Anda di halaman 1dari 20

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah Bisnis merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industry yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka. Orang mencoba untuk terjun menjadi pengusaha karena banyak hal, tapi biasanya berakhir pada kebebasan mengelola usahanya sesuai kata hati. Masalahnya selain harus punya dana cukup untuk memulai usahanya, kita juga perlu kosentrasi penuh supaya kita tahu liku-liku usaha yang kita sedang coba tekuni. Alih-alih membuang dana dan energi pada trial and error, yakni sering-sering lebih banyak errornya ada jalan keluarnya. Akhirnya kita pun memilih menjadi pengusaha. Trial and error telah dilakukan orang lain, sehingga kita tidak perlu babak belur karena menghadapi error yang berkepanjangan. Menurut Robert Angg, 2001 salah satu syarat perusahaan masuk BEJ adalah perusahaan tersebut berbentuk perseroan terbatas. Karena dalam bentuk ini perusahaan diberi wewenang untuk menjual saham kepada masyarakat dan pemegang saham bertanggung jawab sebatas sebesar saham yang dimiliki dalam perusahaan tersebut. Jadi sangat diharuskan bagi semua perusahaan untuk memiliki bentuk kepemimpinan yang sesuai dengan perusahaan yang berjalan tersebut. 1.2.Rumusan Masalah Dari beberapa latar belakang yang telah kami jelaskan diatas, kelompok kami tertarik untuk membahas permasalahan yang ada dalamnya terutama bentuk-bentuk kepemilikan usaha. Dari permasalahan tersebut, kami membuat rumusan masalah, antara lain : 1. Apa saja macam-macam bentuk kepemilikan usaha dan apa saja keuntungan dan kelebihan dari masing-masing kepemilikan suatu badan usaha?

1.3.Tujuan Penulisan Ada beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini. Tujuan-tujuan tersebut, antara lain : 2. Untuk mengetahui macam-macam bentuk kepemilikan usaha serta apa saja keuntungan dan kelebihan dari masing-masing kepemilikan suatu badan usaha.

Pengantar Bisnis

BAB II PENDAHULUAN
2.1.Macam-Macam Bentuk Kepemilikan Usaha Pemilihan bentuk kepemilikan bisnis merupakan langkah awal dalam menjalankan kegiatan bisnis karena berhasil atau tidaknya bisnis yang dijalankan juga tergantung dari keputusan tersebut. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih bentuk perusahaan yang akan didirikan, antara lain : 1. Jumlah modal yang dimiliki maupun yang diperlukan untuk memulai usaha. 2. Kemungkinan penambahan modal yang diperlukan 3. Metode dan luasnya pengawasan terhadap perusahaan 4. Rencana pembagian laba 5. Rencana penentuan tanggung jawab 6. Besar kecilnya resiko yang harus dihadapi Ada beberapa bentuk-bentuk usaha kepemilikan bisnis, antara lain : 1. Perusahaan Perseorangan. Perusahaan Perseorangan merupakan salah satu bentuk perusahaan yang banyak dipergunakan di Indonesia. Maju mundurnya perusahaan tergantung sepenuhnya kepada kemampuan si pemilik usaha. Bila perusahaan hanya berusaha dengan modal kecil, maka bentuk perusahaan perseorangan merupakan suatu bentuk yang ideal. Pimpinan di sini berada pada pemilik dan mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas. Untuk mendirikan perusahaan perseorangan sangat mudah, karena tidak ada suatu aturan khusus, bagaimana cara mendirikannya. Hanya saja barang kali perlu izin khusus, untuk usaha-usaha tertentu pada daerah-daerah tertentu. Contoh : mendirikan usaha bengkel, pertokoan, usaha bioskop dan sebagainya. Apabila pemilik perusahaan perseorangan seperti toko, percetakan dan sebagainya ingin mendapat tambahan modal berupa pinjaman dari bank, maka diperlukan berbagai surat untuk melengkapi permohonan pinjaman seperti : Sertifikat Tanah, Surat Izin Mendirikan Bangunan (SIMBA), SIUP = Surat Izin Usaha Perdagangan yang dikeluarkan oleh Kantor Wilayah Perdagangan Propinsi, TDP (Tanda Daftar Pengantar Bisnis 2

