Anda di halaman 1dari 20

A.

JUDUL
Rancang Bangun Sistem Peringatan Dini Bencana Tanah Longsor dengan Menggunakan Telemetri Multiakses Jaringan Wi-Fi, Internet, dan Telepon Seluler.

B. LATAR BELAKANG MASALAH


Letak geografis Indonesia terletak pada kawasan aktivitas tektonik yang merupakan pergeseran dan penunjaman Lempeng Benua Asia dan Lempeng Benua Australia. Selain itu, kepulauan Indonesia merupakan tempat pertemuan sirkulasi udara Hadley dan sirkulasi udara Walker, yang secara klimatologis merupakan centre of action dari beberapa proses cuaca dan iklim, baik pada skala regional maupun global. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian besar kepulauan di Indonesia secara alamiah rawan terhadap berbagai bencana salah satunya adalah bencana tanah longsor (Soemantri, 2008). Kondisi alamiah tersebut semakin diperberat oleh adanya kerusakan lingkungan berupa konversi lahan bervegetasi menjadi bahan budidaya atau bahkan menjadi lahan tidak bervegetasi. Selain itu, curah hujan di Indonesia yang tinggi menyebabkan kandungan air pada lapisan tanah meningkat. Pada akhirnya, hal ini menyebabkan peningkatan kerawanan dan frekuensi kejadian bencana alam, salah satunya longsor lahan (Gatot, 2008). Indonesia merupakan salah satu kepulauan yang sangat rawan dengan longsor, frekuensi kejadiannya sendiri ditengarai semakin meningkat. Misalnya, yang telah terjadi pada tanggal 23 Februari 2010 di Desa Tenjolaya. Jumlah penduduk terancam sebanyak 250 jiwa dan menelan 17 orang korban jiwa. Sedangkan kerugian material yang ditimbulkan dari longsor tersebut tidaklah kecil, tercatat sebanyak 27 rumah, kantor adiministrasi, GOR, masjid, dan sebagian pabrik teh tertimbun longsoran tanah (http://www.ppk-depkes.org, 2010). Untuk mengantisipasi dan mencegah secara dini terjadinya bencana alam tanah longsor yang menelan banyak korban dan menimbulkan kerugian material lebih luas perlu dilaksanakan mitigasi bencana (Widodo, 2009).

Mitigasi bencana longsor pada prinsipnya bertujuan untuk meminimalkan dampak bencana tersebut. Siklus dari mitigasi dimulai dari tahap pencegahan terjadinya longsor, kemudian tahap waspada, evakuasi jika longsor terjadi dan rehabilitasi, kemudian kembali lagi ke tahap yang pertama. Pencegahan dan waspada atau yang sering disebut dengan early warning merupakan bagian yang sangat penting dalam siklus mitigasi ini. Untuk itu kegiatan early warning bencana menjadi sangat penting. Peringatan dini dapat dilakukan antara lain melalui peranan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang dapat mendeteksi akan terjadinya bencana longsor (Anwar, 2003). Wi-fi telah berkembang di Indonesia, sehingga kita dengan mudah memanfaatkan wi-fi tanpa harus dikenai biaya. Penggunaan wi-fi untuk telemetri telah banyak dikembangkan, misalnya bidang kesehatan Witer Medical Telemetry System (WMTS), bidang tata telemetri untuk sistem monitoring jaringan pipa air yang dinamakan. Pipeline Water Level Telemetry System. Wi-fi juga dapat digunakan untuk wireless sensor sistem untuk mengirimkan data pengukuran dari sensor ke pusat akuisisi data sensor (Eren, 2006), selain itu wifi juga pernah digunakan untuk memonitoring Greenhouse Pertanian Menggunakan Sensor Nirkabel dan Layanan Pesan Singkat (SMS). sistem jarak jauh dapat memonitor dan memprediksi perubahan tingkat suhu di rumah kaca pertanianian (Azziz, 2010). Ada juga Wi-fi berbasis sebagian telah digunakan untuk pengontrol tingkat rendah yang diterapkan pada sistem robot otonom sesuai Keputusan Markov diamati (POMDP). Saluran Wi-fi perlu untuk membuat pengamatan di lokasi yang dikenal dalam lingkungan. Oleh karena itu, navigator lokal yang kuat diperlukan dalam menempatkan robot pada posisi yang optimal untuk membuat pengamatan. Namun penggunaan wi-fi untuk mitigasi bencana alam di Indonesia sangatlah minim (Sotelo,dkk,2005). Selain wi-fi teknologi internet broadband internet yang dapat digunakan sebagai sarana penyedia kebutuhan telekomunikasi dan akses internet. Broadband internet juga dapat digunakan sebagai sarana telemetri dalam transfer data pengukuran. Telepon seluler yang memiliki fasilitas wi-fi juga dapat digunakan

