Anda di halaman 1dari 11

BAB II PEMBAHASAN

A. TEORI PERUSAHAAN/firm
Tentang pengertian perusahaanada dua aliran yang berbeda, yang pertama, yaitu yang membedakan perusahandan badan usaha sedangkan yang keduatidak mengadakan perbedaan seperti tersebut. Bagi mereka yang menganut aliran pertama,maka badan usaha adalah suatu organisasi yang dengan mempergunakan faktor-faktor produksi berusaha mencari laba. Sedangkan perusahaan adalah tempat diman fraktor-faktor produksi tersebut dipadukan dengan mana dapat diproduksi hasil atau jasa.
Pendapat kedua tidak membedakan dua pengertian seperti pada pendapat yang pertama. Perusahaan adalah suatu bentuk organisasi yang bertujuan mencari laba dengan mempergunakan faktor-faktor produksi menghasilkan barang atau jasa untuk keperluan masyarakat, sedang kan menurut john. A shubin ,perusahaan adalah suatu bentuk organisasi pemilikan yang menggabungkan faktor-faktor produksi didalam suatu tempat dengan maksud memproduksi barang atau jasa denga menjualnya dengan laba.Pengertian perusahaan
Jadi kesimpulan berdasarkan pengertian diatas teori perusahaan adalah organisasi yang menggabungkan, mengatur dan mengolah semua sumber-sumber ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan agar dapat memuaskan kebutuhan masyarakat. Sumbersumber ekonomi. Perusahaan bertugas mengolah sumber-sumber ekonomi atau sering juga disebut faktor-faktor produksi. Manusia disini tidak hanya berperan sebagai tenaga keja diperusahaan namun juga berperan sebagai konsumen dari produk perusahaan. Pada masa sekarang harus di usahakan agar tenaga kerja ini betul-betul menjadi teman atau pasangan bagi perusahaan. Untuk mencapai tujuan perusahaan, sebab meskipun sudah banyak digunakan mesin-mesin tetapi factor manusia masih tetap berperan. Perusahaan perlu memperhatikan bagaimna mengelola perusahaan dengan sebaik-baiknya.

1.1 Syarat Perusahan Suatu organisasi dapat disebut perusahaan apabila organisasi tersebut memenuhi syarat-ayarat tertentu. Dengan syarat-ayarat itu menguatkan pendapat yang tidak membedakan antara badan usaha dan perusahaan, adapun syaratnya yaitu; a. Untuk dapat disebut perusahaan maka organisasi itu harus bertujuan mencari laba.profit motive. Jika organisasi itu tidak bertujuan mencari laba maka organisasi itu bakan perusashaan. b. Tujuan mencari laba itu bukan hanya untuk satu dua kali atau secara insidentil saja, akan tetapi secara terus-menerus, secara kontinu, secara berkesinambungan. c. Tujuan mencari laba terus-menerus itu diusahakan melalui organisasi faktor-faktor produksi, dalam organisasi tersebut diperhatikan proportionalitet atau perbandingan kwantitatif dari faktor-faktorproduksi yang diusahakan dengan kemampuan managerial yang sebaik-baiknya. d. Ketiga hal tersebut diatas harus dijalankan pada suatu tempatyang jelas. Empat hal seperti disebutkan diatas merupakan syarat yang mutlak perlu apabila organisasi itu akan dinamakan suatu perusahaan. Keempat-empatnya harus ada dan tidak boleh kurang. Misalnya rumah sakit adalah organisasi yang diadakan secara terus-menerus, ada organizational skills dan tempat kedudukannya, akan tetapi rumah sakit tidak mencari laba, oleh sebab itu ia bukan perusahaan. 1.2 Organisasi Pemilikan Perusahaan Yang dimaksud dengan organisasi pemilikan perusahaan ialah perusahaan dilihat dari siapa yang memiliki dan bagaimanamengatur pemilikan itu. Barang kali ada baiknya dikemukakan disini bahwa ada organisasi pemilikan dan ada organisasi kerja.dilihat dari organisasi pemilikan maka perusahaan dapat dipilih dalam; a. Perusahaan negara (public enterprise). Suatu perusahaan dinamakan perusahaa negara apabila semua harta ( modal) perusahaan dimiliki oleh negara. Dapat juga dikatakan bahwa public ownership itu ada pada badan pemerintah (pusat maupun daerah) menikmati hak pemilikan. b. Perusahaan swasta ( Private Enterprise). Suatu perusahaan dinamakan perusahaan swasta apabila seluruh harta (modal) dimi9liki oleh pihak swasta. Keuntungannya dinikmati oleh pemiliknya sebagai pihak swasta. c. Perusahaan campuran. Dal hal ini campuran berarti harta (modal)nya dimiliki sebagian oleh negara sebagian lagi oleh swasta. Biasanya membentukkan perusahaan campuran dimaksudkan untuk mempertahankan kebaikankebaikan dari perusahaan negara dan perusahaan swasta dan meniadakan kelemahahn dari masing-masing. d. Joint Venture. Akhir-akhir ini ada satu modal organisasi pemilikan yang dinamakan joint Venture. Yaitu organisasi pemilikan antara negara dan fihak swasta asing untuk jangka waktu tertentu. Joint Venture diadakan karena negara tidak memiliki tenaga ahli dan modal untuk mendirikan perusahaan yang memerlukan modal besar dan keahlian yang dibutuhkan. Swasta dalam negeri tidak mempunyai cukup modal dan tenaga ahli yang diperlukan. 1.3 Jenis-Jenis Perusahaan

