Anda di halaman 1dari 4

BAB IV TINDAKAN PENGOBATAN DAN REHABILITASI

4.1 Tindakan pengobatan Penyakit infeksi pada broiler masih menjadi kendala bagi peternak, karena masih sering muncul dan merugikan. Walaupun telah dicoba berbagai program pencegahan. Belum ada program pencegahan standar untuk diterapkan pada peternakan broiler, oleh karena itu tindakan pengobatan menjadi sangat penting untuk dipahami oleh peternak. Dalam melakukan pengobatan ada baiknya mengetahui masa inkubasi dan perjalanan penyakit. 4.1.1 Penyakit yang sering menyerang broiler 1. Tetelo (Newcastle Disease/ND) Penyakit ayam jenis NDV (Newcastle disease virus) atau biasa terkenal di kalangan masyarakat awam adalah dengan bahasa Telo, jenis penyakit ini penyebabnya adalah virus strain A (paramixo viruses). Gejala ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare. Gejala gangguan syaraf, sayap jatuh terkulai dan tidak aktif, ayam sukar berdiri seperti kehilangan control, lehernya terpuntir (berputar), gejala ini muncul beberapa hari setelah penularan penyakit. Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit ini, karena itu sangat berbahaya, jangan khawatir kita bisa menghindari serangan virus ini dengan mengamalkan bio-sekurity secara pencegahan sebelum terjadi di lapangan kerja. Ayam yang masih sehat divaksin ulang dan diberi vitamin B1

2. Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD) Merupakan penyakit yang menyerang system kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 21-36 hari. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah memberi obat penurun panas dan vitamin B1 untuk menjaga kebugaran sel tubuh. 3. Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease) Penyakit Ngorok atau Chronic Respiratory Disease (CRD) disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penularan terjadi melalui kontak langsung,peralatan kandang,tempat makan dan minum, manusia. Gejala klinis ngorok basah, adanya leleran hidung lengket dan terdapat eksudat berbuih pada mata dan ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya. Pada kasus kronis mengakibatkan kekurusan dan keluarnya cairan bernanah dari hidung. Pengobatan CRD pada ayam yang sakit

dapat diberikan baytrit 10% peroral,mycomas dengan dosis 0.5 ml/L air minum,tetraclorin secara oral atau bacytracyn yang diberikan pada air minum. 4. Koksidiosis Suatu penyakit parasit yang disebabkan oleh hewan bersel satu yang tergolong dalam filum apicomplexa dan genus Eimeria. Gejala klinis nafsu makan menurun, konsumsi air meningkat, sayap terkulai, bulu kusut, kurus, diare/berak darah,mati. Pengobatan dengan preparat sulfa, sulfaquinoxaline, sulfamethazine, monensin, vitamin K.

4.1.2 Prosedur Diagnosa 4.1.2.1 Pemeriksaan gejala klinik Pemeriksaan terhadap gejala klinis dilakukan pada ayam sakit sewaktu masih hidup. Pemeriksaan tersebut adalah : a. Periksa apakah iris dan pupil dalam keadaan normal b. Tempatkan ayam dalam keadaan berdiri normal dan perhatikan apakah ayam berdiri normal, menunjukkan gejala saraf seperti leher memutar atau lumpuh atau menunjukkan gejala sesak napas, lesu atau tidak tenang. c. Periksa ada tidaknya parasit (ektoparasit) seperti pinjal, tungau, caplak dan lainlain d. Perhatikan keadaan bulu ayam e. Perhatikan lesi-lesi akibat cacar, leukosis, pendarahan, kekurangan vitamin dan kekurangan lainnya f. Perhatikan pigmentasi dari kulit, kaki atau tungkai g. Perhatikan persendian, tungkai dan telapak kaki apakah dalam keadaan normal, bengkok, pembengkakan lainnya. 4.1.3 Prosedur pengobatan Pengobatan pada broiler sedikit berbeda dengan pengobatan hewan lainnya. Terapi pada ayam didasarkan pada pengobatan kausalis karena kesediaan obat berfungsi untuk menghilangkan gejala klinis dan biaya pengobatan akan mahal. Kalaupun dilakukan pengobatan terhadap gejala klinis masih sangat terbatas, seperti pada kasus-kasus gumboro pengobatannya menggunakannya paracetamol sedangkan kasus diare menggunakan cairan elektrolit. 4.1.3.1 Prosedur pengobatan ayam terinfeksi virus Pengobatan terhadap infeksi virus tidak diberikan karena virus belum ada obatnya, yang diberikan hanya terapi cairan dan pemberian antibiotic sebagai penanggulangan infesi sekunder. Pemberian antibiotic diberikan pada ayam yang telah mengalami kondisi kritis, yaitu hari ke-7 pasca timbulnya gejala klinis penyakit gumboro 4.1.3.2 Prosedur pengobatan ayam terinfeksi bakteri Pengobatan terhadap infeksi bakteri mengacu pada beberapa pertimbangan seperti jenis antibiotic yang cocok, tingkat resistensi bakteri terhadap suatu jenis antibiotic dan harganya. Beberapa jenis antibiotic yang biasa dipakai dalam pengobatan ayam terinfeksi bakteri yaitu ampicilin, penicillin, chlorampenicol, oxytetracyclin, tylosin, kelompok sulfa, trimethropin, doxy cicline, erythromycin 4.1.3.3 Prosedur pengobatan ayam terinfeksi parasit Pengobatan infeksi parasit pada ayam dapat diberikan ivermectin.

Anda mungkin juga menyukai