untuk sarana telemetri. Sarana broadband internet sudah banyak digunakan peralatan komunikasi menunjukkan bahwa sarana broadband internet selain murah juga dimiliki masyarakat luas di dunia. Penggunaan wi-fi dan broadband internet sangat mendukung dan tepat untuk sistem telemetri mitigasi tanah longsor serta menjadikan pengiriman data pergeseran jarak menjadi lebih praktis dan cepat. Penelitian ini diharapkan dapat mewujudkan monitoring level perubahan jarak secara otomatis yang dilengkapi telemetri dengan teknologi tepat guna yang sangat mudah dan dapat dilakukan di mana saja bahkan dapat diakses oleh pihak manapun dan kapan saja. Karena itu, dalam proposal PKM ini akan dilakukan penelitian mengenai rancang bangun sistem peringatan dini bencana tanah longsor dengan sistem telemetri menggunakan multiakses jaringan wi-fi, internet, dan telepon seluler.

C. PERUMUSAN MASALAH
Mitigasi bencana tanah longsor di Indonesia sangat penting karena sering menimbulkan kerugian baik dari segi material maupun spiritual bahkan menelan banyak korban. Di sisi lain penggunaan wi-fi, broadband internet, dan telepon seluler telah memasyarakat di Indonesia akan tetapi kegunaannya belum dioptimalkan untuk kepentingan mitigasi bencana. Oleh karena itu, penelitian ini akan dilakukan perancangan dan realisasi sistem peringatan dini bencana tanah longsor dengan sistem telemetri menggunakan multiakses jaringan wi-fi, internet, dan telepon seluler.

D. TUJUAN
Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah: 1. 2. Membuat sensor pergeseran tanah dengan metode pergeseran resistansi. Membuat sistem akuisisi data level pergeseran tanah menggunakan komputer dan disimpan dalam basis data komputer. 3. Membuat sistem telemetri untuk peringatan dini tanah longsor yang dapat diakses melalui jaringan wi-fi, internet, dan telepon seluler.

E. KELUARAN YANG DIHARAPKAN


Keluaran yang diharapkan pada penelitian ini adalah sebuah prototype early warning system bahaya tanah longsor yang mampu : 1. Mencatat level pergeseran tanah. 2. Memberikan peringatan dini pada level-level peringatan yang diinginkan yang dapat diakses melalui jaringan wi-fi, internet, dan telepon seluler.

F. KEGUNAAN
Membantu masyarakat dalam sistem peringatan dini sebagai salah satu upaya nyata dalam mewujudkan masyarakat yang siap, tanggap, dan cepat dalam menghadapi bencana tanah longsor sehingga dapat meminimalisir korban tanah longsor baik korban material maupun non-material.

G. TINJAUAN PUSTAKA
G.1 Fenomena Pergeseran Tanah yang Merupakan Fungsi dari Jarak Gerakan tanah merupakan perpindahan massa material pembentuk lereng yang berupa batuan, bahan timbunan, tanah atau material campuran tersebut dan bergerak kearah bawah dan keluar lereng. Gerakan tanah terjadi apabila gaya yang menahan (Resisting Forces) massa tanah di lereng tersebut lebih kecil dari pada gaya yang mendorong atau meluncurkan tanah di sepanjang lereng (Soedradjat, 2008). Sensor pergeseran jarak dapat memanfaatkan potensiometer geser yang mengubah jarak menjadi tegangan (Suryono, 2008). Potensio geser merupakan salah satu jenis resistor variabel yaitu resistor yang dapat diubah nilai tahanannya dengan cara menggeser knop geser yang ada pada potensiometer tersebut. Gambar 1 memperlihatkan sebuah potensiometer geser yang memiliki sebuah pita film, disebut sebagai jalur (track), yang terbuat dari karbon. Jalur ini terbuat dari bahan keramik yang bersifat konduktif. Ujungujung jalur terhubung ke dua buah terminal potensiometer (Fraden, 1996).