Yang di maksud dengan jenis perusahaan ialah pembedaan perusahaan atas dasar hasil yang diproduksi. Kecuali nampak pada hasil yang diprodusir, maka jenis perusahaan itu juaga dapat dilihat dari hartanya (asset). Dilihat dari hasil produksinya maka jenis perusahaan dapat dipilih seperti berikutnya; a. Perusahaan agraris. Perusahaan yang bekerja pada bbidang pertanian. Dengan bantuan tenaga alam (tanah) memprodusir hasil-hasil bumi yang berfaedah bagi masyarakat. Misalnya; tembakau, gula, sayur-sayuran, buah-buahan, dll b. Perusahan ekstraktif. Perusahaan yang bergerak dibidang pencarian bahan dari alam. Bahan-bahan itu sudah ada akan tertapi perku diusahakan, diproses agar berguna bsgi manusia. Misalny; perusahaan penebangan kayu, perusahaan perikanan laut, perusahaan pertambangan, perusahaan garam, dll c. Perusahaan industri. Yang termasuk didalam perusahaan industri adalah perusahaan yang merubah bentuk bahan-bahan, mengolahnya menjadi barngbarang yang siap dipakai. Perkataan lain untuk industri adalah manufactur Misalnnya;perusahaan (industri) logam, tekstil, barang plastik, keramik, perabot rumah tangga dll d. Perudsahaan dagang. Perusahaan dagang adalah perusahan yang bergerak didalam penyaluran barang-barng dariprodusen kepada konsumen Misalnya; grosir, toko e. Perusahaan penjualan jasa. Perusahaan ini bergerak dalam bidang penberian jasa. Misalnya; perusahaan transportasi, perusahaan bioskop, bengkel, perusahaan surat kabar, telekomunikasi, dll f. Perusahaan kredit; yaitu lembaga keuangan, yang usahanya menarik dana dari masyarakat. Pada umumnya kecuali memberikan kredit, lembaga keuangan melayani pula jasa lain yang ada kaitannya dengan lalu lintas keuangan. 1.4 Fungsi perusahaan Perdefinisi fungsi adalah aktivitas khusus yang dijalankan oleh orang, badan atau benda. Denga arti tersebut diatas, maka kita dapat menyellidiki fungsi yang terdapat didalam perusahaan. Secara garis besar maka didalam perusahaan terdapat antara lain fungsi sebagai berikut; a. Fungsi memimpin Kegitan khusus yang menentukan kebijakan(policy), strategi dan membagi tugas serta wewenang kepaqda orang lain didalam perusahaan. Termasuk didalam fungsi in i antara lain; Merencanakan pola (design)pekerja yang akan dilaksanakan pada waktu yang akan datang. Menentukan tujuan perusahaan termasuk didalam fungsi ini. Mengadakan koordinasi. Mengatur keseimbangan pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh berbagai bagian sehingga menjadi searah dan saling menunjang tercapainya tujuan perusahaan Mengawasi jalannya perusahaan, termasuk disini mengevaluasiapakah pekerjaan dilakukan sesuai denga rencana, agar supaya pengawasan itu mempunyai arti terhadap kepada rencana, maka evaluasi itu harus dilakukan sepanjang proses pekerjaan. b. Fungsi teknis