Perusahaan)

yang

dikeluarkan

oleh

Kantor

Departemen

Perdagangan

Kabupaten/Kotamadya setempat. Sebagai pemimpin perusahaannya sendiri harus sanggup mencurahkan segala pikiran dan tenaganya untuk perusahaan tersebut. Pimpinan perusahaan itu harus mempunyai pengetahuan dan keuletan serta harus arif dan bijaksana karna orang yang kurang cakap dan berhati lemah akan mudah menjerumuskan perusahaannya sendiri dalam suatu kerugian. Ada beberapa kebaikan dari perusahaan perseorangan ini antara lain : a. Pemilik bebas dalam mengambil keputusan, sehingga keputusan dapat dijalankan secara cepat. b. Seluruh keuntungan perusahaan menjadi hak pemilik seutuhnya. c. Kerahasiaan perusahaan dapat terjamin. d. Biasanya pemilik perusahaan lebih giat berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan yang menjadi miliknya. e. Pendiriannya relatif murah f. Resiko yang harus dihadapi kecil g. Mudah dibentuk karena bisa hanya dimilki oleh satu orang. h. Administrasi tidak teratur dan tidak tertib. i. Tidak ada pemisahan antara urusan pribadi dan perusahaan. j. Rahasia terjamin. k. Tanggung jawab pemilik yang tidak terbatas. l. Tidak efektif dan efisien. m. Manajemennya berdasarkan pengalaman. n. Tidak ada pembatasan hokum khusus o. Mudah dihentikan Sementara itu ada beberapa keburukan dari perusahaan perseorangan, antara lain : a. Keahlian dan Kemampuan terbatas b. Perasaan Terisolasi c. Keterbatasan Akses ke Modal d. Kurangnya Kesinambungan Bisnis.

Pengantar Bisnis

e. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas sehingga seluruh aset pribadi menjadi jaminan hutang perusahaan. f. Sumber-sumber keuangan terbatas. g. Kelangsungan usaha perusahaan kurang terjamin. h. Pengelolaan manajemen lebih kompleks. i. Kurang kesempatan berkembang bagi karyawan

2. Firma (Fa) Firma (dari bahasa Belanda venootschap onder firma; secara harfiah: perserikatan dagang antara beberapa perusahaan) atau sering juga disebut Fa, adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan memakai nama bersama. Pemiliki firma terdiri dari beberapa orang yang bersekutu dan masingmasing anggota persekutuan menyerahkan kekayaan pribadi sesuai yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan. Firma adalah suatu persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan nama bersama, dalam mana tanggung jawab masingmasing anggota firma (disebut firman) tidak terbatas, sedangkan laba yang akan diperoleh dari usaha tersebut akan dibagi bersama-sama. Demikian pula halnya jika menderita rugi, semuanya ikut menanggung. Di dalam kitab Undang-undang Perdata, Firma didefinisikan sebagai usaha untuk memasukan sesuatu dalam persekutuan, dengan tujuan untuk membagi-membagi hasil yang didapatkan dari persekutuan itu. Firma didirikan dengan Akte Notaris, yang didaftarkan pada panitera pengadilan setempat dan diumumkan dalam Berita Negara. Kepemimpinan Firma dilaksanakan oleh para pemilik dan mereka bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta bendanya terhadap hutang-hutang perusahaan. Keanggotaan tidak dapat berpindah tangan kepada orang lain selama anggota tersebut masih hidup. Biasanya anggota dalam firma adalah orangorang yang sudah saling mempercayai satu dengan yang lain. Pada umumnya firma bukanlah badan hukum karena masing-masing anggota dengan seluruhharga benda pribadinya bertanggung jawab atas semua utang perusahaan.

Pengantar Bisnis

Sedangkan badan hukum mempunyai pengertian bahwa tanggung jawab para anggota terhadap utang perusahaan itu hanya terbatas pada kekayaan dari badan hukum bersangkutan. Permodalan berasal dari pemilik dengan suatu jumlah yang diatur bersama dan kemungkinan ada yang hanya memasukan keahlian ke dalam Firma. Pembagian laba kalau tidak ditetapkan di dalam akte, dibagi menurut pembagian modal yang dimasukkan. Untuk anggota yang hanya memasukkan keahlian, bagian labanya sama dengan anggota yang menyetor modal yang paling kecil. Dalam persekutuan terdapat dua orang atau lebih orang bekerja sama di bawah satu nama untuk menjalankan perusahaan. Firma artinya nama bersama, misalnya dipakai nama salah seorang anggota, atau singkatan dari nama bersama. Ada beberapa kebaikan firma, antara lain : a. Kemampuan manajemen lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para anggota. b. Pendirian firma relatif mudah karena tidak perlu akte pendirian. c. Kebutuhan mmodal lebih mudah terpenuhi, lebih mudah memeroleh kredit karena besarnya kemampuan finansial. d. semua keputusan di ambil bersama-sama e. Perhatian sekutu yang sungguh-sungguh pada perusahaan Sementara itu yang menjadi keburukan dari firma antara lain : a. Tanggung jawab pemilik tidak terbatas. b. Kelangsungan perusahaan tidak menentu. c. Kerugian akibat seseorang anggota harus ditanggung bersama d. Syarat dan prosedurnya rumit e. Sering terjadi perselisihan. f. Kelangsungan usaha relatif tidak menentu. 3. Persekutuan Komanditer (CV) Dalam perseroan komanditer atau Commanditaire Vennootschap (CV), salah astu atau beberapa anggota bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota yang lain bertanggung jawab secara terbatas terhadap utang-utang perusahaan.