Resistive element

Housing

Wiper Shaft seal and bearing shaft

Gambar 1. Potensiometer Geser

Terminal ketiga dari komponen ini disambungkan ke apa yang disebut wiper. Wiper merupakan sebuah strip (lempengan kecil dan tipis) logam yang bersifat lentur, yang menempel dan menekan kuat pada jalur karbon untuk membentuk suatu hubungan listrik. Wiper dipasang pada sebuah knop geser, yang digunakan untuk memindah-mindahkan posisi wiper disepanjang jalur karbon. Jika knop geser diubah secara translasi sebesar dL maka akan menghasilkan perubahan resistenasi dR berdasarkan persamaan (Webster, 1999) : (1) Dengan menggunakan Hukum Ohm maka diperoleh variasi tegangan sebanding dengan persegeran resistansi.

G. 2 Mikrokontroler 1. ADC (Analog to Digital Converter) Tegangan analog dari potensiometer geser diubah menjadi tegangan digital oleh ADC yang sudah terdapat pada ATmega8535. Rangkaian internal ADC ini memiliki catu daya tersendiri yaitu pin AVCC. Tegangan AVCC harus sama dengan VCC 0.3 V. Untuk mengatur mode dan cara kerja ADC dilakukan melalui register ADMUX, ADCSRA, ADCL, ADCH, dan SFIOR (Suryono, 2008). ADMUX menentukan tegangan referensi ADC, format data

output dan saluran ADC yang digunakan. ADCSRA melakukan manajemen sinyal kontrol, sementara SFIOR mengatur sumber picu konversi ADC, apakah dari picu eksternal atau dari picu internal (Wardhana, 2006). 2. Interface Serial USART Hasil pembacaan suatu sensor sering diperlukan untuk direkam dalam komputer. Oleh karena itu diperlukan sistem antar muka atau interface. Salah satu interface adalah metode serial dengan menggunakan USART. Data yang telah ada ditransmisi oleh USART yang merupakan salah satu mode komunikasi serial yang dimiliki oleh ATmega8535. USART merupakan komunikasi yang memiliki fleksibilitas tinggi, yang dapat digunakan untuk melakukan transfer data baik antar mikrokontroler maupun dengan modulmodul eksternal. Dalam melakukan inisialisai USART register yang perlu ditentukan nilainya yaitu UBRR, UCSRB, UCSRC. UBRR melakukan penentuan kecepatan transmisi data yang digunakan. UCSRB mengatur aktivasi penerima dan pengirim USART. Aktivasi penerima diatur pada bit RXEN dan aktivasi pengirim diatur pada bit TXEN (Wardhana, 2006). Data yang diperoleh dibaca komputer melalui COM1 menggunakan program Borland Delphi 7.0 (Suryono, 2008). Selain itu interface pada mikrokontroler dapat dilakukan melalui telepon seluler dengan tipe tertentu beserta kabel datanya. Setiap pengiriman SMS diperlukan data baku sesuai penetapan dokumen spesifikasi dari organisasi European Telecounication Standards Institute (ETSI). Pengiriman interface melalui telepon seluler dilakukan dengan format SMS yang dibagi menjadi beberapa segmen. Segmen tersebut adalah nomor SMS center, nomor telepon tujuan, byte untuk keperluan setting SMS dan yang terpenting adalah isi pesan SMS yang telah diubah dalam bentuk PDU. Dalam pengiriman SMS PDU terdiri dari delapan header yaitu nomor SMS center, tipe SMS, nomor referensi SMS, nomor ponsel penerima, bentuk SMS, skema enconding data I/O, jangka waktu sebelum SMS Expired, dan isi SMS.

G.3 Media Multi Akses Nirkabel Wi-fi, singkatan dari wireless fidelity merupakan teknologi yang digunakan untuk berkomunikasi dalam jaringan LAN atau mengakses internet dengan jaringan broadband dalam satu area lokal secara nirkabel. Jaringan WLAN menggunakan media komunikasi berupa gelombang elektromagnetik yang tidak dibatasi ruang tetapi hanya dibatasi oleh daya pancar gelombang elektromagnetik tersebut. Dalam hal ini klien mempunyai kebebasan dalam menangkap isyarat data di sembarang tempat yang dapat dijangkau gelombang tersebut (Priyambodo, 2005). Salah satu cara menghubungkan antar PC dengan sistem wi-fi yaitu adhoc .Bila sebuah koneksi wireless ingin saling berhubungan, keduanya harus menggunakan setup adhoc. Bila disekitar ruangan terdapat perangkat Access Point, perlu diingatkan untuk mengubah band frekuensi agar tidak saling adu kuat signal yang memancar di dalam suatu ruangan. Access Point minimal sebuah jaringan wireless network memiliki satu titik pada sebuah tempat dimana komputer lain yang mencari atau menerima signal dapat masuk ke dalam network agar saling berhubungan. Hub