Tugas didalam fungsi ini meliputi; Memprodusir barang atau jasa Menyediakan alat-alat yang diperlukan Memelihara dan memperbaiki kerusakan Membuat design dari pada barang yang akan diprodusir. c. Fungsi keuangan Pekerjaan yang harus dilakukan dalam rangka fungsi keuangan adalah pengaturan aliran uang dan modal sedemikian rupa sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan uang dan modal. Mengumpulkan modal ( raising the funds), mengelola modal secara efisien Mengatur harta lancar dan kas Menagih piutang Menyusun rencana anggaran dan melakukan pengawasannya. d. Fungsi komersial Fungsi komersial berhubungan dengan tugas-tugar pembelian dan penjualan barang, meliputi; Pembelian bahan (material) yang diperlukan untuk proses produksi, memilih penjual yang menawarkan harga rendah, menentukan kwalitas bahan,mengatur waktu atau penjangkaan (timing) pembelian yang tepat dan jumlah order yang efisiaen. Mengetahui alamat leveransir dsb. Penjualan barang-barang hasil produksi. Menentukan penjualan kredit/tunai dan potongan yang dapat diberikan kepada pembelian.

e. Fungsi sosial Fungsi ini berkaitan dengan kehidupan dan kesejahteraan personil perusahaan. Tugasnya adalah; Memperhatikan keadan dan keselamatan kerja Berhubungan dengan organisasi pekerja dan jawatan perburuhan, Memperhatikan syarat-syarat kerja, upah, pensiun, jaminan, kesehatan, perumahan dsb f. Fungsi administratif Tugasnya melakukan pencatatan yang teratur dan terarah dari semua aktifitas perusahaan terutama yang ada hubungannyadengan kearsipan dan keuangan yaitu; Membuat pembukuan, neraca, daftar rugi laba, inventaris, Menghitung harga pokok barang-barang hasil produksi Menyusun laporan keuangan Mengatur korespondensi Menyimpan semuua surat-surat yang berharga bagi perusahaan 1.5 Tempat Perusahaan 1.5.1 Masalah tempat perusahaan Tempat perusahaan akan merupakan masalah bila: a. Perusahaan baru akan didirikan ; dari tiada menjadi ada ( promotion ).

b. Perusahaan mengalami kemajuan sehingga perlu mengadakan ekspansi (perluasan) diperlukan tempat tambahan atau tempat yang sama sekali baru. c. Perusahaan harus pindah tempat karena tempat yang sekarang secara ekonomis tidak menguntungkan atau karena aturan perusahaan harus pindah. Hal-hal tersebut menyebabkan pemikiran mencari tempat yang tentunya secara ekonomis tepat. Tempat perusahaan secara ekonomis tepat, apabila lokasi perusahaan sedemikian rupa, sehingga biaya produksi dan biaya distribusi barang hasil produksinya per kesatuan paling rendah. 1.5.2 Faktor-Faktor Yang Perlu Di Perhatikan Adapun faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan tempat perusahaan secara ekonomis ialah: a. Keadaan pasar hasil produksi, baik sekarang maupun yang akan datang. Perusahaan tidak didirikan hanya untuk hari ini saja, tetapi untuk jangka panjang. b. Bahan. Apakah ditempat itu tersedia cukup bahan yang diperlukan perusahaan, sehingga bahan tidak perlu diangkat dari tempat lain. c. Tenaga. Tersediakah ditempat itu tenaga- tenaga yang diperlukan dan bagaimana tingkat upah nya. d. Transportasi dan sarana jalan. Pentingakan diperhatikan faktor-faktor ini akan menyangkut biaya distribusi. e. Sumber tenaga air dan listrik. Tenaga air merupakan faktor yang ditentukan oleh alam, akan tetapi tenaga listrik dari diesel sudah banyak (kemajuan teknologi) f. Faktor-faktor lain yang masih perlu dipertimbangkan ialah soal iklim,sikap masyarakat, peraturan pemerintah dan intensitas persaingan. 1.5.3 Macam-Macam Tempat Perusahaan a. Tempat perusahaan secara historis b. Tempat perusahaan yang ditentukan oleh alam c. Tempat perusahaan yang ditentukan oleh pemerintah 1.5.4 Agglomerasi Dan Deglomerasi Mempelajari tempat perusahaan, kita melihat kecendrungan bahwa perusahaan-perusahaan ingin bertempat di dalam satu daerah tertentu secara mengelompok. Gejala pengelompokkan semacam itu dinamakan gglomerasi. Yang mendorong adanya gejala agglomerasi itu ialah: a. Tersedianya tenaga-tenaga trampil yang dibutuhkan perusahaan ; b. Perkembangan perusahaan dari perusahaan kecil mejadi perusahaan besar; c. Diferensiasi, pemisah produksi dari satu tempat menjadi beberapa tempat; d. Saling merupakan daya tarik antar satu perusahaan dengan perusahaan lain; e. Timbulnya perusahaan lain yang mengelolah bahan yang diperlukan atau bahan buangan dari perusahaan yang telah ada.