Pengantar Bisnis

Menurut pasal 19 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang, CV adalah suatu bentuk perjanjian kerjasama untuk berusaha bersama antara orang-orang yang bersedia memimpin, mengatur perusahaan dan bertanggung jawab penuhdengan kekayaan pribadinya, dengan orang-orang yang memberikan pinjaman dan tidak bersedia memimpin perusahaan serta bertanggung jawab terbatas pada kekayaan yang diikut sertakan dalam perusahaan tersebut. Dari pengertian di atas, kita dapat membedakan sekutu menjadi beberapa bagian: a. Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan perusahaan dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut sebagai persero kuasa atau persero pengurus. b. Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan modal dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka memperoleh terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status Sekutu Komanditer dapat disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu ini sering juga disebut sebagai persero diam. c. Sekutu Pemimpin (General Partner) adalah anggota yang aktif dan duduk sebagai pengurus, umumnya modal yang disetor lebih besar dari anggota lain. d. Sekutu Terbatas (Limited Partner). e. Sekutu Diam (Silent Partner). f. Sekutu Rahasia (Secret Partner) adalah anggota yang aktif, tetapi tidak diketahui umum bahwa mereka sebenarnya termasuk anggota. g. Sekutu Dormant (Dormant Partner) adalah anggota yang tidak aktif peranannya di dalam perusahaan dan tidak diketahui umum bahwa mereka sebenarnya termasuk anggota h. Sekutu Nominal (Nominal Partner) adalah anggota yang sebenarnya bukan pemilik perusahaan, tetapi ia selalu memberikan saran kepada anggota lain dengan katakata atau tindakan seperti partner.

Pengantar Bisnis

i. Sekutu Senior dan Yunior adalah Sekutu Senior dan Yunior adalah anggota yang ditentukan berdasarkan pada lama bekerjanya dalam perusahaan Bentuk usaha ini mempunyai 2 jenis anggota, yaitu : 1. Anggota pengurus, yang bertanggung jawab penuh dengan seluruh harta bendanya. 2. Anggota komanditer, yang yang bertanggung jawab terbatas sebesar modal yang disetornya. Perseta komanditer tidak boleh menjalankan pekerjaan kepengurusan. Jika dia turut dalam kepengurusan, maka dia akan bertanggung jawab dengan seluruh hartanya. CV ini didirikan dengan akta notaris, dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri setempat. Persekutuan komanditer biasanya didirikan dengan akta dan harus didaftarkan. Namun persekutuan ini bukan merupakan badan hukum (sama dengan firma), sehingga tidak memiliki kekayaan sendiri. Berdasarkan perkembangannya, bentuk perseroan komanditer adalah sebagai berikut: a. Persekutuan Komanditer Murni Bentuk ini merupakan persekutuan komanditer yang pertama. Dalam persekutuan ini hanya terdapat satu sekutu komplementer, sedangkan yang lainnya adalah sekutu komanditer. b. Persekutuan Komanditer Campuran Bentuk ini umumnya berasal dari bentuk firma bila firma membutuhkan tambahan modal. Sekutu firma menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain atau sekutu tambahan menhadui sekutu komanditer. c. Persekutuan komanditer bersaham Persekutuan komanditer bentuk ini mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan dan sekutu komplementer maupun sekutu komanditer mengambil satu saham atau lebih. Tujuan dikeluarkannya saham ini adalah untuk menghindari

Pengantar Bisnis

terjadinya modal beku karena dalam persekutuan komanditer tidak mudah untuk menarik kembali modal yang telah disetorkan. Sementara itu, ada beberapa bentuk perusahaan berbentuk persekutuan, yaitu : a. Persekutuan dengan kewajiban terbatas (LLP) adalah Jenis khusus persekutuan terbatas dimana semua sekutu adalah sekutu terbatas, yang di beberapa negara bagian harus terdiri atas para profesional b. Persekutuan Terbatas Utama (MLP) adalah Persekutuan yang sahamsahamnya diperdagangkan di bursa saham seperti di perseroan Ada beberapa kebaikan CV, antara lain : a. b. c. d. Modal yang dikumpulkan lebih besar. Mudah mendapat kredit. Kemampuan manajemen lebih baik. Pendiriannya mudah, yaitu tidak melalui Kehakiman.