Gambar 2. Hubungan Multi Point

Komunikasi dalam jaringan Wireless melalui protokol IP Adress pada komputer dapat dilakukan dengan menggunakan komponen Server Socket dan Client Socket yang tersedia pada Borland Delphi 7. Komponen Server Socket dan Client Socket akan menghubungkan aplikasi ke komputer melalui protokol RS232. Komponen ini akan mendengarkan request hubungan RS232 dari perangkat lain dan membuat
7

hubungan pada saat request diterima. Server Socket dan Client Socket mempunyai parameter port yang menyatakan nomor ID sebagai identifikasi hubungan satu sama lain. Selain itu, komponen ini juga harus memiliki alamat (IP address) masing-masing seperti alamat (IP address) pada komputer (wahana,2007). IP mengatur pengalaman jaringan TCP/IP, dimana sebuah komputer diidentifikasi dengan alamat IP. Tiap-tiap komputer memiliki alamat IP yang unik, masing-masing berbeda satu sama lainnya. Referensi skenario sistem komunikasi terdiri dari broadband kabel jaringan interkoneksi dua atau lebih jenis jaringan akses nirkabel (GPRS, WiFi, Bluetooth). Dalam skenario ini, seorang pengguna mengakses mobile jaringan kabel melalui titik akses nirkabel. Beberapa host (Base Stasiun-BSS) bertindak sebagai antarmuka akses radio, sehingga memungkinkan MTs terletak dalam sel untuk mengakses jaringan kabel. Sel dari semua jenis sistem nirkabel sebagian mungkin tumpang tindih, tetapi kita berasumsi bahwa meskipun MT bisa tukar kontrol informasi dengan lebih dari satu BS dari setiap sistem nirkabel, yang dilengkapi dengan perangkat untuk mendukung beberapa teknologi akses radio, itu hanya pertukaran informasi pengguna dengan satu BS pada waktu. Kami berasumsi bahwa daerah dimana bergerak MT ditutupi dengan setidaknya satu jaringan nirkabel, radio tergantung pada jangkauan listrik struktur terorganisir dalam sel mikro dan makro. Gambar 3 menggambarkan jaringan contoh skenario: tiga jenis jaringan nirkabel (dalam contoh yang diberikan, Bluetooth, wi-fi, dan GPRS) mencakup beberapa daerah (Calvagna, 2004).

Gambar 3. Referensi Skenario

H. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan dari penelitian ini digambarkan dalam skema gambar 3.

Sensor

Ethernet/ Wi-Fi Ponsel Ether net Kom puter Ponsel

ADC

Interface serial

Komputer Broad band Modem

Mikrokontroler

Basis Data Server

Client

Gambar 3. Skema Kerja

Sensor pergeseran tanah menggunakan potensiometer geser yang mengubah jarak (pergeseran tanah) menjadi tegangan. Tegangan analog dari potensiometer geser diubah menjadi tegangan digital oleh ADC (Analog to Digital Converter) yang terdapat pada Mikrokontroler ATmega 8535. Data ditransmisi oleh USART yang merupakan salah satu mode komunikasi serial yang dimiliki oleh ATMega 8535. Data yang diperoleh dibaca komputer melalui COM1 menggunakan program Borland Delphi 7.0. Kemudian data dikomunikasikan dalam jaringan Wireless melalui protokol IP Adress pada komputer yang dilakukan dengan menggunakan komponen Server Socket dan Client Socket. IP mengatur pengalaman jaringan TCP/IP, komputer diidentifikasi dengan alamat IP . Sistem komunikasi yang digunakan terdiri dari jaringan akses nirkabel wi-fi, handphone, broadband modem, dan basis

data. Pengguna mengakses mobile jaringan kabel menggunakan handphone dan ethernet melalui titik akses nirkabel. Beberapa host (Base Stasiun-BSS)

bertindak sebagai antarmuka akses radio, sehingga memungkinkan MTs terletak dalam sel untuk mengakses jaringan kabel.

I. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan penelitian yang akan dilakukan yaitu:

Bulan No. Kegiatan 1 2 Studi pustaka Pembuatan sensor 3 4 Pengujian sensor Sistem data basisdata 5 Sistem wi-fi, dan seluler 6 Pengujian sistem di lapangan 7 Pembuatan laporan koreksi internet, telepon akusisi dan I II III IV V

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

J. RANCANGAN BIAYA
(Terlampir)

10

K. DAFTAR PUSTAKA
Izzatdin, AA,Mohd HH,dkk.2010.Remote monitoring in Agricultural Greenhouse using wireless Sensor and Short Message Service(SMS). Malaysia:Computer and information Sciences Department University Teknologi Petronas Das, B. 1998. Mekanika Tanah (Prinsip-Prinsip Rekayasa Geoteknis) Jilid-1. Jakarta:Erlangga Fraden, J. 1996. Handbook of Modern Sensors. California:Springer Priyambodo, K. 2005.Jaringan Wi-Fi.Yogjakarta:ANDI Suryono, 2008. Rancang Bangun Sensor pergeseran Tanah. Semarang: Berkala Fisika Sotelo,Ocana,dkk,2005. Low level controller for a POMDP based on WiFi observations. Madrid: Department of Electronics, Escuela Politecnica Superior, University of Alcala Wardhana,L. 2006. Belajar Sendiri Mikrokontroler AVR Seri

ATMega8535.Yogyakarta:ANDI

11

L. LAMPIRAN L1. Biodata Ketua Serta Anggota Kelompok BIODATA KETUA 1 2 3 Nama Lengkap Tempat dan Tanggal lahir Alamat Rumah : : : Adi Pamungkas Semarang, 18 Februari 1991 Graha Sendang Mulyo Blok FF 2 No.1 Kelurahan Sendang Mulyo Kecamatan

Tembalang Semarang Telepon/Handphone E-mail 4 5 6 7 Instansi Fakultas/ Program Studi NIM Tahun Masuk : : : : : : 081390702341 adipamungkas.undip@yahoo.com Universitas Diponegoro MIPA/ Fisika J2D008001 2008 Ketua Pelaksana

Adi Pamungkas

BIODATA ANGGOTA 1 1 2 3 Nama Lengkap Tempat dan Tanggal lahir Alamat Rumah : : : Hernita Kusuma Wardani Semarang, 31 Oktober 1990 Jl. Tejakusuma II No.8 RT 01 RW 18 Kelurahan Muktiharjo Kidul Kecamatan Pedurungan Semarang. Telepon/Handphone E-mail 4 5 6 Instansi Fakultas/ Program Studi NIM : : : : : 085640243211 hernita_wardani@yahoo.com Universitas Diponegoro MIPA/ Fisika J2D008022

12

Tahun Masuk

2008 Anggota 1

Hernita Kusuma W BIODATA ANGGOTA 2

1 2 3

Nama Lengkap Tempat dan Tanggal lahir Alamat Rumah Telepon/Handphone E-mail

: : : : : : : : :

Indri Trifiantari Pekalongan, 29 April 1990 Jl. Tentara Pelajar IV No. 13 Pekalongan 085640023413 indri.trifiantari@yahoo.co.id Universitas Diponegoro MIPA/ Fisika J2D008024 2008 Anggota 2

4 5 6 7

Instansi Fakultas/ Program Studi NIM Tahun Masuk

Indri Trifiantari

BIODATA ANGGOTA 3

1 2 3

Nama Lengkap Tempat dan Tanggal lahir Alamat Rumah Telepon/Handphone E-mail

: : : : : : :

Nailatul Ilmi Pekalongan, 2 Mei 1991 Jl. Progo V No. 20 Pekalongan 085642584844 nailatulilmi@yahoo.com Universitas Diponegoro MIPA/ Fisika

4 5

Instansi Fakultas/ Program Studi

13

6 7

NIM Tahun Masuk

: :

J2D008037 2008 Anggota 3

Nailatul Ilmi

L2. Biodata Dosen Pendamping

CURRICULUM VITAE DOSEN PENDAMPING

1 2 3

Nama Lengkap Tempat dan Tanggal lahir Alamat Rumah

: Suryono, SSi, MSi : Sukoharjo, 30 Juni 1973 : Perumahan Tembalang Pesona Asri Blok E-8 Kelurahan Kramas Kec. Tembalang Semarang