1.5.6

Sebaliknya apabila terdapat kecendrungan perusahaan untuk memisahkan diri dari kelompok lokasi perusahaan maka gejala ini dinamakan degglomerasi. Adapun faktor-faktor yang menunjang adanya gejala degglomerasi ialah: a. Harga tanah didalam kota yang makin mahal, maka perusahaan berkeinginan pindah keluar kota. b. Tanah dalam kota untuk daerah pemukiman, sehingga perusahaan harus pindah. c. Transportasi dan sarana jalan yang makin baik serta faktor tenaga kerja yang makin lemha atau kurang boboynta sebagai faktor yang perlu dipertimbangkan. Tempat Perusahaan Sesuai Dengan Jenisnya. a. Perusahaan agraris Bertempat di daerah dimana tanah,suhu,dan iklim sesuai dengan yang dibutuhkan untuk tanamannya. b. Perusahaan ekstraktif Harus dekat bahan-bahan yang di gali. c. Perusahaan dagang Bertempat dipusat-pusat konsumen bagi perusahaan dagang eceran dan dekat produsen bagi perusahaan dagang besar. d. Perusahaan industri Pada umumnya faktor tersedianya tanah untuk lokasi perusahaan dan biaya pengangkutan bahan atau barang memegang peranan yang penting. e. Lembaga keuangan Pusat kegiatan dagang dan industri merupakan faktor penting untuk diperhatikan. Didalam masyarakat yang sudah Banking minded maka tempat lembaga keungan mendekati tempat pemukiman juga. f. Perusahaan penjual jasa Ada kecenderungan untuk bertempat mendekati konsumen yang dilayani. Untuk perusahaan-perusahaan angkutan udara dan laut, tentu tergantung pada tersedianya pelabuhan.

B. KONSEP LABA DALAM PERUSAHAAN


Secara akuntansi, laba adalah kelebihan penghasilan dari ongkos-ongkos yang di keluarkan perusaahan. Menurut konsep ekonomi untuk kepentingan neraca nasional, maka laba merupakan bagian nilai tambah, atau pendapatan yang di ciptakan oleh perusahaan Seca sederhana dapat di jawab bahwa terjadinya laba karna pemilik perusahaan teleah mengorban kan hartanya, kekayaan nya agar perusahaan dapt berproduksi dan oekerja mendapat gaji atau upah bank yang member kredit memperoleh tingkat bunga, Negara yang mendapat pajak, sedangkan barangbarang modal yang aus mendapat nilai ganti dan sebagainya. Setelah semua pengeluaran di hitung, maka ada residu untuk pemilik perusahaan. Jika residu iu negative, maka pemilik perusahaan rugi.