Ada beberapa keburukan CV, antara lain : a. b. c. Sebagian sekutu mempunyai tanggung jawab tidak terbatas. Kelangsungan hidup tidak menentu. Sulit untuk menarik kembali modal.

4. Perseroan Terbatas (PT) Perseroan Terbatas juga disebut NV (Naamloze Vennootschap) terdiri dari para pemegang saham (pesero/stakeholder) yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal yang mereka setorkan. Siapapun yang berminat dapat membeli saham dan menjadi pemilik PT sebatas jumlah saham yang dimiliki. PT merupakan suatu badan hukum karena memiliki kekayaan sendiri yang terpisah dari kekayaan pribadi masing-masing pemegang saham. Para pemegang saham hanya akan memperoleh deviden apabila perseroan itu mendapatkan laba. Oleh karena itu setiap tahun diwajibkan kepada direktur untuk melaporkan keuntungan yang diperolehnya.

Pengantar Bisnis

Bentuk PT biasanya dipakai untuk kegiatan usaha yang besar yang membutuhkan modal dalam jumlah yang besar pula. Usaha perseorangan, firma maupun CV dapat mengubah bentuknya menjadi PT agar dapat memperluas volume usahanya. Menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 17 tahun 1967, disebutkan bahwa ciri-ciri pokok Persero adalah : Makna usaha adalah untuk mencari keuntungan Status hukumnya sebagai hukum perdata berbentuk Perseroan Terbatas Hubungan-hubungan usaha diatur menurut hukum perdata Modal seluruhnya atau sebagian merupakan milik Negara dan kekayaan Negara yang dipisahkan seperti ini memungkinkan diadakannya usaha bersama dengan pihak swasta baik swasta nasional maupun swasta asing. Di samping itu dimungkinkan juga adanya penjualan saham-saham perusahaan milik negara. Saham yang dikeluarkan PT pada prinsipnya dapat digolongkan dalam dua jenis saham yaitu : a. Saham biasa (common stock) b. Saham istimewa (preferred stock) PT adalah : didirikan dengan akte dibawah tangan dan didaftarkan serta disah kan oleh Direktorat Koprasi. PT mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : didirikan dengan akte notaries dan disahkan oleh Departemen Kehakiman, merupakan persekutuan modal, tidak langsung mengerjakan kepentingan anggota; anggotanya bersifat menunggu, maju mundurnya usaha tegantung pada kecakapan direksinya, hak suara dan rapat anggota seimbang dengan besar kecilnya saham yang dipegang oleh para anggota masing-masing, besar kecilnya keuntungan berdasarkan kepada jumlah saham yang dimiliki dan besarnya keuntungan yang diterima dibatasi dan pada umumnya acuh tak acuh terhadap kesejahteraan masyarakat. Dalam perusahaan bentuk PT ini selain diperlukan akte notaries juga ada syarat financial dan yuridis . Dalam bentuk PT harus ada : a. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) b. Komisaris c. Dewan Direktur Pengantar Bisnis 9

Jenis-jenis PT yang perlu diketahui adalah : a. PT Tertutup b. PT Terbuka c. PT Perseorangan d. PT Kosong e. PT Asing f. PT Dometik Jenis-jenis Perseroan Terbatas, antara lain: a. Perseroan Terbatas Perseorangan. Perseroan Terbatas Perseorangan memiliki ciriciri, yaitu saham dipegang oleh satu orang pemegang saham yang juga menjadi direktur perusahaan tersebut. b. Perseroan Terbatas Terbuka. Perseroan Terbatas Terbuka memiliki ciri-ciri, yaitu saham boleh dimiliki oleh setiap orang. c. Perseroan Terbatas Tertutup. Perseroan Terbatas Tertutup memiliki ciri-ciri, yaitu saham hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu di dalam perusahaan. d. Perseroan Terbatas Kosong. Perseroan Terbatas Kosong merupakan perusahaan yang tidak menjalankan usaha lagi hanya tinggal namanya saja. Ada beberapa kelebihan dari kepemilikan usaha yang berbentuk PT yaitu : a. Tanggungjawab yang terbatas dari pemegang saham. b. Kelangsunan hidup perusahaan lebih terjamin c. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain. d. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru. e. Manajemen yang lebih kuat dan besar. Ada beberapa keburukan dari kepemilikan usaha yang berbentuk PT yaitu : a. PT merupakan subyek pajak tersendiri sedangkan deviden yang diterima oleh pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan. b. Pendiriannya lebih rumit dan ongkos pendiriannya relatif tinggi. c. Pendirian perusahaan relatif sulit d. Biaya pendirian perusahan relatif besar Pengantar Bisnis 10