Telepon/Handphone E-mail 4 5 6 7 8 9 Pekerjaan Status Marital Instansi Fakultas/ Program Studi Go/ Pangkat/ NIP Jabatan Fungsional

: (024)70166556 / 081 2289 4640 : Suryono@undip.ac.id : Dosen : Menikah : Universitas Diponegoro : MIPA/ Fisika : III C/Penata /197306301998021001 : Lektor : : Kampus FMIPA UNDIP Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang Semarang

10 Jabatan Struktural 11 Alamat Kantor

Telepon

: (024)76480822

14

12. Riwayat Pendidikan : Pendidikan Sarjana Tempat UNDIP Semarang Ijazah S1 Tahun 1992 -1997 Spesialisasi Fisika Instrumentasi & Elektronika Magister ITB Bandung S2 2001-2003 Fisika Instrumentasi Ultrasonik

13. Riwayat Pekerjaan No 1 Pekerjaan Dosen UNDIP S1 Fisika Tahun 1998 Keterangan Mata kuliah : 1. Gelombang 2. Instrumentasi I/II 3. Antarmuka Komputer 4. Mekanika 5. Mikroprosesor

sekarang

Dosen Magister

S2

Program Sistem

2009

Mata kuliah : 1. Teknologi Informasi 2. Jaringan dan Komunikasi data

sekarang

Informasi UNDIP

Dosen D3 Elektroika dan UNDIP Instrumentasi

2002

Mata Kuliah : 1. Mikrokontroler 2. Antarmuka komputer 3. Instrumentasi Medik 4. Instrumentasi Ultrasonik

sekarang

Dosen

S1

Ilmu

2004

Mata Kuliah : 1. Rangkaian Digital 2. Organisasi dan

Komputer UNDIP

sekarang

15

Arsitektur Komputer

Technical Assistant DO Like Project untuk Negeri

2003

Instrumentasi Elektronika

dan

Universitas Padang (UNP) 6 Technical

Assistant

2005

Bidang Instrumentasi Elektronika

Lab. dan

Proyek SP4 Universitas Negeri Sumatera Barat 7 Staf Center Ahli Growth Kopertis 2007 Andalas

Lab. Fisika

Wilayah IV Semarang 8 Technical Assistant 2010 Pelatihan Mikrokontroler dan antarmuka komputer

Program Magang Dosen Project IM-Here, Universitas Tanjungpura Pontianak

14. Pengalaman Penelitian No. Judul

: Sumber Tahun Dana/

1.

Perancangan Modulator dan Demodulator Frequency-Shift Keying (FSK) Untuk

Skripsi/1997

Transmisi Data Digital Melalui Gelombang Radio 2. Rancang Bangun Telemetri Otomatisisai BBI/1998

Pengukuran Fluktuasi Level Permukaan Air Berbasis Komputer.

16

3.

Rancang Bangun Telemetri Pendeteksi Tanah Longsor di Kawasan Gunungpati Semarang

DIK Rutin /19992000 DIK Rutin/2000/2001,

4.

Rancang Bangun Sistim Kontrol Kebocoran Cairan Menggunakan Perubahan Indek Bias Gelombang Infra Merah

5.

Perancangan Sistem Transmisi Data Melalui Serat Optik .

BBI/2000-2001,

6.

Studi Tentang Sensor Ultrasonik pada Medium Gas dan Beberapa Contoh Aplikasinya

Penelitian Tesis/2003

Berbasis Mikrokontroler AT89S8252 7. Rancang Bangun Sistem Pengukuran DIKS/2004

Perubahan Kecepatan Dan Percepatan Gerak Lurus Berubah Beraturan (Glbb) Menggunakan Mikrokontroler 8. Rancang multichannel Menggunakan terakses computer 9. Rancang Bangun Sistem Telemetri Curah Hujan Menggunakan Mikrokontroler AT89S51 Terakses Komputer 10. Pengukuran dan Visualisasi Kontur 2D PHK A2 /2006 Penelitian Dosen Muda /2005 Bangun Sistem Telemetri PHK A2/2005