Pemilik perusahaan menanggung resiko (risk taking) setiap orang yang mengambil bisnis ekonomi mempunyai resiko dia mencoba memanfaatkan ruang tujuan nya tentu mendapatkan sesuatu yakni balas jasa bagi pemilik yang berseduia menanggung resiko. Kalau pekerja mendapat upah karena dia berjanji dalam kontrak(baik lisan maupun tulisan) bekeja dengan sebaik-baiknya. Dia hmpir tidak mepunyai resiko sepanjang dia baik, mematuhi tata tertib, mau bekerja rajin, produktif, disiplin, dai akan tetrap digaji oleh perusahaan. Seoarnag pengusaha adalah seorang pencari resiko(risk-seker) karena dibalik resiko itu tersembunyi laba atau k untungan Alas an kedua, adanya ketidak sempurnaan pasar, tepatnya adanay persaingan tidak sempurna dalam kegiatan bisnis. Inipun ada kaitannya dengan resiko. Dalam menghadapi ketidak sempurnaan infor masi, resiko juga semakin tinggi. Karena itu, dalam persaingan sempurna, balas jasa terhadap resiko juga tinggi tetapi keuntungan yang tinggi ini dapat menarik saingan untuk masuk ke industry yang serupa. Keuntungan yang tinggi itu kemungkinan dlam jangka pendek, dalam jangka panjang aka nada perushaaan baru yang masuk, juga ada siklus perusahaan, kelalaian dapat digantikan oleh perusahaan lain. Dalam jangka pendek justru sering keadaan perusahaan dalam keadaan ketidak seimbangan. Ini merupakan alas an ketiga dalam keadaan yang menguntungkan, apa yang diprodiksi cepat laku, kalau perkeiraan selera konsumen adalah cocok tetapi dapat juga sebaliknya. Pada tahap awal pertumbuhan perusahaan masih dalam belajar dengan sendirinya belum stabil karena itu pada periode yang belum seimbang itu perusahaan mendapat laba yang relative tinggi. ,memang pada tahap awal sekali perusahaan malahan belum memperoleh laba/ rugi. Tetapi inipun tetap diperhitungkan dalam tahaptahap perjalanan perusahaan. Seperti telah disinggung sebelumnya, sebenarnya dalam praktek terjadi keadaan ulur-tarik(trade-off) antara memperoleh laba dan non laba. Tujuan nonlaba ini merupakan kepuasaan bagi pengelola perusahaan, seperti waktu senggang rasa aman, pertanggung jawaban sosial, malahan sedkit banyak ada asperk kekuasaaa, misalnya trade off anta keuntungan dan pertanggung jawaban sosial, antara keuntungan maksium dengan kesejahteraan karyawan, antara keuntungan maksimum dengan penampiloan profesi dan sebagainya.

2. Tujuan Perusahaan 2.1 Tujuan Mencari Laba Tujuan suatu perusahaan adalah mendapatkan laba. Tujuan lainnya berupa tujuan prestise,tujuan sosial, menjamin kelangsungan hidup,bahkan dewasa ini orang menentukan tujuan perusahaan adalah meningkatkan kualitas manusianya. Tujuan terakhir ini nampaknya di landasi oleh Teori Z yang menyatakan bahwa manusia merupakan titik sentra dari segala kegiatan pencapaian tujuan,sehingga jika kualitas manusianya meningkat maka kegiatan manusia dalam mencapai tujuannya menjadi lebih mudah dan dari sisi waktu menjadi lebih cepat.

Tujuan untuk memperoleh laba dicapai oleh perusahaan melalui menghasilkan barang dan atau jasa yang kemudian dijual kepada konsumen. Barang dan jasa dihasilkan melalui suatu proses pengolahan unsur input seperti bahan baku,bahan pembantu,dll. Laba merupakan selisih pendapatan dan pengeluaran sehingga dalam operasi menghasilkan barang dan jasa ini perusahaan harus berusaha mengendalikan semua pengeluarannya dan berusaha menjual dengan harga yang relatif tinggi. Disisi lain daya konsumen amat terbatas,sehingga agak sulit bagi perusahaan untuk menjual barang dan jasa dengan harga relatif tinggi. Masalah persaingan juga menjadi faktor penyebab dimana perusahaan tidak dapat menetapkan harga jual semaunya sendiri.

