Anda di halaman 1dari 19

KEBUTUHAN PERAWATAN DIRI DAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN PERAWATAN DIRI Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene)

merupakan perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi beberapa faktor diantaranya : budaya, nilai sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan terhadap perawatan diri, serta persepsi terhadap perawatan diri. Jenis Perawatan Diri Berdasarkan Waktu Pelaksanaan Perawatan diri berdasarkan waktu pelaksanaan dibagi menjadi empat, yaitu : 1. Perawatan Dini Hari. Merupakan perawatan diri yang dilakukan pada waktu bangun tidur, untuk melakukan tindakan seperti perapian dalam pengambilan bahan pemeriksaan (urine dan feses), memberikan pertolongan, mempersiapkan pasien dalam melakukan makan pagi dengan melakukan tindakan perawatan diri, seperti mencuci muka, tangan, dan menjaga kebersihan mulut. 2. Perawatan Pagi Hari. Perawatan yang dilakukan setelah melakukan makan pagi dengan melakukan perawatan diri seperti melakukan pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi (buang air besar dan kecil), mandi atau mencuci rambut, melakukan perawatan kulit, melakukan pijatan pada punggung, membersihkan mulut, kuku dan rambut, serta merapihkan tempat tidur pasien. 3. Perawatan Siang Hari. Perawatan diri yang dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang. Berbagai tindakan perawatan diri yang dapat dilakukan, antara lain mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut, merapihkan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan kebersihan lingkungan kesehatan pasien. 4. Perawatan Menjelang Tidur. Perawatan diri yang dilakukan pada saat menjelang tidur agar pasien dapat tidur atau beristirahat dengan tenang. Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan, antara lain pemenuhan kebutuhan eiminasi (buang air besar dan kecil), mencuci tangan dan muka, membersihkan mulut, dan memijat daerah punggung. Tujuan umum perawatan diri adalah untuk mempertahankan perawatan diri, baik secara sendiri maupun dengan menggunakan bantuan, dapat melatih hidup sehat/bersih dengan cara memperbaiki gambaran atau persepsi terhadap kesehatan dan kebersihan,

serta menciptakan penampilan yang sesuai dengan kebutuhan kesehatan. Membuat rasa nyaman dan relaksasi dapat dilakukan untuk menghilangkan kelelahan serta mencegah infeksi, mencegah gangguan sirkulasi darah, dan mempertahankan integritas pada jaringan. Jenis Perawatan Diri Berdasarkan Tempat Perawatan Diri pada Kulit Kulit merupakan salah satu yang penting yang dapat melindungi tubuh dari berbagai kuman atau trauma, sehingga diperlukan perawatan yang adekuat (cukup) dalam mempertahankan fungsinya. Sebagai bagian dari organ pelindung, kulit secara anatomis terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan epidermis atau dikenal dengan nama kutikula dan lapisan dermis atau disebut dengan korium. Lapisan dermis terdiri atas bagian-bagian seperti stratum korineum, stratum lusidum, dan stratum granulosum. Lapisan kedua ataulapisan dermis yang terdiri atas ujung saraf sensorik, kelenjar keringat, dan kelenjar sebaseus.

Fungsi Kulit Kulit secara umum mempunyai beberapa fungsi, di antaranya : Melindungi tubuh dari masuknya berbagai kuman atau trauma jaringan bagian dalam yang juga dapat menjaga keutuhan kulit. Mengatur keseimbangan suhu tubuh dan membantu produksi keringat serta penguapan.

Sebagai alat peraba yang dapat membantu tubuh menerima rangsangan dari luar melalui rasa sakit, sentuhan, tekanan dan suhu.

Sebagai alat ekskresi keringat melalui pengeluaran air, garam, dan nitrogen. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit yang bertugas mencegah pengeluaran cairan tubuh secara berlebihan.

