Stroke Nih

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

risiko stroke berulang lebih tinggi antara tiga sampai enam kali lebih tinggi daripada risiko serangan

jantung

Kejadian stroke berulang : 1. Dalam 1 bulan 2-4 % 2. Dalam 1 tahun 10-16 % 3. Dalam 5 tahun 30 % Konsekuensi stroke ulang : 1. 2. 3. 4. 5. Disability fisik lebih berat Kematian meningkat Rawat rumahsakit memanjang Komplikasi dalam perawatan Demensia vascular (penyakit pelupa permanen)

+ Rutin memeriksa tekanan darah Tingkat tekanan darah adalah faktor paling dominan pada semua jenis stroke. Makin tinggi tekanan darah makin besar risiko terkena stroke + Waspadai gangguan irama jantung (attrial fibrillation) Detak jantung tidak wajar menunjukkan perubahan fungsi yang mengakibatkan darah terkumpul dan menggumpal di dalam jantung. Detak jantung yang mampu menggerakkan gumpalan darah sehingga masuk pada aliran darah itu mengakibatkan stroke. Gangguan irama jantung dapat dideteksi dengan menilai detak nadi. + Berhenti merokok dan anti alkohol Rokok dapat meningkatkan risiko stroke dua kali lipat. Sebagaimana rokok, alkohol dapat meningkatkan risiko stroke dan penyakit lain seperti liver. + Periksa kadar kolesterol dalam tubuh Mengetahui tingkat kolesterol dapat meningkatkan kewaspadaan stroke. Kolesterol tinggi mengarah pada risiko stroke. Jika kolesterol tinggi, maka segeralah untuk menurunkannya dengan memilih makanan rendah kolesterol. Agar kolesterol dalam tubuh tidak berlebihan, maka gantilah asupan lemak jenuh dengan asupan asam lemak tak jenuh, seperti: omega 3, 6 dan 9. + Kontrol kadar gula darah Diabetes mampu meningkatkan risiko stroke. Jika Anda penderita diabetes, konsultasilah dengan seorang dokter mengenai makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi untuk menurunkan gula darah. + Olabraga teratur

Bagi penderita stroke yang mampu melakukan aktivitas fisik, latihan fisik 30-60 menit seperti berjalan, jogging, bersepeda selama 4-7 hari dalam seminggu dapat mengurangi faktor risiko dan faktor lain yang dapat meningkatkan kejadian stroke.. Penurunan berat badan merupakan hal yang dianjurkan sampai dicapai BMI 18.5-24.9kg/m2 dan lingkar pinggang <88 cm untuk wanita dan <102 cm untuk pria. Konsumsi makanan rendah lemak dan natrium, dan banyak konsumsi buah dan sayur dianjurkan.

+ Anjuran pola makan Makan dengan menu seimbang dan sesuai kalori yang dibutuhkan. Kurangi asupan gula dan garam. Perbanyak asupan sayur dan buah yang tinggi serat untuk membantu mengontrol kadar gula darah dan menurunkan kolesterol. Kurangi makanan yang digoreng, terutama dengan minyak yang dipakai berulang kali. Gantilah atau selingi dengan makanan yang direbut atau dikukus. Hindari camilan berlemak tinggi seperti tar atau cake. Ganti dengan buah. Susunlah menu makanan dengan bahan rendah lemak, misalnya perbanyak tahu dan tempe. Hindari santan dan minyak goreng. Bila masak daging, singkirkan lemaknya.

Pilihlah susu rendah lemak. Batasi asupan soda. Hindari makanan kaleng yang mengandung banyak natrium. Konsumsi garam rendah sodium dan diet lemak. Hindari makanan atau bumbu yang mengandung garam natrium.

Peranan keluarga

peranan keluarga cukup penting jika dapat mempengaruhi atau mengubah gaya hidup anggotanya menjadi gaya hidup sehat. Menurut Sutrisno, dari hasil survey di sejumlah negara di Asia didapati sebagian besar pasien di Indonesia terlambat di bawah ke rumah sakit antara enam jam sampai seminggu. Keterlambatan itu sebagian karena mereka berusaha mencoba pengobatan alternatif. Cara yang benar adalah segera membawa pasien ke rumah sakit. Penanganannya harus ektra cepat sebab window therapy stroke hanya 3-6 jam. Artinya, dalam tenggat waktu tersebut, pasien harus segera ditangani atau dibawa ke rumah sakit. Bila itu dilakukan, penyembuhan akan lebih mudah dan kemungkinan bisa kembali normal lebih besar. mencegah terjadinya serangan ulang, meminimalkan cedera otak, dan menghindari komplikasi.

Faktor risiko terjadinya stroke dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: 1. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi a. Usia b. Jenis kelamin c. Ras d. Riwayat keluarga

Universitas Sumatera Utara

e. Riwayat stroke/ TIA 2. Faktor risiko yang dapat dimodifikasi a. Hipertensi b. Kolesterol c. Merokok d. Diabetes e. Penyakit Jantung f. Obesitas g. Konsumsi alkohol h. Stres

(Heart & Stroke Foundation).

Anda mungkin juga menyukai