e. Relatif lama waktu pendiriannya f. Rahasia perusahaan relatif kurang terjamin. 5. Perseroan Negara Perusahaan Negara adalah bentuk perusahaan yang modalnya dari kekayaan negara yang disisihkan untuk bisnis. Macam-macam perusahaan negara, antara lain: 1. Perusahaan Umum (Perum), adalah perusahaan negara dengan bidang usaha berupa jasa-jasa vital. Perum adalah perjan yang sudah dirubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pelayanan tetapi sudah profit oriented. Sama seperti Perjan, perum di kelola oleh negara dengan status pegawainya sebagai Pegawai Negeri. Namun perusahaan masih merugi meskipun status Perjan diubah menjadi Perum, sehingga pemerintah terpaksa menjual sebagian saham. Perum tersebut kepada public (go public) dan statusnya diubah menjadi persero. Contohnya, Perum Damri, Perum Pegadaian, Perum Peruri, PNRI (Percetakan Negara RI), dan Perum Perhutani. 2. Perusahaan Jawatan (Perjan), adalah perusahaan negara dengan bidang usaha untuk kesejahteraan umum. Suatu bentuk badan usaha milik negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh pemerintah. Perjan ini berorientasi pelayanan pada masyarakat, Sehingga selalu merugi. Sekarang sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya biaya untuk memelihara perjanperjan tersebut. Contoh perusahaanya antara lain, Perusahaan Jawatan Kereta Api, Perusahaan Jawatan Pegadaian, Perusahaan Jawatan Rumah Sakit Hasan Sadikin, Perjan TVRI, dan Perjan RRI (Radio Republik Indonesia) 3. Perusahaan Perseroan (Persero) adalah perusahaan negara yang modalnya berupa saham. Persero adalah salah satu Badan Usaha yang dikelola oleh Negara atau Daerah. Berbeda dengan Perum atau Perjan, tujuan didirikannya Persero yang pertama adalah mencari keuntungan dan yang kedua memberi pelayanan kepada umum. Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa sahamsaham. Persero dipimpin oleh direksi. Sedangkan pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta. Badan usaha ditulis PT (Persero). Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara. 6. Bentuk-Bentuk Perseroan Lainnya.

Pengantar Bisnis

11

a. Perseroan Lokal adalah Perseroan yang menjalankan bisnisnya di dalam negara bagian tempatnya bekerja. b. Perseroan Asing adalah Perseroan yang menjalankan bisnis di negara bagian lain, bukan di negara bagian tempatnya didirikan. c. Perseroan Terbuka adalah Perseroan yang memiliki banyak pemegang saham, dan biasanya diperdagangkan di salah satu bursa efek Indonesia. d. Perseroan Tertutup adalah Perseroan yang memiliki saham yang dikendalikan oleh beberapa orang yang relatif sedikit, sering kalo dari anggota keluarga, keluar jauh, teman atau karyawan. e. Perseroan S adalah Perseroan yang memiliki karakteristik legal perseroan regular (C), namun memiliki keunggulan karena dikenakan pajak seperti persekuuan jika memenuhi beberapa kriteria tertentu. perseroan S memiliki kemudahan pendirian, yaitu Harus memenuhi semua kriteria untuk mendaftarkan diri sebagai

perseroan S dan harus menyerahkan keputusan pemilihan bentuk tersebut secara tepat kepada IRS . Kewajiban pemilki : Terbatas Jumlah kepemilikan : Maksimum 100 dengan beberapa batasan mengenai siapa saja yang diperbolehkan Kewajiban pajak : Pajak tunggal : para pemilik membayar sesuai proporsi saham mereka. Tingkat pajak maksimum : 35 % Keberlanjutan bisnis : Hidup abadi Biaya pembentukan : Tinggi Kemampuan untuk meningkatkan modal : Tinggi Prosedur pembentukan : Harus memenuhi persyaratan formal yang

ditentukan oleh hukum Negara bagian , kemudian memilih status S di IRS. f. Perseroan C adalah entitas hukum buatan yang terpisah dari para pemiliknya dan dibentuk di bawah aturan hukum Negara bagian . Perseoan C memiliki kemudahan Pendirian, yaitu