Memproduksi dan menyerap vitamin D sebagai penghubung atau pemberi vitamin D dari sinar ultraviolet matahati.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kulit Perubahan dan keutuhan pada kulit dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya : Umur. Perubahan kulit dapat ditentukan oleh umur seseorang, hal ini dapat terlihat pada bayi yang berumur masih relatif muda, ondisi kulitnya sangat rawan terhadap berbagai trauma atau masuknya kuman. Sebaliknya, pada orang dewasa, keutuhan kulit sudah memiliki kematangan sehingga fungsinya sebagai pelindung sudah baik. Jaringan Kulit. Perubahan dan keutuhan kulit dapat dipengaruhi oleh struktur jaringan kulit. Apabila jaringan kulit rusak, maka terjadi perubahan pada struktur kulit. Kondisi/Keadaan Lingkungan. Beberapa keadaan lingkungan atau kondisi yang dapat mempengaruhi keadaan kulit secara utuh, antara lain keadaan panas, adanya nyeri akibat sentuhan dan tekanan, dan sebagainya. Asuhan Keperawatan pada Masalah Perawatan Kulit A. Pengkajian keperawatan 1. Warna kulit Pengkajian terhadap masalah kebersihan kulit meliputi tentang keadaan kulit, misalnya warna kulit yang mengetahui adanya pigmentasi kulit. Warna kulit yang tidak normal dapat disebabkan oleh melanin pada kulit, warna coklat dapat menyebabkan adanya penyakit Addison atau tumor hipofisis, warna biru kemerahan dapat menunjukan adanya polisitemia, warna merah menunjukan adanya alergi dingin, hiprtermia, psikologis, alcohol inflamasi local, warna biru (sianosis) pada kuku atau sianosis perifer akibat kecemasan atau kapasitas darah dalam membawa kedinginan atau sentral karena penurunan sentral

oksigen yang meliputi bibir, mulut, dan badan. Selanjutnya, warna kuning menunjukan ikterus yang menyertai penyakit hati, hemolisis sel darah merah, obstruksi saluran empedu , atau infeksi berat yang dapat dilihat dari sclera, membrane mukosa dan abdomen, apabila terdapat pada telapak tangan, kaki, dan mulut menunjukan dampak atas menkonsumsi wortol atau kentang, apabila pada area kulit terbuka menunjukan adanya penyakit ginjal kronis. Warna pucat (kurang merah muda pada orang kulit putih) atau warna abu-abu apada kulit hitam menunjukkan adanya sinkop, demam, syok, atau anemia. Kekurangan warna secara umum dapat menunjukan albinisme. 2. Kelembaban kulit Dalam keadaan normal, kulit agak kering, dan dalam patologis dapat dijumpai kekeringan pada daerah bibir, kekeringan pada bagian tangan dan genitalia dapat menunjukan adanya dermatitis kontak, keadaan normal pada membrane mukos adalah lembab dan apabila kekeringan menunjuka adanya dehidrasi. 3. Tekstur kulit Penilaian dapat dilakukan melalui pengamatan dan palpasi.Contoh: tekstur abnormal adalah pengelupasan atau sisik pada jari tangan dan kaki perhatikan juga turgor, yaitu kembalinya kulit pada semula tanpa meninggalkan tanda setelah dicubit dalam keadaan normal, perhatiakan adnya edema atau lesi (mukula, nodul, pustule, papula,

B. Diagnosis keperawatan Gangguan integritas kulit berhubungan dengan: Perubahan sirkulasi Imobilisasi Edema Inkontinensia urine Malnutrisi

C. Perencanaan keperawatan

Tujuan : 1. Membersihkan atau menghilangkan bau badan, keringat, dan sel yang mati 2. Merangsang sirkulasi darah, melemaskan otot, dan membuat rasa nyaman Rencana tindakan: 1. Menghilangkan atau membersihkan bau, mengurangi kekeringan serta sel yang mati dengan cara perawatan kulit 2. Merangsang sirkulasi darah, mengendorkan otot, dan membuat rasa nyaman dengan cara memandikan pasien

D. Pelaksanaan (tindakan) keperawatan 1. Cara merawat kulit Melakukan perawatan pada kulit yang mengalami atau beresiko terjadi kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya paada daerah yang mengalami tekanan. Tujuannya adalah mencegah terjadinya luka dekubitus akibat tekanan lama dan tidak hilang Alat dan bahan: 1. Baskom cuci 2. Sabun 3. Air 4. Agen pembersih 5. Balutan 6. Pelindung 7. Plester 8. Sarung tangan Prosedur kerja: 1. Jelaskan prosedur pada pasien

2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan 3. Tutup pintu ruangan 4. Atur posisi pasien 5. Kaji luka/kulit tertekan dengna memperhatikan warna, kelembaban penampilan sekitar kulit, ukur diameter kulit, ukur kedalaman. 6. Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau sabun cuci secara menyeluruh dengan air 7. Perlahan-lahan keringkan kulit secara menyeluruh dan sertai pijatan 8. Bersihkan luka secara menyeluruh dengan cairan normal atau larutan pembersih, gunakan semprit irigasi luka pada luka yang dalam 9. Setelah selesai berikan obat atu agen topical 10. Catat hasil 11. Cuci tangan

2.