C. STRUKTUR PERSAINGAN

3.1 Monopolistis Dan Keseimbangan Perusahaan Monopolitis Pemikiran Chamberlin sering terasing dan tidak riil tentang teori ekonomi, bukan karena kesalahan metodenya, tetapi karena asumsi-asumsi yang digunakan tidak sesuai dengan kenyataan ekonomi yang terjadi. Chamberlin mengamati bahwa kondisi untuk persaingan sempurna sudah tertinggi, sehingga dia menyusun teori persaingan monopoli. Kalau sebelumnya ada dua macam struktur pasar yakni persaingan sempurna dan monopoli murni, maka Chamberlin melihat bahwa kedua sruktur ditemukan serempak dalam kenyataan, yakni persaingan terjadi, tetapi dengan struktur monopoli, pertanda-pertanda terjadinya persaingan monopoli antara lain terlihat dengan adanya kegiatan iklan, korting harga, goodwill perusahaan, pembayaran dengan kredit, dan peranan konsumen yang lemah dalam penentuan harga barang. Secara ekonomis masih dilakukan analisis dengan peralatan analisis marjinal. Monopolistic competition (persaingan monopoli) terjadi karena setiap produsen menghasilkan produk yang hampir sama, masing-masing produk mempunyai ciri-ciri khusus, sifat-sifat tersendiri, sehingga menimbulkan preferensi pada konsumen. Masing-masing barang mempunyai keunggulannya. Itulah yang dia monopoli, tidak ada pada orang lain. Tetapi karena loyalitas konsumen terhadap merk barang, maka ini pun menimbulkan monopoli. Meskipun dalam pasar mereka melakukan persaingan, baik dalam perluasaan pasar dengan melalui berbagai kegiatan iklan, maupun dalam hal kebijaksanaan harga. Keseimbangan perusahaan tidak lagi dalam kondisi optimal, karena perusahaan-perusahaan itu telah mampu mengontrol harga, dan pengeluaran-pengeluaran untuk biaya penjualan meningkat, sedangkan ongkos tetap produksi per satuan meningkat. Hal terakhir ini terutama disebabkan terjadinya under capacity dalam produksi, sehingga tingkat harga menjadi mahal. Selanjutnya under-capacity ini dapat dipakai sebagai strategi untuk rintangan masuk ke pasar industri. Struktur pasar yang oligopoli, mengakibatkan George Stigler menyusun teori tentang kurva permintaan yang patah (kinky demand curve). Hal ini terjadi, antara lain disebabkan oleh tingkat harga

yang stabil. Harga yang stabil ini dapat juga disebabkan selera dan teknologi yang stabil, kelemahan administrasi, faktor terjadinya kolusif. Meskipun demikian, jika suatu perusahaan dalam struktur oligopoli menaikkan harga, belum tentu akan diikuti oleh saingannya, tetapi cenderung terjadi bilamana satu perusahaan dalam oligopoli menurunkan harga maka lawan-lawannya akan mengikuti. Bukti-bukti yang ditemukan belum memanfaatkan berlakunya teori ini. Tetapi, kemungkinan berbagai kelemahan masih belum dapat diatasi. Teori untuk struktur oligopoli belum dapat digeneralisasikan, karena masing-masing mempunyai ciri-ciri khas tersendiri, sehingga perilakunya sukar untuk diprediksi. Hal ini kembali ke persoalan faktor personal dan impersonal. Dalam struktur oligopoli khususnya, dan persaingan tidak sempurna umumnya kebijaksanaan harga cenderung bersifat personal. 3.2 Monopoli, Oligopoli dan Konsentrasi Pembatasan struktur pasar monopoli murni telah berlangsung sejak masa ekonomi Klasik, tetapi struktur pasar oligopoli relatif baru. Kenyataan ekonomi telah berubah selama akhir abad ke-19 sampai dengan 1930-an, sehingga lahir teori persaingan tidak sempurna, dan secara lebih khusus timbul struktur pasar persaingan monopoli dan oligopoli. Dalam hal tertentu, struktur pasar oligopoli dapat dikatakan sebagai persaingan monopoli terutama untuk oligopoli yang berdiferensiasi. Berbagai bentuk struktut oligopoli telah dibicarakan, antara lain oligopoli penuh, oligopoli parsial, oligopoli yang kolusi dan nonklusif, oligopoli terbuka, dan oligopoli tertutup dan oligopoli homogen dan berdiferensiasi, serta oligopoli pimpinan baik yang simetrik maupun nonsimetrik. Teori oligopoli sulit untuk menggeneralisasikannya, karena perilakunya telah bersifat personal, sehingga ada teori untuk tipe-tipe tertentu oligopoli. Perilaku harga pada oligopoli pimpinan juga tergantung apakah tipenya simetrik atau nonsimetrik. Kalau simetrik maka terjadi persaingan harga, tetapi kalau nonsimetrik tingkat harga pimpinan diikuti atau dijadikan pedoman bagi perusahaanperusahaan yang relatif kecil. Masalah yang menjadi kontroversi dalam teori oligopoli adalah terjadinya indeterminasi, yakni tidak adanya penyelesaian keseimbangan yang unique, karena masuknya faktor-faktor nonekonomi dan tidak adanya koordinasi baik langsung maupun tidak langsung di antara perusahaan-perusahaan yang independen. Tetapi, kalau di antara perusahaan itu terjadi kolusi, maka kondisi monopoli terjadi, dan perilaku perusahaan-perusahaan tersebut terkoordinir baik langsung maupun tidak langsung. Kolusi formal atau tidak formal, dalam usaha untuk mengatasi risiko ketidakpastian yang mendatangkan berbagai kerugian. Hubungan antara struktur dengan perilaku yang dikaitkan dengan kinerja industri semakin mantap digunakan dalam pembahasan-pembahasan oligopoli khususnya, persaingan tidak sempurna umumnya, karena telah ditemukannya cara-cara pengukuran tingkat konsentrasi. Dengan ukuran ini, dapat ditentukan tidak hanya tingkat atau derajat oligopoli, tetapi derajat monopoli dalam suatu barangbarang atau jasa. Misalnya, semakin tinggi konsentrasi, akibat terjadinya akumulasi modal yang semakin tinggi, dan di pihak lain terjadi perolehan. 3.4 Bentuk-Bentuk Struktur Pasar Konsumen - Persaingan Sempurna,Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli

1. Pasar Persaingan Sempurna Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna : - Jumlah penjual dan pembeli banyak - Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain - Penjual bersifat pengambil harga (price taker) - Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and supply) - Posisi tawar konsumen kuat - Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata - Sensitif terhadap perubahan harga - Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

2. Pasar Monopolistik Struktur pasar monopolistik terjadi manakala jumlah produsen atau penjual banyak dengan produk yang serupa/sejenis, namun di mana konsumen produk tersebut berbeda-beda antara produsen yang satu dengan yang lain. Contoh produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar monopolistik : - Untuk unggul diperlukan keunggulan bersaing yang berbeda - Mirip dengan pasar persaingan sempurna - Brand yang menjadi ciri khas produk berbeda-beda - Produsen atau penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga - Relatif mudah keluar masuk pasar

3. Pasar Oligopoli Pasar oligopoli adalah suatu bentuk persaingan pasar yang didominasi oleh beberapa produsen atau penjual dalam satu wilayah area. Contoh industri yang termasuk oligopoli adalah industri semen di Indonesia, industri mobil di Amerika Serikat, dan sebagainya. Sifat-sifat pasar oligopoli : - Harga produk yang dijual relatif sama - Pembedaan produk yang unggul merupakan kunci sukses

- Sulit masuk ke pasar karena butuh sumber daya yang besar - Perubahan harga akan diikuti perusahaan lain

4. Pasar Monopoli Pasar monopoli akan terjadi jika di dalam pasar konsumen hanya terdiri dari satu produsen atau penjual. Contohnya seperti microsoft windows, perusahaan listrik negara (pln), perusahaan kereta api (perumka), dan lain sebagainya. Sifat-sifat pasar monopoli : - Hanya terdapat satu penjual atau produsen - Harga dan jumlah kuantitas produk yang ditawarkan dikuasai oleh perusahaan monopoli - Umumnya monopoli dijalankan oleh pemerintah untuk kepentingan hajat hidup orang banyak - Sangat sulit untuk masuk ke pasar karena peraturan undang-undang maupun butuh sumber daya yang sulit didapat - Hanya ada satu jenis produk tanpa adanya alternatif pilihan - Tidak butuh strategi dan promosi untuk sukses Tambahan : - Monopsoni adalah kebalikan dari monopoli, yaitu di mana hanya terdapat satu pembeli saja yang membeli produk yang dihasilkan. - Monopoli adalah sesuatu yang dilarang di Republik Indonesia yang diperkuat dengan undang-undang anti monopol

Anda mungkin juga menyukai

  • Sak Etap 2013
    Sak Etap 2013
    Dokumen186 halaman
    Sak Etap 2013
    Meru Ditya
    Belum ada peringkat
  • JLKKKKKKK
    JLKKKKKKK
    Dokumen3 halaman
    JLKKKKKKK
    Twins Vandriani
    Belum ada peringkat
  • Hai
    Hai
    Dokumen2 halaman
    Hai
    Twins Vandriani
    Belum ada peringkat
  • Hai
    Hai
    Dokumen2 halaman
    Hai
    Twins Vandriani
    Belum ada peringkat
  • Hai
    Hai
    Dokumen2 halaman
    Hai
    Twins Vandriani
    Belum ada peringkat
  • Hai
    Hai
    Dokumen2 halaman
    Hai
    Twins Vandriani
    Belum ada peringkat