Pengantar Bisnis

12

Menyerahkan akta pendirian perusahaan dan berbagai laporan lain yang diminta ke sekretaris Negara bagian dan didirikan secara hukum dan mengikuti berbagai formalitas perseorangan. Kewajiban pribadi pemilik : Terbatas Jumlah pemilk : beberapa saja Kewajiban pajak : Pajak ganda : perseroan membayar pajak dan para pemegang saham membayar pajak atau deviden yang mereka terima. Tingkat pajak maksimum : 35-39 % . Keberlanjutan bisnis : Hidup abadi Kemampuan untuk meningkatkan modal : Sangat tinggi Prosedur penbentukan : Harus memenuhi persyaratan formal yang ditentukan oleh hukum Negara bagian. g. Perseroan Profesional adalah Perseroan professional dirancang khusus bagi para professional seperti pengacara, dokter umum, dokter gigi, akuntan, dan lain-lain dengan menawarkan keuntungan dari bentuk kepemilikan perseroan. Perseroan professional biasanya cocok untuk seseorang yang siap menghadapi tuntutan hukum malpraktik, sebab perseroan ini menawarkan kewajiban terbatas. 7. Kemitraan Dalam Ketentuan Umum Peraturan Pemerintah Nomor. 44 Tahun 1997 terutama dalam Pasal 1 menyatakan bahwa Kemitraan adalah kerjasama usaha antara Usaha Kecil dengan Usaha Menengah dan atau dengan Usaha Besar disertai pembinaan dan pengembangan oleh Usaha Menengah dan atau Usaha Besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Ada beberapa peraturan yang mengatur usaha kemitraan, antara lain : a. Undang-Undang Nomor. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil Undang-undang ini memberi landasan hukum bagi pemberdaya usaha kecil sebab dalam pembangunan nasional usaha kecil sebagai bagian integral dunia usaha yang merupakan kegiatan ekonomi rakyat mempunyai kedudukan,

Pengantar Bisnis

13

potensi dan peran yang strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian nasional yang makin seimbang berdasarkan demokrasi ekonomi. b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor. 44 Tahun 1997 tentang Kemitraan. c. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor. 99 Tahun 1998 tentang Bidang/Jenis Usaha Yang Dicadangkan Untuk Usaha Kecil dan Bidang/Jenis Usaha Yang Terbuka Dengan Syarat Kemitraan.

Pada dasarnya kemitraan itu merupakan suatu kegiatan saling menguntungkan dengan pelbagai macam bentuk kerjasama dalam menghadapi dan memperkuat satu sama lainnya. Julius Bobo14 menyatakan, bahwa tujuan utama kemitraan adalah untuk mengembangkan pembangunan yang mandiri dan berkelanjutan (SelfPropelling Growth Scheme) dengan landasan dan struktur perekonomian yang kukuh dan berkeadilan dengan ekonomi rakyat sebagai tulang punggung utamanya. Berkaitan dengan kemitraan seperti yang telah disebut di atas, maka kemitraan itu mengandung beberapa unsur pokok yang merupakan kerjasama usaha dengan prinsip saling menguntungkan, saling memperkuat dan saling memerlukan yaitu : a. Kerjasama Usaha Dalam konsep kerjasama usaha melalui kemitraan ini, jalinan kerjasama yang dilakukan antara usaha besar atau menengah dengan usaha kecil didasarkan pada kesejajaran kedudukan atau mempunyai derajat yang sama terhadap kedua belah pihak yang bermitra. Ini berarti bahwa hubungan kerjasama yang dilakukan antara pengusaha besar atau menengah dengan pengusaha kecil mempunyai kedudukan yang setara dengan hak dan kewajiban timbal balik sehingga tidak ada pihak yang dirugikan, tidak ada yang saling mengekspoitasi satu sama lain dan tumbuh berkembangnya rasa saling percaya di antara para pihak dalam mengembangkan usahanya. b. Antara Pengusaha Besar atau Menengah Dengan Pengusaha Kecil Dengan hubungan kerjasama melalui kemitraan ini diharapkan pengusaha besar atau menengah dapat menjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan pengusaha kecil atau pelaku ekonomi lainnya, sehingga pengusaha kecil akan lebih berdaya dan tangguh didalam berusaha demi tercapainya kesejahteraan. Pengantar Bisnis 14

c. Pembinaan dan Pengembangan Pada dasarnya yang membedakan hubungan kemitraan dengan hubungan dagang biasa oleh pengusaha kecil dengan pengusaha besar adalah adanya bentuk pembinaan dari pengusaha besar terhadap pengusaha kecil atau koperasi yang tidak ditemukan pada hubungan dagang biasa. Bentuk pembinaan dalam kemitraan antara lain pembinaan didalam mengakses modal yang lebih besar, pembinaan manajemen usaha, pembinaan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), pembinaan manajemen produksi, pembinaan mutu produksi serta menyangkut pula pembinaan didalam pengembangan aspek institusi

