum buruh menjadi komoditas (barang dagangan saja) dalam pasar kerja; Ketiga, Pemerintah dengan didukung elit politik (baik yang berada di DPR, Partai Politik dan lembaga-lembaga kekuasaan) telah menjadi HAMBA dari NEO-LIBERALISME. Harus bertanggungjawab atas keadaan kaum buruh Indonesia. Konfederasi KASBI dalam momentum perlawanan Satu Mei ini juga menghaturkan salut dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh kaum buruh Indonesia yang merayakan Satu Mei dengan aksi-aksi perlawanan baik di pabrik-pabrik, kawasan industri maupun di pusat-pusat kekuasaan. Dalam momentum MAYDAY 2012 ini, Konfederasi KASBI mengajak semua kaum buruh untuk kembali menyatukan dan merapatkan barisan, untuk bersama-sama menuntut dan memaksa penguasa agar menghapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing, membatalkan rencana kenaikan harga BBM, serta menurunkan harga sembako agar rakyat tidak sengsara. Konfederasi KASBI juga menyerukan kepada seluruh kaum buruh dan rakyat tertindas lainnya untuk menyatukan tekad, menyatukan sikap, dan menyatukan tindakan untuk MENGHANCURKAN NEO-LIBERALISME. Menggantikannya dengan sistem ekonomi yang berpihak pada keadilan sejati dan kesejahteraan rakyat, bukan berpihak pada modal. Kaum buruh sedunia.. Bersatulah! Hidup Buruh Indonesia! Hidup Konfederasi KASBI : MUDA BERANI - MILITAN! Jakarta, 29 April 2012 Pengurus Pusat Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia Ketua Umum Sekretaris Jenderal

( NINING ELITOS )

( ABDUL RACHMAN)

Anda mungkin juga menyukai