Cara memandikan pasien

Perawatan dilakukan pada pasien yang tidak mampu mandi, memandikan pasien ditempat tidur, dengan tujuan menjaga kebersihan tubuh mengurangi infeksi akibat kulit kotor, memperlancar sistem peredaran darah, dan menambah kenyamanan pasien. Alat dan bahan: 1. Baskom mandi sua buah, masing-masing berisi air dingin dan hangat 2. Pakaian pengganti 3. Kain penutup 4. Handuk, sarung tangan pengusap badan 5. Tempat untuk pakaian kotor 6. Sampiran 7. Sabun

Prosedur kerja: 1. Jelaskan prosedur pada pasien 2. Cuci tangan 3. Atur posisi pasien 4. Lakukan tindakan memandikan pasien yang diawali dengan membentangkan handuk dibawah kepala, kemudian bersihkan muka, telingan dan leher dengan sarung tangan pengusap. Keringkan dengan handuk 5. Kain penutup diturunkan, kedua tangan pasien diangkat dan dipindahkan handuk diatas dada pasien, lalu bentangkan, kemudian kembalikan kedua tangan keposisi awal diatas handuk, lalu basahi kedua tangan dengan airbersihkan, keringkan dengan handuk 6. Kedua tangan diangkat, handuk dipindahkan disis pasien, bersihkan daerah dad dan perut, lalu keringkan dengan handuk 7. Miringkan pasien kekiri, handuk dibentangkan dibawah punggung pasien sampai glutea dan basahi punggung hingga glutea , lalu keringkan dengan handuk. Selanjutnya, miringkan pasien kekanan dan lakukan hal yang sama. Kemudian kembalikan pasien pada posisi terlentang dan pasangkan pakaian dengan rapi 8. Letakkan handuk dibawah lutut lalu bersihkan kaki , kaki yang jauh didahulukan dan keringkan dengan handuk 9. Ambil handuk dan letakaan dibawah glutea, pakakian bawah perut dibuka, lalu bersihkan daerah lipatan paha dan genitalia, setelah selesai pasang kembali pakaian dengan rapi 10. Cuci tangan

E. Evaluasi keperawatan Evaluasi secara umum menilai kemampuan dalam: 1. Mempertahankan kebersihan kulit secara efektif. Hal ini ditunjukan dengan adanya kemampuan untuk menjaga kebersihan kulit seperti adanya warna, kelembaban, turgor, tekstur, hilangnya lesi dan lain-lain

2. Mempertahankan sirkulasi darah, mengendorkan otot dan membuat tubuuh terasa nyama. Hal ini ditunjukan dengan adanya kemampuan melakukan aktivitas seharihari dan terlihat segar

Perawatan Diri pada Kuku dan Kaki Menjaga kebersihan kuku merupakan salah satu aspek penting dalam

mempertahankan perawatan diri karena berbagai kuman dapat masuk ke tubuh kita melalui kuku. Oleh sebab itu, kuku seharusnya tetap dalam keadaan sehat dan bersih. Secara anatomis, kuku terdiri atas dasar kuku, badan kuku, dinding kuku, kantung kuku, akar kuku, dan lunula. Kondisi normal kuku ini dapat terlihat halus, tebal kurang lebih 0,5 mm, transparan, dasar kuku berwarna merah muda.

Masalah Gangguan pada Kuku Ingrown nail, kuku tangan yang tidak tumbuh-tumbuh dan dirasakan sakit pada daerah tersebut. Paronychia, radang disekitar jaringan kuku. Rams horn nail, gangguan kuku yang ditandai dengan pertumbuhan yang lama disertai kerusakan pada dasar kuku atau infeksi. Bau tidak sedap, reaksi mikroorganisme yang menyebabkan bau tidak sedap.

Asuhan Keperawatan pada Masalahan Perawatan Kuku A. Pengakajian Keperawatan Pengkajian yang perlu dilakukan adalah penilaian tentang keadaan warna, bentuk, dan keadaan kuku. Adanya jari tabuh dapat menunjukan penyakit pernapasan kronis atau penyakit jantung dan bentuk kuku yang cekung atau cembung menunjukan adanya cedera, defisiensi besi, dan infeksi.

B. Diagnosis Keperawatan

Resiko terjadi luka (infeksi) berhubungan dengan proses masuknya kuman akibat garukan dari kuku.