kelembagaan, fasilitas alokasi serta investasi. d. Prinsip Saling Memerlukan, Saling Memperkuat dan Saling Menguntungkan 8. Koperasi Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan. Koperasi bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya. Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu: Perorangan, yaitu orang yang secara sukarela menjadi anggota koperasi; Badan hukum koperasi, yaitu suatu koperasi yang menjadi anggota koperasi yang memiliki lingkup lebih luas. Pada Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 (Revisi 1998), disebutkan bahwa karateristik utama koperasi yang membedakan dengan badan usaha lain, yaitu anggota koperasi memiliki identitas ganda. Identitas ganda maksudnya anggota koperasi merupakan pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi.

Umumnya koperasi dikendalikan secara bersama oleh seluruh anggotanya, di mana setiap anggota memiliki hak suara yang sama dalam setiap keputusan yang diambil koperasi. Pembagian keuntungan koperasi (biasa disebut Sisa Hasil Usaha Pengantar Bisnis 15

atau SHU) biasanya dihitung berdasarkan andil anggota tersebut dalam koperasi, misalnya dengan melakukan pembagian dividen berdasarkan besar pembelian atau penjualan yang dilakukan oleh si anggota. Ada beberapa Fungsi dan Peran Koperasi Menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 Pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi yaitu : a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya; Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat b. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko-gurunya c. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional, yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. d. Mengembangkan kreativitas dan membangun jiwa berorganisasi bagi para pelajar. Sementara itu, koperasi memiliki prinsip-prinsip dalam menjalankan badan usahanya, yaitu a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis. c. Pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal. d. Kemandirian e. Pendidikan perkoperasian. f. Kerjasama antar koperasi. 9. Waralaba Waralaba adalah suatu sistem distribusi dimana pemilik bisnis yang terwaralaba membayar iuran dan royalti kepada induk perusahaan pewaralaba untuk Pengantar Bisnis 16

mendapatkan hak menggunakan merek dagang induk perusahaan, menjual barang atau jasanya, dan sering kali menggunakan format dan sistem bisnisnya. Ada beberapa jenis waralaba, yaitu : a. Waralaba Nama Dagang adalah Sistem waralaba dimana terwaralaba membeli hak untuk memakai nama dagang dari pewaralaba tanpa harus semata-mata mendistribusikan produk-produk tertentu yang menggunakan nama dagang pewaralaba. b. Waralaba Distribusi Produk adalah Sistem waralaba dimana pewaralaba memberikan hak kepada terwaralaba untuk menjual produk tertentu dengan nama merek dan merek dagang pewaralaba melalui jaringan yang selektif dan terbatas. c. Waralaba Murni adalah Sistem waralaba dimana pewaralaba menjual kepada terwaralaba suatu sistem dan format bisnis yang lengkap. Ada beberapa kebaikan dari sistem waralaba, yaitu : a. Daya tarik merek Terwaralaba berlisensi membeli hak untuk menggunakan nama merek yang sudah terkenal dan diiklankan secara nasional untuk suatu produk atau jasa. b. Mutu produk dan jasa standar. Karena terwaralaba membeli lisensi untuk menjual produk dan jasa pewaralaba dan hak istimewa untuk menggunakan nama perusahaannya, kualitas barang atau jasa yang dijualnya menentukan reputasi pewaralaba. c. Produk dan format bisnis yang sudah terbukti Terwaralaba tidak harus membangun bisnis dari awal. Daripada berbisnis dengan kemampuan sendiri untuk mendirikan bisnis dan menarik pelanggan, terwaralaba dapat menggantungkan diri dan teknik dari bisnis yang sudah mapan Di sisi lain ada beberapa keburukan dari sistem waralaba, yaitu : Pengantar Bisnis 17