Parameter Fisika Air Sungai Mikrokontroler AT89S51

menggunakan Gelombang Ultrasonik 11 Perancangan Sistem Rumah Cerdas Berbasis Mikrokontroler MCS-51 12 Rancang Bangun Sistem Tomografi Ultrasonik untuk Pengujian Material Padat 13 Rancang Bangun Sistem Tomografi Ultrasonik untuk Pencitraan Profile Densitas Massa Hibah 2010 Hibah Multitahun 2010 -2011 Doktor PHK A2 /2007

17

15. Publikasi Ilmiah :

1. Design of Ultrasonic Pulse-wave Generator Base in Microcontroller AT89C2051, Proceeding of Annual Physics Siposium, ITB Bandung, 2003. 2. Perancangan Peralatan Ultrasonic Ranging Berbasis Mikrokontroler AT89C2051, Proseding Seminar Nasional, Instrumentasi Berbasis Fisika Basic Science , Bandung 2003.
3. Pencacahan Time-of-Flight Gelombang Ultrasonik Pada Medium Gas

Menggunakan

Mikrokontroler

AT89C2051,

Proseding

Seminar

Nasioanal Instrumentasi dan Kontrol 2003, Teknik Fisika ITB Bandung.


4. Sistem Pengukuran Temperatur Ruangan Menggunakan Gelombang

Ultrasonik, Berkala Fisika Vol. 7 No. 1, Januari 2005


5. Identifikasi Sederhana Beberapa Jenis Gas Menggunakan Gelombang

Pulsa Ultrasonik, Prosiding Seminar Nasional Kimia 2007, FMIPA Universitas Diponegoro Semarang, November 2007
6. Perancangan Modulator dan Demodulator Frequency Shift Keying (FSK)

Untuk Transmisi Data Digital Melalui Gelombang Radio, Bekala Fisika No. 3 Vol. 2 Tahun 1998.
7. Perancangan Sistem Transmisi Data Analog Melaui Gelombang Radio

Terakses Komputer, Jurnal Sain dan Matematika FMIPA UNDIP Vol. 3 No. 2 April 2000
8. Akuisisi Data Frekuensi Sinyal Generator Menggunakan Personal

Computer dengan Antarmuka Mikrokontroler AT89C51, Berkala Fisika Vol. 3 No. 4, Oktober 2001.
9. Identifikasi Kelainan Jantung pada Elektrokardiogram (EKG) dengan

Jaringan Syaraf Tiruan, Berkala Fisika Vol. 3 No. 4, Oktober 2001. 10.Rancang Bangun Sistim Kontrol Kebocoran Cairan Menggunakan

Perubahan Indek Bias Gelombang Infra Merah, Berkala Fisika Vol. 3 No. 4, Oktober 2001.

18

11.Perancangan Speed Control Motor DC 3 Fasa : Studi Kasus Pada Unit Finishing Tekstil PT. Primatexco Indonesia Batang Jawa Tengah, Prosiding Seminar Nasional MIPA UNDIP Semarang, Oktober 2006. 12.Rancang Bangun Sensor Pergeseran Tanah Digital, Berkala Fisika, Vol 11 , No.4, Oktober 2008 hal 147-152 13.Rancang Bangun Pembangkit Dan Pencacah Kecepatan Sistem

Immerse Gelombang Ultrasonik Ultrasonik, prosiding seminar SIBF Fisika ITB 2009 14.Rancang Bangun Pembangkit Pulsa Ultrasonik untuk Pengujian Material Padat Berbasis Mikrokontroler, Proseding seminar nasional HFI, UNDIP Semarang 2010 15.Estimation of Solid Material Surface Roughness Using Time-of-Flight Ultrasound Immerse Transducer, Journal of Materials Science and Engineering, ISSN 1934-8959, USA

Semarang,16 Oktober 2010

Suryono, SSi, Msi NIP. 19730630 199802 100

19

L.3 RANCANGAN BIAYA Sensor pergeseran Sistem minimum mikrokontrolel Mikro Prosesor Board Radio Wi-Fi Chip Hp Toolkits Komponen elektronika diskrit Antena parabola wajan bolik Kabel RJ 45 Seminar Transportasi Pembuatan laporan Total Rp 1.500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 3.000.000,00 Rp 500.000,00 Rp 700.000,00 Rp 600.000,00 Rp 500.000,00 Rp 500.000,00 Rp 100.000,00 Rp 1.500.000,00 Rp 300.000,00 Rp 200.000,00 + Rp 9.900.000,00

20

Anda mungkin juga menyukai