C. Perencanaan Keperawatan Tujuan : Memelihara kebersihan kuku dan rasa nyaman pasien. Mempertahankan integritas kuku dan mencegah infeksi.

Rencana Tindakan : Lakukan pemeliharaan kebersihan kuku dengan cara perawatan kuku.

D. Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan Cara Merawat Kuku

Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu merawat kuku sendiri. Tujuannya adalah menjaga kebersihan kuku dan mencegah timbulnya luka atau infeksi akibat garukan dari kuku. Alat dan Bahan : 1. Alat pemotong kuku 2. Handuk 3. Baskom berisi air hangat 4. Bengkok/nierbekken 5. Sabun 6. Kapas 7. Sikat kuku Prosedur Kerja : 1. Jelaskan prosedur pada pasien.

2. Cuci tangan 3. Atur posisi pasien dengan duduk atau tidur. 4. Tentukan kuku yang akan dipotong. 5. Rendamkan kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit dan lakukan sikat dengan beri sabun bila kotor. 6. Keringkan dengan handuk. 7. Letakkan tangan diatas bengkok/nierbekken dan lakukan pemotongan kuku. 8. Cuci tangan.

E. Evaluasi Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan kebersihan kuku, ditandai dengan keadaan kuku yang bersih, tidak ada tanda radang di sekitar kuku, pertumbuhan baik, dan tidak ada bau yang khas dari kuku.

Perawatan Diri pada Rambut Rambut merupakan bagian dari tubuh yang memiliki fungsi sebagai proteksi serta pengatur suhu, melalui rambut perubahan status kesehatan diri dapat diidentifikasi. Secara anatomis, rambut terdiri atas bagian batang, akar rambut, sarung akar, folikel rambut, serta kelenjar sebasea. Masalah/Gangguan pada Rambut Berbagai masalah yang terjadi pada rambut, antara lain : Kutu Ketombe Botak (alopecia) Radang pada kulit di rambut (seborrheic dermatitis)

Asuhan Keperawatan pada Masalah Perawatan Rambut A. Pengkajian Keperawatan Pengakajian dilakukan pada warna, ukuran, serta susunan rambut. Selain tu, kaji jenis rambut, apakan berminyak atau kering. Kemudian, kaji pola pertumbuhan rambut, apakah pola cepat atau lambat, sedikit atau jumlah kerontokan. Kaji juga aspek perkembangan dan faktor yang mempengaruhi perawatan rambut seperti pemakaian minyak rambut, kemampuan menyisir, frekuensi cuci rambut, serta pemakaian sampo.

B. Diagnosis Keperawatan 1. Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kutu pada daerah kulit kepala. 2. Resiko gangguan konsep diri (body image) berhubungan dengan kehilangan rambut (mialnya akibat kemoterapi).

C. Perencanaan Keperawatan Tujuan : 1. Mencegah infeksi daerah kepala. 2. Meningkatan konsep diri. Rencana Tindakan : 1. Mencegah infeksi daerah kepala dengan cara perawatan rambut seperti mencuci, menyisir, atau mencukur rambut. 2. Meningkatkan konsep diri (body image) dengan cara memberikan motivasi terhadap kemampuan pertumbuhan rambut.

D. Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan Cara Merawat Rambut

Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan perawatan diri dengan cara mencuci dan menyisir rambut. Tujuannya adalah membersihkan uman-kuman yang ada pada kulit kepala, menambah rasa nyaman, membasmi kutu atau ketombe yang melekat pada kulit, serta memperlancar sistem peredaran darah di bawah kulit. Alat dan Bahan : 1. Handuk secukupnya. 2. Perlak atau pengalas. 3. Baskom berisi air hangat. 4. Sampo atau sabun dalam tempatnya. 5. Kasa dan kapas. 6. Sisir. 7. Bengkok/nierbekken. 8. Gayung. 9. Ember kosong. Prosedur Kerja : 1. Jelaskan prosedur pasa pasien. 2. Cuci tangan. 3. Tutup jendela atau pasang sampiran. 4. Kondisikan pasien dalam kondisi tidur. 5. Letakkan baskom di bawah tempat tidur tepat di bawah kepala pasien. 6. Pasang perlak atau pengalas di bawah kepala dan sembungkan ke arah bagian baskom dengan pinggir digulung. 7. Tutup telinga dengan kapas. 8. Tutup dada dengan handuk sampai ke leher.