a. Iuran waralaba dan pembagian keuntungan Setiap pewaralaba menetapkan sejenis iuran dan meminta bagian dari pendapatan penjualan yang dihasilkan sebagai pengganti atas penggunaan nama, produk, atau jasa, dan sistem bisnis. b. Batasan pembelian Dalam rangka mempertahankan standar kualitas, terwaralaba mungkin disyaratkan untuk membeli produk, peralatan khusus, atau barang-barang lain dari pewaralaba atau pemasok yang dituju. c. Kejenuhan pasar. Para terwaralaba dalam sistem yang cepat berkembang dapat meraup bebagai manfaat dari kegiatan perluasan pihak pewaralaba, tetapi para terwaralaba tersebut juga dapat menghadapi penurunan bisnis akibat dari startegi pertumbuhan pihak pewaralaba yang agresif kejenuhan pasar. 10. Bentuk-Bentuk Perusahaan Lainnya selain bentuk-bentuk perusahaan yang sudah dijelaskan di atas, berikut ini akan dijelaskan bentuk perusahaan lainnya yaitu : a. Sidikat merupakan suatu kerjasama antara beberapa orang lembaga untuk melaksanakan proyek khusus dibawah suatu perjanjian. b. Kartel adalah bentuk persekutuan antara beberapa perusahaan jenis dibawah suatu perjanjian tertentu. c. Merger merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi satu perusahaan. Marger terdiri dari dua yaitu marger Horizontal merupakan penggabungan dengan perusahaan asing untuk pasar yang sama sedang dan Vertikal merupakan penggabungan perusahaan dengan perusahaan suppliernya. d. Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang modal/sahamnya dimiliki oleh pemerintahan daerah, dimana kekayaan perusahaan dipisahkan oleh kekayaan pemerintahan daerah yang bersangkutan. Pengantar Bisnis 18

e. Yayasan adalah organisasi yang tidak mencari keuntungan tetapi untuk usaha yang bersifat sosial f. Kongsi adalah suatu perserikatan yang terdiri dari dua orang atau lebih untuk mengadakan usaha bersama untuk mencari keuntungan. g. Perserikatan Perdata Merupakan persetujuan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang bersepakat untuk saling mengangkat diri untuk memasukkan suatu kedalam persekutuan dengan maksud untuk membagi keuntungan yang terjadi karena persetujuan tersebut. Pada setiap perserikatan perdata terdapat unsur-unsur: Pemasukkan Tujuan untuk mendapat keuntungan yang dibagikan pada para anggota. Misalnya: enam orang bersahabat, bersepakat untuk mencari

keuntungan/penghasilan bersama dengan jalan mendorong pementasan kesenian sandiwara. Masing-masing anggota/orang yang menyerahkan sejumlah uang sebagai modal, kemudian hasil keuntungan tersebut dibagi bersama diantara keenam orang tersebut, esuai dengan banyaknya pemasukkan uang kedalam perserikatan.

Pengantar Bisnis

19

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan Kepemilikan (Proprietorship) adalah tipe organisasi yang paling sederhana, dimana perusahaan dimiliki oleh perorangan yang beroperasi dengan namanya sendiri atau dibawah suatu merek dagang. Pemilik bertanggungjawab penuh, termasuk

tanggungjawab yang tak terbatas. Bila perusahaan bangkrut, seluruh asset pemilik, baik milik perusahaan maupun milik pribadi bisa digunakan untuk membayar hutang. Hanya beberapa regulasi yang mengatur kepemilikan tunggal, dan pemilik bisa memilih waktu akhir tahun fiskal mereka sendiri untuk perusahaan. Jenis bisnis ini berada dibawah yurisdiksi teritorial atau propinsi. Nama yang dipilih oleh pemilik untuk menjalankan usahanya harus didaftarkan di teritori atau propinsi masing-masing. Bila pemilik (tunggal) menjalankan bisnis dengan namanya sendiri tanpa tambahan kata-kata lain, maka ia tidak perlu lagi untuk mendaftarkan nama perusahaannya. Keuntungan dari tipe bisnis "kepemilikan" diantaranya adalah biaya awal yang rendah, persyaratan yang relatif rendah untuk modal, dan kebebasan yang paling besar dari regulasi pemerintah. Pemilik mempunyai tingkat kendali yang paling tinggi dari seluruh tipe bisnis, dan mengantungi seluruh keuntungan. Tapi karena alasan yang sama pula maka sulit bagi pemilik untuk mengumpulkan modal dari sumber lain, atau mencari orang lain untuk menjalankan perusahaan bila dia berhalangan karena sakit. Liabilitas tak terbatas dari pemilik juga menjadi kerugian, terutama di pasar yang sedang berkembang, atau dalam situasi iklim bisnis yang tidak pasti. 3.2. Saran Tidak ada bentuk kepemilikan yang terbaik, bentuk kepemilikan yang terbaik yang akan dipilih hendaknya disesuaikan dengan kemampuan modal, lokasi pendirian, kemampuan menanggani perusahaan, dan keahlian pendiri. Dengan menyesuaikan dengan kemampuan yang dimliki kita baru bisa memilih bentuk perusahaan yang mana yang terbaik.

Pengantar Bisnis

20

Anda mungkin juga menyukai