9. Kemudian, sisir rambut dan lakukan pencucian dengan air hangat, selanjutnya gunakan sampo dan bilas dengan air hangat sambil dipijat. 10. Setelah selesai keringkan. 11. Cuci tangan.

E. Evaluasi Keperawatan Evaluasi secara umum menilai dengan adanya kemampuan untuk mempertahankan kebersihan rambut yang ditandai dengan keadaan rambut (segar, tidak rontok), tidak ada tanda radang pada kulit kepala, dan pertumbuhannya baik.

Perawatan Diri pada Mulut dan Gigi Gigi dan mulut adalah bagian penting yang harus dipertahankan kebersihannya, sebab melalui organ ini berbagai kuman dapat masuk. Banyak organ yang berada dalam mulut, seperti orofaring, kelenjar parotid, tonsil, uvula, kelenjar sublingual, kelenjar submaksilaris, dan lidah. Masalah/gangguan pada Mulut dan Gigi

Masalah yang sering terjadi pada kebersihan gigi dan mulut, antara lain: 1. Halitosis, bau napas tidak sedap yang dapat disebabkan oleh kuman atau lainnya. 2. Ginggivitas, radang pada daerah gusi. 3. Karies, radang pada gigi. 4. Stomasitis, radang pada daerah mukosa atau rongga mulut. 5. Glostitis, radang pada lidah . 6. Chilosis, bibir yang pecah pecah. Asuhan Keperawatan pada Masalah Perawatan Gigi dan Mulut. A. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian gigi dan mulut yang perlu diperhatikan antara lain warna, keadaan permukaan, serta kelengkapan gigi; pada pipi perlu dilihar adanya warna mukosa serta keadaan permukaan, pada gusi perlu dilihat warna, tekstur, serta kelembapan. Pada daerah lidah dapat dilihat warna, tekstur, dan posisi lidah. B. Diagnosis Keperawatan 1. Nyeri berhubungan dengan radang pada daerah gigi/gusi. 2. Perubahan nutrisi (kurang dari kebutuhan) berhubungan dengan intake (asupan) yang tidak adekuat(cukup) akibat radang gigi/gusi. C. Perencanaan Keperawatan Tujuan : 1. Mengurangi nyeri. 2. Mempertahankan nutrisi yang adekuat. 3. Mempertahankan kebersihan gigi dan mulut. Rencana Tindakan : 1. Mengurangi nyeri dapat dilakukan dengan cara merawat gigi dan mulut secara teratur. 2. Mempertahankan nutrisi akibat radang gigi/gusi dapat dilakukan dengan cara merawat gigi dan mulut yang benar. D. Pelaksanaan (Tindakan) Keperawatan Cara Merawat Mulut dan Gigi tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu

Merupakan

mempertahankan kebersihan mulut dan gigi dengan cara membersihkan serta menyikat gigi dan mulut secara teratur. Tujuan perawatan ini adalah mencegah infeksi pada mulut akibat kerusakan pada daerah gigi dan mulut, membantu menambah nafsu makan, serta menjaga kebersihan gigi dan mulut. Alat dan Bahan : 1. Handuk dan kain pengelas 2. Gelas kumur berisi:

Air masak/ NaCl Obat kumur Boraks glisern

3. Spatel lidah telah dibungkus dengan kain kasa 4. Kapas lidi 5. Bengkok/nierbekken 6. Kain kasa 7. Pinset atau arteri klem 8. Sikat gigi dan pasta gigi Prosedur kerja : 1. Jelaskan prosedur pada pasien. 2. Cuci tangan. 3. Atur posisi pasien. 4. Pasang handuk dibawah dagu dan pipi pasien. 5. Ambil pinset dan bungkus dengan kain kasa yang berisi air dan NaCl. 6. Anjurkan pasien untuk membuka mulut dengan sudip lidah bila pasien tidak sadar. 7. Pembersihan di mulai dari dinding rongga mulut, gusi, gigi lidah, bibir dan bila sudah kotor letakkan dibengkok. 8. Lakukan hingga bersih, setelah itu oleskan boraks gliserin. 9. Untuk perawatan gigi, lakukan penyikatan dengan gerakan naik turun dan bilas lalu keringkan. 10. Cuci tangan. E. Evaluasi.

Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan kebersihan gigi dan mulut serta kemampuan untuk mempertahankan status nutrisi. Hal ini ditandai dengan keadaan mulut dan gigi yang bersih, tidak ada tanda radang dan intake yang adekuat. PERAWATAN DIRI PADA ALAT KELAMIN Perawatan diri pada alat kelamin yang dimaksudkan adalah pada alat kelamin perempuan, yaitu perawatan diri pada organ eksterna yang terdiri dari mons veneris, terletak di depan simpisis pubis; labia mayora, yang merupakan dua lipatan besar yang membentuk vulva; labia minora, yang merupakan dua lipatan kecil di antara atas labia mayora; klitoris (sebuah jaringan erektil yang serupa dengan penis laki laki); kemudian bagian yang terkait di sekitar, seperti uretra, vagina, perineum, dan anus. Asuhan Keperawatan pada Masalah Perawatan Alat Kelamin. A. Pengkajian Keperawatan Yang perlu diperhatikan pada pengkajian alat kelamin (vulva higiene), antara lain adalah ada atau tidaknya iritasi daerah sekitarnya, adanya pendarahan, mukus, lokhea, kateterisasi, luka jahitan pada pasien pascaparturn, serta kebersihannya. B. Diagnosa Keperawatan Resiko terjadi infeksi berhubungan dengan kurangnya perawatan atau kebersihan pada daerah vulva. C. Perencanaan Keperawatan Tujuan : 1. Mencegah terjadinya infeksi. 2. Mempertahankan kebersihan daerah vulva. Rencana Tindakan : Mencegah terjadinya infeksi dan mempertahankan kebersihan daerah vulva dengan cara melakukan perawatan vulva. D. Pelaksanaan (Tindakan ) Keperawatan Cara Vulva Higiene

Merupakan tindakan keperawatan pada pasien yang tidak mampu membersihkan vulva sendiri. Tujuannya adalah mencegah terjadinya inveksi pada vulva dan menjaga kebersihan vulva. Alat dan Bahan : 1. Kapas sublimat atau disinfektan 2. Pinset 3. Bengkok 4. Pispot 5. Tempat membersihkan(cebok) yang berisi larutan 6. Disinfektan sesuai dengan kebutuhan 7. Pengalas 8. Sarung tangan Prosedur Kerja : 1. Jelaskan prosedur pada pasien 2. Cuci tangan 3. Atur posisi pasien dengan posisi dorsal recumbert. 4. Pasang pengalas dan pispot diletakkan di bawah glutea pasien. 5. Gunakan sarung tangan 6. Lakukan tindakan perawatan kebersihan vulva dengan meletakkan tangan kiri untuk membuka vulva dengan memakai kapas sublimat dan tangan kanan menyiram vulva dengan larutan disinfektan. 7. Kemudian, ambil kapas sublimat dengan pinset, bersihkan vulva dari atas ke bawah dan kapas kotor dibuang ke bengkok. Lakukan hingga bersih. 8. Setelah selesai, ambil pispot dan atur posisi pasien . 9. Cuci tangan. E. Evaluasi

Evaluasi secara umum menilai adanya kemampuan untuk mempertahankan kebersihan daerah vulva. Hal ini ditandai dengan kebersihan pada daerah vulva, tidak tampak iritasi, dan tidak ada tanda- tanda radang. Kebutuhan Kebersihan Lingkungan Pasien Pemenuhan kebutuhan kebersihan lingkungan pasien yang dimaksud di sini adalah kebersihan tempat tidur. Melalui kebersihan tempat tidur diharapkan pasien dapat tidur dengan nyaman tanpa gangguan selama tidur sehingga dapat membantu proses penyembuhan. Pemenuhan kebutuhan ini melalui prosedur penyimpanan tempat tidur tertutup maupun terbuka. Cara Menyiapkan Tempat Tidur

Alat dan Bahan : 1. Tempat tidur, kasur, dan bantal 2. Sprei besar 3. Sprei kecil 4. Sarung bantal 5. Permak 6. Selimut Prosedur Kerja : 1. Cuci tangan. 2. Atur tempat tidur, kasur dan bantal. 3. Pasang sprei besar dengan garis tengan lipatan tepat di tengah kasur/tempat tidur. 4. Atur sisi kedua samping sprei atau tempat tidur dengan sudut 90o, lalu masukkan ke bawah kasur. 5. Pasang perlak di tengah tempat tidur. 6. Oasang sprei kecuk di atas perlak.

7. Lipat selimut menjadi 4 secara terbalik dan pasang bagian bawah. Masukkan ujung selumut ke bawah kasur. 8. Pasang sarung bantal. 9. Cuci tangan.

Anda mungkin juga menyukai